Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 464 Jebakan yang mendadak!

Lili mengatakan bahwa dia memiliki cara untuk membiarkanku tetap tinggal di Dongbei. Ketika mendengar perkataan ini, hatiku sangat senang, tetapi berpura-pura penasaran dan bertanya: “Kamu memiliki cara apa?”

Lili menggigit bibirnya, lalu berkata dengan sedikit keraguan: “Kamu pergi mandi terlebih dahulu, aku harus memikirkannya lagi.”

Aku mengerutkan kening sambil berkata: “Aku tidak harus tinggal di Dongbei, jika itu berbahaya bagimu atau mengharuskanmu berkorban, maka kamu jangan mengatakannya lagi. Aku tidak akan melakukannya, aku adalah seorang pria, aku tidak perlu pengorbanan seorang wanita untuk membuka jalan bagiku.”

Aku selalu ingin mengatakan ini, tetapi ketika menghadapi Aiko dan Jessi, wanita yang begitu kuat, aku bahkan tidak memiliki kesempatan untuk mengatakannya, tetapi tidak disangka bahwa suatu hari aku mengatakan ini kepada seorang wanita yang tidak memiliki terlalu banyak kaitan denganku.

Ketika Lili mendengarkan perkataan ini, dia tersenyum manis lalu mengangguk-anggukan kepalanya.

Aku pergi mandi. Ketika keluar, aku melihat Lili sedang duduk melamun disofa yang didepan ambang jendela, aku berkata sambil tersenyum: “Apa yang sedang kamu pikirkan? Bukankah menyuruhmu untuk tidur? Tidak mengantuk?

Lili menggelengkan kepalanya, berkata: “Bukan tidak mengantuk, tetapi tidak berani tidur. Aku takut Vincent dapat menemukan kita.”

Aku mengerutkan kening, bertanya: “Apakah Vincent begitu hebat? Dengan cepat dapat menemukan kita?”

Lili menganggukan kepala, lalu ingin berbicara tetapi berhenti. Aku berkata: “Jika benar-benar takut maka malam ini aku tidak akan tidur, ada aku yang menjaga, kamu bisa tidur dengan tenang, aku akan tetap sadar, jika melihat bahwa mereka datang, maka aku akan dengan segera membawamu pergi dari sini, dan tidak akan membiarkanmu terluka sedikitpun.”

Lili menatapku dengan seksama, berkata: “Aku benar-benar sangat penasaran, mengapa kamu begitu baik tetapi istrimu malah tidak menyukaimu?”

Aku mengangkat bahu lalu berkata: “Tidak ada seorang wanita yang akan memilih pria yang baik kepada semua wanita sebagai suaminya. Mungkin aku adalah pria yang baik, tetapi bukanlah seorang suami yang baik.”

Lili berpura-pura serius berpikir lalu berkata: “Ini benar, kamu begitu tampan, juga memiliki banyak uang, dan begitu lembut terhadap wanita. Siapa yang menjadi istrimu, takutnya akan menjadi musuh semua orang.”

Melihat suasana hatinya membaik, suasana hatiku juga ikut membaik, meninggalkan misi, aku merasa gadis ini benar-benar gadis yang baik.

Pada saat ini, Lili berkata: “Aku benar-benar minta maaf karena menamparmu tadi.”

Aku menggelengkan kepala mengatakan tidak apa-apa. Pada saat ini, dia akhirnya mengalihkan topik pembicaraan ke topik yang paling aku pedulikan, dia berkata: “Serius, apa rencanamu selanjutnya?”

Aku mengerutkan kening, berkata: “Aku juga tidak tahu, yang pastinya aku tidak bisa tinggal di Harbin lagi.”

Ada 3 provinsi besar di Dongbei, aku berada di Harbin, provinsi Heilongjiang di Dongbei. Berdiri dikota yang asing ini, hatiku tidak memiliki rasa ketidakberdayaan, hanya ada ambisi yang melonjak.

Pada saat ini Lili mengatakan: “Aku sudah mengatakan bahwa aku memiliki cara untuk membiarkanmu tinggal di Dongbei, hanya saja cara ini lebih beresiko, aku tidak tahu apakah kamu berani mengambil resiko, jika tidak berani maka kamu harus meninggalkan tempat ini sesegera mungkin, jika berani, juga belum tentu akan berhasil, tetapi kemungkinan besar akan berhasil.”

Aku memandang Lili dengan penasaran, tetapi tidak berbicara. Dia melihatku tidak berbicara, juga tahu bahwa aku tertarik, dia berkata dengan serius: “Jika kita ingin tetap tinggal di kota ini maka kita harus menyingkirkan Vincent, dan untuk menyingkirkan Vincent hanya ada 1 cara, yaitu menemukan flashdisk yang ada ditangannya. Didalam flashdisk ini tersimpan berbagai foto dia dengan banyak wanita, dan banyak dari wanita-wanita ini sudah bersuami, dan suami mereka lumayan berstatus, jika kamu bisa mendapatakan Flashdisknya maka dapat mengancamnya, dan tentu saja tidak perlu takut bahwa dia akan mencelakai kamu.”

Anjir, tidak disangka Vincent memiliki hobi yang sama dengan guru Chen, hanya saja semua wanita itu adalah orang bermartabat, mengapa dia bisa mengambil foto? Selain itu, dia begitu biasa, pesona apa yang dimilikinya sampai membuat wanita-wanita itu mengikutinya? Sepertinya mengetahui apa yang dipikirkanku, Lili menjelaskan: “Jangan melihat bahwa wajahnya biasa saja dan tidak menarik, tetapi jika dia ingin membujuk seorang wanita, maka dengan mudah dapat menyenangkan wanita itu, mulutnya sangat manis, dan yang lebih penting adalah dia sangat kuat dibagian itu, wanita-wanita itu juga karena suaminya dinas diluar untuk waktu yang lama atau juga wanita yang suaminya mencari selingkuhan dan meninggalkannya sendiri, semuanya dapat dengan mudah ditaklukkan olehnya.

Ternyata begitu.

Tampaknya Vincent memang handal dalam menaklukkan wanita, hanya saja terpikirkan bahwa aku juga menggunakan cara yang sama untuk menghadapi Lili, aku merasa gelisah dan sangat bersalah.

Mungkin aku belum menjadi orang jahat sepenuhnya, jadi selalu merasa bersalah.

Hatiku sedang memikirkan Flashdisk, dan baru saja ingin bertanya kepadanya, dimana flashdisk itu berada, tetapi ketika aku melihat dia terlihat kesepian, tiba-tiba aku tidak bisa bertanya apapun. Aku terpikirkan ketika dia berusia 18 tahun, sudah mengikuti pria itu, dan sekarang dia sudah berumur 28 tahun, selama 10 tahun penuh, dia sudah terbiasa untuk mencintai pria itu, bergantung pada pria itu, tetapi yang dia dapatkan bukanlah hadiah yang sama, melainkan siksaan yang membuatcintanya lenyap.

“Dia sangat bodoh.” Aku berkata dengan datar.

Lili dengan sedikit terkejut memandangku, bertanya: “Kamu mengatakan dia bodoh?”

Selesai berbicara, dia tersenyum lalu berkata: “Tetapi beberapa saudara-saudaranya berpikir dia sangat hebat, lagipula, kebanyakan pria berpikir bahwa pria dengan banyak istri dan selir adalah yang paling hebat, dan semua pria ingin menjadi seorang playboy, bukankah begitu?”

Sejujurnya, perkataan ini benar-benar telah mengenai hatiku, karena aku dulunya pernah ingin memiliki banyak istri dan selir, dan menikmati kebahagiaan memiliki banyak wanita.

Aku memegang hidungku lalu berkata: “Dulunya aku juga berpikir begitu.”

Lili merasa lucu dan bertanya: “Dulu? Jadi sekarang kamu tidak mempunyai pemikiran ini lagi?”

Aku menganggukan kepala, berkata: “Karena ada seorang wanita mengajariku sebuah hal, yaitu harus bisa mengambil keputusan, yang disebut mengambil keputusan, adalah mengambil orang yang paling penting kedalam hatimu, keputusan yaitu merelakan keputusanmu untuk tidak serakah ingin memiliki, tetapi tidak bisa memberikan semua kepadanya, tidak dapat memperlakukannya sebagai orang yang paling kamu cintai. Didunia ini, semua orang ingin diperlakukan sebagai satu-satunya, seorang wanita menginginkan semua cinta dari seorang pria, dan seorang pria juga menginginkan didalam hati wanita yang disukainya hanya ada diri sendiri, jadi, satu banding satu adalah cara yang paling bagus untuk diterapkan.”

Selesai mengatakan perkataan ini, aku terpikirkan Jessi, terpikirkan dulunya dia pernah mengatakan kepadaku bahwa suatu hari aku akan tahu apa yang paling aku inginkan, sekarang aku sudah tahu sangat jelas, aku paling menginginkan dia, dan ingin bersama dengannya selamanya, tetapi apakah dia bersedia bersamaku selamanya? Atau didalam hatinya, negaranya, organisasinya, imamnya selalu lebih tinggi dariku? Jika demikian, apakah suatu hari dia akan melambaikan tangannya dan mengucapkan selamat tinggal kepadaku?

“Istrimu yang memberitahumu perkataan ini, kan?” Lili tiba-tiba berkata.

Aku hanya tertawa dan tidak berbicara, Lili berkata: “Sebenarnya dulunya Vincent bukan seperti ini. Dulunya dia mengatakan bahwa hanya akan mencintaiku seorang seumur hidup ini, dan sangat lemah lembut kepadaku, dan akan mengingat kapan hari haid ku datang, lalu memberiku air gula merah, dan akan menyuci kakiku, lalu memberiku pijatan, kita akan pergi menonton film setiap minggu. Ketika miskin, memakan mie 2 ribu dengan rebusan air jernih, kedua orang memakannya bersama, jika sudah punya sedikit uang, dia akan menggendongku pergi membeli sebuah potongan ayam goreng, dan mengatakan bahwa dia telah makan, dan menyuruhku memakannya sendiri, setiap kali aku berpura-pura tidak bisa memakannya habis dan membagi setengah untuknya.”

Vincent yang dikatakan oleh Lili, apakah sama dengan Vincent yang aku jumpai? Aku menunjukkan ekspresi yang sangat meragukan.

Lili tersenyum ketika melihaku tidak percaya, hanya saja ada sedikit kesedihan dalam senyumnya, dia berkata: “Pria, ketika sedang kasmaran maka akan membuat orang tidak bisa menahannya, tetapi ketika tidak memiliki hati juga akan membuat orang sangat tersakiti. Aku bahkan sudah tidak ingat kapan dia mulai berubah, dan bahkan tidak tahu kapan dia kecanduan obat-obatan, hanya mengingat ketika pertama kali aku mengetahui bahwa dia berhubungan dengan obat-obatan, dia berlutut dihadapanku lalu juga menampar wajahnya sendiri, dan berjanji padaku bahwa dia akan berhenti, tetapi akhirnya dia tidak melakukannya, kemudian emosinya semakin lama semakin meledak, dan mulai memukulku, dan memaksaku memberinya uang untuk membeli narkoba, jika aku tidak punya uang maka dia akan memaksaku untuk pergi meminjam.”

Pada saat ini, seluruh tubuh Lili mulai gemetar, aku tahu bahwa dia teringat hari-hari dia disiksa, dan pastinya masih ada bekas luka dihatinya. Aku berjalan kesana lalu menepuk-nepuk pundaknya, dia memelukku, aku tidak melepaskannya lalu menepuk punggungnya dengan ringan, dia berkata: “Narkoba telah menghancurkannya, juga menghancurkanku. Akhirnya aku telah putus asa, dan ingin putus dengannya, tetapi siapa yang menyangka bahwa dia akan menggunakan orang tua dan adikku untuk mengancamku, meskipun aku telah putus hubungan dengan keluargaku, tetapi bagaimanapun itu adalah keluarga, aku mana mungkin berani menggunakan nyawa mereka untuk mencoba? Jadi aku selalu tidak berani putus dengannya. Dulunya aku mengira bahwa dia tidak ingin putus denganku karena dia masih mencintaiku, tetapi sampai ketika dia mulai menyuruhku menjadi pendaming minum, dan menghasilkan uang untuknya, aku baru mengetahui bahwa hatinya tidak ada aku sama sekali.”

Ketika Lili berkata sampai disini, matanya penuh dengan dendam. Dia mengertakan giginya dan berkata: “Dia adalah orang cabul, dia tidak mencintaiku, tetapi malah tidak mengizinkan aku tidur dengan pria lain, menyiksaku, dan menjadikan aku sebagai alat pelampiasan dan alat penghasil uang untuknya, jika tidak senang maka akan memukulku memarahiku, dan terkadang ketika kecanduan muncul, aku akan disiksa dan memar diseluruh tubuh, aku telah muak dengan semua itu. Aku bukan tidak pernah berpikir untuk melawannya, tetapi dia mengirim seseorang untuk mengawasi selama 24 jam, bahkan dirumahnya juga ada orang yang mengawasiku, aku benar-benar tidak bisa melarikan diri, juga tidak bisa melawan.”

Setelah mengatakan itu, Lili emosi sampai menangis. Aku tidak bertanya kepadanya mengapa dia tidak melapor kepolisi, karena kita semua tahu, jika melapor polisi dapat menyelesaikan masalah, maka dia tidak akan menderita sampai sekarang.

Aku berkata kepada Lili: “Aku akan membantumu balas dendam. Semua derita yang kamu rasakan, aku akan membalasnya satu per satu untukmu.”

“Kak Reino, kamu tidak perlu membalas dendam untukku, hanya saja kamu harus berhati-hati, tempat penyimpanan Flashdisk ini sangat rahasia, aku juga tidak tahu dimana itu berada, jadi kamu harus menemukan cara untuk mengetahuinya sebelum mulai bertindak.” Lili mengatakannya sampai disini, lalu dengan sedikit khawatir berkata: “Kalau tidak, aku mencari cara mengetahui darinya? Mengambil pena rekaman untuk merekam kata-katanya, kemudian memberikannya padamu?”

Aku tidak menyangka Lili dapat memikirkan ide bagus ini, tetapi aku tidak akan membiarkannya pergi mencari bajingan itu lagi, karena aku tahu begitu dia pergi mencari bajingan itu, dia mungkin hanya bisa menjadi sebuah mayat.

Aku berkata: “Tidak perlu, biarlah aku yang mengurus masalah ini.”

Pada saat ini, suara ketukan pintu muncul dari luar. Kami berdua langsung sangat panik, Lili memandangku, dan memanggil ‘Kak Reino’, aku menyuruhnya jangan panik, kemudian aku pergi membukakan pintu, tetapi ketika baru mengambil beberapa langkah, perasaan bahaya tiba-tiba muncul dihatiku, aku dengan cepat berbalik badan, dan langsung berlari kearah Lili dengan cepat, lalu pada saat yang bersamaan, sebuah peluru menembus jendela, dari belakang kepalanya menembus dahinya, dia membuka matanya dengan lebar, mulut sedikit terbuka, sepertinya ingin memanggilku, tetapi akhirnya tidak sempat berteriak dan langsung dengan lemas jatuh ke lantai.

Aku dengan cepat mengangkat kepala melihat kearah seberang, dan hanya melihat sebuah mulut pistol dengan cepat menghilang dari jendela, pada saat yang bersamaan, dari belakang terdengar suara membuka pintu menggunakan kunci.

Hatiku terdiam sejenak, dan mengetahui bahwa aku telah jatuh kedalam jebakan. Orang yang sedang membuka pintu diluar pasti merupakan kelompoknya si penembak jitu itu, dan mungkin saja itu polisi. Terpikirkan sampai disini, meskipun aku sangat kesal, tetapi tidak ada pilihan lain selain dengan cepat mengambil barang lalu melompat melalui jendela belakang, lalu dengan cepat melarikan diri!

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu