Suami Misterius - Bab 990 Merasa Biasa-Biasa Saja

Nenek Sunarya sedang minum teh Kung Fu yang baru saja dibuat oleh Conan. Begitu mendongak, Nenek Sunarya melihat Clara berdiri di pintu sendirian.

"Clara, mengapa kamu ada di sini? Kebetulan, pagi ini kawan lama ayahmu memberi beberapa ekor ikan, semuanya masih segar. Aku meminta Bibi Liu untuk mengukusnya untukmu."

Clara berdiri di ambang pintu dan terengah-engah, setelah beberapa waktu barulah kembali normal. Clara melihat suasana harmonis di aula dan benar-benar ingin tertawa.

Ternyata benar-benar panik berlebihan, ternyata benar-benar ceroboh, bagaimana bisa dirinya begitu mudah dibodohi. Jika keluarga Sunarya benar-benar terjadi suatu masalah besar, apa gunanya mencari dirinya yang sedang hamil besar.

Clara menenangkan pikirannya, kemudian melepas mantelnya dan menyerahkannya kepada pelayan, lalu mengganti sepatu dan masuk ke dalam rumah. Karena sudah datang, maka tenangkanlah diri di sini, Clara ingin melihat siapa yang menipunya kemari dan apa yang akan orang itu lakukan.

Clara berjalan mendekat, wajahnya yang putih pucat sengaja memperlihatkan sedikit kecemasan, "Nenek, kamu baik-baik saja, hampir menakutiku setengah mati. Pelayan di rumah meneleponku dan mengatakan terjadi masalah di rumah, aku kira kamu sakit parah, jadi bergegas naik taksi kemari, kemudian berlari kecil di sepanjang jalan dan hampir membuat anak ini jatuh. Sekarang melihatmu baik-baik saja, aku merasa lega. "

Clara selesai berbicara, langsung duduk tepat di hadapan Nenek Sunarya dan melihat raut wajah Nenek Sunarya sedikit berubah.

"Pelayan mana satu yang begitu tidak mengerti, apakah telepon di ruma bisa dipakai secara sembarangan? Bagaimana kalau terjadi sesuatu!" Nenek Sunarya dengan marah mengulurkan tangannya dan menepuk meja kopi di depannya, membuat suara tepukan itu terdengar jelas.

"Jika aku tidak salah mendengar, sepertinya Kak Li yang menelepon. Panggil Kak Li dan tanyakan saja langsung pasti akan tahu jawabannya. Sekarang para pelayan di rumah sudah terlalu berani. Mereka berani berbohong, bukankah ini secara tidak langsung sedang mengutukmu?"

Clara sengaja memanaskan suasana.

Nenek Sunarya segera memanggil Kak Li kemari, Kak Li tampak gugup dan tatapan matanya seperti menghindar dan tidak berhenti menatap Astrid.

Clara juga bukan orang bodoh, seketika langsung mengetahui bahwa semua ini adalah ulah Astrid. Tongkat kotoran ini, tunggu setelah selesai melahirkan, cepat atau lambat, Clara akan menyelesaikannya.

Nenek Sunarya sangat marah, tetapi Kak Li tetap diam dan tidak mengkhianati Astrid. Clara sangat ingin mengetahui seberapa banyak keuntungan yang Astrid berikan kepada Kak Li, sehingga Kak Li tidak keberatan diusir.

Clara menatap Astrid dengan senyum datar, sudut bibirnya sedikit tersenyum, tetapi tatapan matanya perlahan-lahan menjadi dingin.

Kak Li masih berusaha membela dirinya sendiri, alasannya sangat buruk. Clara malas mendengarkannya lagi dan langsung menyela, berkata : "Bibi meminta Kak Li untuk menipuku kemari, tidak tahu ada hal penting apa. Bukankah kamu selalu mengatakan bahwa kita adalah keluarga, mengapa bertindak seperti orang asing. "

Saat diri Astrid disebutkan, raut wajahnya berubah menjadi tidak senang, tapi memaksakan diri untuk tertawa. "Clara, aku tidak bisa menerima tuduhanmu itu. Terlebih lagi, Kak Li yang memanggilmu kemari, mungkin itu hanya sebuah kesalahpahaman. Tidak ada salahnya sebagai seorang anak muda kembali untuk mengunjungi orang tua. Mengapa harus membuat semua orang merasa canggung. "

"Jika nenek merindukanku, sebenarnya bisa meneleponku. Tidak perlu menipu. Sebuah kebohongan kalian bisa menyebabkan konsekuensi yang sangat serius. Jadi, masalah ini harus diselidiki. Meskipun canggung, tetapi tidak secanggung tindakan menipu. Aku hanya orang yang tidak bersalah dan ingin mendapatkan keadilan untuk anakku. "

Setelah selesai bicara, tatapan mata Clara yang tersenyum berubah dingin dan tajam saat menatap Kak Li.

"Kamu bisa tetap diam saat ini, tapi kamu akan mengatakan atau tidak itu tidak penting lagi. Aku bisa meminta Rendi untuk memeriksanya. Seberapa hebat kemampuan keluarga Sunarya, kamu yang bekerja di sini selama beberapa tahun, seharusnya sangat jelas. Jika Rendi ingin memeriksanya, maka pasti akan segera tahu. "

Setelah selesai berbicara, ekspresi wajah Clara tiba-tiba berubah, "Ouch, perutku tiba-tiba sakit, tidak tahu apa karena tadi datang terburu-buru sehingga janinnya tertekan. Jika terjadi sesuatu pada anakku karena sebuah kebohonganmu, menurutmu apa akibat yang akan kamu dapatkan? "

Clara menekankan kata "akibat" dan benar, Kak Li seketika langsung terlihat tidak baik.

Kak Li tinggal di rumah Sunarya sudah cukup lama, kemampuan dan kepedulian Rudy terhadap Clara, Kak Li sudah melihatnya dengan sangat jelas. Dengan kemampuan Rudy, Kak Li bahkan tidak berani memikirkan akibat yang akan dia terima.

Wajah Kak Li langsung pucat, kemudian memandang Astrid dengan gemetar. Astrid cemberut dan tak bisa berkata-kata.

Lagipula, Nenek Sunarya tidak linglung, masalah sudah sampai di titik ini, jika Nenek Sunarya masih tidak bisa melihat apa yang terjadi, maka sia-sia saja hidupnya selama ini.

"Sudah, Kak Li, kamu kemas barang-barangmu dan pergi. Aku akan meminta akuntan untuk menghitung gajimu." Nenek Sunarya membuat keputusan akhir dan memecat Kak Li, hal ini jelas-jelas berniat untuk melindungi Astrid.

Clara sudah tidak heran lagi, ibu melindungi putri, benar-benar tidak ada salahnya.

Namun, setelah Kak Li pergi, Nenek Sunarya masih menegur Astrid dengan wajah dingin dan bertanya: "Kamu menipu Clara kemari, apa yang ingin kamu lakukan!"

Ekspresi wajah Astrid canggung dan gugup, terlihat jelas sangat ingin marah, tetapi saat berbalik dan melihat wajah kecil Conan yang menyedihkan, Astrid kemudian menahan amarahnya lagi.

Astrid terpaksa senyum dan berkata kepada Clara: "Clara, bibi memang salah karena meminta Kak Li menipumu kemari. Bibi minta maaf padamu."

“Aku tidak berani menerima permintaan maafmu, kamu itu senior.” Clara tersenyum datar. Saat melihat Bibi Liu keluar dari dapur, Clara berkata kepada Bibi Liu: “Bibi Liu, aku tidak suka makan ikan kukus sekarang, tolong bantu saya masak saos saja.

“Baik.” Bibi Liu mengangguk dan menjawab.

Clara kemudian menatap Astrid lagi, "Bibi, apakah ada yang ingin kamu katakan lagi? Jika tidak, aku akan makan. Lagipula, aku sekarang makan untuk dua orang, takut anak lapar."

"Anak har..." Astrid hendak memarahi, tetapi baru menyebut setengah saja, kemudian langsung menahan diri.

Astrid menarik napas dengan kuat, kemudian tersenyum kecil. "Sudah, sudah, ini semua salahku. Awalnya adalah hal yang baik, tapi aku tidak menanganinya dengan benar jadi menyebabkan kesalahpahaman."

“Hal baik?” Clara tersenyum, sedikit tersenyum dingin. Clara tidak merasa ada hal yang baik antara dirinya dengan Astrid.

"Tentang masalah pernikahan, tentu saja adalah hal baik," Astrid berkata sambil tersenyum.

Setelah selesai mendengarkannya, Clara merasa seperti ada badai di hatinya. Clara menekan bibir tipisnya dan mengerutkan kening pada Astrid, kemudian menunggu lanjutan pembicaraannya.

"Kemarin, aku bertemu dengan Tamtam, benar-benar sangat berbakat, membuat orang yang melihat terasa sangat puas. Aku sengaja meminta seseorang untuk mencari tahu, Tamtam, anak ini memiliki kemampuan dan polos, sampai sekarang masih belum memiliki kekasih. Jarang sekali bagiku untuk menjadi perantara, aku ingin menjodohkannya dan Conan. "

Astrid tersenyum dan meraih tangan Conan.

"Conan, anak ini kamu juga tahu, berperilaku baik dan pengertian, kepribadian dan penampilannya juga baik. Dia dan Tamtam adalah pasangan yang sempurna dan cocok. Pendapatku adalah ingin keduanya berinteraksi untuk beberapa waktu. Setidaknya harus menjalin hubungan selama setengah sampai satu tahun, setelah saling mengenal, kemudian baru membicarakan tentang pernikahan. Bagaimana menurutmu, Clara? "

Setelah mendengarkan kata-kata Astrid, Clara tiba-tiba merasakan seperti mendengar sebuah lelucon. "Aku merasa... biasa-biasa saja."

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu