Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 341 Menyelidiki.

Aku belum pernah merasakan cinta dari seorang ayah, tetapi dalam hatiku, cinta seorang ayah mungkin sama seperti yang dilakukan oleh Wolf Wang dan Teddy Chen.

“Setuju.” Aku berkata, “Tetapi kamu tidak boleh menyentuh Yuni, tidak peduli seberapa benci kamu terhadapnya, hidup dan matinya hanya dapat diputuskan oleh satu orang, itu adalah Aiko.”

Jika bisa, aku benar-benar ingin melemparkan Yuni ke danau secara langsung untuk memberi makan ikan, tetapi aku tidak boleh melakukan ini, karena dia adalah ibunya Aiko, bahkan jika Aiko telah menyetujuiku. Mulai sekarang menganggap orang di keluarga Yan adalah orang yang tidak dikenal, tetapi aku tahu bahwa dia tidak bisa melakukannya, karena dia tidak bisa melakukannya, jadi aku ingin menghancurkan keluarga Yan, dan menghancurkan sikap angkuh Yuni, karena hanya dengan seperti ini, dia baru tidak dapat mengancam Aiko.

Teddy Chen tertawa lalu berkata: “Kamu tenanglah, aku tidak akan membiarkan wanita itu mati, meskipun aku sangat membencinya, tetapi bagaimanapun dia adalah ibu kandung anakku.”

Aku menganggukan kepala, berkata: “Ada lagi, apakah kamu yakin kotak abu itu tidak apa-apa? Karena Yuni sudah begitu mengancam Aiko. Dia merupakan wanita yang sangat angkuh, setelah Aiko melanggar perjanjian, apakah dia benar-benar tidak menyentuh kedua kotak abu itu?”

Teddy Chen mengangkat alisnya dan berkata dengan penuh arti: “Aku dapat memberitahumu dengan pasti bahwa kedua kotak abu itu masih ditaruh dengan baik disana, jangan khawatir. Tetapi aku perlu mengingatkanmu bahwa alasan mengapa Yuni tidak menyentuh kotak abu itu adalah pasti karena Aiko mengatakan sesuatu kepadanya, aku merasa kamu perlu bertanya kepada gadis itu sendiri, sekarang kita berdua adalah sekutu, aku tidak ingin karena konflikmu maka mempengaruhi rencana dan perkembanganku disana.”

Aku mencibir dan berkata: “Apakah kamu meragukan Aiko menggunakan sebuah kriteria untuk sementara menggantikan ‘kompromi’ dengan Yuni? Dan kriteria ini kemungkinan besar akan berdampak buruk bagi aku?”

Teddy Chen menganggukan kepala, aku dengan tegas berkata: “Jangan khawatir, aku percaya padanya, mungkin dia akan menyakiti seluruh dunia, tetapi dia tidak akan menyakitiku.”

Mendengar perkataan ini, Teddy Chen ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya dia hanya tersenyum, berkata: “Aku hanya ingin mengingatkanmu, jika kamu tidak peduli juga terserah. Sekarang, mari kita membicarakan tentang hal di Hangzhou.”

Aku menganggukan kepala, selanjutnya kita menandatangani kontrak, dan mendiskusikan serangkaian rencana, terus berdiskusi sampai malam baru menyelesaikan pembicaraan ini. Setelah berdiskusi dengannya, aku memiliki pemahaman yang baru tentang Teddy Chen.

Aku menyadari bahwa dia benar-benar orang yang sangat hebat, pemikirannya yang teliti, dan rencananya yang dalam. Beberapa tahun ini dia dikeluarga Yan terlihat sangat jujur, lurus, tetapi dia diam-diam mengumpulkan beberapa informasi keluarga Yan yang tidak diketahui oleh orang-orang, juga telah mengumpulkan beberapa orang, hanya saja dia masih kekurangan orang yang kuat seperti aku untuk membantunya. Tentu saja, alasan lain mengapa dia memilihku adalah karena dia melihat bahwa aku ingin menghancurkan keluarga Yan, dan juga mengetahui bahwa aku memiliki cara untuk membalikkan keadaan, jadi dia mendatangi ku.

Sebenarnya Teddy Chen telah memandangku terlalu tinggi, meskipun aku di Hangzhou terkenal akan perang dunia pertama, tetapi aku hanya mengandalkan keberuntungan dan ‘dukungan keluarga jessi’ yang tidak ada keberadaannya, jika ingin menumbangkan Hangzhou dengan kemampuanku yang sebenarnya, aku benar-benar tidak memiliki kemampuan itu.

Tetapi aku tidak akan memberitahunya tentang ini, karena aku bisa membohongi orang-orang itu sekali, maka aku juga bisa membohongi orang-orang itu untuk kedua kalinya, lagipula Jessi pernah mengatakan bahwa orang dari keluarga jessi tidak akan mengurus ini, dan mereka tidak akan membuang waktu untuk mengklarifikasi ‘gosip’ tentang aku dan dia.

Jika begini, orang-orang itu mungkin mengira bahwa keluarga jessi telah mengakui hubunganku dengan Jessi, dan lebih tidak berani melakukan apapun terhadapku.

Memikirkannya, hatiku terasa sedikit bahagia. Sejujurnya, perasaan seperti ini sama dengan menikahi istri tanpa mengeluarkan uang sedikitpun dan malah menghasilkan uang satu miliar.

Setelah perbincangan bisnis selesai, Teddy Chen berkata sambil tersenyum: “Dikatakan naga melahirkan naga, phoenix melahirkan phoenix, dan anak tikus dapat membuat lubang, orang-orang yang lahir dari naga dengan phoenix sangatlah berbeda. Alwi, semoga kerjasama kita sukses.”

Aku tertawa sambil mengatakan: “Semoga kerjasama kita sukses.”

Menyentuh perutku yang rata untuk waktu yang lama, aku berkata: “Untuk merayakan kerjasama kita yang sukses, hari ini aku yang traktir.”

Teddy Chen melambai tangan, berkata: “Tidak usah lagi, aku harus kembali ke Hangzhou sebelum jam 9, jadi tidak akan disini lebih lama lagi.”

“Sangat terburu-buru pergi, apakah takut ketahuan oleh Yuni?” aku berkata dengan penasaran, “Nanjin adalah wilayahku sekarang, tenanglah, selama aku memblokir informasi, maka jika pun ada seseorang yang melihatmu, maka juga akan menganggap tidak pernah melihatmu.”

Teddy Chen tertawa besar lalu berkata: “benar-benar seorang pemuda yang terkenal, tetapi aku benar-benar harus kembali, Yuni sangatlah sensitif. Jika aku kembali sedikit malam, dia pasti akan bertanya-tanya padaku, jika dia merasakan ada sesuatu yang salah maka habislah.”

Dapat dilihat bahwa meskipun Teddy Chen telah memutuskan untuk menjadi pemilik keluarga Yan, tetapi dia cukup takut terhadap Yuni. Aku tidak menahannya lagi, seperti yang dikatakannya, berhati-hatilah lebih bagus.

Memanggil Mondy, aku menyuruhnya mencari seseorang untuk mengawal Teddy Chen pergi. Setelah dia pergi, Sulistio masuk dan bertanya padaku apa yang aku bicarakan begitu lama, aku berkata dengan datar: “Aku siap untuk membantu Teddy Chen, yaitu orang yang tadi, menyerang balik dan menjadi pemilik keluarga Yan. Dia berjanji padaku jika dia menjadi pemilik keluarga Yan, maka aku memiliki setengah dari keluarga Yan.”

“Begitu royal? Jangan-jangan ada jebakan?” Sulistio bertanya dengan khawatir.

Aku berkata dengan datar: “Jika dia berani menggali lubang untukku, maka aku akan membuatnya jatuh ke lubangnya sendiri”

Sambil mengatakannya, aku dengan Sulistio bersama meninggalkan cafe. Pada saat ini, Mondy yang sedang menunggu kita berdiri didepan, setelah keluar, aku berkata kepada Mondy: “Aku mau ke Splendid mencari Dony Yun, kamu tidak perlu mengikutiku lagi, dengan Sulistio pergi melihat Nody, semuanya adalah teman, dan masih ada lagi, tolong bilang ke Nody bahwa aku akan pergi kesana jika ada waktu.”

Mondy melihat sekilas Sulistio dengan canggung, berkata: “Aku tahu.”

Sulistio berkata dengan murahan: “Kak Mondy, aku sangat merindukanmu, tidak disangka kamu baru saja kembali dan kita memiliki kesempatan untuk berduaan, aku sangat bahagia, kalau tidak malam ini kita pergi ke Wanda, aku mentraktirmu makan?”

Mondy tidak setuju dan juga tidak menolak, Sulistio masih ingin mengatakan sesuatu, Mondy sepertinya tidak ingin aku melihat ‘drama’ mereka, melototi Sulistio, dan dia langsung menutup mulutnya dengan patuh. Aku mencibir, dan berkata kepada Mondy: “Baik-baik lah menghargai orang ini, dia adalah suami yang setia, menikah dengannya, terserah kamu mau bagaimanakan dia.”

Seketika wajah Mondy memerah, aku tertawa terbahak-bahak sambil berjalan pergi. Mondy menghentikanku dan melemparkan kunci mobil kepadaku: “kendarai mobilku pulang saja.”

“Jadi kamu?” Sulistio bertanya dengan bodoh.

Aku berkata dengan marah: “Dasar bodoh, tentu saja kamu yang mengantarnya pulang!”

Sulistio biasanya sangat pintar, tetapi mengapa ketika itu berkaitan dengan Mondy maka dia akan menjadi bodoh? Membuatku ragu apakah kepalanya terbentur atau kepalanya kemasukan air.

Sambil menghinanya sambil naik kemobil, mengendari mobil sampai ke sebuah jalan yang penuh makanan. Aku membeli beberapa makanan disana, dan juga pergi membeli seikat bunga ditoko bunga sekitarnya, membayangkan perasaan Aiko saat menerima bunga ini, membuatku menjadi sangat senang. Hanya saja terpikirkan masalah itu, hatiku merasa tidak nyaman, aku tidak yakin. Ketika Aiko memilih untuk bersamaku, apakah itu berarti dia sama seperti aku, memutuskan untuk berpura-pura tidak mengetahui masalah itu? Hanya saja kebencian yang sangat besar itu, apakah dia benar-benar bisa melepaskannya?

Memikirkan ini, aku sangat gelisah dan menarik-narik rambutku. Aku ingat Aiko pernah mengatakan bahwa ayahnya meninggal ketika gagal dalam misi pembunuhan. Dari sudut pandangku, seorang pembunuh harus bersiap diri untuk dibunuh oleh orang, tetapi ketika orang itu menjadi ayah dari wanita yang aku cintai, aku malah tidak bisa memikirkannya seperti itu.

Setelah masuk kedalam mobil, aku menggeleng-gelengkan kepala. Aku tidak ingin memikirkannya lagi, karena Aiko tidak menyebutkan hal ini kepadaku, maka aku menganggapnya dia sudah melupakannya, aku juga tidak akan menyebutkannya lagi, tetapi aku akan lebih baik terhadapnya, dan berusaha menebusnya.

Ketika aku kembali ke Splendid, aku langsung ke apartemen, dan yang membukakan pintu untukku adalah Dony Yun, dia tersenyum padaku dan berkata: “Sudah kembali?”

Aku menganggukan kepala, berkata: “Dony Yun, beberapa waktu ini benar-benar sangat merepotkanmu.”

Dony Yun menggelengkan kepala, tersenyum sambil berkata: “Apa yang kamu sungkan terhadapku?”

Aku sambil masuk sambil berkata: “Aku membeli beberapa makanan pulang, ayo makan bersama, aku sudah kelaparan.”

Dony Yun tersenyum sambil bertanya apakah aku tidak makan siang tadi? Aku menggelengkan kepala, berkata: “Membicarakan ini, malam ini pergi ke kamarmu untuk membicarakan suatu hal.”

Dony Yun bertanya dengan tersenyum: “Hal apa? Melihat gayanya sepertinya merupakan suatu hal yang baik.”

“Jika sukses itu merupakan hal yang baik, jika gagal maka merupakan bisnis yang rugi.” Aku berkata sambil tersenyum. Aku melihat seikat mawar putih ditengah meja teh, tidak hanya itu, tampaknya ada beberapa benda kecil lucu diruangan itu, yang membuat ruangan mewah yang agak kuno itu menjadi berbeda suasananya. Aku memandang Dony Yun dengan aneh, dia langsung berkata: “Dia yang datang membereskan.”

Dia? Aku tersenyum dan berkata: “Apakah Anna?”

Dony Yun mengangguk. Aku bertanya: “Kalian sudah berkembang sampai tahap mana?”

“Apa berkembang? Kita berdua hanya teman.” Dony Yun berkata, terlihat sebuah wajah yang jarang diwarnai sedikit merah.

Aku tertawa sambil mengatakan: “Jangan berpura-pura lagi, seorang pria dan wanita tinggal bersama, dan Anna tidak memberikan daging muda sepertimu untuk mmeberi makan serigala yang lapar?”

“Apakah aku ada begitu langsung?” Suara Anna tiba-tiba datang dari belakang tubuh.

Aku langsung seperti tikus yang ekornya terinjak kucing, perlahan-lahan membalikan badan. Melihat Anna yang mencemberutkan bibir berdiri didepan pintu Aiko, berkata: “Aku mendengar bahwa kalian kembali hari ini, jadi sengaja datang kesini untuk melihat kalian, dan sekalian menata ini, tidak disangka kamu malah mengatakan seperti itu dibelakangku, benar-benar!”

Aku tertawa dengan canggung, lalu berkata: “Kakak ipar, jangan marah, aku hanya bercanda, hanya bercanda saja.”

Anna berkata dengan serius: “Apanya Kakak ipar, kamu memanggil Dony ‘Dony Yun’, bagaimanapun juga harus memanggilku ‘Kakak ipar Yun’ kan? Kalau tidak, bukankah itu sudah berbeda generasi?”

Aku: “”

Anjir, aku bahkan tidak bisa membantah.

Anna melihatku tertekan, dia tertawa terbahak-bahak, lalu berkata: “Tidak bercanda denganmu lagi, cepat pergi cari dewimu.”

Aku tersenyum dan mengangguk. Mengengam seikat bunga masuk kekamar, begitu masuk langsung melihat Aiko yang sedang merajut sesuatu. Aku bahkan belum sempat mengenakan sweater yang dia berikan kepadaku waktu itu, aku bertanya padanya apa yang akan dia rajut untukku kali ini?

Ekspresi Aiko yang bingung, berkata: “Ini bukan untukmu, ini untuk ayahku. Masih ada satu bulan lagi adalah ulang tahunnya.”

Mendengar perkataan ini, hatiku merosot, dan berpura-pura alami berjalan ke meja, berkata: “Aku telah meletakkan bunga di vas untukmu.”

Aiko mengiyakan, aku menoleh untuk melihatnya, dan bertanya: “Apakah kamu akan membakar baju untuk ayahmu?”

“Ya.”

Aku menjilat bibir, dan bertanya dengan menyelidiki: “Dulu, siapa yang akan Ayahmu bunuh, dan dibunuh oleh pihak lain?”

Jarum yang ditangan Aiko tiba-tiba terjatuh ditanah, mengangkat kepalanya lalu menatapku dengan sedikit panik. Saat ini jantungku berdetak sangat kencang, tetapi aku tetap berusaha berpura-pura tenang dan berkata: “Aku hanya ingin bertanya, aku takut kamu sulit mengatasinya, jika kamu ingin membalas dendam, aku dapat membantumu.”

Awalnya aku mengira akan mendengar dia berkata bahwa dia tidak memiliki pemikiran ini, tetapi siapa yang tahu dia malah berkata dengan nada yang tenang: “Tidak usah, dendam ayahku, aku yang akan membalasnya sendiri.”

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu