Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 37 Hukuman

Setelah melihat pesan minta tolong dari Claura, aku tiba-tiba menjadi panik.

Karena situasi kali ini jelaslah tidak sama, bukan tidak berkelahi dan berantam, kemungkinan dia dibalas dendam atau diculik

Walaupun aku memakai topeng dan berperan sebagai seorang pahlawan yang menyelamati gadis cantik, tetapi itu hanyalah situasi khusus, jika menginginkanku untuk berkelahi dengan sekelompok orang itu, maka walaupun aku memakai seratus topeng masih akan tetap menjadi orang yang rendah.

Tentu saja, aku sangat gelisah, ada alasan lain, aku lumayan mengkhawatirkannya. Ini tidak berhubungan dengan cinta, melainkan berhubungan dengan tanggung jawab seorang pria, bagaimanapun dia adalah istriku, walaupun aku tidak bisa menanggung tanggung jawab ini, aku juga masih ingin menanggungnya.

Setelah meragukannya beberapa lama kemudian, aku pun memakai topeng, dan menggantikan kostum.

Sambil keluar rumah, otakku menjadi berfungsi kembali.

Dengan tidak lama aku telah membuat sebuah analisis, aku berpikir jika benar terjadi situasi yang bahaya, dia tidak menghubungiku sendiri saja, lagipula aku bukanlah dewa, dia juga tidak akan mempermainkan hidupnya.

Oleh karena itu aku pun lebih tenang, aku merenungkan apakah itu bisa menjadi masalah yang bisa kupecahkan.

Tetapi untuk jaga-jaga, aku menghubungi orang yang ketika aku membantu Mawar, Claura memperkenalkanku dengan seorang pria yang bernama Justin.

Justin masih mengingatku, aku tidak membicarakan tentang masalah Claura, aku hanya ingin meminta bantuan darinya, untuk meminjamkan beberapa orang lagi.

Justin bersedia untuk membantu, mungkin dia melihat dari pihak Claura, dan dia pun bergabung denganku, dengan membawa lima ataupun enam orang.

Aku membiarkan mereka untuk pergi kedekat bandara, setelah sampai disana, aku baru menyadari tempat tujuan itu adalah sebuah pabrik tekstil yang sudah ditinggalkan.

Didepan pintu pabrik itu dijaga oleh dua orang, salah satunya terus melihat ke sekeliling.

Aku merenungkan kalau Claura telah diculik, seharusnya orang yang melihat pertempuran ini lumayan banyak, mungkin kita ini bukanlah lawan.

Sedang mempersiapkan untuk memperlihatkan situasi kepada Justin, tiba-tiba dia melihat orang yang menjaga pintu pabrik itu, berkata : "Eh, bukankah itu adalah geng merah mereka ?"

Ternyata Justin mengenal orang yang menculik Claura, aku bergegas menanyakannya :" Geng merah mereka adalah orang yang seperti apa, bagaimana dengan latar belakangnya, ada dendam dengan Claura ?"

Justin melihatku sekilas dengan kaget, terlihat seperti aku yang tidak mengetahui apapun.

Lalu dia mengatakan kepadaku :" anggota geng merah dan aku adalah saudara baik, kita patuh dengan perkataan Claura. Tidak lama sebelumnya Claura baru saja menelepon mereka, untuk mencari orang, tidak tau masalah apa, ternyata disini, apakah sedang membereskan berandalan itu ?"

Mendengar perkataan Justin, aku pun terbengong-bengong, dengan berkata apa ? ternyata orang yang menjaga di depan pabrik itu adalah anggota Claura, atau bahkan Claura yang meminta orang itu kesini ?

Aku merasa tidak beres, mungkinkah Claura dijual oleh anggotanya sendiri ?

Sedang meragukannya, tiba-tiba aku mendapatkan ide.

Aku menebak, mungkinkah Claura sedang mempermainkan sebuah rencana, dan membohongi kita untuk datang menolongnya.

Pada saat ini, dengan cepat aku menanyakan Justin : "Justin, kamu pasti sangat dipercayai oleh Claura kan, kemarin dia mengatakan kepadaku, kamu adalah orang yang penting baginya.

Karena pujianku, diapun tersenyum dengan berkata : "Jadi siapa lagi, Claura selalu duluan mengatakan kepadaku hal yang terjadi.

Aku melanjutkan pembicaraanku :"Jadi kali ini, selain dari kamu tidak dipanggil, dia sudah panggil siapa saja ?"

Justin langsung mengatakan : "Aneh, selain aku dan beberapa yang lain, sepertinya Claura sudah memanggil pria yang lain. Situasi apa ini, apakah aku telah berbuat hal yang membuat Claura tidak senang?'

Mendengar sampai disini, aku membalas perkataannya dengan lemah. Seharusnya aku tidak salah menebaknya, mungkin Claura tidak benaran diculik, ingin aku menolongnya sama saja dengan membohongiku.

Karena dia tidak menyuruh Justin dan teman Justin yang lainnya, itu karena orang-orang ini pernah bertemu denganku, dia takut aku mengenali mereka maka mereka akan ketahuan.

Tetapi kenapa Claura ingin membohongiku seperti ini ?

Aku merasa ada dua kemungkinan, yang pertama adalah ingin mengujiku, melihat apakah aku bersedia bertarung untuknya. Yang kedua, dia pasti juga ingin melihat penampilanku, tetapi dia tidak dapat melakukannya dengan mudah, maka dia ingin memainkan permainan ini, menggunakan orang lain agar aku muncul.

Kalau benar seperti ini, aku harus mengakui, Claura adalah orang yang memiliki taktik. Walaupun dia terlihat kasar, tetapi dia juga tidak kehilangan pikiran seorang wanita.

Kali ini aku menjadi sedikit meragukannya, haruskah aku pergi untuk menyelamatkannya ?

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi, dan membuat keputusan yang berani.

Aku berkata sudah tidak masalah dengan Justin dan temannya, lalu mereka mengantarku ke sebuah pom bensin terdekat, aku berkata kepada Justin bahwa jangan katakan kepada Claura kalau aku mencari mereka. Aku memberi tahu nya kalau aku akan menjadi pria Claura, akan memberinya panduan, dengan patuh dia berkata pasti akan mendengar perintah ken.

Menunggu setelah Justin dan yang lainnya pergi, aku membeli beberapa kantong plastik kecil dari supermarket disamping pom bensin, dan membeli sebuah tabung yang berisi gas.

Lalu aku mencari tempat yang tidak ada orang, dan menaruh gas itu kedalam kantong plastik kecil, lalu aku mengikat plastik yang berisi gas ini ditubuhku, memanggil sebuah taxi hingga sampai di pabrik tekstil yang tidak digunakan itu.

Aku langsung datang ke pintu pabrik tekstil, setelah kedua bocah yang menjaga pintu pabrik melihatku, memutar kepala kearah dalam dan berkata beberapa kata, seperti sedang melapor, ini membuatku merasa tebakanku benar kalau Claura sedang memainkan sebuah taktik.

Aku langsung lari menerobos masuk kedalam, kedua orang itu segera datang untuk menghalangiku, tetapi mereka tidak mengeluarkan semua kemapuannya, sehingga aku bisa menerobos masuk.

Setelah masuk kedalam pabrik, aku melihat kedua tangan Claura terikat dengan tegak, dengan sekuat tenaga, membuatku meragukannya apakah ini benar.

"ken, cepat lari, mereka adalah sekelompok orang jahat, mereka menginginkan nyawamu !" Saat ini, tiba-tiba Claura berkata padaku.

Aku berpikir bukankah kamu seharusnya meneriakku untuk meminta pertolongan, dan sekarang kamu menyuruhku untuk pergi, menunjukkan kekhawatiranmu terhadapku? Akting ini ada sedikit kecerobohan, wanita yang jatuh cinta IQ nya akan menjadi rendah ....

"Aku datang, aku akan membawamu keluar dari sini." Aku melihat kearahnya dan mengatakannya dengan tegas.

"plok plok plok"

Tiba-tiba muncul sebuah suara, sekelompok orang ini sedang tepuk tangan untuk pria botak itu.

Tepuk tangan dengan berkata : "Bagus, bagus, seperti orang yang tidak berguna menyelamati seorang gadis cantik. Suaranya sangat besar daripada perkiraanku, kamu tidak berkaca dulu, kamu yang berpenampilan seperti ini, masih ingin menyelamatkan orang sendirian ? Kamu berpikir setelah kamu memakai topeng kamu adalah Zorro ? Dan kenapa badanmu bau sekali, kamu barusan keluar dari panci yang berisi minyak ?"

Aku baru saja membuka mata untuk melirik sekilas keadaan, total disini ada duapuluhan orang, dan masing-masing masih membawa seorang bocah, terlihat sangat penuh semangat, dan menakutkan, jika aku tidak mematahkan skenario yang sedang Claura mainkan, aku pasti terkejut hingga kedua kakiku melemas.

Aku melihat kearah pria botak itu, langsung berkata padanya :"Aku tahu jumlah kalian banyak, aku hari ini datang bukan untuk berkelahi, aku ingin menanyakanmu, bagaimana agar kamu dapat melepaskannya."

Dia menatapku dan berkata : "Bocah, kamu tergila-gila kan ? Kenapa, wanita ini adalah pujaan hatimu ?"

Ketika dia berkata seperti ini, dia sengaja melihat kearah Claura, seperti ingin menguji apakah aku menyukai Claura.

Aku langsung mengatakan : "Kamu katakan dulu bagaimana agar dapat melepaskannya."

Dia mengatakan :"Boleh, kamu berlutut dan bersujud dulu, lalu aku akan memberitahumu."

Aku memalingkan kepala dan melihat Claura, saat ini dia sangat marah hingga wajahnya memerah, dia berkata kepadaku :"ken, kamu pergi saja, masalah ini tidak ada hubungannya denganmu, kamu tidak usah memperdulikanku."

Aku berkata kepada pria botak itu :"Jangan keterlaluan, seorang pria tidak bisa berlutut sembarangan, lebih baik kamu menyuruhku mati daripada menyuruhku berlutut untukmu."

Dia pun marah dan berkata :" Brengsek sialan, jika tidak berlutut maka kamu keluar dari sini, kamu yang seperti ini masih ingin menyelamatkan seorang gadis cantik. Para saudara, harus kasih pelajaran buatnya."

Setelah mengatakannya, ada beberapa orang pergi ke arah Claura, membuat gerakan yang seperti akan membuka baju Claura, tetapi aku dapat melihat kalau mereka bukan benar ingin membuka baju Claura, hanya membuat sosok gaya yang akan diperlihatkan kepadaku.

Tetapi aku tidak bisa mengekspresikan kalau aku sudah tahu semuanya, dengan cepat aku berteriak : "Hentikan !"

Pria botak itu berkata : "Kenapa, bocah kamu ingin mati, betapa ingin cepat reinkarnasi ?"

Aku berkata : "Jangan sentuh dia, aku berlutut !"

Pria botak tersenyum dan berkata : " Wahwah, benar-benar pria muda yang jatuh cinta !"

Dengan perlahan aku membengkokkan lututku, dengan waktu yang bersamaan aku menatap Claura, aku melihat matanya seperti ada rasa tersentuh.

Karena orang-orang ini memainkan drama, jadi tidak begitu masuk kehati, jadi pada saat aku akan berlutut,tiba-tiba aku terdorong, kepalaku terbentur pada bagian paha pria botak itu . Pria botak itu langsung jatuh, maka pada saat itu aku langsung mencekik leher pria botak itu.

Lalu aku menekan kantong plastik yang ada ditubuhku hingga pecah, aroma gas ini langsung menyebar keluar, dan tubuhku juga basah.

"Jika ingin mati terbakar bersamamu, maka jangan biarkan orang pergi." Aku berkata kepada pria botak itu dengan dingin.

Pria botak langsung mengatakan : "Sialan, kamu cukup kejam, maka aku mengatakan kamu itu keluar dari panci berisi minyak, ternyata menggunakan trik ini."

Tetapi dia cukup berani, sama sekali tidak langsung takut terbakar, dia hanya mengatakan kepadaku :" Jika kamu berani maka bakar saja, aku tidak percaya kamu rela mati demi seorang wanita !"

Aku mengeluarkan beberapa mancis, memalingkan kepala dan melihat Claura, dengan wajahnya yang berani, aku berkata dengan penuh perasaan :" Tergantung wanita seperti apa, demi dia, aku bersedia untuk mati bersama."

Setelah selesai berbicara, aku pun menyalakan mancis, tetapi tidak mendekati badanku.

Pria botak itu terlihat kaget, dan gerakannya menjadi kaku, dia terkejut hingga tidak bisa berkata-kata.

Dan Claura juga berteriak dengan keras kearahku berkata :"ken, jangan !"

"Kamu, Kamu cepat menghetikannya, anggap kamu berbuat kebajikan, aku menyerah !" Saat ini aku baru merespon perkataan pria botak itu.

Setelah beberapa saat, dia melanjutkan untuk berkata :" Aku berbicara dengan jujur, hari ini aku menyerah denganmu, kamu lepaskan aku, maka aku akan melepaskannya."

Dilepaskan pada situasi ini, pasti tidak begitu sederhana, tetapi dengan rencana mereka, ini sudah cukup.

Ternyata, setelah aku melepaskan si pria botak, dia benar-benar membawa semua saudaranya pergi, hanya meninggalkan aku dan Claura.

Aku bergegas kearah Claura, dan membantu membuka ikatannya.

Claura tidak berkata apapun, dia hanya melihatku dengan sangat serius, ada air mata di sepasang mata yang indah itu. Ini sudah biasa, sekasar apapun dia, masih tetap seorang wanita, saat ini, dia memiliki perasaan baik pada seorang pria yang rela mati deminya, ini adalah hal terbahagia untuk semua wanita didunia ini.

"ken, kamu, apakah kamu benaran rela mati untukku ?" Claura menanyakanku dengan lembut.

Aku tidak menjawabnya, hanya memukul wajahnya dengan ringan dan berkata :" Kita tidak akan mati."

Tiba-tiba, dia menundukkan kepala, mengatakan kepadaku : "ken, maafkan aku, aku tidak ingin membohongimu, sebenarnya hal yang terjadi hari ini adalah karena aku ingin mengujimu, orang yang menculikku adalah anggotaku sendiri."

Aku dengan sengaja merasa kaget dan berkata : "Apa ? Kamu, kenapa kamu berbuat seperti ini?

Dengan gugup dia berkata :" Aku, aku hanya ingin melihatmu, apakah kamu ..."

Dia tidak lanjut untuk mengatakannya, tidak tahu karena merasa bersalah, ataupun malu.

Dan aku mengambil kesempatan ini, mencium bibirnya merahnya yang seksi.

Badannya menjadi kaku, dia menentangku pada awalnya, tetapi tidak lama kemudian dia pun juga menciumku dengan kaku.

Aku merasa seluruh tubuhku sangat bersemangat hingga bergemetaran, rasa seperti ini sungguh nyaman.

Tetapi aku tidak berani melakukannya berkali-kali, setelah menciumnya, aku mencubit bawah dagunya, berkata kepadanya : "Ini adalah hukuman karena kamu telah membohongiku."

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu