Suami Misterius - Bab 493 Sangat Pintar

“Kamu hanyalah seorang penjahit, ada apa yang bisa dibanggakan?” Risma mendengus.

Ahyon malas melayaninya, memberi perintah kepada model untuk naik ke panggung dengan teratur.

Clara ikut di belakang model dan berjalan di atas panggung untuk pertama kalinya, seluruh prosesnya sangat lancar.

Sebagai pemimpin industri pakaian, acara peluncuran produk baru musim panas GR sangat meriah dan megah, banyak selebriti di industri fashion telah hadir, dan wartawan dari media besar juga hadir.

Setelah turun dari panggung, Clara merasa matanya terasa sakit karena cahaya lampu flash. Sambil menggosok matanya, dia didesak untuk mengubah riasan wajah dan mengganti pakaian.

Kemudian penata rias mengubah riasan wajah menjadi lebih mempesona, dan bulu berwarna-warni menghias di kepalanya untuk mencocokkan setelan pakaian kedua. Ini adalah gaun tutu berwarna-warni yang juga merupakan produk utama pada peluncuran produk baru musim panas ini.

Luna melepaskan rok berwarna cerah dari gantungan itu, setelah Clara memakai di tubuhnya, baru menemukan bahwa ujung gaun itu terkena noda tinta.

“Kenapa pakaiannya kotor?” Clara mengerutkan kening berkata.

"Tidak mungkin, ketika asisten mengantar tadi pagi, aku telah memeriksanya dengan hati-hati, kemudian baru menggantungnya di gantungan." Luna menjawab.

Kalau begitu, sangat jelas pakaian disentuh setelah digantung.

Siapa sebenarnya yang melakukan ini? Ini tertuju pada Clara, atau peluncuran produk baru kali ini?

Semua orang yang berada di tempat tertegun, Clara akan segera naik ke panggung, mengenakan gaun ini ke atas panggung, pasti akan menjadi bahan tawaan.

Selain itu, gaun ini terjadi masalah di tangan mereka, mereka sulit untuk mengelak tanggung jawab. Menurut kontrak, GR memiliki hak untuk mengajukan tuntutan terhadap Clara.

“Bagaimana menyelesaikannya?” Clara bertanya pada Luna. Tinta pada gaun sepertinya tidak dapat dihilangkan, meskipun bisa dicuci, juga tidak sempat dicuci dan dikeringkan.

“Beritahu Ahyon dulu dan tanyakan padanya apa yang harus dilakukan.” Luna telah bergaul di industri hiburan selama bertahun-tahun, sudah pernah bertemu banyak hal-hal kacau, jadi lumayan tenang.

Menurut analisis Luna, masalah ini mungkin bukan tertuju pada Clara. Seharusnya ada perselisihan dalam GR sendiri, mereka hanya kurang beruntung ikut terlibat ke dalam, satu-satunya kekhawatiran saat ini adalah pihak GR menolak tanggung jawabnya.

Namun, ketika Ahyon datang dan melihat tinta di gaun Clara, dia hanya mengerutkan kening, dan tidak bermaksud mengeluh dan menyalahkan Clara.

Malah si Risma datang menyindir, dan berkata dengan penuh ironis. “Hey, pakaiannya kotor, mengapa begitu tidak berhati-hati. Gaun ini merupakan produk utama musim panas tahun ini, kalau produk utama tidak ditampilkan pada peluncuran produk baru, pasti akan menjadi lelucon industri. Ahyon, bukannya kamu adalah seorang penjahit yang sangat berkemampuan, terus gunakan guntingmu untuk memotong ujung gaun, gaun diubah menjadi baju, mungkin bisa sangat laku.”

Selesai berbicara, Risma tertawa ironis, dan suara tawanya sangat menusuk telinga.

Ahyon tidak bersuasana hati melayani Risma, dia selalu menatap pada tinta di gaun Clara dan tidak berbicara, sangat jelas dia sedang memikirkan solusi.

Risma tidak dilayani, dia malah berbalik menatap ke arah Clara, “Sebenarnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, meskipun konferensi pers dihancurkan. Untungnya, Nyonya Sutedja menikah dengan pria kaya, seharusnya Rudy tidak akan khawatir dengan klaim ganti rugi dari GR.”

Selesai mendengar, Clara menatap Risma dengan tatapan dingin. Dia tidak memiliki sifat sabar seperti Ahyon. Lagipula, karena kejadian tak terduga ini, Clara sedang kesal. Risma sendiri yang datang meminta omelan, jadi dia sama sekali tidak akan segan padanya.

"Boleh tahu apa tanggung jawab Nona Mirah? Kalau tidak berkepentingan, silakan segera pergi."

Setelah mendengar, Risma mengangkat dagunya dan berkata dengan arogan, "Seluruh perusahaan GR milik keluarga Mirah. Siapa yang berhak untuk mengusirku."

“Kak Lun, meminta pengawal mempersilakan Nona Risma yang tidak ada kerjaan segera keluar.” Clara berkata dengan tidak segan.

Sekarang kalau menghadiri acara, Clara selalu membawa pengawal bersamanya. Luna memanggil dua pengawal, akan mengusir Risma dan asistennya keluar.

Risma merasa kehilangan wajah, dia tentu tidak akan pergi begitu saja, jadi suasana di tempat menjadi kacau.

Akhirnya Ahyon berkata, “Risma Rahma, aku memperingatkanmu, ini terakhir kali aku bertoleransi padamu.”

Ahyon merasa, memperbuat masalah juga harus ada batasnya, melakukan sesuatu pada sepatu model, menyebabkan kaki model terluka, kalau insiden itu tidak dapat diselesaikan, paling hanya kurang mempertunjukan sebuah pakaian.

Tapi gaun tutu warna-warni ini adalah produk utama musim ini, tidak diperbolehkan terjadi masalah. Risma menyentuh gaun ini, benar-benar tak berotak.

"Kamu bertoleransi padaku? Benar-benar lucu!" Risma berkata dengan tidak senang, "Kamu hanyalah seorang anak haram, cepat atau lambat aku pasti akan mengusirmu keluar dari GR."

Ahyon malas bertengkar dengan Risma. Dia terdiam lagi, mengulurkan tangan melepaskan jepit rambut di kepalanya, melepaskan mutiara pada jepit rambutnya satu per satu, kemudian meminta Anul mengambil perekat.

Ahyon menempelkan mutiara pada gaun satu per satu dengan hati-hati, menempel menjadi bentuk bunga, kebetulan menutupi bekas noda tinta.

Meskipun mutiara itu terlihat berlebihan setelah ditempel, tapi untungnya, tidak mempengaruhi efek keseluruhan dari gaun tersebut, untuk sementara waktu, ini merupakan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah.

Harus mengakui Ahyon benar-benar sangat pintar.

Setelah menangani gaun di tubuh Clara, Ahyon memberitahu Anul: “Di luar ruang ganti Nona Santoso seharusnya memiliki kamera pemantauan, kamu pergi ke ruang keamanan mengambil video pengawasan untuk melihat apakah ada orang yang mencurigakan telah memasuki ruang ganti Nona Santoso. Kamu tidak perlu memberitahuku tentang hasilnya, cukup berikan video pemantauan kepada Direktur Rahma, dia akan menanganinya.”

Sejak awal, Ahyon selalu malas melayani Risma, karena Ahyon tidak ingin membuat masalah, bukan karena takut padanya.

Benar saja, setelah Ahyon selesai berkata, wajah Risma langsung berubah.

Setelah konferensi selesai, Risma langsung dipanggil oleh Rendi, dan memarahinya dengan ganas.

"Kamu memperbuat masalah juga harus memiliki batasnya, konferensi peluncuran produk baru terkait dengan kinerja perusahaan dalam dua kuartal berikutnya, berapa banyak tenaga kerja dan material yang diinvestasikan perusahaan? Apakah kamu tidak tahu? Setelah menghancurkan konferensi, apakah ada keuntungan bagimu? Seperti apa otakmu itu, apa yang kamu tahu selain makan dan main!"

Risma tidak dapat mengatakan apapun setelah dimarahi ayahnya, dia berwajah sedih, dan bahkan tidak berani menangis.

Untungnya, Nyonya Mirah bergegas datang.

"Apa yang terjadi? Rendi, mengapa kamu tidak dapat berkata baik-baik dengan anakmu, mengapa harus emosi.” Nyonya Mirah berkata dengan lembut.

"Kamu bertanya sendiri padanya, dia hanya tahu berbuat masalah." Rendi berkata dengan marah. Dia selalu serius dalam melaksanakan pekerjaannya jadi tentu tidak akan membiarkan Risma sembarang melakukannya.

Nyonya Mirah benar-benar tidak berdaya dengan perilaku putri mudanya ini, tetapi dia tetap berdebat, "Risma hanya bersifat agak kekanak-kanakan, dia tidak bermaksud apa-apa."

"Sudah berapa tahun usianya, masih saja begitu ceroboh! Usia Ahyon hanya lebih besar dua tahun darinya, sudah dapat menangani pekerjaannya dengan mandiri." Rendi berkata dengan kesal.

“Sebelumnya Rahma mengurus perusahaan untukmu, dia juga dapat menangani pekerjaannya dengan mandiri. Para direktur perusahaan semuanya memujinya, tapi malah diusir keluar dari rumah. Kalau putriku melakukan kesalahan kecil, malah tidak dimaafkan, malah kakak beradik Ahyon dipuja-puja. Tidak peduli bagaimanapun, dalam hatimu anak yang dilahirkan olehku tidak akan dapat sebanding dengan anak yang dilahirkan wanita itu.” Nyonya Mirah memeluk Risma dan menangis bersama.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu