Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 431 Penampilan baru, kehidupan yang baru

Ketika ada sosok familiar yang keluar dari balik tirai, aku tertegun sejenak yang kemudian bersuka cita.

Orang yang ada didepan ini memakai jas hitam. Sebuah wajah yang terlihat seperti telah melewati banyak hal tetapi terlihat masih bersemangat juga. Sepasang mata yang cerah memandangiku secara langsung. Pandangan mata yang terasa seperti sedikit kasihan, sedih dan juga bersalah.

Pria ini adalah Kakek Ergi.

Ketika aku melihat pandangan mata Kakek Ergi, aku tahu bahwa dia telah mengetahui identitasku, dan aku dengan tenang dapat memanggilnya ‘Kakek Tua’. Dalam hati malah berpikir, bukankah Alwi palsu itu mengatakan bahwa Kakek Ergi telah berjanji padanya akan membantunya untuk melakukan pemulihan ingatan Felicia? Aku mengira bahwa Kakek Ergi tidak mengetahui tentangku. Nampaknya, Kakek Ergi telah berhasil menipu si brengsek itu. Berpikir tentang hal ini membuatku diam-diam merasa senang. Karena Alwi palsu itu mengatakan bahwa aku adalah seseorang yang bodoh, tapi dia malah tidak tahu bahwa di dalam permainan, dialah orang bodoh sesungguhnya.

Kakek Ergi yag mendengarku memanggilnya dengan sebutan kakek tua, sudut bibirnya sedikit terangkat dan menjawab “Ya”, kemudian melanjut,”Anak baik, kamu tidak melupakanku.”

Aku tersenyum dan berkata: "Kakek Tua, siapapun bisa aku lupakan kecuali dirimu. Nyawaku ini diselamatkan olehmu. Kamu adalah kakek kandungku, melupakanmu adalah suatu hal yang sangat tidak terpuji. "

Awalnya aku mengatakan ini untuk membuat si kakek bahagia, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Wajahnya terlihat sangat masam, Kimi dan Polo Shang saling memandang dan wajah mereka terlihat tidak bagus, hanya saja tidak ada yang berkata apapun.

Suasana menjadi begitu aneh sehingga aku bertanya, "apa yang salah dengan Anda bertiga?"

Kakek Ergi berkata,"Tidak apa-apa, kamu duduklah. Aku ingin melihat wajahmu dengan jelas.”

Aku mengangguk dan duduk. Kakek Ergi berjalan kemari dan melihat wajahku yang tidak seberapa ini dengan teliti. Dia mengamati wajahku dengan sangat serius dan dengan tangannya yang besar itu mengelus wajahku, seperti sedang memegang wajah cucunya. Tapi wajahnya yang bersedih itu membuatku sedikit merasa bersalah. Untuk mengganti suasana ini, aku dengan tertawa berkata,”Kakek Tua, dulu aku hanya tahu bahwa ilmu kedokteranmu sangat tinggi, tapi aku tidak tahu bahwa kamu bisa mengoperasi wajah orang lain. Kamu berkata jujurlah, kamu sudah segini tua tapi masih sangat ganteng. Apakah kamu sering menarik wajahmu kan?”

Mendengar ini, Kakek Ergi langsung tertawa dan membekaliku sebuah cemooh,”Dasar bocah brengsek, kamu malah menertawakanku.”

Melihat dia menunjukkan senyumnya, hatiku jauh lebih nyaman, tersenyum dan berkata: "Kakek Ergi, aku bukankah terpikir pada anda dan mengetahui bahwa wajahku ini tertolong. Hatiku merasa senang sehingga aku bisa bercanda dengan anda. Ya… Wajahku ini bergantung pada anda, anda harus mengubahku menjadi lelaki yang tampan, bahkan yang lebih tampan dari aku yang dulu.”

Kakek Ergi mengerutkan kening dan berkata, "ini, aku takut itu agak sulit. "

Aku berkata, "Tuan, aku hanya akan membuat lelucon dengan Anda, apakah anda harus berkata sejujurnya? Aku tahu bahwa wajahku tidak bisa pulih sebagusnya, tetapi tidak bisakah Anda memberi aku beberapa harapan? "

Mendengar ini, Kakek Ergi tersenyum, ia berkata: "Dasar bocah, kau tahu untuk menyenangkan aku yang tua ini bahagia! Tapi aku tidak bermaksud seperti itu. Hanya saja aku merasa kamu yang dulunya sudah terlalu tampan, jadi merasa sedikit sulit. "

Aku tidak bisa menahan tawa dan berkata, "Ya, aku juga berpikir aku yang dulu sangat tampan. "

Aku terdiam sejenak, lalu berkata,”Tapi tidak apa, meskipun ketampananku tidak bisa kembali, istriku pun tidak akan meninggalkanku.”

Tiga orang itu bertukar pandang, bertanya kepada aku secara serentak, siapa istriku itu?

Aku berkata, "Jessi. Jika tidak, kalian mengira aku akan jatuh cinta pada Claura?”

Setelah mendengarkan jawaban aku, Semua tiga orang menunjukkan tampilan terkejut, Kimi bergegas untuk membiarkan aku mengatakan pengalamanku di Nanjin, dan Jessi juga telah mengenaliku. Aku tahu bahwa kali ini mereka tidak mengutus orang untuk mengikutiku, karena di saat itu di setiap tempat ada kaki tangannya Claura dan juga Alwi palsu. Akan sangat berbahaya jika mereka pergi. Karena mereka tidak mengetahui sama sekali mengenai apa yang terjadi padaku, aku pun menceritakan satu per satu kepada mereka mengenai yang terjadi di Nanjin.

Ketika aku selesai, suasana menjadi hening.

Aku dengan canggung bertanya, "Apakah aku membuat kesalahan? Apakah seharusnya aku tidak mengakui hubunganku dengan mereka? "

Kimi mengangguk dan berkata: "Ya, Anda tidak perlu mengenali mereka, Anda harus tahu bahwa setiap orang adalah makhluk yang beremosional, setelah mereka tahu keberadaan Anda, pasti akan memperhatikan setiap gerakan Anda, keselamatan Anda, perasaan Anda, sehingga mereka yang awalnya dapat melakukan pekerjaan yang baik, tetapi juga karena prihatin pada anda sehingga menjadi tidak baik. Kamu yang seperti ini bukannya membantu mereka, kamu malah membuat mereka dalam masalah. Lagipula aku juga telah memberitahumu, semakin banyak yang mengetahui identitasmu, maka kamu akan semakin bahaya. Apa yang kamu lakukan sekarang, tak lain adalah tindakan mengekposur dirimu sendiri. "

Setelah Kimi selesai berbicara, aku merasa sedikit bersalah. Tapi aku tidak menyesali apa yang telah aku perbuat. Aku mengerutkan kening sambil berkata,”Tidak, aku mempercayai teman-temanku. Aku percaya bahwa mereka akan melakukan apa yang telah mereka janjikan padaku dan percaya bahwa mereka tidak akan mengkhianatiku. Kita lihat saja nanti!”

Kimi menggelengkan kepalanya, dan ini membuktikan bahwa ia tidak mempercayaiku apa yang aku katakana. Baru saja Kimi ingin berkata lagi, Kakek Ergi segera memotongnya dengan mengatakan,”Sudahlah, tidak perlu mengatakan apa lagi padanya. Jika itu kamu, apakah kamu dapat menjamin akan merahasiakannya? Dan membiarkan para sobatmu sedih dan juga dilukai?”

Dan siapa yang tahu bahwa Kimi malah berkata,”Aku bisa. Aku bisa sampai seperti saat ini dengan meninggalkan anak istriku dan juga sanak keluargaku. Meskipun saat ini ada orang yang mengambil istriku menjadi tahanan untuk mengancamku memberitahu siapa sobatku dan jug abosku, aku tidak akan mengatakan sepatah kata pun. ”

Sejujurnya, aku terpukau dengan apa yang dikatakan Kimi. Aku tahu bahwa dia adalah orang yang sangat menjunjung tinggi keadilan. Tapi setelah mendengarkan perkataannya tadi, aku merasa dia sedikit mengerikan atau bisa dikatakan bahwa dia sedikit tidak berperasaan. Atau mungkin aku yang tidak mengerti seberapa dalam perasaannya pada ayahku. Tapi, apapun alasannya, seseorang tidak boleh meninggalkan anak istrinya begitu saja. Jika seseorang setia pada sobatnya, namun tidak bertanggung jawab pada anak istrinya, maka dia adalah seseorang yang baik bagi sobatnya dan seseorang yang jahat bagi orang lain.

Hanya saja jika itu aku yang harus memilih salah satu diantara sobat dan juga istri, aku juga akan merasa kesulitan. Tapi aku tidak akan begitu tegas mengatakan bahwa aku akan meninggalkan anak istriku. Jikalau memiliki pemikiran seperti itu, lalu untuk apa menikah dan mempunyai anak? Dan juga membawa penderitaan bagi orang lain?

Mungkin aku yang terlalu asing dengan pandangan mata Kimi. Dia seperti mengetahui apa yang kupikirkan dan dengan pasrah berkata,”Kamu tidak mengerti, ayahmu adalah panutanku. Dan aku berpikir Kakek Ergi akan mengerti perasaaanku. Di depan panutan, apa yang disukai dan icintai semuanya tidak ada artinya.”

Aku melihat ke arah Kakek Ergi, memancarkan ekspresi tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Kimi. Wajah Kakek Ergi malah terlihat sangat berbeda, Polo Shang mengerutkan kening dan berkata,”Paman Kimi, bagaimana bisa kamu mengatakan seperti itu?”

Kimi batuk sedikit dan berkata,”Baiklah, jangan membahas hal ini lagi. Lagipula, meskipun aku berbicara sampai mulutku berbusa pun tidak ada gunanya. Sekarang telah menjadi seperti ini, kalian hanya bisa berdoa agar hal ini tidak bocor ke kalangan yang lebih luas.”

“Sudahlah, jangan berbual hal tidak berguna lagi.” Kakek Ergi sepertinya sedikit marah sehingga berkata demikian.

Kimi yang mengetahui amarah Kakek Ergi pun diam tak berkata lagi. Aku yang menyadari bahwa suasana ini sedikit aneh, merasa bersalah dan juga sedikit canggung untuk bertanya hal lain lagi. Hanya saja aku merasa sedikit aneh dengan apa yang dikatakan Kakek Ergi pada Kimi. Apakah Kakek Ergi juga pernah meninggalkan anak istri demi panutannya? Jika tidak, bagaimana bisa Kimi mengatakan bahwa Kakek Ergi bisa mengerti perasaan dia? Dan juga, siapa panutan Kakek Ergi?

Meskipun penasaran, tapi aku tidak berencana untuk menanyakannya karena aku tahu setiap orang pasti memiliki suatu rahasia yang tidak ingin diketahui orang lain. Di dalam menghadapi rahasia, kita tidak bisa bersikap keterlaluan.

Selanjutnya, Kakek Ergi melakukan pemeriksaan secara menyeluruh padaku, kemudian membicarakannya dengan Kimi dan juga Polo Shang. Pada akhirnya, Kakek Ergi yang melakukan hal yang besar, Polo Shang menjadi asistennya dan Kimi menjadi bantuan bagi mereka berdua. Kimi yang memastikan untuk memberikan apapun yang mereka butuhkan di waktu pertama.

Karena dibius, aku tidak merasakan apapun selama pengoperasian. Tapi aku merasa gugup selama pengoperasian dan tidak bisa dikatakan dengan kata-kata. Aku merasa diriku sudah lama tidak segugup ini.

Pengoperasiannya berlangsung sangat lama. Setelah berakhir, aku melihat sekujur tubuh Kakek Ergi bermandi air keringat dan juga kelelahan.

Aku merasa bersalah dan berkata,”Kakek, kamu telah lelah, pergilah untuk beristirahat.”

Kakek Ergi menganggukkan kepalanya dan berkata padaku,”Polo Shang akan memberitahumu apa yang harus diperhatikan secara khusus. Jika kamu merasa sedikit tidak enak, maka segeralah memberitahukannya pada Polo Shang, Ya?”

Aku menjawab bahwa aku tahu. Kakek Ergi melihat sekilas ke arah Polo Shang dan Polo Shang dengan cepat berkata,”Tenanglah, Kakek! Aku akan menjaga tuan muda dengan baik.”

Setelah mendengar jawaban itu, Kakek Ergi baru merasa tenang,”Ya, memberimu tanggung jawab atas dirinya, itu membuatku tenang.”

Setelah itu Kakek Ergi pun meninggalkan ruang operasi. Selanjutnya, aku tinggal di rumah sakit untuk beberapa hari. Yang pertama untuk merawat luka, kedua untuk melakukan pemeriksaan pada wajahku. Hanya saja takut akan terjadi pembengkakan atau hal lain pada wajahku

Waktu berlalu begitu cepat, kini telah bulan enam yang dihiasi pemandangan yang indah.

Di saat ini aku duduk di sebuah kamar yang terletak di Yunan. Aku melihat diriku di dalam cermin, wajahku ini telah aku lihat selama dua bulan terakhir ini. Sejak perban wajahku dibuka, aku masih saja merasa sedikit tidak terbiasa dengan penampilanku ini.

Diriku yang di dalam cermin memiliki dua garis alis yang menawan, sepasang mata yang dalam dan juga ekor mata yang panjang. Sekilas, mataku terlihat seperti mata rubah. Karena mata ini, aku merasa diriku tidak sebagus yang dulu, malah merasa sedikit dingin. Tidak mirip dengan Alwi ataupun Reino. Hidung tidak berubah sama sekali, masih saja terlihat mancung seperti biasanya. Bibir menjadi lebih tipis dari sebelumnya. Aku merasa diriku masih saja tampan seperti dahulu, tetapi memberikan aura sedikit nakal untuk orang lain.

Aku masih ingat pada saat buka perban, aku sangat tegang. Sangking tegangnya, aku ingin segera memotret wajahku dan mengirimkannya ke Jessi. Tetapi setelah berpikir, aku mengurungkan niatku. Aku berencana akan memberikan kejutan dengan memperlihatkan wajah baruku secara langsung pada Jessi.

Baru saja berpikir, pintu malah terbuka dan Claura masuk dari sana. Claura yang masuk segera menemuiku dan mencium wajahku, berkata,”Suamiku, aku telah membawa barang yang kamu butuhkan di mobil. Sesampainya disana, kamu harus menjaga dirimu dengan baik ya.”

Hari ini adalah hariku pergi ke Dongbei. Dan seperti tebakan Jessi, Ricardo Song menggunakan kenalannya mendapatkan sekelompok militer yang bertugas mengantarkanku ke Donbei. Dan aku yang beridentitas sebagai ‘Reino’ ini, semua berankas mengenai identitas semuanya telah diurus. Kehidupan lampauku adalah kehidupan lampaunya Reino, siapapun tidak bisa mengetahui keanehan dari diriku. Dan yang terpenting, mengapa aku diantar ke Dongbei adalah karena aku pernah menyelamatkan nyawa seseorang yang penting. Orang penting ini melihat kemampuanku yang lumayan, dia ingin membuatku menjadi bagian dari militer khusus dan bertugas demi Negara.

Dan dalam dua setengah bulan setelah pembukaan perban di wajahku, aku hanya perlu bertanggung jawab untuk berlatih berbagai pelatihan di sini, termasuk pelatihan fisik, pelatihan ranjau, pelatihan taktis, pelatihan bahasa asing dan serangkaian pelatihan, yang merupakan persiapanku untuk masuk ke dalam tim militer khusus itu. Mengenai hal lain, Ricardo Song tidak membiarkanku untuk ikut campur. Selain setiap bulan harus ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan, aku seperti tidak berhubungan sama sekali dengan dunia luar.

Meskipun begitu, aku mengetahui dua hal penting. Yan pertama adalah hubungan Wolf Wang dengan Alwi palsu telah hancur, yang tidak hanya memperlemah pengaruh Alwi palsu di Yancheng, bahkan Shanghai juga tidak memperdulikannya lagi. Jika dipikirkan lagi, bawahan Shanghai semuanya adalah suruhan dari Wolf Wong. Melihat kakak sendiri disakiti orang lain, dia tidak akan diam dan membiarkan Alwi palsu itu.

Hanya saja berita ini masih tidak bisa membuatku merasa bahagia. Hal yang membuatku paling bahagia adalah Kimi yang telah mendapatkan kabar mengenai Wendy. Orang ini awalnya tidak bernama Wendy, melainkan Bobby. Dia adalah kepala dari tim militer khusus. Yang membuatku sangat takjub adalah dia juga ditugaskan di Dongbei. Sebelum digantikan posisinya, aku telah membunuh Jimmy.

Aku rasa dalang dari semua ini adalah Ricardo Song. Dia sepertinya berpikir agar Bobby itu membantuku di dalam tim militer khusus itu. Di saat yang sama mereka juga akan memberiku melaksanakan tugas yang lain. Tapi mereka tidak tahu bahwa ini sama saja seperti memasuki kepala serigala ke dalam mulut domba sepertiku.

Aku akan mengerogoti tulang Bobby sampai tidak tersisa apapun.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu