Suami Misterius - Bab 888 Tidak Merasa Pusing Di Saat Tidur

“Minum air dulu.” Rudy menyerahkan setengah gelas air hangat padanya, telah terbukti secara ilmiah bahwa minum air hangat setiap pagi bisa mendetoksi racun dari dalam tubuh.

Clara meminum air dengan patuh, kemudian menyerahkan gelas kosong pada Rudy.

“Hari ini ada sarapan apa yang enak?” Clara bertanya dengan malas.

“Bubur sayur, sup buah, roti panggang, salad sayuran, pangsit udang dan beberapa lauk ringan yang lezat.” Rudy membawa nampan ke depannya dan menunggunya memilih.

Saat ini, Clara adalah seorang ratu, dan selalu diperlakukan seperti ratu.

Setelah memilih sarapan, kalau malas bergerak, dia bisa meminta Rudy menyuapnya. Sedangkan Pelayan Rudy sepertinya sangat menikmati perasaan melayani ratu.

Setelah makan, Rudy menggendongnya duduk di taman bunga halaman rumah..

Clara duduk di bangku kayu, sedang meminum jus, berjemur di bawah sinar matahari, sambil melipat jari tangannya, menghitung berapa hari lagi dirinya akan dibebaskan.

Waktu seminggu ini sepertinya berlalu dengan sangat lambat.

Dulu dia selalu ingin 'hidup tenang', tetapi ketika hidup benar-benar menjadi tenang, baru menyadari dirinya belum sampai usia menikmati ‘hidup tenang’.

Clara melipat jari-jarinya, terus menggigit pipet dan memutar kepala menatapnya, matanya berbinar, dan tersenyum bertanya: "Apakah Tuan muda Sunarya tidak sibuk akhir-akhir ini? Akankah merasa tertekan ketika menjadi seorang pelayan rumah tangga?"

"Liburan belum berakhir, aku ingin baik-baik menemanimu." Rudy menggenggam tangannya dengan lembut.

Meskipun Rudy tidak tahu banyak hal tentang wanita hamil, tapi dia tahu beberapa akal sehat dasar. Tiga bulan pertama kehamilan adalah periode yang bahaya dan kritis bagi wanita hamil, dia berharap dalam periode ini dapat selalu menemaninya.

Demi menemaninya, dia hampir menghabiskan semua cuti tahunan untuk beberapa tahun ke depan.

“Bayi sepertinya lumayan menurut hari ini.” Telapak tangan Rudy yang lembut membelai perut Clara, baru-baru ini, Clara setiap hari mengalami mual di pagi hari, tapi hari ini tidak.

Biasanya, Clara muntah dan merasa tidak nyaman, selalu menatapnya dengan air mata berlinang, terlihat sangat kasihan.

Rudy akan berbicara dengan bayi di dalam perut dengan serius, meminta bayi harus patuh, jangan menyiksa ibunya.

Tapi sangat jelas, bayi di perutnya tidak mendengar kata-kata ayahnya, karena Clara muntah lebih parah pada hari berikutnya.

Setelah berjemur di bawah sinar matahari, Rudy menggendongnya ke lantai atas lagi.

Clara tidak ada kerjaan, langsung berbaring di ranjang, menutupi kepalanya dan tertidur.

Ketika bangun, Wilson telah kembali.

Awalnya, Wilson masih belum dapat menerima bahwa ibunya mengandung seorang adik perepuan. Karena ibunya tidak dapat memeluknya, dan juga tidak dapat bermain dengannya baik di lantai atas maupun bawah.

Setelah Rudy berbicara dengan putranya, memberitahunya bahwa ada adik perempuan di perut ibunya, setelah adiknya tumbuh besar, dia akan keluar dan bermain dengannya.

Oleh karena itu, setiap kali kembali dari taman kanak-kanak, kalimat pertama yang dia tanyakan adalah: "Bu, apakah adik akan keluar untuk bermain denganku hari ini?"

Sampai Clara tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Tidak hanya Wilson, Luna juga datang, dia membawa buah-buahan dan beberapa nutrisi untuk wanita hamil.

Luna meletakkan buah di atas meja samping tempat tidur, kemudian duduk di tepi ranjang dan tersenyum memandangnya dari atas ke bawah sambil tersenyum.

Clara baru saja bangun, matanya masih terlihat ngantuk, dan rambutnya sedikit berantakan.

"Baru beberapa hari, dagumu sudah berlipat. Makanan apa yang diberikan suamimu." Luna mengejeknya.

“Benarkah, kalau begitu bukannya sangat jelek kalau masuk layar?” Clara segera mengulurkan tangan menyentuh pipinya.

"Masuk layar apa lagi? Anakmu benar-benar muncul tepat waktunya, semua film dan pertunjukan harus ditolak. Karena kamu mengundurkan diri, Sutradara Huang berniat mempromosikan pendatang baru." Luna berkata dengan tidak berdaya.

Itu merupakan film action, pasti ada banyak adegan perkelahian. Clara sebagai ibu hamil, jelas tidak dapat tampil dalam film ini.

Luna merasa sayang, karena film ini berkemungkinan akan membuat karir Clara semakin meningkat. Tapi dia malah memilih melahirkan anak Rudy pada saat ini.

Banyak pendatang baru yang berjuang untuk peran ini.

"Aku telah membantumu menolak semua film dan drama serta pertunjukan. Minggu depan ada sebuah konferensi mode, ada banyak wartawan di lokasi. Kamu sebaiknya pergi menunjukkan wajahmu, terlalu lama tidak muncul di mata publik, para paparazi pasti akan sembarang menulis."

Lena menyuruh Clara beristirahat di tempat tidur selama seminggu, dan seminggu kemudian, dia juga harus pergi menjalankan kegiatan, jadi Clara segera setuju.

Clara dan Luna mengobrol sebentar, kemudian Clara mulai merasa ngantuk dan menguap.

“Bukannya kamu baru bangun?” Luna bertanya.

"Baru bangun, tapi ngantuk lagi." Clara memegang dahinya berkata.

Dia mengalami reaksi awal kehamilan yang parah, pusing, mual, dan lesu.

“Tidakkah kamu merasa pusing setelah tidur kelamaan?” Luna berkata lagi.

Clara mengangguk, "Pusing, tapi aku tidak merasa pusing di saat tidur."

Luna: "......."

Luna adalah orang yang tahu diri, tentu tidak akan mengganggu ibu hamil istirahat, jadi dia langsung pergi.

Clara berbaring di ranjang, terus tidur dengan kepala tertutup, dan tertidur sampai malam hari.

Ketika bangun, dia melihat langit di luar jendela sudah menjadi gelap, hanya ada cahaya malam redup yang menyala di kamar tidur.

Dalam kamar sangat sunyi, kesunyian membuat orang melupakan waktu.

Clara tidak menemukan Rudy, jadi dia turun dari tempat tidur mengenakan sandal, mengambil ponsel di atas meja, dan melihat waktu: jam sepuluh malam.

Jam segini, Wilson dan Sus Rani sudah tidur, sedangkan Rudy biasanya sedang menangani kerjaannya di ruang studi.

Clara merasa lapar, jadi dia berjalan keluar dari kamar dan berencana pergi ke dapur untuk mencari makanan. Ketika melewati ruang studi, dia mendengar suara samar berbicara dari dalam.

Di ruang studi, Rudy sedang berdiri bertelepon di depan jendela.

Di luar jendela adalah cahaya malam yang gelap. Rudy mengenakan pakaian kasual abu-abu terang, dia memegang ponsel di satu tangan, sambil memegang jendela kaca dingin, posturnya sangat santai, tapi temperamennya dingin dan tegang.

Di dalam telepon, Ardian menghela nafas tak berdaya.

Sore ini, Astrid dan Petty kembali ke keluarga Sunarya untuk memperjuangkan peran dalam film Sutradara Huang.

"Mereka membuat keributan seperti ini, membuat keluarga Sunarya menjadi tidak nyaman. Karena Clara hamil dan mengundurkan diri, Sutradara Huang bermaksud mempromosikan pendatang baru. Maksud nenekmu ingin memintamu membantu Petty.

Kata-kata Rudy memiliki posisi penting. Maksud dari Nyonya tua adalah ingin meminta Rudy memberikan pemeran utama wanita kepada Petty.”

Setelah mendengar, Rudy hanya tersenyum dingin, "Aku tidak pernah ikut campur dalam industri hiburan."

"Rudy. Apakah kamu merasa kata-kata seperti ini dapat menyelesaikan masalah ini." Ardian berkata dengan tak berdaya.

“Kata-kata ini lebih enak didengar daripada kebenaran.” Rudy memandangi cahaya malam di luar jendela dengan acuh tak acuh, matanya yang gelap lebih dalam dan misterius daripada cahaya malam.

"Astrid dan putrinya kembali ke China, tidak pernah bersikap baik sedikitpun terhadap aku dan Clara, sekarang aku masih harus membantu mereka. Maaf, aku tidak punya kebiasaan memasang wajah panas di pantat yang dingin. Mereka dapat membuat keributan sesuka hati, sebaiknya mengganti mereka menjadi Tuan rumah keluarga Sunarya saja."

Sangat jelas, tidak ada ruang untuk mendiskusikan masalah ini, jadi Ardian segera mengganti topik pembicaraan.

"Aku dengar Clara telah hamil, bagaimana kabarnya?"

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu