Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1019 Lawan Aku, Tugas Baru

Setelah menutup telepon, Armour Zhong langsung menanyakan padaku apa yang dikatakan oleh Felix Zhong.

Aku pun memberitahu semua yang dikatakan oleh Felix Zhong kepadanya. Setelah ia mendengarnya, dia sangat marah dan mengambil gelas yang di atas tempat tidur. Kemudian, ia melemparkannya dengan keras ke lantai dan terdengar bunyi pecahan yang nyaring. Ini membuat orang di luar seketika menjadi khawatir dan beberapa dari mereka menerjang masuk ke dalam.

Suasana hati Armour Zhong saat ini sangat buruk dan sewaktu melihat beberapa orang yang masuk, dia dengan kesal berteriak, ”Keluar sana!”

Orang-orang itu terkejut dan langsung keluar. Aku sambil membereskan sambil berkata, “Tuan muda besar, kamu baru saja sembuh. Jangan merusak kesehatan hanya karena orang brengsek itu.”

Armour Zhong diam tidak berbicara. Lewat beberapa saat kemudian baru berkata, “Bagaimana menurutmu mengenai hal ini?”

Aku berkata, “Aku merasa Felix Zhong mungkin telah mengetahui sesuatu sehingga dia balik di tengah jalan. Tetapi jika hal ini seperti informasi yang Anda ketahui, begitu dia balik dan langsung rapat dengan kesayangannya. Aku curiga bahwa mungkin saja dia akan bertindak sesuatu yang akan merugikan Anda. Dia sekarang berkompromi dengan Anda hanya untuk membuat Anda merasa tenang dan tidak mencurigai gerak-geriknya.”

Armour Zhong pun mengangguk-anggukkan kepalanya dan berkata,”Aku juga berpikir seperti itu. Kelihatannya, barang lama memang tidak boleh disimpan. Aku harus segera melenyapkannya.”

Setelah berkata seperti itu, dia pun mengangkat kepalanya dan melihatku dengan pandangan yang berarti.

Aku tahu bahwa ia ingin memanfaatkanku, tapi aku berpura-pura tidak tahu saja dan berkata,”Mengapa Tuan Muda melihatku seperti itu? Apakah ada sesuatu yang bisa aku lakukan?”

Armour Zhong lalu berkata,”Ada sesuatu yang harus kamu lakukan. Aku berpikir bahwa sekarang tidak mungkin bisa melenyapkan Felix Zhong secara terang-terangan. Jadi, kita harus mencari cara lain.”

Aku langsung mengerti apa yang dikatakannya. Di dalam hari aku memaki-maki dirinya, namun aku masih saja memasang wajah penuh hormat kepadanya dan berkata,”Apakah Tuan Muda ingin aku membunuh mereka secara diam-diam?”

Armour Zhong pun menganggukkan kepalanya, sambil tersenyum berkata,”Kamu memang mengerti tentang diriku. Benar, aku memang berpikir seperti itu. Jika memang cara biasa tidak bisa, maka kita harus menggunakan cara ini.”

Mendengar ini, aku mengerutkan kening dan berkata,”Cara ini memang bagus, tapi aku khawatir kalo dia telah melakukan persiapan. Aku bisa saja pergi, tapi aku tidak bisa memastikan bahwa aku akan berhasil. Aku takut Tuan Muda akan kecewa padaku.”

Armour berkata,”Aku percaya pada kemampuanmu. Kamu boleh membawa sepuluh orang yang telah kamu latih dan aku akan menyuruh beberapa kepala untuk melindungi kalian ke sana.”

Melihat Armour Zhong yang sudah menetapkan kemauannya, aku hanya bisa menganggukkan kepala saja dan berkata,”Aku tahu. Aku akan berusaha untuk menyelesaikan tugas ini. Tapi, Matthew Zhong sana...”

Belum selesai aku berkata, Armour Zhong langsung berkata,”Tenanglah! Aku akan bantu bicara tentang kamu kepada Ayah angkatku. Sekarang Felix Zhong telah dijatuhkan hukuman mati. Jika ada Ayah angkatku, tidak perlu kamu yang bertindak, dia akan langsung membereskan si brengsek itu.”

Melihat raut muka Armour Zhong saja sudah tahu bahwa yang di pikirannya sekarang hanya ingin membunuh Felix Zhong. Aku bahkan curiga bahwa ini merupakan tugas terakhir yang diberikannya kepadaku. Apabila Felix Zhong mati, maka tidak akan ada lagi yang akan mengancam keselamatannya dan secara pasti dia pasti tidak akan membutuhkanku lagi.

Ini memang merupakan suatu rencana yang bagus dan licik.

Aku dengan sopan berkata,”Apapun yang dikatakan Tuan Muda tentu saja aku percaya. Kalau begitu, aku akan membawa sepuluh orang itu dan membicarakan rencana yang akan dilakukan.”

Armour Zhong menganggukkan kepala dan dengan berpura-pura berkata,”Jaga dirimu! Tahukah kamu bahwa kamu lah penopangku? Jadi, tidak boleh terjadi sesuatu pada dirimu.”

Sampai saat ini, Armour Zhong masih saja tidak lupa menggunakan kata-kata lembut untuk membuyarkanku. Benar-benar akting yang sangat bagus, sampai-sampai dibuat terharu olehnya.

Aku dengan tersenyum berkata,”Terima kasih atas perhatian Tuan Muda. Tenanglah, aku akan berusaha menyelesaikan tugas yang Anda berikan dan pulang dengan hasil yang bagus.”

Armour Zhong hanya tersenyum dan melambaikan tangan kepadaku. Aku pun keluar dari kamar pasien dan menelepon Nando agar dia mengajak orang Fernando dan lainnya datang ke vilaku.

Pada saat ini, Nando sudah mengambil sarapannya dan dia sedang dalam perjalanan untuk kemari. Setelah mendengarkanku, dia langsung tahu bahwa terjadi sesuatu. Dia pun bertanya,”Kak Alwi, apakah terjadi sesuatu?”

”Sesuatu yang buruk, tentu saja bisa menjadi sesuatu yang baik juga”, Aku berkata dengan tenang.

Di dunia ini, banyak hal bukanlah sesuatu yang pasti. Meskipun kali ini Armour Zhong memberiku tugas yang berat, yang mungkin saja membuatku kehilangan nyawa. Tapi, siapa yang akan mengira bahwa mungkin saja ini menjadi sesuatu yang membuatku berjaya? Ini semua harus melihat bagaimana aku bereaksi. Nando sedikit khawatir dan berkata,”Tugas apa lagi yang diberikan si Idiot itu padamu?”

Aku menjawab,”Aku akan membicarakannya nanti. Kamu antar dulu sarapan ke sini.”

”Baik.”

Setelah menutup telepon, aku pun duduk di sana dan menunggu kehadiran Nando. Dia akan mengantar sarapan segera. Aku akan menyuruh orang untuk memberikan sarapan ini kepada Armour Zhong dan naik bersama Nando.

20 menit kemudian, kami pun balik ke villa dan Fernando dan lainnya telah berada di depan pintu. Aku membuka pintu dan berkata,”Mauklah semuanya.”

”Paman Alwi!!” Aku melihat Darren dengan gembira keluar dari Lift. Aku tersenyum dan berkata,”Darren, sudah lama tidak bertemu. Hari ini tidak ke sekolah?”

Darren menggelengkan kepalanya dan berkata,”Tidak perlu. Hari ini adalah akhir pekan. Paman Alwi, aku sudah lama tidak bertemu dengan Anda.”

Aku pun berkata,”Aku ini sibuk. Setelah selesai, aku akan pulang dan menemanimu. Sekaligus melihat bagaimana kondisi pembelajaranmu.”

Darren seketika gembira dan berkata,”Baik! Sekarang aku memiliki kemajuan yang pesat. Aku sangat ingin memperlihatkannya pada Paman, hanya saja Paman selalu saja tidak ada waktu.”

Dia sedikit sedih ketika mengatakan hal ini. Angela sambil membawa keluar lauk makan dari dapur sambil berkata,”Darren, sudah berapa kali aku katakan padamu bahwa Paman Alwi kamu itu sangat sibuk? Jangan terus mengganggunya.”

Darren langsung tidak berani mengatakan apapun. Aku pun berkata,”Tidak apa, Darren begitu perhatian, buka menggangguku. Dia hanya rindu padaku.”

Darren lalu sedikit tersenyum dan Angela sedikit pasrah berkata,”Kamu manjakan saja lah dia. Suatu hari nanti dia akan terus mengikutimu. Saat itu, kamu tidak akan berkata dengan tenang begini.”

Aku tertawa dan berkata,”Jika Darren bersedia berada di sampingku, itu merupakan sesuatu yang baik bagiku.”

”Kalau begitu, aku akan berada disisimu untuk selamanya. Aku akan membantumu mengerjakan tugas dan menjaga adik perempuan dengan baik.”,kata Darren.

Aku gembira dan berkata,”Ternyata kamu terus mengingat putriku ya, bocah!”/Wajah Darren seketika merah dan dengan segera mengangkat tangan untuk menjelaskan. Tapi karena terlalu gugup, ia tidak bisa berkata satu kata pun. Aku menjitak dahinya dan berkata,”Sudahlah, aku tidak ingin menjahilimu lagi. Kamu pergilah, Paman ingin membahas sesuatu dengan para paman ini.”

Darren menganggukkan kepalanya dan memberitahu bahwa hari ini dia telah janji dengan temannya untuk bermain bola di luar. Melihat dia yang sudah memiliki teman, aku sangat bahagia. Meskipun aku tahu ini pasti ada kaitannya dengan identitasku, tapi karena ada orang yang bersedia main dengannya membuatku sangat senang.

Aku melihat Darren pergi, kemudian Angela berkata,”Apakah kalian semua sudah sarapan? Sarapan yang aku buat ini tidak banyak. Mungkin aku perlu membuat lagi?”

Fernando dan lainnya mengatakan bahwa mereka sudah makan. Aku pun bertukar pandang dengan Nando dan berkata,”Kalau begitu, hanya aku dan Nando yang belum makan. Kalian di sini dulu, kami berdua pergi makan dulu.”

Nando memegang perutnya dan berkata,”Ya, aku memang sudah sangat lapar.”

Angela berkata,”Itu cukup untuk kalian berdua. Duduklah, akan aku ambilkan sumpit.”

Aku dan Nando pun menuju meja makan. Fernando dan lainnya duduk di sofa dan satu per satu dari mereka duduk dengan rapi.

Angela memberikan sumpit pada kami dan aku mengucapkan terima kasih. Angela mengatakan bahwa ia ingin keluar membeli sayur dan bertanya apakah aku akan makan siang di rumah atau tidak? Aku pun menjawab bahwa semuanya akan tetap ada. Setelah Angela pergi, Nando langsung bertanya,”Kak Alwi, sekarang kamu sudah bisa mengatakan pada kami apa yang sebenarnya terjadi?”

Aku menganggukkan kepala dan mengubah pandangan lembutku menjadi serius. Aku menatap sekilas mata mereka satu per satu dan berkata,”Armour Zhong ingin aku membawa kalian untuk masuk ke dalam pelatihan. Di dalam sana akan ada para tetua yang melindungi kita memperlancar kita untuk membunuh Felix Zhong dan pengikut setianya.”

Setelah mendengarkan ini, Nando dan lainnya mengeluarkan ekspresi terkejut. Nando marah dan berkata,”Dia menyuruh kita untuk membunuh Felix Zhong yang sudah memiliki segala persiapan? Ini merupakan tugas yang sangat berat. Ini 90% akan ketahuan. Meskipun tidak ketahuan, dengan kematian dari Felix Zhong, kamu yakin bahwa Matthew Zhong akan diam begitu saja?”

Fernando juga mengangguk tanda sependapat dan berkata,”Betul! Di saat itu tiba, takutnya Matthew Zhong akan mengeluarkan dan membunuh kita. Dia kan berkata bahwa ini hanyalah pembalasan dendam agar roh almarhum tenang.”

Aku menghela napas dan berkata,”Apakah kalian mengira bahwa aku tidak tahu? Tapi, apakah kalian merasa aku bisa menolaknya?”

Mendengar ini, Fernando dan lainnya saling bertukar pandang dan mengeluarkan ekspresi pasrah. Aku dengan datar berkata,”Tapi, aku tidak akan sebodoh itu mengikuti kemauan mereka. Jadi, aku memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk melawan Armour Zhong!”

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu