Suami Misterius - Bab 520 Pernikahan Yang Tidak Diberkati

Tak lama setelah didorong kembali ke ruang pasien, Saras pun siuman.

Dia berbaring di tempat tidur, terlihat pucat dan lemas, tetapi masih berusaha untuk tersenyum.

“ Kamu menangis seperti anak kucing. ”

Saras mengulurkan tangannya dan mencoba menghapus air mata di wajah Ahyon. Tetapi ketika dia mencapai setengah jalan, dia pun tidak memiliki tenaga lagi.

Ahyon langsung meraih tangan ibunya dan menempelkannya di pipinya.

Saras memandang orang-orang di ruang pasien itu dan kemudian menatap Ahyon, lalu berkata dengan suara lemah : “ Ternyata, kematian sama sekali tidak menakutkan.

Pandangan tiba-tiba berubah menjadi hitam, seolah-olah seperti sedang mimpi yang sangat panjang.

“ Apakah kamu bermimpi indah? ”

Tanya Ahyon.

Saras menggelengkan kepalanya dengan lemah, lalu tersenyum dan berkata : “ Ini mimpi buruk, jadi aku pun terbangun. ”

Ahyon membenamkan wajahnya di telapak tangan ibunya dan tubuhnya sedikit gemetaran.

Saras menepuk pundaknya dan berkata : “ Kamu sudah seharian di rumah sakit, matamu juga merah seperti kelinci. Kembali dan beristirahatlah. ”

Ahyon duduk di samping tempat tidur dan tidak bergerak. Saras hanya bisa berkata kepada Ramzez : “ Ramzez, bawalah kakakmu pulang. ”

Ramzez mengangguk dan meraih tangan Ahyon.

Ahyon pun berdiri.

“ Kalau begitu, aku yang akan menemanimu. ”

Kata Rendi.

“ Tidak perlu. ”

Saras menggelengkan kepalanya dan menatap lurus ke arah Hyesang, lalu berkata : “ Hyesang, jika kamu tidak sibuk, tetaplah disini dan temani bibi untuk mengobrol. ”

“ Baik. ”

Hyesang mengangguk.

Dan pada akhirnya, Rendi, Ramzez dan Ahyon pun meninggalkan kamar pasien.

Hyesang duduk di samping tempat tidur dan menemani Saras.

Ruang pasien terasa sangat hening dan tenang, infus juga terus menetes ke pembuluh darah Saras.

Saras bergerak dan berjuang untuk bangkit dan duduk di tempat tidur. Lalu, Hyesang pun berdiri dan langsung meletakkan bantal di belakangnya.

Saras menatapnya sambil tersenyum dan menepuk tangannya dengan lembut.

“ Ketika aku berbaring di ruang UGD, aku seperti memimpikan Ahyon.

Dia sendirian dan tidak berdaya, sangat menyedihkan.

Jadi, aku pun langsung terbangun. ”

Hyesang menatap Saras dan berkata dengan serius : “ Dia tidak akan sendirian. ”

“ Aku juga tidak ingin dia sendirian, jika tidak, bahkan ketika aku mati pun, aku tidak bisa menutup mataku. ”

Saras tiba-tiba menggenggam tangan Hyesang dengan erat.

Tangannya pucat dan kering seperti ranting pohon yang layu, tetapi dia masih menggunakan seluruh kekuatannya untuk menggenggam pergelangan tangan Hyesang dengan erat.

“ Hyesang, bibi ingin bertanya, apakah kamu masih mencintai Ahyon? ”

“ Aku mencintainya. ”

Hyesang tidak ragu sama sekali dan menjawab dengan sungguh-sungguh.

“ Tidak peduli apa kekurangannya dan apapun yang terjadi padanya, kamu tetap akan mencintainya? ”

Saras bertanya lagi.

Hyesang mengangguk, tetapi pandangannya langsung berubah.

Saras berkata demikian, ini membuktikan bahwa pasti ada sesuatu yang telah terjadi pada Ahyon.

Tetapi apa yang telah terjadi?

Mereka sangat misterius dan dia tidak dapat menemukan apapun.

Perasaan ini membuat Hyesang merasa frustasi.

“ Bibi, tidak peduli apapun yang terjadi pada Ahyon, aku tetap akan mencintainya. ”

Kata Hyesang.

Saras tersenyum dan mengangguk dengan ekspresi lega di wajahnya.

“ Baiklah, kalau begitu, bibi bisa menyerahkan Ahyon padamu dengan tenang.

Berjanjilah pada bibi, kamu harus menjaganya dengan baik seumur hidupmu. ”

Begitu Hyesang hendak menjawab, pintu ruang pasien tiba-tiba terbuka dari luar. Ahyon bergegas masuk dengan matanya yang merah dan berjalan menyampiri Saras.

“ Bu, apa maksudmu.

Aku bukan kucing atau anjing yang dapat kamu berikan ke keluarga lain ketika kamu tidak dapat merawatnya lagi.

Terlebih lagi, aku dan Hyesang sudah lama putus. Perkataanmu itu hanya akan menyulitkannya. ”

Hyesang menatap Ahyon sambil mengerutkan keningnya dan tidak berbicara.

Saras merasa canggung, dia tidak menyangka bahwa Ahyon akan kembali lagi.

“ Hyesang, kamu kembali saja dulu. Biarkan Ahyon yang menemaniku. ”

“ Baik. ”

Hyesang berkata sambil menatap Ahyon, lalu berbalik dan berjalan keluar dari ruang pasien.

Setelah pintu dibuka dan ditutup kembali, Ahyon langsung di samping ibunya.

“ Bu, aku sudah memberitahumu berulang kali bahwa aku dan Hyesang sudah lama putus, dan kita tidak ada hubungan apapun lagi.

Bu, jangan asal menjodohkanku lagi! ”

“ Tetapi, kamu masih mencintainya, bukan? ”

Saras berkata dengan lembut : “ Selain itu, aku juga telah menanyakannya kepada Hyesang, dan dia juga masih mencintaimu.

Mengapa kalian tidak bisa bersama jika kalian masih saling mencintai? ”

“ Jika dapat bersama hanya karena saling mencintai, maka kamu Rendi juga tidak akan terpisahkan.

Bukankah dia juga mengatakan bahwa dia mencintaimu?

Tetapi pada akhirnya, ketika wanita itu datang mencarinya, dia langsung menceraikanmu tanpa berpikir panjang. ”

Ahyon memberikan sebuah contoh yang membuat Saras tidak bisa berkutik.

Namun, contoh ini seperti pisau dengan ujung yang tajam dan langsung tertusuk ke hati Saras.

Wajah Saras pucat dan tubuhnya hampir jatuh dari tempat tidur.

“ Bu! ”

Ahyon panik dan langsung mengulurkan tangan untuk menahannya, dia juga baru menyadari bahwa dia telah mengatakan sesuatu yang keterlaluan.

“ Bu, aku minta maaf, aku tidak bermaksud seperti itu.

“ Bu, aku harap kamu bisa mengerti.

Aku tidak ingin bersama dengan Hyesang, aku tidak ingin mengulangi hal yang salah lagi. ”

Saras memegang dadanya dengan satu tangan dan satu tangannya lagi memegang tangan Ahyon dengan erat sambil terengah-engah tanpa daya.

Ahyon memegang tangan ibunya dengan erat dan air matanya setetes demi setetes jatuh di punggung Saras.

“ Bu, jika aku dan Hyesang berpisah seperti ini, setidaknya, kita masih memiliki beberapa kenangan yang indah.

Tetapi jika kita terus bersama, mungkin kita akan berakhir sama seperti kamu dan Rendi, dan pada akhirnya hanya akan menjadi pasangan yang tidak bahagia.

Mungkin semua hal yang diinginkan Hyesang bisa didapatkannya, kecuali aku.

Namun, keluarga tanpa anak tidak akan stabil.

Ketika dia sudah mulai dewasa dan melihat kerabat dan teman-teman di sekitarnya memiliki anak mereka sendiri, dia akan merasa menyesal, mulai merasa goyah dan tidak menyukaiku.

Daripada nantinya tidak disukai olehnya, lebih baik tidak memaksakan diri untuk bersama sekarang.

Terlebih lagi, orang tua dan keluarganya tidak akan pernah setuju jika dia menikahi seorang wanita yang tidak subur.

Apakah kamu tidak bisa memahami karakter bibi Araya?

Setelah aku mengalami kecelakaan, dia mengatakan bahwa dia akan mencoba yang terbaik untuk membayarku, tetapi dia tidak membahas tentang Hyesang. Dia bahkan menutupi berita kecelakan itu agar tidak ada seorang pun yang dapat menyelidikinya.

Dia melakukan ini karena dia takut aku akan bergantung pada Hyesang.

Bu, menurutmu kebahagiaan seperti apa yang aku miliki jika aku dipandang rendah, tidak diberkati dan bahkan menikah atas pernikahan yang tidak diharapkan? ”

Saras memandang Ahyon yang menangis. Dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya menghela nafas dalam-dalam.

Tetapi dia masih belum menyerah. Dia masih berharap putrinya memiliki pernikahan yang bahagia dan memiliki seseorang yang dapat menemaninya, dengan begitu, dia baru bisa mati dengan tenang.

“ Mungkin, Hyesang berbeda dari Rendi... ” “ Bu! ”

Ahyon menangis.

Ahyon berlutut di hadapan ibunya dengan wajahnya yang terbenam di telapak tangan Saras. Dia tidak bisa menahan nangisnya.

“ Bu, aku bisa menuruti apapun yang ibu minta kecuali menikah dengan Hyesang. ”

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu