Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1041 Bukan Kalian yang Menentukannya!

Posisi itu milikku, bagaimanapun kedua Ketua Asosiasi itu berusaha, hasil terakhir tidak akan pernah berubah.

Siang hari itu, kita mengumumkan berita kematian Matthew, tapi kita menyembunyikan alasan asli kematiannya dan beritahu ia mati karena kecelakaan kepada umum. Untuk kematian Tuan muda juga sebuah kecelakaan, hingga sekarang belum ditemukan mayatnya, harus mendirikan upacara pemakaman dengan pakaian yang ia miliki.

Hasil ini merupakan pembahasanku dengan kedua Ketua Asosiasi, lagipula Invincible Empire sekarang sangat tidak tenang. Pertama masalah petinju Mocheng yang meledak, lalu juga ada kedua Ketua Asosiasi telah dibunuh kita. Kekuasaan dari kedua pihak hingga sekarang belum saja diurus. Kalau mereka tahu Matthew dibunuh oleh Armour, berarti sama saja mereka sudah menebak latar belakang Armour. Saat itu, semuanya tahu kalau Invincible Empire telah diawasi negara besar yang seperti Huaxia, bukankah membuat orang takut? Kalau situasinya tidak seimbang, pasukan tentara menjadi kacau, siapapun juga tidak tahu apa yang akan terjadi?

Ketiga negara di sekitar bisa hidup bersama kita dengan damai, semua dikarenakan koneksi Matthew sangatlah luas dan memberikan mereka keuntungan yang cukup, sehingga jika terjadi keributan, tapi pengaruhnya sama sekali tidak besar. Tapi kalau mereka tahu Huaxia mengawasi daerah mereka dan tahu Matthew telah meninggal, maka mereka bisa saja menggunakan kesempatan ini untuk menyerang, jadi kita harus menutupi alasan kematian Matthew, tapi semua peran penting telah diberitahu, seperti Jinkang alias pemimpin Mocheng.

Jinkang buru-buru datang tengah malam. Saat kedatangannya, aku sedang sibuk untuk urusan upacara pemakaman Matthew, sedangkan keberadaan kedua Ketua Asosiasi itu tidak diketahui.

Melihat aku yang sedang sibuk memerintah bawahan kerja, Jinkang mendekatiku dan berbicara, “Kak Alwi, mengapa hanya Anda seorang disini? Dimanakah kedua Ketua Asosiasi lain?”

Aku meliriknya sekilas dan tertawa berkata, “Kamu sudah datang.”

Aku melirik keluar dan tertawa pahit berkata, “Menurutmu, dimanakah mereka? Saat seperti ini, mereka pasti sedang rapat, berpikir untuk bagaimana mengalahkan masing-masing, lalu menjadi Bos besar Invincible Empire, lagipula posisi itu tidak boleh terus kosong.”

Jinkang mengerutkan dahinya, sama sekali tidak terkejut. Ia dengan sinis berkata, “Mereka sungguh buru-buru sekali. Bos baru saja meninggal, mereka mulai merebut kekuasaan. Kalau Bos tahu pasangan kerjanya seperti ini, mungkin bisa saja membunuh mereka.”

Ia berkata sambil berjalan ke peti sana, melihat wajah Matthew dan memberikan doa. Ia berkata, “Saat beritanya terkirim, aku sungguh terkejut. Siapa yang sangka kalau Bos kita akan mati di tangan anaknya?”

Aku segera menyuruh untuk diam dengan tanganku. Ia segera merendahkan suaranya. Ia dengan kesal berkata, “Tidak ada orang lain yang dengar kan?”

Aku berkata, “Untung saja orang-orangku disini. Kalau ucapan ini tersebar, entah bisa sekacau apa diluar sana.”

Jinkang seketika berkata, “Maaf, mulutku tak bisa ditahan.”

Aku mengangkat tangan untuk menandakan ia duduk, lalu menuangkan secangkir teh. Aku berkerut alis berkata, “Aku juga tak sangka Tuan muda adalah orang yang seperti itu. Kalau aku tahu, aku juga tidak akan bekerja demi ia.”

“Bisa menyembunyikan semua ini dari Anda, cukup menunjukkan betapa liciknya pikiran Tuan muda. Ini juga tidak boleh disalahkan kepada Anda.” ujar Jinkang. “Kak Alwi, apa rencana Anda selanjutnya?”

Aku mengangkat alis dan tertawa berkata, “Apa maksudmu?”

Jinkang menyentuh hidungnya dan berkata, “Bagiku, meskipun Anda bukanlah Ketua Asosiasi, tapi Anda boleh mencoba untuk merebut posisi Bos. Pertama, mau kemampuan sendiri ataupun kemampuan untuk memimpin, Anda lebih baik dari kedua Ketua Asosiasi itu. Anda juga merupakan yang terhebat dan tak dapat tersaingi dalam Invincible Empire. Kedua, Anda lebih setia dibanding mereka, anak-anak ikut Anda juga tidak akan rugi, kurang tahu kalau dengan mereka. Ketiga, Anda cukup terkenal, banyak orang yang begitu terkagum kepada Anda, apalagi warga-warga Invincible Empire. Semua orang memuji Anda. Untuk orang-orang di tempat pelatihan, mereka juga mengakui kemampuan Anda. Hal yang terpenting adalah kalau kamu tidak menjadi Bos, apakah kedua Ketua Asosiasi bisa melepaskan Anda? Sebenarnya kurasa tidak, jadi untuk Anda sendiri, Anda juga harus mencoba untuk merebut posisi ini.”

Terlihat Jinkang sangat peduli kepadaku. Aku tertawa dan berkata, “Sebenarnya aku tidka ingin merebut. Kamu tahu diriku. Aku hanya ingin mencari tempat untuk aku hidup. Aku memilih Invincible Empire, dikarenakan aku mendapat perlindungan disini, lagipula aku adalah tersangka dari Huaxia sana. Aku mungkin saja bisa tertangkap di luar negeri. Disini karena adanya Bos dan Tuan muda membuat identitas palsu untukku, sehingga aku bisa berlangsung hidup. Tapi kalau aku pergi dari sini, tidak diketahui apa saja yang akan terjadi. Meskipun bisa hidup, tapi tidak mungkin santai seperti ini.”

Jinkang berkata, “Benar, aku juga berpikir seperti itu, jadi Anda jangan pergi. Bagaimana Anda tetaplah jadi Bos Invincible Empire kita?”

“Apakah kamu begitu ingin aku menjadi Bos?” Aku melihat Jinkang begitu niat dan bertanya dengan curiga. Aku rasa ia pasti ada sesuatu yang belum diucapkan.

Jinkang tercengang, lalu menggaruk tengkuknya canggung. Ia dengan panik berkata, “Kak Alwi, aku tidak bermaksud lain. Aku... Baiklah, aku akui aku ada pikiran lain. Aku pikir kalau Anda menjadi Bos, sesuai dengan sifat Anda, seharusnya tidak membuat anak-anak yang tidak bersalah menjalani jalanku ini.”

Aku seketika mengerti. Ternyata ia berharap aku mengubah peraturan yang dibentuk Matthew itu, lagipula setiap anak yang menjadi penjual narkoba harus menerima pelatihan sejak kecil. Nyawa mereka harus dilihat dari karmanya, ini terdengar sangat kejam.

Aku tertawa dan menepuk bahu Jinkang. “Kamu tenang saja, kalau aku bisa menduduki posisi Bos, aku pasti tidak memperbolehkan hal ini terjadi.”

Mata Jinkang bersinar mendengar ini. Ia bertanya, “Maksud Kak Alwi, Anda ingin mencoba untuk merebut posisi ini?”

Aku berpura-pura pusing dan berkata, “Bukan aku yang ingin merebut posisi ini, melainkan maksud Paman Matthew. Aku tidak dapat menolak...”

Jinkang terkejut melihatku. Aku memberi ia dengar setengah rekamanku itu untuknya. Rekaman itu tentunya palsu, ada orang yang meniru suara Matthew, masih ada kekacauan dan kadang terdengar suara pistol. Ini makin menunujukkan situasi yang begitu asli. Matthew bilang mau diriku untuk menanggung posisi Bos, menyuruh diriku untuk membuat Invincible Empire makin berkembang dan berlangsung.

Mendengar suara rekaman ini, Jinkang berkata, “Meskipun aku merasa ucapan ini kurang hormat bagi orang yang meninggal, tapi aku masih ingin mengatakan sesuatu, akhirnya Bos tidak bodoh lagi. Ia bisa memberikan Invincible Empire kepadamu, memang tindakan yang terbaik.”

Aku tertawa berkata, “Aku sama sekali tidak memberitahu kedua Ketua Asosiasi itu.”

Jinkang seketika senang dan berkata, “Aku tahu. Kalau tidak kedua Ketua Asosiasi juga tidak mungkin begitu rajin untuk memikirkan cara mengeluarkan Anda.”

Aku berkata, “Jadi aku tidak mengeluarkan rekaman ini, karena takut mereka bisa menyerangku. Sekarang mereka tidak begitu mengawasiku. Mereka terus sibuk untuk menari simpati orang, memperluas jumlah pendukung mereka, ini juga merupakan waktuku untuk bersiap.”

“Anda tidak berkampanye?” ujar Jinkang ragu. “Kurasa Anda harus segera berkampanye untuk sendiri, kalau tidak tunggu Anda mengumumkan ini, bagaimana kalau orang-orang tidak mengakuinya? Meskipun Anda dan orang-orang yang setia kepada Anda sangatlah hebat, tapi sama saja sulit untuk melawan mereka.”

Aku lihat ia sungguh peduli kepadaku, tertawa dan berkata, “Kamu tenang saja. Aku ada rencana. Kamu tunggu saja untuk meyambut kebahagiaan di saat itu.”

Jinkang masih saja khawatir, tapi ia juga tahu aku tidak pernah melakukan hal-hal yang aku tak yakin. Ia hanya bisa mengangguk dan bilang ia mengerti dan menunggu kabar baikku.

Rumah duka didirikan dengan cepat. Malam itu, aku dan Jinkang berinisiatif berkabung untuk Matthew, ini juga sesuai dengan aturan Invincible Empire. Saat orang meninggal, keturunannya akan berkabung di rumah duka untuk beberapa malam. Meskipun aku dan Matthew tidak memiliki hubungan seperti itu, tapi kalau dilihat dari sisi status, ini sama sekali tidak salah. Selain itu aku juga menyuruh Nando mereka untuk memanggil orang-orang yang berstatus. Setelah mereka tiba, melihat aku dan Jinkang berkabung untuk Matthew, mereka juga datang kesamping kita, diam-diam berkabung untuk Matthew. Tidak ada satupun orang yang memasang raut wajah yang tidak puas, lagipula siapapun tahu orang yang seperti Matthew meninggal, kita sudah menganggapnya sebagai sebuah kebaikan. Lagipula tidak adanya pimpinan Matthew, orang-orang ini juga tidak hidup dengan baik.

Sedangkan tindakan kita yang berinisiatif untuk berkabung, seketika membuat kedua Ketua Asosiasi yang bersembunyi untuk rapat, terlihat begitu cuek dan dingin.

Pagi hari kedua, seorang Ketua Asosiasi datang dengan tiba-tiba. Suaranya sudah terdengar sebelum ia masuk pintu. Ia berpura-pura maaf dan berkata, “Aduh, sungguh maaf sekali. Ada banyak sekali masalah Invincible Empire yang harus diurus. Aku sibuk mengurus kerjaan semalam. Adik Alwi, kamu memang sangat baik bisa bertanggung jawab untuk mengurus upacara pemakaman Bos...”

Baru saja ia selesai mengatakan itu, ia sudah masuk ke dalam, diikuti kedua anak laki-lakinya. Awalnya mereka masuk ke dalam dengan raut wajah yang bahagia. Setelah melihat banyak orang yang berada di ruangan, waja ketiga orang itu seketika memburuk, apalagi Ketua Asosiasi itu. Ia terkejut hingga tergigit lidahnya, bahkan air matanya sudah mau keluar.

Aku berkata, “Aku tidak lelah. Kedua Ketua Asosiasi begitu sibuk dan juga harus mengurus setiap masalah Invincible Empire, tentunya aku juga hanya bisa membantu mengurus masalah upacara pemakaman Bos dan Tuan muda.”

Karena kita juga telah mengumumkan Armour meninggal, jadi upacara pemakaman ini diadakan untuk mereka berdua, juga bisa dikatakan terdapat dua peti. Satu berisi mayat Matthew dan satunya lagi pakaian dan sepatu Armour.

Wajah Ketua Asosiasi itu seketika memerah, lalu berpura-pura marah berkata, “Kamu ini juga, mengapa memanggil begitu banyak orang berkabung untuk Bos, tapi tidak memberitahuku?”

Apakah ia sedang menyalahkanku? Sepertinya bedebah ini curiga aku sengaja membuatnya malu.

Aku belum saja berbicara, salah satu anaknya berkata dengan dingin. “Alwi, kamu sengaja ya? Jangan-jangan kamu ingin menggunakan hal ini untuk menarik hati orang-orang, sehingga membuat orang mengiramu setia, lalu orang-orang mengikutimu?”

Aku berkerut alis dan berkata dengan kecewa. “Awalnya aku menyuruh mereka semua untuk membantu, tapi semua orang berinisiatif berkabung untuk Bos, sepertinya aku tidak bisa mengatakan tidak untuk mereka. Jangan-jangan Ketua Asosiasi dan kedua Tuan muda merasa apa yang mereka lakukan itu salah?”

Awalnya semua orang tidak puas dengan sikap Ketua Asosiasi ini. Setelah mendengar ucapanku, seketika mereka semua melihat ke ketiga orang itu. Ketua Asosiasi itu seketika canggung dan berdehem pelan. Ia berkata, “Aku tidak bermaksud seperti itu.”

Saat ini, salah satu Ketua Asosiasi lain juga tiba. Ia sudah menyindir dari jauh sana. “Pagi juga kalian datangnya. Kudengar kalian rapat kemarin malam, untuk membahas bagaimana menarik hati orang-orang. Kukira kalian akan sangat sibuk, sehingga tidak ada waktu datang.”

Ia mendekat, lalu melihat ruangan yang penuh orang. Senyuman di bibirnya belum disembunyikan dan terpasang buruk di wajah. Ia ingin menggantikan raut wajah yang sedih, tetapi sama sekali tidak ada waktu.

Suasana tiba-tiba menjadi sangat hening. Sejujurnya aku sangat malu untuk kedua Ketua Asosiasi ini.

Aku berdiri dan berkata, “Sisakan tenaga kalian dan laksanakan upacara pemakaman ini dengan lancar.”

Kedua Ketua Asosiasi ini semakin canggung. Untung saja mereka tahu malu, jadi mereka tenang untuk di akhir-akhir acara.

Upacara pemakaman berlangsung dua hari. Hari ketiga dimana acara pemakaman, saat itu kita membutuhkan pidato. Sedangkan kedua Ketua Asosiasi hanya ingin maju untuk berpidato, karena mereka ingin menggunakan kesempatan ini untuk berkampanye, untuk melakukan aksi terakhir.

Menurut laporan dari Nando, kedua Ketua Asosiasi ini benar-benar menggunakan cara apapun untuk menarik hati otrang-orang. Mereka juga mengajak bertemu banyak orang secara bersembunyi, mungkin mereka sudah ingin sekali menjadi Bos Invincible Empire.

Malam hari ini, kedua Ketua Asosiasi mengajakku pergi makan malam, lagipula aku menjadi pembawa upacara pemakaman ini, jadi aku yang mengumumkan siapa yang membacakan pidato ini. Kedua orang ingin menarik hatiku. Aku berada di pihak mana, maka orang itu yang akan membacakan pidato. Tapi aku menggunakan alasan kelelahan beberapa hari ini, jadi menolak untuk menemui mereka dan membuat mereka berdua panik.

Pagi hari kedua, kita mengadakan upacara berduka.

Pagi-pagi, aku memakai jas datang ke rumah duka.

Saat ini, kedua Ketua Asosiasi telah tiba. Melihat kedatanganku, wajah mereka berdua kurang enak dilihat, sudah pasti mereka telah menyadari aku mungkin saja ingin merebut posisi dengan mereka, karena penolakan kemarin malam, jadi tatapan mereka terdapat kewaspadaan dan ketidakpuasan.

Acara berlangsung dengan cepat. Setelah semua orang memberikan bunga untuk Matthew, aku mengambil mikrofon dan berkata, “Untuk selanjutnya adalah saat untuk berpidato. Kupikir semuanya pasti penasaran, aku bisa memilih siapa dari kedua Ketua Asosiasi untuk berpidato?”

Kedua Ketua Asosiasi sedikit canggung saat aku memberitahu masalah ini. Aku tertawa dan berkata, “Sebenarnya aku tidak memutuskan untuk mengundang siapapun untuk berpidato di panggung.”

Semuanya memasang raut wajah terkejut dan mulai berbisik untuk membahas. Salah satu anak dari Ketua Asosiasi langsung berdiri dan kesal berkata, “Apa maksudmu, Alwi? Ayahku adalah orang yang paling dipercayai oleh Bos, seharusnya kamu membiarkan Ayahku untuk berpidato. Tidak membiarkan Ayahku naik, jangan-jangan kamu yang ingin berpidato?”

Aku melihat kearahnya dan tertawa dingin. Aku dengan yakin berkata, “Baik, aku bersiap untuk berpidato.”

“Kamu tidak berhak!” ujar Ketua Asosiasi itu dengan kesal.

Saat ini, Ketua Asosiasi lain juga ikuu berkata, “Kamu tidak berhak, Alwi. Bahkan tidak bisa menjadi wakil pemimpin di Mocheng dan tidak memiliki jabatan di tempat pelatihan, apa berhaknya kamu untuk berpidato?”

Aku berkata, “Aku berhak atau tidak, bukan kalian berdua yang menentukannya!”

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu