Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 556 Keluar Dari Keberadaannya

Aku memendam kebencian terhadap Alwi palsu, aku diam-diam memikirkan rencana selanjutnya. Tidak lama, Claura telah masuk kembali, dia dengan senang memberitahu padaku bahwa atasan menyetujui permintaanku, dan juga berkata bahwa bagaimanapun aku membereskan Jason, asalkan aku tetap senang itu sudah cukup.

Aku pikir organisasi ini benar-benar kejam, meskipun aku belum berapa lama berhubungan dengan Jason, tapi dia bisa menjadi pemimpin kecil dalam organisasi, pasti juga memberikan kontribusi besar pada organisasi, tapi, demi menenangkan 'pion' yang berguna ini, organisasi dengan mudahnya mengabaikan Jason, aku pikir jika Jason mengetahuinya, dia pasti bisa memuntahkan tiga liter darah.

Claura melihatku tidak berbicara sepatah kata pun, dia bertanya: "Kenapa? Kamu tidak puas? Atasan sudah mengatakan, kalau kamu masih ada permintaan, kamu boleh dengan bebas menanyakannya, tidak peduli permintaan apapun, sebagai kompensasi untukmu, mereka bisa menyetujui semuanya, tentunya, hanya jika tidak terlalu berlebihan itu tidak masalah."

Aku berkata datar: "Aku sebenarnya masih memiliki satu permintaan, hanya saja tidak tahu apakah atasan akan menyetujuinya, atau bisa dibilang relakah Alwi mendapat kerugian, lagipula dia sekarang sangatlah dibutuhkan."

Mendengar permintaanku terkait Alwi, Claura segera mengernyitkan alisnya, dia kesulitan dan berkata: "Sekarang dia pastinya hanya sangat dibutuhkan oleh organisasi."

"Benar sekali, maka permintaan ini tidak kuajukan." Kataku dengan berpura-pura tidak senang.

Claura mengira aku marah, dia menghiburku dengan lembut: "Suamiku, jangan marah, aku belum selesai berbicara, meskipun Alwi sekarang menjadi pion langka bagi organisasi, tapi dia juga hanya sebataspion saja, dia sudah melakukan banyak hal yang lewat batasnya, seharusnya dia memberikan penjelasan kepadamu, tapi nyawanya......"

"Tenanglah, aku tidak perlu nyawanya, aku sudah pernah bilang, aku mengerti maksudnya terhadap organisasi, makanya aku tidak berencana berulah dengan dia, tapi aku ingin dia melakukan sesuatu untukku."

"Sesuatu apa?"

"Aku ingin dia yang membunuh Jason." Aku berkata dengan datar.

Claura tercengang menatapku, dia tidak mengira aku akan mengajukan sebuah permintaan yang 'tidak normal', kemudian dia mengerti dan berkata: "Kamu ingin melihat kedua saudara itu saling membunuh?"

"Ya." Aku berkata dengan pasti, tapi aku masih memiliki solusi lain di kepalaku, hanya saja aku belum berencana untuk memberitahu Claura.

Claura berkata: "Baiklah, aku akan mengajukannya pada atasan."

Kali ini, jawaban yang didapatkan Claura juga adalah setuju, aku tidak terlalu terkejut, dengan begini, setelah aku dan Claura makan dengan bahagia, kami berdua langsung memesan sebuah ruangan. Disaat Claura masuk, dalam pikiranku muncul kembali perkataan Jessi hari itu, dia berkata sedang berada di Beijing, jika aku memiliki hubungan fisik yang intim dengan Claura, dia tidak akan senang. Aku juga sedang berpikir, Jessi, lihatlah, aku melakukan hal yang membuatmu tidak senang, kamu harusnya memukulku, tapi mengapa kamu masih belum muncul juga? Kamu...... sebenarnya ada dimana?

Hari ini, Claura menginginkanku lebih lama dengannya, aku merasakannya, dia terus menerus menggunakan metode permintaan padaku, membuktikan bahwa aku mencintainya, aku juga tidak memikirkannya, karena begitu berada diatas kasur, jika aku terlalu banyak berpikir, maka aku bisa membuat Claura pergi.

Setelah aku merasa kelelahan, Claura berada dalam dekapanku, tertawa dan berkata: "Suamiku, jika nantinya aku bisa setiap hari intim denganmu seperti ini, aku pasti akan sangat senang."

Melihat wajahnya yang memerah, aku berpikir kalau memang benar-benar nantinya setiap hari bisa intim bersama, aku cepat atau lambat akan bisa memerasnya, tapi mulutku mengatakan hal-hal yang manis.

Saat ini, Claura tiba-tiba berbalik dan bertanya: "Oh iya, apakah kamu sudah mendengar kabar Mark mundur?"

Aku terdiam, aku tahu aku akan menunggunya membuka pembicaraan ini, setelah menunggu sekian lama, aku sangat ingin membicarakan hal ini, tapi untuk menjadi buronan yang telah 'bersembunyi' lama, aku tidak mungkin tahu tentang rahasia ini, maka aku menahan untuk membahasnya, sekarang Claura berinisiatif untuk membahasnya, aku segera menghela napas lega, bermain dengan rambut halusnya dengan santai, dan bertanya: "Oh? Orang itu mundur? Bagaimana bisa? Aku ingat terakhir kali dia berlagak sombong."

Aku sengaja menggunakan nada benci ini, seperti aku tidak tahu apapun.

Claura mengangkat kepalanya dan melihat ekspresiku, sepertinya dia melihat responku, dia tersenyum dan berkata: "Itu memang benar, organisasi kami menangkap anak perempuannya, Jessi, memaksa dia untuk mundur, kalau tidak dia akan membunuh Jessi, dia hanya punya anak perempuan kesayangannya, kami juga tidak menyuruhnya melakukan apapun, dia menyetujuinya dengan pasti, tapi atasan belum menyetujuinya, karena menurutnya dia adalah seorang yang bertalenta, tidak ingin kehilangan dia."

Aku tertawa dingin dan berkata: "Orang bertalenta apanya? Jika aku punya bukti yang cukup, aku pasti akan memberitahukannya kepada Hensen Hu, membiarkan Hensen Hu mengetahui bahwa dia juga punya dukungan kekuatan, itu hanyalah sebuah kejahatan kriminal, cukup baginya untuk melepas kulitnya dan masuk penjara."

Mendengar perkataan ini, Claura tersenyum lega dan berkata: "Tidak masalah, meskipun kita belum punya cukup bukti, tapi dia dimenangkan oleh kita, bukan? Tunggu sampai dia benar-benar mundur, nanti kita akan membujuknya, bukankah itu adalah hal yang mudah?"

Aku tersenyum dan berkata: "Benar sekali, dulu aku masih khawatir, bahkan jika kita menempatkan kejahatan geng kita diatas kepalanya, apakah dia akan menggunakan jaringan orang yang terluka untuk nyawanya sendiri, sekarang dia sudah mundur, menjadi orang biasa, nantinya kita akan menempatkan kejahatan narkoba padanya, siapa yang masih bisa mendapatkan kesialan ini?"

Claura menjelaskan: "Ini karena organisasi kita sudah merubah tujuannya."

"Sudah mengubah tujuan?" Aku terkejut, mempunyai sedikit firasat buruk, dan bertanya: "Atasan menggunakan geng kita untuk menghadapi siapa? Apakah Hensen Hu?"

Claura tersenyum dan berkata: "Pintar sekali. Menumbangkan Mark, masih ada jalan panjang sebelum kita mengendalikan seluruh pasukan Huaxia, aku juga menunjukkan eskpresi terpesona, dan berkata: "Nantinya kita akan mendapatkan yang kita mau, pastinya nanti kita akan bisa hidup seperti yang kamu katakan."

Claura tersenyum bahagia, aku akan menjaga hatinya tetap dalam kondisi baik, lalu aku melanjutkan: "Tapi bisa dibilang bahwa atasan tidak melawan Mark, tapi kita juga tidak bisa mengabaikannya, bukankah Jessi ada ditangan kalian? Mengapa memanfaatkannya dan menyuruh Mark menyerahkan jasad temanmu itu? Aku berpikir, dia demi anaknya melepaskan semua pangkat militernya, tidakkah sulit untuk menyerahkan jasad demi putrinya?"

Setelah mengatakan hal ini, jantungku berdegup kencang, aku ingin meminjam kesempatan ini, untuk menyuruh Claura menyerahkan jasad adik perempuanku, sayang sekali dia tampaknya sudah memikirkannya, dia tersenyum dan berkata: "Suamiku, tidak heran kamu masih ingat hal ini, aku sudah ingin mengembalikan jasad itu, dan juga sudah mengubur temanku, jika ada waktu kita bersama-sama sembahyang, bagaimana?"

Aku sedikit kecewa, tapi wajahku menunjukkan senyuman yang sangat hangat, aku merangkulnya erat dan berkata: "Selamat untukmu, istriku. Lalu selanjutnya kita harus bagaimana? Diam-diam membunuhnya kah? Dan juga, bukankah Jessi juga merupakan kesempatan yang bagus, jika atasan benar-benar membebaskan dia, aku khawatir dia akan membalas dendam."

Claura memainkan alisnya, dia tertawa melihatku, aku bertanya kepadanya mengapa melihatku seperti itu, dia berkata: "Tidak apa-apa, hanya saja sedang berpikir, jika Jessi tahu bahwa kamu melawannya, membecinya, aku tidak tahu bagaimana perasaannya."

Aku tidak tahan untuk tertawa, dan bertanya: "Dia semakin tidak menyukaiku, aku memperlakukannya seperti ini, apa lagi yang bisa dirasakannya? Tapi Alwi, sebagai tunangannya, tapi adalah musuhnya, dan ayah yang dikaguminya, juga adalah musuhnya, jika dia tahu yang sebenarnya, dia mungkin akan menangis."

Ketika aku membuat Jessi terlihat semakin menyedihkan, Claura menjadi semakin senang, aku juga semakin lega, saat ini Claura menaikkan alisnya dengan puas dan berkata: "Aku sudah tidak sabar ingin melihatnya kehilangan segalanya."

Bagi Claura, Jessi adalah wanita yang paling dia benci, aku menatap dingin perasaan senang diatas penderitaan orangnya itu, memutuskan untuk menambahkan api di akhir dan berkata: "Tapi dia tampaknya sangat dihormati oleh Hensen Hu, saat aku keluar dari kantor Hensen Hu, mendengarnya berbicara di telepon bahwa tidak peduli mengeluarkan cara apapun Jessi harus dikembalikan. Waktu itu aku juga tidak banyak berpikir, sepertinya sekarang, Hensen Hu sangat memperhatikan dia, yang terpenting adalah, sepertinya anaknya menyukai Jessi, ingin menjadikannya istri, dengan adanya perlindungan dari ayah mereka, aku rasa Jessi juga tidak akan lebih buruk di masa depan."

Selesai berbicara, aku juga tidak lupa untuk berkata dengan masam: "Ada gunanya juga perempuan itu cantik, bagaimanapun, hidup juga tidak terlalu buruk."

Perkataan ini menyinggung Claura, dia berkata dengan dingin: "Berdasarkan apa wanita itu mendapatkan semua perhatian dan perlakuan istimewa? Berdasarkan apa? Aku tidak akan membiarkannya hidup dengan baik! Alih-alih membuatnya kuat, dia mungkin menjadi bala bantuan Mark, tetapi akan lebih baik untuk mengeliminasinya sesegera mungkin."

Aku menekan kegembiraan batinku dan berkata dengan datar: "Kamu ingin membunuhnya? Aku khawatir itu tidak mudah, jika membunuhnya, apakah Mark masih bisa mundur?"

Claura berkata dingin: "Tidak masalah, bunuh saja ayah dan anak itu sekaligus, bukankah sudah beres?"

Tidak menyangka bahwa Claura ternyata mempunyai hati sekejam ini, dia juga berani mengatakannya, aku pura-pura khawatir dan berkata: "Mengatakannya itu mudah, tapi melakukannya tidak selalu mudah."

Tetapi Claura seperti sudah membulatkan hatinya, dia berkata dengan dingin: "Siapa bilang tidak terlalu mudah? Kami mengurung Jessi di sebuah gudang di taman, awalnya kami sudah berunding dengan Mark, menyuruhnya menyerahkan surat mundur, kemudian oergi ke gudang itu untuk menjemput Jessi, nanti kami akan hanya memenuhi agudang itu dengan bom, sama seperti kejadian yang lalu, meledakkan gudang itu, masihkah kamu takut ayah dan anak itu tidak masuk neraka?"

Selesai berbicara, Claura mengeluarkan tawa dingin, api pembalasan dendam ada didalam matanya. Jantungku berdegup kencang, karenaaku pada akhirnya sudah menanyakan keberadaan Jessi, aku mengatakan hal-hal yang tidak baik mengenai Jessi adalah demi memanas-manasi Claura, membuatnya benci terhadap Jessi, dari sini mendapatkan keberadaan Jessi, dan kenapa aku bisa yakin itu adalah tempatnya, karena aku mengenali sisi gelap Claura, tahu bahwa jika dia membenci Jessi, pasti dia memintaku untuk bertindak, alasannya sangat sederhana, dia ingin melihatku membunuh wanita yang sangat aku cintai, bahkan jika aku tidak tahu identitas wanita itu.

Aku menepukkan tanganku, menganggukkan kepala dan berkata: "Istriku sangat pintar, kalau begitu, mari kita bertindak."

Melihatku begitu tergesa-gesa, Claura semakin mempercayaiku bahwa aku tidak memiliki perasaan lagi terhadap Jessi, dia tersenyum dengan puas dan berkata: "Hal ini tidak perlu tergesa-gesa, karena belum ada kabar lagi dari Mark."

Aku hanya bisa berkata baiklah, tapi aku berpikir dengan keras, aku tahu bahwa kamu tidak akan segera bertindak, jadi aku sengaja mengatakannya! Selanjutnya, adalah tugas pamanku untuk bertindak!

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu