Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 955 Lain Kali Kamu yang Melindungi Aku (1)

Aku berkata hanya bisa menggunakan Nody, perkataan ini tidak bermaksud jahat, hanya saja rencana aku sendiri.

Kakak menyuruh aku turun, aku berkata:” Alasan pemusnahan kedua kelompok hanya ada satu, yaitu mereka saling membunuh, pada saat itu, aku bisa mengatakan bahwa sisi Jones ada kelompok yang berani mati, kelompok yang berani mati ini melakukan perlawanan yang sangat intens dengan kelompok itu, dan aku sebagai tujuan bersama mereka, pasti tidak mudah untuk melarikan diri, sehingga aku akan mengatakan bahwa Nody melindungiku, dan dia mengorbankan nyawanya untukku.”

Kakak mengangguk, berkata dengan setuju:” Pemikiran kita sama, dan ini juga merupakan penjelasan yang paling masuk akal, meskipun jika Armour Zhong tidak percaya, tetapi juga tidak dapat menemukan kesalahan, dan tidak bisa membuktikan bahwa kamu sedang berbohong.”

Dia berkata, melihat aku dengan kasihan, dan berkata:”Tetapi jika begini, kamu tidak bisa berlawan bersama dengan Nody.”

Aku tertawa, dalam hati mengapa tidak merasa sayang? Jika boleh, aku juga menginginkan dia bersamaku di Invicible Empire, hari yang ditemani dia sangatlah penuh, aku tidak lagi merasa sendirian, tetapi aku tidak bisa, aku harus memberi penjelasan kepada Armour Zhong, dan aku harus memberikan Nody sebuah situasi yang aman, agar dia bisa merawat diri dengan tenang, jadi perpisahan kami adalah takdir.

Sepertinya pikiranku sudah terbaca Kakak, berkata:”Jika kamu sudah memutuskannya, aku juga tidak lagi berkata, tenanglah, Nody sangat aman disini, aku pasti akan mengembalikannya kepadamu tanpa kerusakan apapun.”

Aku berkata:” Paman, maaf merepotkan.”

Pada saat ini, makanan datang, perutku juga sudah memanggil, aku melihat Kakak dengan canggung, dia berkata sambil tersenyum:” Makanlah.”

Aku menggelengkan kepala, Kakak mengambil sumpit, dan mengambil daging untukku, berkata:” Di depanku, anggaplah seperti di depan ayahmu sendiri.”

Aku mengangguk, dalam hati merasa tersentuh, aku ingin bertanya kepadanya, apakah tidak menikah demi ayahku, dan bahkan tidak memiliki anak, tetapi aku tidak berani, takut dia akan sedih, aku mengambil sumpit, mengambil daging dan dimasukkan ke dalam mulut, tersenyum dan berkata:” Sangat enak.”

Tidak hanya rasanya enak, tetapi dalam daging ini tersimpan rasa, yang membuat aku ingin menangis.

Kakak berkata:” Makanlah lebih banyak jika enak.”

Sambil berkata, dia menyuruh pelayan untuk mengambilkanku nasi.

Aku melihat topengnya, bertanya dengan aneh:”Tetapi Kak, bagaimana kamu akan makan? Mengapa kamu harus memakai topeng, aku… padahal aku ingin melihat kamu.

Kakak melihatku dengan mata penuh kelembutan, berkata:” Mukaku mengalami luka parah, aku takut jika kamu melihatnya kamu akan ketakutan, untuk makan… aku ada cara.”

Dia berkata, lalu merobek topeng dari bawah hidung, yang membuatku terkejut, tangannya seperti sebuah pisau, bisa merobek topeng dengan sangat rapi, robekan itu, seperti robekan pisau.

Dia menunjukkan dagunya, dia punya kumis tipis, garis dagunya sangat sempurna, aku merasa sangat akrab, memikirkan mungkin actor pria mana yang memiliki dagu sempurna seperti ini.

Kakak tersenyum, berkata:” Lihat, sekarang aku sudah bisa makan.”

Aku melihat bekas luka yang terlihat di bawah topeng, sehingga merasa kasihan, memikirkan saat itu, pasti dia mengalami kepahitan yang banyak, dan dapat melarikan diri dari kematian, pergi ke negara lain penuh penyesalan.

Aku mengambilkan daging untuk Kakak, dan berkata:” Kakak juga makan, makan yang banyak.”

Kakak mengangguk dan tersenyum.

Kemudian makanan satu persatu datang, Kakak melihat meja penuh makanan, tersenyum dan berkata:” Selera kita sangat mirip, yang kamu pesan adalah makanan kesukaanku.”

Aku merasa terkejut, berkata:” Iyakah? Ini sangat kebetulan….”

Seperti ini, kami berdua mengobrol dengan berantakan, kadang tentang bagaimana rasa makanan, kadang tentang ceritaku, kadang kelompok mereka, walaupun hanya mengobrol, tetapi kami merasa sangat puas, dan menghadapi Kakak, aku merasa kasih sayang ayah yang kekurangan dalam hatiku akhirnya ada yang mengisi.

Hanya saja memikirkan Kakak sudah sendirian bertahun-tahun, hatiku merasa bersalah, ayahku yang mengakibatkan dia berakhir seperti ini, sehingga aku harus mengganti ruginya.

Setelah kenyang makan, aku dan Kakak keluar restoran, dia berkata:”Mandilah, aku akan menyuruh orang untuk menyiapkan baju bersih untukmu.”

Aku mengangguk, dan aku cemas untuk melihat Nody, sehingga aku tidak lagi segan dengannya, langsung berlari ke ruang pasien, katanyaruang pasien, tetapi sudah bisa dijadikan kamar tidur, ada toilet pribadi, ada komputer, ada lemari baju, ada TV, semuanya lengkap.

Setelah mandi dengan cepat, aku keluar dengan memakai handuk, kemudian melihat Liani masuk membawa baju, melihat dia terkejut, aku merasa malu, berkata:” Itu, walaupun aku tahu badanku bagus, tetapi kamu tidak boleh melihatku seperti itu, aku sudah beristri.”

Mendengar perkataan ini, Liani melemparkan baju di tangannya ke aku, berkata:” Kamu adalah pria berkarakter buruk.”

Aku melihatnya dengan aneh, padahal dia yang melihat aku, mengapa karakterku buruk?

Dia berbalik badan ingin pergi, tetapi sampai di depan pintu, dia sepertinya terpikir sesuatu, melihatku berkata:” Aku berharap kamu bisa menjauh dari ayahku, dia adalah orang baik, tidak seharusnya mengorbankan hidupnya untuk kamu dan ibumu.”

Dia pergi setelah selesai berbicara, aku berdiri disana, merasa sangat kacau, sangat jelas, Liani memiliki niat bermusuhan denganku, tetapi niat ini tidak membuatku membenci, karena aku tahu, dia bisa begini, Karena dia kasihan dengan Kakak, sehingga dia benci kami yang memberikan belenggu untuk hidup Kakak.

Aku duduk di kasur, memikirkan Kakak, dan setelah bertemu dengannya, pandangan baikku terhadap dia semakin mendalam, jika dulu jadikan dia sebagai dewa yang hanya bisa dilihat dari kejauhan, tetapi sekarang keberadaannya seperti seorang ayah yang baik, aku suka berbicara dengan dia, suka berada di sebelah dia, karena aku tahu dia bisa melindungiku.

Jika boleh, aku juga tidak ingin merepotkan dia, tetapi apa yang bisa aku lakukan? Jika aku pergi berbicara dengan dia, mengharapkan agar dia tidak mengurus masalah keluargaku, bisa jadi dia tidak akan mendengar.

Yang hanya bisa aku lakukan, adalah menunggu masalah selesai, kemudian mengganti ruginya, walaupun ini semua tidak sebanding dengan kerugiannya selama banyak tahun.

Aku sambil berpikir, sambil memakai baju, mencukur kumis, melihat cermin yang walaupun sudah beberapa kali bercermin, tetap merasa asing dan jelek, aku menghela napas dengan ringan.

Merapikan perasaan, aku pergi unit perawatan intensif di lantai enam, kali ini, pengawal yang menjaga di depan pintu tidak menghalangi aku, tetapi membungkuk kepadaku dengan hormat, memberikan aku masker.

Aku memakasi masker, membuka pintu dengan hati-hati, yang terlihat adalah Nody yang seluruh badannya di tusuk banyak tabung, aku berjalan mendekatinya dengan perlahan, saat ini Kimi sedang memeriksa badannya, melihat aku datang, mengangguk kepadaku dan berkata:” Kakak tidak sama dengan yang kamu pikirkan, kan?”

Aku mengangguk, berkata:” Kakak sangat ramah, sangat baik.”

“Jika kamu merasa seperti itu, tinggalkan disini beberapa hari, temani dia, dia sudah lama tidak sebahagia ini.” Kimi berkata, melihat Nody, melanjut:” Nyawa Nody sudah mulai normal, bisa bangun kapanpun, tetapi apakah masih bisa memakai kekuatan, harus melihat cara dia merubahnya.”

Hatiku tenggelam, berkata dengan cemas:” Apa maksudnya?”

Kimi berkata:” Dia luka parah, bisa mengambil kembali nyawanya adalah hadiah terbesar dari Tuhan, apakah kamu masih ingin melihat dia sejahat dulu? Nanti dia harus meninggalkan banyak penyakit, walaupun tidak akan sampai ke tahap tidak bisa mengambil barang, tetapi tidak bisa terlalu banyak beraktivitas, demi keamanannya, jangan biarkan dia terlalu banyak beraktivitas, tentunya, bermain pistol masih boleh, tetapi jangan sniper, kekuatannya bisa berdampak buruk kepadanya.”

Aku duduk di sebelah Nody dengan kebingunagn, melihat mukanya yang sedang tidur nyenyak, aku terpikir ketika dia Kakga mengatakan dirinya hebat, memikirkan dulu bertarung dengannya, aku tidak bisa mengalahkannya, memikirkan dia yang bisa berlari bolak-balik gunung seperti kelinci, membuat aku sangat sedih.

“Nody, minta maaf…..” Aku sangat sedih, hatiku seperti dirobek orang lain, dan ditaburi garam, sakit hati.”

Saat ini, Nody seperti mendengar suaraku, tangannya bergerak, lalu membuka mata dengan perlahan, aku melihatnya dengan semangat, berkata:” Nody, kamu sudah bangun?”

Nody mengangguk, tersenyum dan berkata:” Aku takut jika aku masih tidak bangun, kamu akan ketakutan dan menangis

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu