Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 12 Naik pangkat

Setelah memutuskan untuk bersembunyi dibelakang Bang Badui, aku juga tidak ragu lagi, karena sudah jam sepuluh malam. Jika terlambat pergi, bar mungkin sudah digeledah.

Aku langsung meninggalkan rumah tanpa suara. Ketika aku tiba di bar, semuanya terlihat normal, lampu-lampu menyala, yang membuat aku sedikit lega karena masih bisa datang tepat waktu.

Ketika aku pergi ke ruangan kerja untuk mengganti pakaian kerjaku. Saat baru selesai berganti pakaian dan bersiap untuk ke ruangan Bang Badui, tiba-tiba punggung ku ditepuk dengan keras oleh seseorang , sangat sakit rasanya

Pada saat yang sama, suara omelan terdengar di telingaku: " Tidak datang bekerja selama dua hari, dan hari ini dia terlambat lagi. Masih ingin melakukannya atau tidak, jika kau tidak ingin melakukannya lagi kau bisa dikeluarkan."

Itu adalah suara ketua Eddy. Para pekerja disini dibagi menjadi dua kelompok, setiap kelompok terbagi dari 5 orang. Kehadiran dan absen semua dibawah kendali ketua kelompok. Sebenarnya, itu bukan posisi yang tinggi.

Eddy selalu galak di depanku. Mungkin karena aku terlihat penakut, dan lagi tidak terdengar, jadi ia sering memarahiku, membuatku emosi, dan melemparkan banyak pekerjaannya padaku. Sejak aku bekerja sampai sekarang, dia terlihat sangat bebas, karena pada dasarnya aku yang membantunya membuat segala pekerjaannya.

Aku menoleh untuk menatapnya, dia juga membalas menatapku tajam, pada saat yang sama ia menujnjukkan tulisan kepadaku : dua hari tidak bekerja, kupotong gajimu selama setengah bulan, dan cepat bekerja.

Biasanya, aku selalu sangat menghormati Eddy, dan selalu menerimanya, dan juga dia adalah pemimpinku.

Tetapi hari ini, aku harus mengurus beberapa hal yang mendesak, juga sudah terlalu malas untuk menghiraukannya, dan aku benar-benar memiliki pendapat besar untuknya. Ketika dia datang, dia mengatakan bahwa dia memotong gajiku selama setengah bulan, dia sebenarnya ingin memakan uangku. Aku telah membantunya melakukan begitu banyak pekerjaan, dia pun tidak berterima kasih padaku, masih saja menindasku, benar-benar ia menganggapku seperti orang cacat!

Aku mendorong tangan kertasnya itu, dan berjalan langsung ke area ruangan bar di lantai dua, karena kantor Bang Badui ada di sana.

Ketika aku berjalan, aku mendengar Eddy memarahiku di belakang: "Wahh, bajingan ini sudah marah, kau tidak perlu melakukannya lagi!"

Aku mengabaikannya, langsung pergi ke lantai dua, dan dia juga tidak mengejarku. Aku tebak ia pikir aku pergi ke toilet atau mengerjakan sesuatu. Ia mungkin masih berpikir tentang cara meluruskannya padaku.

Setelah naik ke lantai dua, bisnis bar sedang sangat baik hari ini.Beberapa ruangan penuh, tetapi ketika aku menuju ke pintu masuk kantor Bang Badui, pintunya terkunci.

Aku mencoba mengetuk dua kali, tidak ada orang, itu membuatku langsung gugup, bukankah Claura mengatur semuanya dengan baik, apakah Bang Badui telah dibawa pergi?

Aku memutuskan untuk pergi ke Bibi Reza dan menanyakan nomor telepon Bang Badui, tetapi ketika aku turun, aku melihat Bang Badui kembali, dan dia secara sadar mengabaikan pelayan seperti aku dan mengira aku sedang bekerja, ia mengabaikan aku begitu saja dan langsung pergi ke kantor.

Aku takut polisi akan segera dating, aku segera mengikuti Bang Badui.

Setelah membuka pintu kantor, Bang Badui menoleh dan bertanya padaku mengapa aku mengikutinya.

Aku memberi isyarat padanya, memberi isyarat bahwa aku tidak bisa mendengarnya, dan kemudian aku mengetikkan sesuatu untuknya.

Bang Badui rupanya tahu bahwa ada pelayan yang tuli dan bisu seperti aku di bar itu. Tak disangka emosinya lebih stabil dari yang kukira. Dia tidak marah padaku, tetapi membawaku ke kantor.

Aku mengetiknya dengan cepat, aku bilang: Bos Badui, mari kita bertemu Claura. Dia ingin menjebakmu. Aku punya cukup bukti.

Setelah membaca tulisanku, Bang Badui mengambil waktu sejenak. Karena sekaligus aku menyinggung tentang Claura, jadi harusnya ia percaya padaku.

Dia juga mengeluarkan ponselnya dan mengetik menyuruhku untuk melanjutkan.

Aku tidak ingin membuang waktu, dan lansung menulis: Situasi ini sangat mendesak, aku tidak akan membuang waktu lagi. Asalkan bos Badui berjanji dua syarat, aku akan segera menjelaskannya kepada Anda. Dua kondisi itu adalah: satu, aku ingin mendapatkan posisi kokoh di bar dan memiliki ruangan. Kedua, setelah berhasil membantu bos Badui memecahkan masalah ini, aku berharap bos akan memberiku hadiah yang sebanding.

Bang Badui mengetik dan berkata: Anak muda, aku suka orang-orang sepertimu yang langsung to the point. Baik, selama kau benar-benar membantuku, aku akan memenuhi persyaratanmu.

Lalu aku berkata bahwa Claura akan menjebaknya dan menyembunyikan racun di kantornya, dan segera akan ada catatan untuk diperiksa.

Setelah melihat apa yang aku tuliskan, wajah Bang Badui tiba-tiba berubah hitam, dan dia jelas gugup.

Kemudian dia mencari di dalam ruangannya, aku sebenarnya sangat gugup pada saat itu. Jika dia tidak menemukannya, Bang Badui pasti akan berpikir aku berbohong kepadanya .

Untungnya, Bang Badui menemukan beberapa kantong pil seperti di lacinya, kurasa inilah yang dilakukan oleh Claura. Aku benar-benar tidak tahu siapa yang menyembunyikannya.

Aku tebak pasti ada penyusup di bar ini, memikirkan ini membuatku takut, jika penyusup tahu aku mengatakan rahasia itu dan meneruskan ke telinga Claura, aku pasti akan mati.

Tapi untuk saat ini, dan aku tidak bisa mengendalikan sebanyak itu lagi, selangkah demi selangkah saja.

saat itu, Bang Badui lansung menepuk pundakku dengan gembira, Dia mengetik bahwa dia tidak akan memperlakukanku dengan buruk, dia selesaikan dulu masalah ini, setelah itu baru bicara baik-baik denganku.

Aku pikir Bang Badui, sedikit tidak senonoh saat berhadapan dengan Claura, sekarang tampaknya semuanya baik-baik saja.

Jadi aku cepat-cepat berjalan ke bawah. Saat baru datang ke tempat kerja, Ketua grup Eddy berlari ke arah aku.

Ketika dia datang kepada aku, dia menunjuk hidung aku dan berkata dengan marah, "Kemana saja kau brengsek, mengapa kau tidak melakukan pekerjaanmu? Aku lihat sepertinya kau barusan pergi ke kantor bos? Apa kau membuat Laporan kecil dan mengadukanku pada boss? "

Setelah berbicara, Eddy mengetik sesuatu di ponselnya dan menunjukkannya kepada aku.

Aku mengabaikannya dan siap untuk bekerja sendiri.

Dia memegang tanganku dengan satu tangan dan memarahiku, "Brengsek, bajingan ini lupa minum obat hari ini, berani sekali mengabaikanku, apa kau sudah tidak ingin bekerja disini lagi?"

Aku masih mengabaikannya, dan membuang lengannya.

Kali ini aku benar-benar membuat Eddy marah. Dia datang dan menendang betisku, sambil memarahi aku: "orang cacat, aku rasa kau benar-benar tidak ingin berada di sini lagi, keluar dari sini, di sini jika ada kau berarti tidak ada aku, jika aku disini berarti tidak ada kau.. "

Aku memandangnya seolah-olah aku tidak mendengarnya, dan dia yang emosi mulai mengetik dan memperlihatkannya padaku.

Saat itu, suara Bang Badui terdengar di belakangnya: "Eddy, kau benar, Alwi tidak seharusnya mendapat posisi ini."

Aku kaku, memikirkan apa yang dimaksud Bang Badui? Rasanya seperti merobohkan jembatan setelah ia lewati, dari teman berubah menjadi musuh.

Eddy segera mengubah wajahnya yang arogan, dan dengan apik berkata kepada Bang Badui: "Bos Badui, Alwi adalah anak yang malas, aku akan beri dia pelajaran, apakah anda benar-benar ingin memecatnya?"

saat itu Bang Badui datang berpihak pada kita, dia mengangkat kakinya dan menendang perut Eddy, dan berkata, "Pergi, aku berkata Alwi tidak cocok dengan posisinya, yang berarti dia akan menggantikanmu."

Eddy memandang Bang Badui dengan heran, Bang Badui menghisap rokoknya dan berteriak pada Eddy: "Kau benar, kau dan Alwi tidak bisa bekerja bersama, kau dipecat, keluar!"

Aku tidak menyangka Bang Badui akan membelaku seperti ini. Sepertinya aku banyak membantunya, dia sangat baik.

Eddy jelas takut untuk membantah Bang Badui. Dia ingin membela diri, tetapi Bang Badui tidak memberinya kesempatan, dan akhirnya dia pun pergi.

Bang Badui cukup berpengalaman dalam hal ini. Dia mengambil kesempatan dan mengadakan pertemuan singkat untuk meminta semua orang untuk bekerja keras. Jangan seperti Eddy yang selalu menindas rekan kerja nya.

akhirnya, dia memperkenalkan ku kepada semua orang, ia bilang bahwa aku adalah pekerja keras, jadi aku dipromosikan menjadi ketua kelompok dan meminta semua orang memperlakukan aku sebagai orang normal dan banyak berkomunikasi dengan aku.

Sejujurnya, saat itu aku sangat tersentuh. Aku tidak menyangka setelah menikahi Claura dan datang ke Nanjing, hal pertama yang memberi aku kesan baik adalah 'saingan cinta' yang hampir aku bunuh.

Aku dengan senang hati menerima posisi ini. Meskipun pemimpin tim sebenarnya adalah petugas resmi, tapi gajinya juga naik menjadi 7juta, dan aku melihat harapan untuk naik lebih tinggi lagi. Aku percaya bahwa selama aku melakukannya dengan baik, semuanya akan baik-baik saja.

Belum lama aku merasakan kebahagiaan itu, aku melihat Claura dan Felicia datang ke bar bersama. Mereka memilih tempat di sudut dan duduk.

Aku takut, aku bersembunyi di ruang kerja dan tidak berani keluar. Aku tahu bahwa mereka pasti akan datang untuk menonton pertunjukan bagus dan ingin melihat Bang Badui ditangkap.

Benar saja, tak lama setelah mereka berdua datang, segera datang sekelompok petugas, mengatakan bahwa mereka menerima laporan dari warga, dia terlibat dalam narkoba dan harus diperiksa.

Petugas itu cukup “teliti”, dengan cepat langsung segera pergi ke kantor Bang Badui untuk mencarinya. Aku melihat Claura yang diam-diam datang ke pojokan, matanya penuh harapan.

Ketika petugas itu gagal, ekspresi wajah Claura berubah menjadi sangat masam, itu jelek dan sulit dipercaya.

Melihat penampilan Claura yang seperti itu, aku merasakan sedikit kesenangan di hatiku.

Ini sangat keren, aku sangat menikmatinya sekarang.

Diam-diam aku bersumpah dalam hatiku, ini baru permulaan, aku harus membuatnya lebih banyak menderita lagi dan membuatnya jatuh!

Dan aku masih memiliki banyak rencana di otakku, tetapi kondisi sementara ini tidak cukup, dan aku belum bisa merealisasikannya. Dan begitu rencana ini berhasil, aku pasti akan membuatnya sedih dan menyesalinya.

Memikirkan hal itu, sambil bersembunyi di kerumunan orang membuatku tidak tahan untuk menahan tawa.

saat itu, Claura tiba-tiba memalingkan kepalanya dan melirik kearah kerumunan, aku sangat ketakutan dan menundukkan kepalaku, tetapi aku merasa bahwa dia masih mengalihkan pandangan matanya padaku, membuatku menjadi tegang.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu