Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 47 Aku adalah Ken!

Dengan hati gembira aku berjalan mendekat kearah Nichkhun, tubuhnya masih gemetar belum pulih dari sengatan listrik.

Ketika aku membungkukkan badan, si bangsat ini langsung menendang area terlarangku.

Aku terdiam meringkuk kesakitan dan berpikir si bangsat ini sama liciknya dengan diriku, pertama-tama pura-pura mati lalu memberikan pukulan fatal.

Untung saja reaksiku cepat, ditambah tubuh Nichkhun yang masih terpengaruh sengatan listrik, aku bisa menghindar kesamping menghindari sebagian besar kekuatannya. Meskipun dia memukulku itu tidak membuatku kehilangan kekuatan untuk bertarung.

Aku maju menyerang dengan sadis menerkam Nichkhun, bagai harimau menerkam mangsa.

Setelah menerkamnya aku mengeluarkan tongkat listrikku dan menyetrumnya lagi, tubuhnya bergetar seperti cacing tanah lalu berhenti meronta dan pingsan.

Aku bertanya-tanya Luis pasti sengaja menambah tingkat kesulitannya, ditambah kekuatan tongkat listrik tidak terlalu kuat, sepertinya dia bermaksud mengujiku.

Aku ketakutan untuk sesaat, diriku barusan sangat tidak waspada, tapi semua ini berkat kecerdasan Nichkhun dan bukan kekuatannya, jika ini Frans nyawaku pasti sudah melayang.

Setelah menelan ludah, aku menginjak perut Nichkhun dengan kejam.

Tepat saat ini tiba-tiba aku melihat ada banyangan dilantai, untung reaksiku cukup cepat, instingku mengatakan dibelakang ada orang.

Lalu aku mencondongkan tubuh ke depan tanpa sadar dan tetap saja aku masih sedikit lambat, terdengar bunyi gedebuk, ada suatu benda dipukulkan kepala bagian belakangku.

Aku menoleh melihatnya, ternyata Claura bangkit dari tempat tidur mengambil vas bunga dari rak dan memukulku.

Untung saja responku tepat waktu hingga vas bunga ini tidak mengenai kepalaku, jika tidak aku pasti pingsan dan geger otak. Meskipun begitu vas bunga ini tetap hancur, aku memegang kepalaku dan itu berdarah.

Aku sangat marah dan menatap Claura penuh amarah.

“Sampah, dasar pengecut seperti kamu ini masih ingin belajar mengigit majikan! Lebih baik kamu keluar dari sini, kalau berani menyentuhya, aku ingin kamu mati.”ucap Claura sangat marah, tanpa mempedulikan aku bisa mendengarnya atau tidak, dia memarahiku sekuat tenaga.

Aku menatap Claura dengan dingin dan tajam, mungkin Claura tidak pernah melihatku begitu galak, hingga membuatnya ketakutan terduduk di tempat tidur.

“Kamu, kamu jangan mendekat, pergi sana.”tampaknya Claura sudah tidak bisa berpikir dengan jelas, dia masih berbicara padaku, serasa efek samping obat yang diberikan cukup besar.

Aku meraba kepalakun dan menjilat darah yang ada ditanganku, lalu menatap Claura dan sekali lagi datang kesamping Nichkhun.

Kali ini Nichkhun sudah tidak ada tenaga untuk melawan, aku mengangkatnya dengan satu tangan.

Lalu menyeretnya dengan kedua tangan melemparkannya ke tempat tidur.

Nichkhun dengan kondisi setengah mati berbaring disamping Claura. Lalu Claura berteriak kepadanya: “Ken, Ken, kamu baik-baik saja, si bajingan ini apakan kamu?”

Setelah itu, Claura berjuang untuk berdiri dan berkata kepada ku: “Sudah hebat kamu ya, jangan kira sudah cerai denganku sudah bisa berbuat sesuka hati, hari ini akan ku beri kamu pelajaran!”

Lalu Claura mengangkat kakinya menendangku, tapi aku dengan lembut meraih kakinya yang ramping sambil tarik-tarikan, dan melempar Claura yang lemah ketempat tidur.

Aku mengabaikan Claura, lalu meraih dan melepaskan topeng Ken.

Ketika aku melepaskan topeng Ken, Claura untuk pertama kalinya menatap wajah Nichkhun.

Wajah Nichkhun tampak sedikit tidak sehat dan pucat, Claura tampaknya tidak mengenal Nichkhun, melihat ekspresi wajahnya yang cukup aneh mungkin ini pertama kalinya melihat ‘orang yang dicintainya’sehingga tidak tahu harus berbuat apa.

Claura baru sadar dan berkata padaku: “Hei sampah, berani juga kamu ya, lepaskan barangnya, kamu tidak pantas menyentuh topeng itu.”

Claura mengatakannya sambil mengetik di HP.

Tapi aku mengabaikannya dan langsung memakai topeng Ken.

Ketika aku memakai topeng Ken, Claura tampak hampir gila, dia seperti dihina dan dipaksa.

Claura sama sekali tidak peduli aku bisa mendengarnya atau tidak, dia terus memarahiku: “Dasar sampah, singkirkan tangan kotormu, Aku tidak mengizinkanmu menyentuh barang-barangnya!”

Claura berjuang berjalan kearahku sambil marah.

Aku menoleh dengan tatapan tajam melihat Claura, ketika Claura melihat aku memakai topeng, tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi kaku.

Claura terkejut, meskipun dia tidak pernah memikirkan bahwa aku adalah pahlawan Ken, tapi dia pasti bisa melihat kami sangat mirip, oleh karena itu dia terpana dan pikirannya sedikit kosong.

Aku memalingkan kepalaku untuk tidak memandanginya lagi, tapi memandangi Nichkhun dengan kasar, lalu menjulurkan tangan meraih lehernya, dengan nada dingin berkata padanya: “Dengar baik-baik, Ken bukan orang yang bisa kamu perankan, aku ini Ken yang tidak tergantikan!”

Aku menggunakan seluruh kekuatan untuk teriak mengucapkan kalimat ini.

Ketika aku selesai meneriakkan kalimat ini, udara di seluruh ruangan tampak membeku, Nichkhun yang setengah tidak sadarkan diri membuka mulutnya dengan ngeri, seolah-olah sedang melihat monster.

‘Phaak’.

Hp Claura jatuh kelantai.

Aku menolah memandangnya, bibir merah seksinya terbuka lebar menatapku dengan terkejut.

“Kamu……Kamu……”

Claura terus mengatakan ‘Kamu’, seolah dirinya seperti kehilangan kemampuan untuk berpikir.

Aku menghampiri Claura, mendorongnya ke tempat tidur, memegangi bahunya dan menatap matanya yang berkedip tanpa henti, lalu berkata kepadanya dengan suara rendah dan serak: “Iya benar, aku Ken!”

Tubuh Claura gemetar, wajahnya pucat dan dirinya tampak bengong.

Aku terus berkata dengan dingin kepadanya: “Hari ini penggemar Ken ingin menyamar menjadi diriku, pura-pura menjadi pahlawan menolong kamu, lalu menidurimu. Aku mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkanmu, tapi kamu malah bersikap seperti ini padaku!”

Emosi Claura sedikit mereda, dia memalingkan pandangannya dan tidak berani menatap mata merahku.

‘tap’.

Darah dikepalaku menetes dilehernya, itu tampak segar dan menyakitkan mata.

Aku mengulurkan tangan mengusap darah itu dengan lembut, lalu berkata kepadanya: “Tidak masalah, aku tidak membencimu. Mulai hari ini, tidak akan ada Ken di dunia ini lagi.”

Setelah itu, aku membungkuk dan berjongkok, menarik kedua tangan Claura.

Claura tersentak dan bertanya: “Kamu, Ken……”

Kata Ken terhenti diucapkan, lalu dia berkata: “Alwi, apa yang ingin kamu lakukan padaku?”

Claura sangat jarang memanggil namaku, ini pertama kalinya dia memanggil namaku tanpa ada diskriminasi.

Aku menggendongnya, dan berkata kepadanya dengan nada datar, “Aku akan membawamu pergi, tidak boleh tinggal terlalu lama disini.”

Tubuh Claura gemetar, dia tidak menyangka sudah sampai seperti aku masih menolongnya.

Sebenarnya aku merasa diriku melakukan hal yang rendah, kenapa bisa menyelamatkan wanita ini, tapi aku tidak tega, jika dia tetap di sini, dia mungkin akan dilecehkan kapan saja.

Aku membawa Claura keluar dari kamar, tampaknya Claura masih belum sadar sepenuhnya, dia tampak sangat takut hingga terus bergerak dipunggungku, apa mungkin takut dadanya menyentuh punggungku, dulu ketika aku sebagai Ken menggendongnya, dia tidak pernah bertindak seperti ini, sepertinya dia masih membenciku.

Aku mendesah dalam hati dan tiba-tiba bertanya padanya: “Apakah aku masih Ken milikmu?”

Claura berguman tidak menjawabku.

Aku menggendongnya ke kamar lain, dimana Felicia berada.

“Frans, lepaskan aku, kenapa kamu berubah menjadi seperti ini, dulu kamu tidak begitu jahat.”begitu tiba didepan pintu, suara Felicia sudah terdengar.

Aku diam-diam menghela nafas, untung saja masih keburu, tampaknya Felicia masih belum dilecehkan Frans. Tapi itu tampak normal, Felicia tidak begitu banyak dicekoki obat, dan dia juga termasuk wanita cerdas, mengerti bagaimana cara melindungi diri sendiri. Oleh karena ini juga aku lebih memilih menyelamatkan Claura dulu, baru menyelamatkan Felicia.

Frans berkata pada Felicia: “Fel, ladeni aku, jangan melawan, jika melawan lagi, aku akan memaksamu!”

“Berani kamu, jika kamu berbuat seperti itu, orang lain tidak akan mengampunimu!”ucap Felicia gugup.

“Hahaha, Fel, siapa yang tidak akan mengampuniku? Claura ada pahlawan Ken, kamu juga ada? Sudahlah, hari aku mendapatkanmu, kedepannya biarkan aku yang melindungimu!”ucap Frans tersenyum nyeleneh.

Selesai mengatakannya, Frans berjalan menghampiri Felicia.

Aku bergegas menendang pintu, menerobos masuk kedalam.

Ketika melihatku, Felicia sedikit terkejut, tidak tahu apakah dia mengenaliku atau tidak, hanya saja matanya menatapku.

Dan Frans salah mengenali orang, dia berkata padaku: “Sh*t, Nichkhun kamu tidak pergi menikmati wanita, malah datang kemari? Terus sudah ganti baju?”

Tanpa bicara panjang lebar aku menghampiri Frans, dan Frans yang dalam keadaan tidak waspada, membuatku pura-pura menjulurkan tangan menepuk pundaknya, lalu menyetrum tubuhnya tiba-tiba dengan sebuah tongkat listrik.

Karena tubuh Frans yang sangat kuat dan ditambah kekuatan tongkat tidak terlalu kuat, jadi kali ini aku menyetrum tubuh Frans beberapa kali.

Tidak berhenti sampai disitu, Frans menendang perutku dan aku hampir saja tersungkur, ketika dia ingin memukulku lagi, perlahan-lahan dia mulai pingsan.

Aku menginjak perutnya, dan memarahinya: “Beraninya menyentuh nona Felicia, mati saja sana!”

Ketika mendengar suaraku, wajah nakal Felicia langsung menunjukkan senyum gembira dan manis, dan hampir saja menangis karena gembira.

Aku menghampirnya, menarik tangan Felicia dan dengan sengaja berkata dengan suara yang bisa didengar Claura didepan pintu: “Kak Felicia, mulai hari ini, Ken bukan lagi pahlawan Claura, dia hanya pahlawan kecil milikmu seorang.”

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu