Suami Misterius - Bab 549 Menempatkan Diri

Clara berjalan masuk ke dalam dapur, melihat panci yang terbuat dari keramik masih terletak diatas kompor, api kompor sudah dimatikan.

Dia mengangkat panci kuah, membuka tutupnya, kuah didalamnya sudah kering, hanya tersisa beberapa potong iga yang sudah berubah bentuk.

Wajah Clara terlihat kecewa, ia mengangkat panci, menuang bahan yang sudah rusak ke dalam tong sampah.

Tepat disaat ini, Rudy berjalan masuk, kebetulan melihat wajahnya yang cemberut.

“Kata Sus Rani, semalam kamu membuatkan sup untukku.”

“Bukankah kamu menyuruhku belajar memasak sup, aku sudah membuat sup iga kedelai, kamu tidak minum, basi semuanya.” Clara mengerutkan bibirnya dan berkata sambil mengeluh.

“Kamu memasaknya sendiri, kenapa tidak memberitahuku?”

Rudy mengulurkan tangan dan merangkulnya.

“Masih berani bilang begitu. Semalam begitu pulang kamu langsung menciumiku dengan begitu erat, lalu mulai tidak hentinya mengajakku melayanimu, aku mana punya waktu untuk bilang.”

Clara menarik kemejanya dan berkata dengan nada manja, “Kembalikan supku.”

Rudy hanya tersenyum tipis, pantas saja semalam dia bertanya padanya sudah makan belum, malah membuatnya salah sangka.

“Seluruh diriku adalah milikmu, apalagi yang bisa ku ganti untukmu?”

Dia menunduk dan mengecup ringan keningnya, lalu berkata : “Nanti malam setelah pulang kerja aku temani untuk membeli bahan makanan, kamu buat ulang sup untukku, hm?”

“Malam ini kamu tidak perlu ketemu klien?”

Clara bertanya.

“Malam ini hanya fokus melayanimu sebagai klien khususku.”

Rudy menjawab dengan senyum lembut.

“Siang ini aku harus bertemu dengan sutradara dan produser, setelah selesai aku akan ke kantormu untuk menunggumu pulang.” Clara berkata sambil tersenyum.

Dia baru mengatakannya, Wilson sudah berlari masuk ke dalam dapur, ia langsung mengulurkan tangan dan memeluk paha Rudy.

Ia sudah mengenakan seragam sekolah, kemeja putih, celana hitam, mengenakan sepatu putih yang bersih, terlihat begitu tampan dan sangat rapi.

“Ayah, Wilson sudah akan terlambat.”

Rudy menggendong putranya sambil tersenyum.

Satu tangannya menggendong putranya, satu tangan lagi merangkul pinggang Clara sambil berjalan keluar rumah.

… dan disaat bersamaan, Elanos sedang mengambnil kunci untuk membuka pintu, ia berjalan masuk ke rumah dengan wajah yang muram.

Semalam setelah Rudy pergi, Aldio memberikan satu botol penuh alcohol kehadapannya dengan senyum yang begitu palsu.

“Kalau Nona Rugos begitu ingin minum, lebih baik minum bersamaku.”

Elanos kali ini benar-benar dalam masalah, ia menghabiskan satu botol penuh alcohol yang memiliki persentase alcohol tinggi.

Membuat lambungnya terasa begitu panas.

Setelah ia berjalan keluar dari bar, ia muntah sampai merasa tidak enak badan.

Managernya Milan tidak berdaya, akhirnya mengantarnya ke motel terdekat, setelah istirahat semalaman di motel, ia baru pulang dengan terpaksa paginya.

Begitu dia berjalan masuk, ibu Rugos langsung mencium aroma alcohol yang begitu kuat dari tubuhnya, ia berkata dengan tidak berdaya juga khawatir : “Lagi-lagi tidak pulang semalaman, kamu itu artis, bukan wanita penghibur yang menemani orang minum semalaman, setiap hari mabuk-mabukan, mau jadi apa kamu.”

Elanos tidak tahan mendengar ibu Rugos mengoceh, sehingga menjawab, “Ibu, kamu tahu apa. Artis sekarang memang seperti ini. Kalau tidak menemani para bos dan investor minum maka tidak akan mendapatkan peran.”

“Kamu itu seorang gadis yang belum menikah, mabuk itu sangat bahaya, ibu mengkhawatirkan keselamatanmu.” ibu Rugos berkata sambil menghela.

“Ibu, jangan perdulikan dia, ketika dia sudah terkena batunya, dia baru mengerti kalau menangis pun sudah tidak akan berguna lagi.”

Santos memutar kursi rodanya keluar dari dalam rumah dan berkata dengan wajah dingin pada adiknya.

“Kak, apakah kamu tidak bisa menghargaiku sedikit!” Elanos berkata dengan kesal.

“Justru ini demi kebaikanmu, makanya aku berkata demikian. Kurangi mimpi menjadi super star yang tidak berguna itu. Dunia entertainment merupakan dunia yang menakutkan, kalau kamu tidak punya latar belakang, kamu hanya akan tenggelam di dalamnya. Meskipun ada yang merangkak naik dengan kemampuannya sendiri, namun itu merupakan hal yang langka, setiap tahunnya ada begitu banyak lulusan jurusan kesenian, yang bisa benar-benar menjadi bintang yang gemerlap ada berapa banyak!” Santos menceramahinya.

Elanos diceramahi sampai matanya memerah, lalu berkata sambil terisak :”Apa salah kalau aku punya mimpi! Apakah karena impianku ini sulit untuk digapai, jadi orang seperti kita tidak boleh punya mimpi! Kak, sejak kecil kamu begitu rajin sekolah, bukankah itu juga demi menjadi sukses! Aku ingin menjadi artis yang gemilang diatas orang lain apakah itu juga salah. Asalkan aku terkenal, aku punya uang, aku bisa membelikan rumah yang besar untuk ibu, membayar pelayan untuk melayaninya, agar dia tidak perlu lelah melakukan semua pekerjaan rumah. Bahkan bisa membawamu berobat keluar negri………….” Elanos berkata sambil menangis, tangisnya begitu sedih.

Ekspresi wajah Santos juga terlihat buruk, ia hanya menghela nafas panjang, “ Elanos, dengarkanlah saran kakak, di dunia entertain, kalau kamu ingin mendapatkan sesuatu, kamu harus mengorbankan sesuatu terlebih dahulu. Demi terkenal lalu menjual diri sendiri itu sama sekali tidak sepadan. Aku dan ibu tidak menginginkan tinggal dirumah besar, aku juga tidak ingin berobat keluar negri. Kamu cari sebuah pekerjaan yang stabil, lalu menikahlah, jangan membuat kami khawatir saja sudah cukup.” Sementara Elanos sama sekali tidak mendengar apa yang ia katakana, ia hanya terus menangis sampai berderai air mata.

“ Santos, tidak bisakah kamu kurangi bicaramu. Adikmu juga seperti ini demi keluarga kita.” Ibu Rugos merangkul putrinya masuk dengan wajah yang tidak tega.

Setelah mereka selesai bertikai Rahma baru keluar.

“Aku dorong kamu kembali ke kamar.”

“Hmm.” Santos mengangguk.

“ Elanos sudah dewasa, sudah punya pemikiran sendiri, ia juga tahu apa yang sedang ia lakukan. Kamu ikut campur seperti itu bukanlah hal yang baik.” Rahma berkata.

Santos mengangguk, namun ekspresinya tidak membaik.

Hanya berkata dengan datar, “Kamu berangkatlah, jangan sampai terlambat.”

“Baik.”

Rahma mengambil sebuah selimut tipis dan menyelimuti kakinya, lalu berjalan keluar kamar.

Satu tangan Rahma membawa tas tangan dan jaket, satu tangannya membawa sepatu hak tinggi, ketika melewati kamar ibu Rugos, samar-samar ia mendengar suara orang sedang berbicara, membuat langkahnya terhenti.

Didalam kamar, Elanos sedang berbaring di atas kaki ibu Rugos, ia bertanya : “Ibu, mantan tunangan kakak ipar dulu benar-benar Tua muda keempat Keluarga Sutedja ya?”

”Tuan muda keempat keluarga Sutedja? Maksudmu Rudy?” ekspresi wajah ibu Rugos langsung berubah, “Pria itulah yang memukul kakakmu sampai menjadi lumpuh seperti ini. Kalau bukan karena keluarganya punya kekuasaan, pria itu pasti sudah mendekam di penjara sekarang. Jangan sampai aku melihatnya lagi, kalau tidak aku pasti akan menghebisinya.”

Setelah Elanos mendengarnya, ekspresinya terlihat sedikit muram, ia bertanya dengan berhati-hati : “Ibu, apakah kamu tahu kalau Tuan muda Rudy adalah presdir Sutedja Group yang menjadi pemimpin empat keluarga terkaya, merupakan pria paling berkuasa di Kota A.”

“Tuhan sungguh tidak punya mata, kenapa orang seperti ini kenapa belum mendapat balasan juga.” ibu Rugos berkata dengan kesal.

Elanos terlihat tidak berdaya, dlaam ketidakberdayaannya terlihat ekspresi bimbang, “Ibu, aku rasa Tuan muda Rudy bukan orang seperti itu, apakah ada kesalahpahaman? Dia terlihat seperti orang yang baik, semalam ia juga menolongku.”

“Dia menolongmu?” ibu Rugos melihatnya dengan ekspresi bingung.

“Semalam perusahaan mengutus kami untuk bertemu para investor, ibu, kamu juga tahu kan, putrimu ini begitu menarik perhatian, ada seorang tuan muda yang ingin menggangguku, Tuan muda Rudy yang membantuku. Dia terlihat jauh lebih muda dan tampan dari kakak, aura terhormatnya juga…………….”

“ Elanos, apakah pria itu sudah membuaimu sampai kamu begitu memujinya!” ibu Rugos tidak menunggunya menyelesaikan ucapannya, langsung memotong ucapannya dengan nada keras.

Elanos merupakan putri yang dikandung oleh ibu Rugos, apa yang ia pikirkan dan rencanakan, tentu saja ibu Rugos tahu dengan pasti.

“ Elanos, sebaiknya kamu jangan sembarangan, pria itu merupakan orang yang sudah mencelakai kakakmu. Kamu harus menempatkan diri dengan tepat, jangan sampai tergoda olehnya. Kalau dia berani menggodamu, aku, aku tidak akan memaafkannya!”

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu