Suami Misterius - Bab 492 Setiap Gadis Adalah Seorang Putri

Clara memaksa dirinya bangkit dari ranjang, mengenakan pakaian, setelah mandi, dia duduk ke dalam mobil.

Setelah masuk ke mobil, Clara langsung mencari posisi yang nyaman dan lanjut tidur, Luna sangat marah melihatnya begini.

“Nyonya Sutedja, kamu keluar tanpa merias wajah, sebagai seorang artis, tolong jaga image-mu, ok.”

"Pengesahan seharusnya memiliki persyaratan pada riasan wajah. Penata rias dari GR akan merias untukku, jadi untuk apa aku harus melakukannya." Clara bergumam dengan mata terpejam.

"Kalau begitu, setidaknya kamu harus menutupi lingkaran hitammu dengan alas bedak, sepertinya ingin semua orang tahu bahwa kamu telah bermesraan sepanjang malam dengan pria." Luna berkata.

Clara membuka matanya, dan memandang Luna dengan malas, "Menurutmu, mereka yang memiliki lingkaran hitam, semuanya bermesraan sepanjang malam dengan pria?"

“Emangnya bukan?” Luna bertanya kembali.

Clara tersedak dan tidak dapat mengatakan apapun, dia langsung memejamkan matanya dan lanjut tidur.

Mobil perlahan-lahan masuk ke lokasi acara pengesahan produk baru, Clara menggunakan jalan khusus, langsung memasuki belakang panggung.

Di belakang panggung, para model dari perusahaan GR sedang merias wajah dan mengganti pakaian, agak ribut dan kacau tapi teratur.

Clara memiliki ruang ganti khusus dan penata rias.

Begitu dia duduk di depan meja rias, Anul, asisten Ahyon mengetuk pintu dan masuk. Tersenyum manis menyapa dengan Clara, "hai, Nona Santoso."

“Anul, pagi.” Clara menjawab.

"Sudah tidak pagi, kakak Ahyon sudah datang bersiap-siap sejak jam lima pagi." Selesai berkata, Anul memberitahu penata rias tentang persyaratan tata rias.

"Konferensi gaun musim panas Kak Ahyon bertema es dan salju, makeup-nya diutamakan berwarna putih perak, untuk menunjukan perasaan ratu es salju, oke?"

"Tidak masalah." Penata rias menjawab.

"Nona Santoso, aku akan sibuk dulu, sampai jumpa nanti." Selesai berkata, Anul pergi dengan tergesa-gesa, kelihatannya konferensi pers hari ini benar-benar sangat sibuk.

Clara duduk di depan meja rias dan didandan oleh penata rias.

Karena ini adalah makeup panggung, make-upnya secara alami akan lebih tebal. Bulu mata Clara dioleskan maskara yang tebal, membuatnya merasa sedikit tidak nyaman.

"Nona Santoso, kamu harus mengganti pakaian dulu, dan mengoleskan krim putih cerah di bagian leher dan lenganmu, di bawah cahaya lampu efeknya terlihat bagus. Nona Ahyon adalah orang yang mengejar kesempurnaan dan permintaan terhadap ini selalu sangat ketat." Penata rias berkata dengan sopan.

Clara tentu tidak punya alasan untuk tidak bekerja sama.

Namun, setelah menanggalkan pakaiannya, Clara baru menemukan bahwa leher dan dadanya penuh dengan bekas ciuman. Dia langsung menyesal, kalau tahu, setidaknya dia bisa menutupinya dengan alas bedak sebelum keluar.

Setelah mengganti pakaian, dia pura-pura tenang duduk di meja rias. Penata rias sangat pengertian, seolah-olah tidak melihat bekas ciuman di lehernya, berwajah tenang menutupi bekas ciuman itu dengan alas bedak.

Setelah Clara selesai menata rias, konferensi pers belum dimulai.

Dia dan Luna duduk mengobrol dengan santai di sudut panggung belakang, dan melihat orang lain sedang sibuk.

Sebagai kepala desainer konferensi ini, Ahyon memberi perintah di lokasi dengan teratur.

Hari ini dia mengenakan gaun hitam panjang, rambut hitam panjang diikat, dan dihiasi dengan jepit rambut berlian di rambutnya, cantik dan sangat elegan.

Sebagai seorang desainer, jelas tidak ada yang bisa menyesuaikannya lebih baik daripada Ahyon.

Clara memegang pipinya dengan satu tangan, pandangannya selalu tertuju pada Ahyon, melihat penampilannya yang serius, cahaya lampu kristal jatuh di wajahnya yang cantik, membuatnya terlihat sangat mempesona.

Clara merasa kalau dirinya sebagai seorang pria, dia pasti akan jatuh cinta pada Ahyon.

“Apa yang kamu lihat?” Luna bertanya.

“Ahyon.” Selesai berkata, dia mengulurkan jarinya menunjuk ke arah Ahyon, dan menemukan di sisi Ahyon tiba-tiba menjadi berisik.

Ternyata seorang model tiba-tiba jatuh sebelum naik panggung, pergelangan kakinya bengkak, bahkan tidak bisa berdiri.

Anul mengambil sepatu hak tinggi model di tangannya dan menemukan bahwa tumit sepatunya telah digergaji setengah, dan menyebabkan model itu jatuh.

“Kakak Ahyon, ada orang yang menyentuh sepatu ini.” Anul mengambil sepatu hak tinggi, menunjukkannya kepada Ahyon.

Ahyon mengerutkan kening, sekarang dia tidak punya waktu untuk menyelidiki siapa yang melakukannya. Konferensi pers akan segera dimulai, sudah tidak sempat untuk mencari model lain.

Mereka sedang berwajah cemberut, Risma malah datang dengan santai bersama asistennya.

"Hey, terjadi masalah lagi. Ahyon, sudah berapa banyak masalah yang telah terjadi sejak kamu memasuki perusahaan. Aku memperingatkanmu, kalau konferensi pers hari ini gagal, aku pasti akan menghukummu." Risma berkata dengan penuh ironis.

“Risma, kamu lagi yang memperbuatkan masalah. Selalu melakukan hal-hal kekanak-kanakan seperti ini, apakah kamu tidak merasa bosan?” Ahyon berkata dengan tidak sabar. Sejak dia masuk ke perusahaan, Risma selalu memperbuatkan masalah untuknya.

"Ahyon, kamu jangan sembarang menyalahkan orang. Apakah kamu punya bukti untuk menuduhku!" Risma tentu tidak akan mengakuinya.

Ahyon malas berdebat dengannya. Tapi mulut Anul tidak menyerah.

Dia membawa sepatu hak tinggi dan menyindir, “Tidak tahu wanita murahan manakah yang begitu kejam, iri dengan keindahan dan bakat Kak Ahyon, tidak dapat memenangkannya secara terang-terangan, hanya dapat melakukan sesuatu yang memalukan secara diam-diam, dasar wanita murahan yang tidak berpengetahuan, jangan biarkan aku melihatnya, kalau tidak aku pasti akan menghajarnya!”

“Kamu, kamu!” Setelah mendengar, Risma sangat marah, dan wajahnya memerah.

"Ada apa denganku? Mengapa Nona Rahma begitu marah, emangnya orang yang aku bicarakan adalah kamu?" Anul mendengus berkata.

"Jaga mulutmu, di sini adalah tempat keluarga Mirah, kalau aku ingin mengusirmu keluar, kamu hanya dapat keluar." Risma mengancam dengan tegas.

“Hey, aku sangat takut.” Anul sama sekali tidak menganggapnya. Meskipun ini adalah tempat keluarga Mirah, tapi Risma juga tidak dapat melakukan apapun padanya. Dia masih memiliki dukungan dari Tuan muda keluarga Mirah.

“Apakah sudah selesai membuat keributan?” Ahyon menghentikannya, dan berkata pada Anul: “Kamu siap-siap menggantikan Rosa naik ke panggung.”

“Aku?” Anul terkejut membuka lebar mulutnya. Tingginya hanya 1,6 meter. Bagaimana dia menggantikan model di atas panggung.

“Cepat pergi ganti baju.” Ahyon mendesak.

"Oh." Anul bergegas masuk ke ruang ganti dengan panik dan mengganti gaun Rosa. Tapi gaunnya terlalu panjang, Anul baru saja mengambil dua langkah, langsung menginjak roknya tanpa sengaja, dan hampir saja jatuh.

Terdengar suara tawa Risma yang menusuk telinga, “Kamu menyuruh gadis pendek ini naik ke panggung, Ahyon, apakah kamu gila?”

Ahyon sama sekali tidak mempedulikan Risma, dia berjongkok di depan Anul, memotong ujung gaun yang berlebihan dengan gunting, kemudian menjahit gaun itu menjadi bentuk gelombang yang indah dengan benang jarum yang dibawanya.

Setelah melakukan perubahan, sama sekali tidak mempengaruhi keindahan keseluruhan gaun, malah lebih cocok dengan Anul, gadis bertubuh mungil terlihat sangat imut.

"Pakaian baru sang putri tidak hanya cocok untuk model bertubuh tinggi. Tidak peduli gadis bertubuh tinggi ataupun pendek, setiap gadis adalah seorang putri." Ahyon memandang Risma dan berkata dengan tenang.

Lalu terdengar suara tepuk tangan di sekelilingnya.

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu