Suami Misterius - Bab 620 Menilai Ulang Selera Hyesang Sutedja

Menaksir seorang wanita sampai belasan tahun, setengah dari hidupnya sudah digunakan untuk menaksir wanita.

Rudy tidak habis mengerti, Hyesang ada modal apa untuk pamer.

Seandainya terjadi padanya, dia malah segan untuk mengatakan hal yang begitu frustrasi.

"Pernikahan abang Hyesang yang begitu penting, dia ada mengajak kita untuk ikut merayakannya ?”

Clara bertanya dengan penuh harapan.

“Tidak ada.”

Rudy menjawabnya, langsung melempar ponsel di tempat sampingnya, “Seharusnya dia sekarang hanya ingin merayakan dengan Ahyon saja.”

Clara :”……” Jadi malam ini dirinya tidak akan bisa lari dari nasibnya.

……Pada saat yang sama, Hyesang dan Ahyon sedang berada di dalam kamar pasien rumah sakit.

Saras setengah menyandar di atas kasur, tangannya sedang memegang dua lembar akta pernikahan, matanya juga telah menjadi kemerahan.

“Sudah menikah, kalian sudah menjadi orang dewasa.

Ke depannya harus baik-baik bersamanya, tahu kan.”

Ahyon mengangguk, matanya telah merah, suasana hatinya juga kurang stabil.

Hyesang paling jago dalam membujuk orang, dia langsung menyapa Saras dengan sebutan ‘ibu’.

“Ibu, ibu tenang saja, aku sama Ahyon pasti bisa baik-baik saja.”

“Ibu, kamu tenang saja, kalau dia berani merundung kakak, aku pasti akan menghantamnya.”

Ramzez berdiri di samping dan berbicara tepat pada waktunya.

Hyesang sangat memanjakan adik ipar ini, sehingga juga tidak membantahnya.

Hanya saja dia mengangkat mata dan melirik sekilas pada Ramzez, dalam hatinya berpikir : Budak ini mau menghantam aku, setidaknya masih perlu melatih belasan tahun lagi.

Saras mendengarnya hanya batuk ringan, lalu berkata dengan nada canggung :”Hyesang anak yang baik, tidak akan merundung orang.

Aku takutnya malah kakakmu yang merundung dia, Ramzez, sampai nantinya kamu harus banyak menasihati kakakmu.”

Ramzez :”……” Ahyon :”……” Mereka terpaksa harus curiga bahwa sebenarnya Saras adalah ibu kandungnya siapa ! Gejala penyakit Saras dalam waktu dekat ini semakin parah, sehingga sudah lelah meskipun hanya berbicara sebentar saja.

Hyesang, Ahyon dan Ramzez juga ikut meninggalkan kamar pasien.

Mereka bertiga berjalan keluar rumah sakit, Ramzez menarik Ahyon ke sisinya, lalu menatap Hyesang dan berkata :”Sudah sibuk seharian, tuan Sutedja juga sudah lelah kan, aku yang antar kakakku pulang saja, tidak perlu merepotkan kamu lagi.”

“Siapa bilang mau pulang, aku sama kakakmu masih ada acara lain.”

Hyesang mengangkat alis, tatapan yang mesra jatuh pada tubuh Ahyon.

Ahyon menunduk kepala dan sedikit malu, dia tidak memiliki kulit muka yang setebal Hyesang, sehingga terus menunduk dan tidak berkata apapun.

“Acara apa ?

Terus terang saja, kamu ingin tidur dengan kakakku kan.

Hyesang, kamu sama kakakku masih belum mengadakan acara pernikahan, mana boleh tidur bersama.

Kami keluarga Mirah adalah keluarga yang sangat terdidik.”

“Sangat terdidik ?”

Hyesang mengulangi kata-kata ini dengan nada sindir, “Sangat terdidik ya, kalau begitu kenapa kakakmu Rahma bisa diusir keluar rumah ?”

Pada sebelumnya, kejadian perselingkuhan Rahma memang sangat mempermalukan keluarga Mirah.

Keluarga Sutedja terus mencemooh masalah ini.

Hubungan Hyesang dan Rudy selalu baik, sehingga Hyesang semakin memandang rendah Rahma, tidak heran juga apabila terus mengejeknya.

Ramzez mendengarnya juga hanya mengangkat alis, lalu mengeluh sinis dan berkata, “Tuan Sutedja salah ya, aku hanya ada seorang kakak, namanya Ahyon.

Betapa baik juga seandainya kakakku ini memiliki kepintaran seperti Rahma, tetapi sayangnya dia terlalu keras kepala, beberapa tahun ini hanya menyukai seorang lelaki saja.

Dunia ini begitu banyak lelaki sejati, tetapi kakakku ini nekat jatuh di tangan lelaki itu saja, betapa merisaukannya.”

Hyesang :”…..”

Ramzez selesai mengeluh langsung menarik lengan baju Ahyon dan berkata, “Ayo, aku antar kamu pulang.”

Ahyon baru saja mengangkat kaki untuk pulang bersama Ramzez, namun sudah terhalang langsung oleh tangan Hyesang, “Ahyon, sebenarnya kamu mau ikut dia atau ikut aku ?”

Hyesang menatapnya dengan tatapan yang penuh dengan harapan.

Ini strategi yang sering digunakan Hyesang, dikarenakan Ahyon berhati lembut, sehingga Hyesang sudah terbiasa memperlihatkan kesan ‘kasihan’ untuk memancing simpatinya.

Ahyon juga tahu dengan strateginya, namun tetap saja tidak tega.

“Ramzez, kamu pulang saja dulu.”

Ahyon berkata pada Ramzez.

Ramzez :”….” Wanita memang lebih membela suami, sekarang dia benar-benar sudah merasakan juga pernyataan ini.

“Boleh, tidak ganggu kalian suami istri bermesraan lagi.

Aku pulang saja dulu.”

Ramzez menyeberangi jalan, mobilnya hanya parkir di depan jalan saja.

Setelah Ramzez pergi, Hyesang ingin menarik tangan Ahyon, namun Ahyon menghindarinya.

“Sudah malam, aku sudah harus pulang.”

Ahyon berkata.

Dia menyuruh Ramzez pulang terlebih dahulu karena ingin menjaga harga diri Hyesang, sebenarnya dia sama sekali tidak bermaksud untuk pulang bersama Hyesang.

Apa yang akan terjadi apabila dirinya pulang bersama Hyesang, Ahyon tentu saja mengetahuinya.

Meskipun dia telah registrasi pernikahan dengan Hyesang, namun sebenarnya dia masih belum ada persiapan untuk tidur di satu ranjang dengan Hyesang.

Sementara Hyesang adalah orang yang licik, tentu saja juga mengerti pemikirannya, sehingga berkata lagi dengan tampang kasihan :”Ahyon, kita sudah menikah, sudah suami istri.

Kami menikah denganku, jangan-jangan masih tidak mengizinkan aku menyentuhmu ya.

Kalau begitu aku mau mengadu sama paman dan tante, mana ada yang begini.”

Ahyon :”……” Hyesang memang semakin tidak tahu malu.

Ingin mencari Rendi dan Saras untuk membahas masalah ini, jelasnya Hyesang benar-benar tidak tahu malu lagi !

“Kalau kamu merasa dirugikan, kita besok bisa cerai. Kamu nikah saja dengan wanita lain, aku percaya dengan status dan kedudukan tuan Sutedja pada saat ini, pasti banyak wanita yang ingin nikah bersamamu, dan tidur bersamamu…”

“Ahyon !”

Hyesang langsung memotong pembicaraannya dengan ekspresi dingin.

Seolah-olah dalam menghadapi Ahyon, dirinya hanya bisa terus mengalah.

Dikarenakan Ahyon dapat melepaskan tangannya dalam waktu kapanpun, sementara dirinya sama sekali tidak bisa melepaskan Ahyon.

“Aku antar kamu pulang.”

Hyesang mengeluh nafas berat dan berkata lagi.

Dia menjanjikan akan mengantar Ahyon pulang ke apartemennya, namun pada pertengahan perjalanan, Ahyon langsung menyadari bahwa jalan ini bukan jalan menuju rumahnya.

Pintu mobil telah terkunci, sehingga dia tidak bisa membukanya.

Tentu saja, meskipun dia sanggup membukanya, juga tidak mungkin bertindak bodoh untuk melompat dari mobil yang sedang berkendara, kecuali dia tidak mau nyawanya lagi.

“Hyesang, kamu mau bawa kau ke mana ?”

Ahyon menatap pemandangan di luar jendela, tatapannya sangat datar dan tenang.

Hyesang tidak menjawabnya, sedangkan Ahyon juga tidak bertanya lagi, akhirnya mobil berhenti di tepi pantai.

Ada sebuah kapal pesiar yang berada di tepi pantai, tidak terlalu besar namun sangat baru, di atas kapal memahat nama mereka berdua, Hyesang & Ahyon, bersama selamanya.

Ahyon melihatnya hanya mengerutkan alis secara refleks, rasanya kampungan sekali.

Dia benar-benar harus menilai ulang selera Hyesang.

“Kamu bawa aku ke pantai, hanya untuk melihat ini ?”

Ahyon menunjuk kapal pesiar tersebut, rasanya mending tidak perlu melihat lagi.

“Rasanya memang sedikit jelek, dan sedikit kampungan.

Tetapi, orang komunitas wedding bilang biasanya memang tulis seperti ini untuk pernikahan.”

Hyesang mengulurkan tangan untuk meraba hidung sendiri, jelasnya juga sudah tertipu.

“Cuaca hari ini lumayan bagus, ingin melihat bintang di laut bersamamu.

Boleh kan ?”

Hyesang bertanya.

“Hanya sekedar melihat bintang ?”

Ahyon bertanya dengan tampang serius.

“Di atas kapal ada wine, kita boleh sambil minum juga.

Seandainya kamu ingin aku salah bertindak setelah mabuk, aku akan sangat senang.

Tetapi seandainya kamu tidak ingin, aku juga tidak akan memaksamu.”

Hyesang menjawabnya.

Ahyon mengangguk, lalu berjalan ke arah kapal pesiar.

Sepertinya mau tidak mau dia tetap harus naik ke kapal ini juga.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu