Suami Misterius - Bab 942 Sangat Ketakutan

Mungkin karena suara benda-benda yang jatuh dalam ruang kerja itu terlalu keras, sehingga membuat Sus Rani dan Wilson jalan kemari.

Sus Rani terkejut dan bingung saat melihat lantai yang berantakan.

Setelah Rudy melihat Wilson, raut wajahnya yang tidak bagitu baik pun mulai menghilang, kemudian berkata kepada Sus Rani dengan suara rendah "Aku tidak sengaja menjatuhkan barang-barang di atas meja, tolong bantu bersihkan."

Sus Rani mengangguk dan tidak berkata apa-apa, kemudian mengambil peralatan dan mulai membersihkan barang-barang di lantai, dirinya bukan orang bodoh, meskipun memang tidak sengaja menjatuhkan barang, tetapi juga tidak mungkin menjatuhkan semua barang yang ada di meja.

Clara belum juga kembali, Melihat raut wajah Rudy yang tidak baik, di dalam hati Sus Rani berpikkir : Pasti pasangan muda ini ribut lagi.

Sus Rani menghela napas.

Karena Wilson masih muda, jadi tidak banyak berpikir. Melihat ayah tampak tidak bahagia, Wilson langsung bergegas pergi membujuk.

“Ayah, aku sudah selesai menulis tugas hari ini. Temanilah aku bermain sepak bola di lantai bawah.” Wilson memegang salah satu lengan Rudy sambil mengayunkannya dan tidak berhenti merayu ayahnya.

Rudy setengah memeluk putranya dan raut wajahnya perlahan menjadi hangat. "Baiklah, hanya bisa bermain sebentar saja. Udara di luar dingin, takut nanti terkena flu."

“Ayah adalah yang terbaik,” Wilson mengangkat kedua tangannya dan tampak bahagia.

Rudy mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Wilson, sedikit banyak merasa terhibur. Untungnya, Rudy masih memiliki Wilson.

Pada saat ini, Rudy merasa sangat bersyukur, waktu itu, dirinya menginginkan Wilson.

...

Karena operasi induksi persalinan dijadwalkan pada sore hari, setelah makan siang, Clara bergegas ke rumah sakit bersama Olga .

Rumah sakit juga memiliki istirahat siang pada siang hari. Biasanya dokter dan perawat akan pergi ke kafetaria untuk makan.

Lena mungkin terlalu sibuk, jadi meminta asisten dokter membawa makanan itu kemari dan makan di dalam kantor.

Saat Lena sedang makan, Clara dan Olga mengetuk pintu dan masuk ke dalam.

Ketika Lena melihat Clara, suasana hatinya menjadi sangat rumit dan bingung.

Lena tahu bahwa tekanan yang di alami oleh Clara saat mengandung anak ini. Mungkin, tanpa anak ini, semuanya akan lebih mudah. Tetapi anak itu sudah berusia lima bulan, di dalam perut sang ibu, dia sudah menjadi orang kecil, dengan tangan dan kaki kecil dan bahkan fitur wajahnya juga sudah jelas. Sangat disayangkan jika kehidupan yang begitu segar digugurkan dan itu sangat membuat orang merasa sedih.

Selain itu, anak ini bukan anak yang tidak diharapkan, ayahnya sangat menyayanginya.

Karena itu, Lena memutuskan untuk membujuk Clara.

“Kalian sudah datang, duduklah.” Lena sedang mengunyah makanan sambil menyapa mereka untuk duduk.

Clara duduk di posisi yang berlawanan dari Lena, menatap kotak makan siangnya dan bertanya "Mengapa baru sekarang kamu makan siang?"

"Aku baru saja kembali setelah memeriksa kamar, tidak punya pilihan lain, pekerjaan kami ini memang selalu sibuk."

“Oh, jangan hanya sibuk, jagalah tubuhmu dengan baik,” Clara berkata.

Lena mengangguk dengan ekspresinya yang rumit, bahkan makanan yang di makan terasa hambar di mulutnya.

Lena berkata sambil makan seperti tidak berselera "Clara, apakah kamu tahu apa itu induksi persalinan?"

"Bukankah itu sama dengan aborsi? Jika hamil besar maka disebut induksi persalinan." Clara tidak pernah menggugurkan janin, jadi tentu saja tidak tahu banyak terhadap istilah medis dan perbedaannya.

Lena mendongak dan mulai berbicara.

"Aborsi berbeda dari induksi persalinan. Aborsi adalah untuk embrio kecil yang belum terbentuk. Pada saat ini, jika anak itu digugurkan, maka pengaruhnya terhadap kesehatannya tidak begitu besar. Berbeda dari induksi, anak telah berkembang dengan baik dan membentuk sebuah kehidupan yang sempurna. Melalui peralatan ultrasonik Doppler warna, bahkan sudah bisa melihat fitur dan ekspresi di wajahnya. Membunuh kehidupan sekecil itu, benar-benar tidak manusiawi.

Proses induksi persalinan juga sangat menyakitkan. Pertama-tama, perlu untuk menyuntikkan rivanol, menusuk perut wanita hamil dengan jarum yang sangat panjang dan langsung menusuk ke tubuh janin. Rasa sakit semacam ini tidak berarti apa-apa bagi wanita hamil, tetapi bayi pasti akan sangat menyakitkan, kemudian detak jantung bayi akan secara perlahan berhenti dan tidak tahu apakah proses ini akan sangat menyakitkan bagi bayi.

Selain itu, proses kematian ini tidak begitu cepat, tetapi perlahan-lahan, beberapa waktu kemudian setelah disuntik, kamu bahkan bisa merasakan gerakan janin dan merasakan janin itu berjuang di dalam perutmu.

Setelah janin meninggal, kamu akan mulai mengalami kontraksi dan rasa sakit. Seluruh proses induksi persalinan sebenarnya mirip dengan persalinan, hanya saja, janin yang dilahirkan adalah janin yang sudah mati ... "

"Hentikan, hentikan! Jangan bicara lagi, aku tidak ingin mendengarkannnya, sangat menakutkan sekali." Clara langsung buru-buru menyela sebelum Lena selesai berbicara.

Clara merasa sangat ketakutan dengan pembicaraan Lena, wajahnya menjadi pucat, kedua tangannya memegangi perutnya sendiri, sekujur tubuhnya merasa kedinginan dan jantungnya berdetak dengan kencang. Tidak tahu apakah bayi di perutnya juga ketakutan dan terus bergerak di dalam perutnya.

Clara merasa sedikit mual, untung tidak memuntahkan makanan yang dimakan siang ini.

Olga duduk di samping mengerutkan kening "Dokter Tahar, mengapa kamu membicarakan hal ini? Apakah terlalu bersemangat dalam bekerja"

Sebagai seorang prajurit khusus, pemikiran Olga sangat tajam. Mengapa dirinya selalu merasa bahwa Dokter Tahar ini sengaja menakuti Clara. Jika Clara mengalami keguguran karena ketakutan, maka mereka semua akan menanggung akibatnya sendiri.

Lena batuk sedikit dan hampir selesai makan. Lena meletakkan piring dan berkata dengan serius "Aku hanya menjelaskan proses induksi persalinan denganmu secara terperinci, agar tidak kikuk di sore hari nanti."

Setelah selesai berbicara, Lena mengangkat telepon internal di atas meja dan meminta asisten dokter untuk masuk ke dalam.

"Apakah kamar operasi sudah siap?

Jika sudah siap, bawa dia ke pemeriksaan pra operasi. "Lena berkata dengan ekspresi acuh tak acuh.

Lagipula, Lena sudah menjelaskannya, pada saatnya tiba, dirinya hanya perlu mengatakan bahwa Clara gagal dalam pemeriksaan medis dan tidak dapat menjalani operasi hari ini. Setelah itu kirim dia pulang dan semuanya akan baik-baik saja.

“Nyonya Santoso, tolong ikut aku,” Asisten dokter berkata kepada Clara dengan sopan.

Lalu, Clara memandang Lena dengan ekspresi bingung, lalu memandang asisten dokter "Buat apa aku mengikutimu? Bukan aku yang menjalani operasi."

"Ah? Bukankah kamu yang akan melakukan operasi?" Lena menatapnya dengan mata melebar.

“Kapan aku memberitahumu bahwa aku ingin melakukan operasi.” Clara memutar bola matanya ke atas.

Lena: "..."

Ini adalah kesalahan yang sangat besar.

"Mengapa kamu tidak mengatakannya lebih awal!" Lena mengulurkan tangan dan memegang dahi, tamatlah, Raymond sudah melaporkan masalah ini ke Rudy dan ini benar-benar menjadi kesalahpahaman yang sangat besar.

"Begitu aku masuk, kamu langsung mulai membicarakan tentang induksi persalinan. Kamu membuatku sangat ketakutan. Apakah kamu memberiku kesempatan untuk berbicara?" Clara hampir menangis.

Tidak heran Lena terus berbicara dengan Clara tentang induksi persalinan, ternyata dikarenakan Clara ingin melakukan induksi persalinan, jadi sengaja menakutinya.

Lena mengambil cangkir termos di atas meja dan meminumnya beberapa teguk meredakan guncangan hatinya dan kemudian bertanya "Jadi, siapa yang ingin melakukan induksi persalinan?"

“Aku sedang ingin memberitahumu tentang hal ini.” Clara berkata "Kekasih Sora .”

"Sora? Pria kecil yang sedang populer akhir-akhir ini? Dia dikenal sebagai pria lajang di dunia luar. Sejak kapan punya kekasih dan bahkan menghamilinya." Lena tampak seperti sedang bergosip.

Clara mengulurkan tangan dan memegang dahi, dalam hati berpikir: Pemikiran Dokter Tahar benar-benar berbeda dari orang-orang pada umumnya. Bukankah seharusnya saat ini dirinya lebih peduli dengan kondisi pasien?

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu