Suami Misterius - Bab 569 Membatalkan Hak

Raymond berjalan keluar lift, seiring dengan sepanjang koridor yang kosong, sampai ke depan pintu ruang kerjanya.

Kunci keamanan kantornya menggunakan sidik jari, Raymond meletakkan jempolnya di atas pegangan pintu, pintu ruangnya berbunyi dan terbuka, yang menyambut dirinya hanya kegelapan dan kesunyian sebuah ruangan.

Baik kantor, maupun rumah, dengan kesunyian seperti ini, dia sudah terbiasa dalam beberapa tahun ini.

Raymond mengulurkan tangan dan meraba tombol nyala, lalu menyalakan lampu ruangannya.

Setelah itu, dia beranjak langkahnya, berjalan ke samping meja kerja.

Di atas meja ada mancis dan kotak rokok, dia langsung mengambil kotak rokok, lalu menarik sebatang rokok dari dalamnya.

Terdengar suara mancis menyala, api yang berwarna biru sedang berkelip di hadapannya, menampakkan wajah tampannya yang kesepian.

“ Lena .”

Raymond membuang asap rokok yang tipis, tersenyum sinis, dan berbisik sendiri.

Sebatang rokok telah habis menyala, Raymond jatuh terduduk di kursi besar, mengulur tangan dan membuka komputer di hadapannya, dan membereskan dokumen yang berserakan di meja.

Acara tender proyek renovasi kota tua di adakan pada besok siang, berdasarkan prosedurnya, Raymond yang menjadi wakil CEO penyelenggara akan menjalankan verifikasi terakhir.

Sebenarnya, pekerjaan ini akan diselesaikan pada sore hari ini, tetapi tiba-tiba disuruh untuk mencari Hyesang, jadinya harus bergadang sampai tengah malam lagi.

Raymond membuat segelas kopi hitam, dia sambil meneguk kopi, sambil mengurus dokumen.

Ketika dia mendapatkan dokumen Rahma di antara tumpukan dokumen tender proyek, sama sekali tidak membacanya, dan langsung membuang ke dalam tong sampah.

Rahma juga wanita yang hebat, perusahaan tempat dirinya bekerja sama sekali tidak bisa memenuhi syarat mengajukan penawaran, tidak tahu juga memanfaatkan jalan belakang dari mana lagi, bahkan bisa melewati verifikasi pertama dan kedua kalinya, dan membuat dokumen penawaran langsung muncul di hadapannya.

Akan tetapi, semua ini hanya masalah sepele di antara pekerjaannya, dia tetap saja ada pekerjaan yang tidak habis diselesaikan, sepertinya sepanjang malam ini tidak bisa tidur lagi.

….

Rahma pada keesokan harinya baru mengetahui hak tender dirinya dibatalkan.

Dia bangun pagi buta, demi acara tender ini, dia berdandan dengan cantik, rambutnya juga tertata rapi, menggantikan pakaian profesional yang baru dibelinya, dan juga memakai sepatu tumit tinggi, lalu naik taksi ke Sutedja Group.

Dia mengambil kartu identitas, bersiap-siap untuk masuk ke dalam acara tender, namun baru diberitahukan bahwa, perusahaan perwakilannya tidak berada di dalam daftar tender proyek pada kali ini.

“Maaf, nona, anda tidak bisa masuk, di dalam daftar tidak ada nama anda.”

Sekuriti di depan pintu berkata dengan nada sopan.

“Mana mungkin ?

Aku semalam baru menerima telepon dari perusahaan kalian, pimpinan kalian yang memberitahuku ke sini.

Rahma berkata dengan tampang tidak percaya.

“Kami tidak salah, dua belas perusahaan yang mengikuti acara tender kali ini, tidak termasuk perusahaan anda.”

Ketua sekuriti memperlihatkan daftar kepadanya, Rahma melihat berkali-kali, di dalamnya memang tidak ada perusahaannya.

“Maaf, nona, tolong pergi dari tempat ini, jangan mengganggu hadirin yang lain.”

Sekuriti berkata dengan sopan dan serius.

Jelas sekali, seandainya Rahma tetap ribut di tempat ini, sekuriti akan membawa dirinya pergi dari tempat ini secara paksa.

Rahma berjalan masuk lift dengan ekspresi suram, lalu menghubungi ponsel Gevin.

“Gevin, hak tender proyek punyaku dibatalkan, kamu tahu masalahnya ?”

Suara Rahma sangat panik, berusaha mempertahankan ketenangan.

“Mana mungkin ?”

Jelasnya Gevin juga bengong, namun langsung menghiburnya :”Rahma, kamu jangan panik, tunggu aku sebentar, aku langsung ke sana.”

Pada saat itu, Gevin kebetulan berada di perjalanan ke kantor, dia memerintah supir untuk mempercepat kecepatannya, dengan cepatnya sudah sampai di Sutedja Group.

Rahma terus menunggunya di depan pintu perusahaan, reaksinya sangat panik.

Gevin berjalan cepat dan naik tangga, lalu mengangkat tangannya, menahan di bahu Rahma dan menasihatinya, “Jangan panik, kita masuk dulu untuk tanya keadaannya.

Pak Rugos telah lama bekerja dengan ayahku, seharusnya bisa diandalkan.”

Gevin selesai bicara, langsung membawa Rahma masuk ke dalam acara tender.

Bagaimanapun dia juga cucu pertama dalam keluarga Sutedja, dan juga keponakan Rudy, sekuriti di acara tender tidak ada yang berani menghalanginya.

“Di mana pimpinan Rugos ?”

Gevin melirik sekeliling, tidak menemukan pimpinan Rugos , sehingga bertanya dengan tampang seram.

“ pimpinan Rugos pergi ke toilet, seharusnya sebentar lagi akan pulang, sepuluh menit yang lalu acara akan di mulai.”

Sekretaris pimpinan Rugos menjawab dengan jujur.

Gevin baru saja ingin mencarinya ke toilet, pimpinan Rugos sudah buru-buru berjalan menghampiri.

“Tuan Sutedja, anda kenapa datang ?”

Pada saat pimpinan Rugos berbicara, tatapannya melirik dengan refleks pada Rahma yang sedang ditarik oleh Gevin.

“Masalah tender, apa yang terjadi ?

Kamu bukannya bilang pasti berhasil ?”

Gevin bertanya dengan tampang emosi.

“Tuan Sutedja, boleh bicara di lain tempat ?”

pimpinan Rugos menatap Rahma dengan tatapan dalam.

Setelah itu, menarik Gevin dan berjalan ke samping, sekalian merendahkan nada bicaranya.

“Tuan Sutedja, anda kenapa tidak bilang samaku kalau dia adalah mantan tunangan CEO Sutedja.

Pembatalan hak tender dirinya baru dikabarkan pada pagi ini, menurutku, seharusnya CEO Sutedja yang turun perintah sendiri.

CEO kita, anda masih kurang mengerti ya.

Sayang istri, pastinya karena takut istrinya akan tidak senang….” Meskipun pimpinan Rugos sengaja mengecilkan suaranya, namun Rahma hanya berdiri di belakang mereka, dia juga tidak tuli, tentu saja dapat mendengar semua pembahasannya.

Rahma tidak menunggu pimpinan Rugos selesai berbicara, sudah berlari cepat ke dalam lift.

“Rahma, Rahma !”

Gevin langsung mengejarnya, namun kedua pintu lift sudah tertutup di hadapannya.

Gevin menjadi emosi dan menendang kuat pada pintu lift yang sudah tertutup, lalu berbalik badan berlari ke arah jalan darurat.

Sementara pada saat yang sama, Rahma sudah naik lift, dan menuju ke ruang CEO Sutedja Group.

Dia berjalan ke depan pintu ruang CEO, mengangkat tangan dan mengetuk pintu, namun tidak mendengar balasannya.

Setelah itu, dia menekan pegangan pintu dengan kuat.

Namun ruang CEO sedang terkunci, Rudy tidak ada di dalamnya.

“Kamu siapa ?

Mau cari CEO Sutedja ya ?”

Sekretaris muncul di belakangnya, bersuara untuk bertanya.

“Rudy di mana ?”

Rahma beranjak ke depan, menarik tangannya dan bertanya.

“CEO Sutedja masih belum datang, seandainya anda ada buat janji, aku bawa anda menunggu di ruang tunggu…” Kata-kata sekretaris masih belum selesai, Rahma sudah meninggalkannya dengan cepat.

Dia masuk ke dalam lift, buru-buru berlari keluar dari gedung Sutedja Group, dan menahan sebuah taksi di depan gedung.

Dia duduk ke dalam taksi, lalu mengeluarkan ponselnya, dan menghubungi ponsel Gevin.

“Rahma, kamu di mana ?”

Di sisi telepon, Gevin bertanya dengan panik.

“Gevin, kamu tahu alamat Rudy ?

Boleh tolong kirim ke aku ?”

Rahma bertanya dengan suara gemetaran.

“Rahma, kamu tenang dulu.

Kamu masih belum mengerti sifat paman muda ya, dia tidak akan mengubah keputusannya.

Hak tender kamu sudah dibatalkan, dia tidak akan mengubah semua keputusan hanya karena dirimu.

Hanya proyek kecil saja, lain kali masih ada kesempatan.”

Gevin menasihatinya.

“Tetapi, proyek ini sangat penting bagiku.

Aku harus mendapatkan proyek ini, baru bisa mendapatkan komisinya, agar Bobo bisa mengikuti kemah musim panas.”

Mata Rahma sudah kemerahan, suasana hatinya sedikit panik.

Dia sudah berjanji pada anaknya, sebagai seorang ibu, dia tidak ingin mengingkar janji, dan lebih tidak ingin melihat ekspresi kecewa anaknya.

Gevin sangat tidak berdaya, hanya bisa mengirimkan alamat apartemen Rudy yang berada di jalan Gatot Subroto pada ponsel Rahma.

Rahma memperlihatkan alamat di ponselnya kepada supir, “Tolong ke alamat ini.”

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu