Suami Misterius - Bab 892 Benar-Benar Merasa Lega

"Sayangku, jangan melompat-lompat lagi, bagaimana kalau melukai anak dalam perutmu! Tidak perlu mempedulikan orang-orang seperti ini." Luna berkata dan menariknya.

Clara barulah menyerah dan memelototi Petty dengan dingin, "Dua tamparan ini, satu tamparan karena kamu mengambil tanpa meminta izin, mencuri barang masih bersikap tegas, pantas ditampar. Kedua, karena kamu menghinaku. Aku memperingatkanmu, lain kali bersembunyi ketika melihatku, kalau tidak, aku akan menamparmu setiap kali bertemu denganmu."

"Kamu.... Clara, aku tidak akan memaafkanmu!" Petty jatuh duduk di lantai, dan berteriak dengan suara serak.

“Oke, aku akan menunggumu.” Clara tersenyum dingin.

Olga melirik Petty dan tidak menahan diri tersenyum dingin, "Sudah seperti begini, mulutmu masih begitu murahan, benar-benar pantas ditampar."

Dia tidak bisa menahan diri, mendekatinya, dan menendang Petty, dan kebetulan terkena betisnya, Petty terasa menyakitkan.

Olga dan Luna menemani Clara kembali ke konferensi pers.

Karena suasana hatinya dipengaruhi Petty, tidak menunggu konferensi pers berakhir, Clara langsung pergi.

Dalam perjalanan kembali, Clara menopang pipinya dengan satu tangan dan tidak berkata, berpenampilan sedang memikirkan sesuatu.

Karena takut dia terlalu banyak berpikir, Luna menghiburnya: "Meskipun kalungnya rusak, juga bisa diperbaiki. Aku akan bertanya ke toko perhiasan besok, pasti ada cara untuk memperbaikinya. Tidak perlu merasa kesal dengan orang seperti itu."

“Apa yang dikatakan Kak Lun benar.” Olga ikut berkata.

Clara mengangguk dengan acuh tak acuh, tapi sebenarnya, dia sedang memikirkan hal lain.

"Konferensi mode adalah proses yang telah ditetapkan seminggu yang lalu, seharusnya Sugar Honey tidak akan tiba-tiba pergi. Dan begitu dia pergi, Petty langsung datang bersama asistennya. Kursi di konferensi telah diatur terlebih dahulu, pada umumnya tidak akan ada reservasi, tetapi mereka langsung menemukan kursi VIP dan duduk di posisi Sugar Honey, seolah-olah mereka tahu Sugar Honey akan pergi.

“Kak Lun, tidakkah kamu merasa aneh?”

Setelah mendengar, Luna berpikir dengan serius, sepertinya ada sesuatu yang aneh.

"Ini benar-benar aneh. Sugar Honey dan Petty sama sekali tidak memiliki hubungan. Jadi Sugar Honey tidak mungkin memberikan tempat duduk pada Petty. Aku akan meminta seseorang pergi menyelidikinya."

Ketika keduanya mengobrol, mobil sudah berhenti di bawah apartemen Clara.

Olga mengantar Clara ke lantai atas dan melihatnya berbaring di tempat tidur, barulah pergi dengan lega.

Setelah kembali, Clara merasa lelah dan ngantuk, dia langsung tertidur sampai malam.

Setelah bangun, Rudy masih belum pulang, tapi dia meneleponnya.

"Rapat belum berakhir, aku mungkin akan kembali lebih telat, kamu harus patuh, tahukah?" Dalam telepon, nadanya rendah dan lembut.

Rapat berlangsung dari pagi hingga malam, mungkin ada hal-hal yang sangat penting. Clara tentu tidak akan mengganggunya, dia tidak menyebutkan apa pun tentang konferensi pagi tadi.

“Aku akan patuh.” Clara menjawab.

“Bagaimana dengan bayi?” Rudy bertanya lagi.

"Yah, hari ini lumayantenang." Clara tersenyum berkata.

"Gadis kecil kita telah tumbuh besar dan semakin mengerti. Dia tahu tidak boleh mengganggu ibu, pantas dipuji." Rudy tersenyum berkata.

Seiring suara tawanya, samar-samar terdengar sebuah suara, sepertinya sedang mengingatkannya untuk melanjutkan rapat.

Clara sangat pengertian dan tidak terus mengganggunya, dia langsung mengakhiri panggilan.

Clara meletakkan ponsel di meja samping tempat tidur, Sus Rani kebetulan membuka pintu dan masuk, lalu berpenampilan ingin mengatakan sesuatu.

“Ada apa?” Clara bertanya.

"Keluarga Sunarya baru saja menelepon, mempersilakanmu pergi ke sana, dan tidak mengatakan hal apa." Sus Rani berkata.

Setelah mendengar, Clara mengangkat sudut bibirnya tersenyum dingin, dan berpikir dalam hati: Hal apa lagi, dia memukul Petty di konferensi pers, pasangan ibu dan anak itu pasti tidak sabar bergegas ke keluarga sunarya dan mengeluh.

Keluarga Sunarya begitu cepat langsung datang meminta penjelasan.

Clara mengangguk, "Setelah mengganti pakaian, aku akan pergi ke sana."

"Clara." Wajah Sus Rani penuh ekspresi khawatir, "Tidak tahu apa yang terjadi di keluarga Sunarya, dan Tuan juga tidak ada di sini, kamu kembali sendiri, bagaimana kalau terjadi sesuatu? Jangan pergi, katakan saja kamu kurang sehat. Mereka tidak akan datang untuk menangkap orang."

Setelah mendengar, Sus Rani tersenyum, dia mengulurkan tangan memegang tangan Sus Rani. Clara tahu, Sus Rani benar-benar mempedulikannya.

Orang luar yang telah bergaul selama beberapa tahun juga memiliki perasaan. Sedangkan mereka-mereka yang disebut sebagai saudara, bahkan tidak sebaik orang luar.

Clara tidak menahan diri.

"Kalau aku tidak kembali, mereka akan menyangka aku bersalah, jangan khawatir, aku akan baik-baik saja."

Clara mengganti pakaian yang longgar dan sopan, dia tidak mengemudi, tapi memanggil mobil dengan ponselnya dan langsung pergi ke keluarga Sunarya.

Begitu memasuki rumah, langsung mendengar tangisan pasangan ibu dan anak itu.

"Semuanya mengatakan memukuli orang tanpa menyentuh wajah. Bu, lihatlah cucu menantumu yang baik, telah memukuli~ Petty, hingga wajahnya bengkak, tidak tahu apakah akan meninggalkan bekas luka. ~ Petty adalah seorang artis, wajahnya sangat penting baginya.

Menantu keluarga orang lain, semuanya baik terhadap adik iparnya. Menantu keluarga kita bukanlah menantu tapi seorang leluhur. Aku tidak berani berharap dia memperlakukan Petty dengan baik, tapi setidaknya harus rukun, bagaimana boleh memukuli adik iparnya sampai begini."

Astrid mengeluh sekata demi sekata.

Wajah Petty bengkak seperti kepala babi, dan bahkan tidak dapat berkata dengan jelas, dia selalu menarik lengan Nyonya tua dan berteriak: "Nenek, kamu harus membantuku."

Paling baik kalau meminta Rendi bercerai dengan Clara!

Nyonya tua memandangi wajah cucunya yang bengkak, dia tidak menahan diri menggelengkan kepalanya dan mendesah, "Clara memang memukulnya terlalu parah, tapi apakah kamu tidak menyinggung kakak iparmu marah?"

Petty tentu tidak berani menyebutkan masalah tentang kalung, dia menangis dan berkata, "Aku, aku hanya membujuk kakak ipar pergi memeriksa DNA, bagaimana kalau anak di perutnya bukan milik kakak sepupu."

“Kamu hanyalah seorang anak kecil, ini bukan sesuatu yang harus kamu peduli!” Wajah Nyonya Sunarya langsung menjadi suram dan menegur.

"Bu, Petty juga berbaik hati, meskipun dia kepo, Clara juga tidak seharusnya menamparnya." Astrid berkata.

"Nenek, tidak mungkin keluarga Sunarya membesarkan seorang anak haram dari pengedar narkoba......" Petty berkata dengan tegas.

Namun, sebelum selesai berkata, pembicaraannya langsung dipotong oleh Clara yang berjalan masuk.

“Siapa anak haram yang kamu katakan?” Clara memandangi mereka bertiga, pandangannya sangat dingin.

Clara tidak akan peduli kalau mereka menghinanya, tapi dia tidak akan mengizinkan mereka memfitnah bayi di dalam perutnya.

Sebagai seorang ibu, Clara tidak akan mengizinkan siapa pun menyakiti anaknya.

Begitu melihat Clara, Petty tidak merasa malu bahwa dirinya tertangkap basah, malah semakin sombong, dan menyindir: "Hey, apa yang terjadi padamu! Telah ditiduri begitu banyak pria, kalau gantian orang lain, mungkin telah mati karena merasa malu, kamu malah masih berani hidup, dan ingin melahirkan anak haram ini serta meminta keluarga Sunarya membesarkannya. Benar-benar tidak tahu malu...... Ah!

Sebelum Petty selesai berkara, Clara menampar dengan keras.

Kali ini, tanpa Luna dan Olga, Clara sepertinya tidak merasa segan sama sekali, dia langsung meninju dan menendang Petty.

Clara adalah Taekwondo tali pinggang hitam, Petty tidak tahu apa-apa selain menjerit, dia dipukuli Clara dan tidak berhenti berteriak di sudut.

Melihat putrinya dipukuli, Astrid langsung menjadi cemas.

“Hentikan, Clara berhenti!” Astrid melangkah maju dan menghentikannya, Clara mengambil kesempatan ini menendangnya dua tendangan.

Beberapa tendangan ini membuat Clara merasa sangat lega.

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu