Suami Misterius - Bab 478 Siapa Pihak Ketiga

"Tentu saja mengiyakannya." Rudy menjawab, "Bukankah ada Wini di Keluarga Santoso? Cukup memanfaatkannya untuk membuat rumor, maka posisi Yanto sebagai wakil walikota eksekutif pun tidak akan stabil, apalagi bertahan lama.”

“Hei, godaan selalu mematikan.” Keluh Clara dengan emosional.

“Ayahmu juga bertanya tentang Yunita dan Nalan Qi,” kata Rudy lagi.

Pesta perayaan ulang tahun Yanto, Yunita dan Nalan Qi malah tidak bisa hadir. Yanto mulai curiga.

“Apa katamu?” Tanya Clara.

“Aku bilang tidak tahu.” Rudy tentu tidak akan melibatkan diri ke dalam masalah.

“Kehilangan menantu yang berasal dari keluarga besar, Yanto pastinya bakal sakit hati.” Ucap Clara sambil menggelengkan kepala.

“Tidak tentu.” Rudy memegang setir dengan kedua tangan, tatapan menyuram. "Apakah menurutmu Yunita adalah orang yang akan membiarkan dirinya dirugikan begitu saja? Dia menderita kerugian besar di sisi Nalan Qi, takutnya dia tidak akan melewatkan masalah ini begitu saja."

“Maksudmu, Nalan Qi bakal celaka?” Clara sedikit terkejut. Dia tidak bisa memikirkan betapa hebatnya Yunita untuk bisa bersaing dengan keluarga Nalan.

Rudy merapatkan bibir tipisnya, sudut bibirnya agak melengkung, "Yunita mengikuti Nalan Qi untuk waktu yang tidak singkat, dia membantu Nalan Qi melakukan banyak hal, jadi dia pastinya mengetahui banyak hal dalam. Dia adalah orang yang cerdas, kurasa, dia pasti memegang banyak skandal Nalan Qi."

Mendengar itu, Clara terdiam beberapa saat, berdesah emosional, "Saling cinta dan saling memusnahkan, untuk apa?"

“Cinta?” Rudy mencibir, “Cinta apa yang ada di antara mereka, mereka hanya saling memanfaatkan sesama.”

Jadi, baik itu Nalan Qi maupun Yunita, tidak ada yang patut dikasihani.

……

Seperti yang diduga oleh Rudy, dua hari kemudian, skandal keluarga Nalan beredaran di media sosial.

Sebuah bangunan yang baru dioperasikan oleh perusahaan keluarga Nalan merupakan tanah pabrik kimia yang ditinggalkan, pencemaran sangat serius, perawatan kemudian hari juga tidak mencapai standar yang memenuhi syarat.

Selain itu, banyak bangunan yang dikembangkan oleh Perusahaan Qi memiliki masalah kualitas yang serius, terutama ketika masa jabatan wakil walikota Sunarya, sebagai menantu mendatang keluarga Sunarya, Nalan Qi mendapat kemudahan untuk bertingkah sewenang-wenangnya.

Tidak hanya informasi yang beredar di media sosial, juga terdapat banyak bukti yang memvalidasi informasi-informasi tersebut.

Begitu masalah besar seperti itu terungkap, lembaga terkait langsung melakukan intervensi dalam penyelidikan. Selanjutnya, perusahaan konstruksi keluarga Nalan pun disita. Beberapa proyek yang sedang berjalan ditangguhkan, menunggu pemeriksaan oleh lembaga terkait.

keluarga Nalan yang sekarang kacau balau.

Nyonya Qi emosi hingga menghancurkan satu set porselen. "Aku sudah memperingatkanmu sejak awal, kamu harus berhati-hati dalam masalah bisnis, bagaimana kamu bisa membiarkan Yunita mendapatkan skandalmu! Dia memegang pegangan besar di tangannya, kamu malah tidak tahu sama sekali, sekarang dia menusukmu dari belakang, ini akan membawa keluarga Nalan ke ajal. "

Nalan Qi menundukkan kepala sambil mendengarkan cercaan, raut muka muram. Dia benar-benar meremehkan Yunita, alhasil dia mati di tangan perempuan sekarang, dia benar-benar kesal.

"Apa yang kamu lakukan di sini? Ayahmu sudah kewalahan menghubungi semua kenalannya untuk mengatasi masalah yang disebabkan kamu. Kamu cepat pikirkan solusinya! Seharian hanya bisa menguntit Nona Mirah. Sekarang keluarga Nalan berada dalam kesulitan, apakah Keluarga Mirah hanya berdiam saja? "

Nalan Qi digeram oleh ibunya sebelum dia pergi ke rumah Mirah dengan enggan. Dalam hatinya sangat jelas, perjalanannya ini bakal sia-sia. Bagaimana mungkin Risma membantunya? Ia mungkin hanya berpikir untuk bersembunyi.

Benar saja, dia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk bertemu tuan rumah Mirah, dipulangkan oleh pelayan dengan sepatah dua patah kata.

Setelah Nalan Qi pulang, barulah Nyonya Mirah dan Risma turun ke bawah.

"Setelah skandal keluarga Nalan yang begitu besar dibocorkan ke publik, dia masih berani memohon padaku tanpa malu, benar-benar meninggikan diri. Tidak tahu bercermin untuk melihat seperti apa dirinya, bagaimana mungkin aku menyukainya." Kata Risma dengan sinis.

“Nalan Qi memang bukan pria yang dapat diandalkan, kalah jauh dari Hyesang.” Nyonya Mirah menghela nafas.

"Dia bahkan tidak memenuhi syarat untuk dibandingkan dengan Kak Hyesang." Sindir Risma dengan dingin.

"Sayangnya, Hyesang hanya menyukai Ahyon. Risma, kamu tidak muda lagi, kamu harus merencanakan masalah hidupmu. Kakakmu sedang berkondisi seperti itu, ayahmu juga hanya peduli dengan Saras. Jika kamu tidak mengambil langkah yang benar, hidupku benar-benar akan kesulitan."

“Kenapa wanita itu belum mati juga!” Risma berkata dengan sedikit kejam.

" Risma." Nyonya Mirah segera menghentikannya, "Jangan omong sesukamu. Jika kata-kata ini terdengar ayahmu, kamu akan dimarah lagi."

“Aku tidak mengatakan sesuatu yang salah." Risma berekspresi tak acuh, "“Ahyon dan Ramzez hanya beberapa bulan lebih kecil dari kakak, bukankah wanita tak tahu malu itu mengambil kesempatan di saat kamu hamil untuk naik ke tempat tidur ayah."

“Sudah, jangan bilang lagi.” Raut muka Nyonya Mirah agak buruk, ekspresinya sangat kompleks. Dengan dingin menegur Risma, "Apakah kamu pantas membicarakan masalah tetua."

"Aku mau membicarakannya, putri dari murahan itu sama saja murahan seperti dirinya. Jika Ahyon tidak menggoda Kak Hyesang, bagaimana mungkin Hyesang putus denganku."

"Kamu..." Baru saja Nyonya Mirah ingin memintanya diam, tiba-tiba terdengar suara laki-laki yang datang dari pintu, suara itu tersirat kedinginan yang membekukan atmosfer.

“Siapa murahan yang kamu maksud?” Ramzez berjalan masuk dengan tangan menyaku di celana, perlahan berjalan masuk, sepasang mata yang indah menatap dingin Risma dan ibunya.

Wajah Nyonya Mirah menunjukkan kecanggungan, tidak masalah untuk menggosipkan orang di belakang, tetapi amat canggung jika kedapatan oleh orang yang sedang digosipkan.

" Ramzez sudah pulang ya…..." Nyonya Mirah memaksakan senyuman, baru saja hendak mengalihkan topik, Risma malah melanjutkan perkataannya tanpa kenal takut, "Aku mengatakan kalian, kenapa! Ibumu tidak tahu malu, melahirkan kau dan Ahyon, dua anak haram. Jika dia berani berbuat, maka jangan takut diperbincangkan!

“Katakan sekali lagi!” Ramzez berjalan ke depan Risma dan ibunya, sekujur tubuh memancarkan aura yang menakutkan.

Dia mengulurkan tangan dan menunjuk hidung Risma, menginterogasi dengan ganas, "Coba katakan sekali lagi!"

“ Ramzez, jangan pikir aku takut padamu. Apa-apaan kamu!” Risma berkata dengan tidak senang.

Nyonya Mirah peka terhadap kondisi, dia segera menghalangi di depan Risma, berkata sambil memaksakan dirinya memasang senyuman: " Ramzez, adikmu tidak bisa berpikir dengan dewasa, jangan mempermalahkannya."

"Bukankah dia yang tidak bisa berpikir dengan dewasa disebabkan oleh ibunya yang tidak bisa membimbingnya dengan baik? Siapa pihak ketiga di antara kamu dan ibuku, kamu paling jelas.”

Wajah Nyonya Mirah memucat, senyuman di wajah menjadi kaku.

“Apa yang kalian ributkan?” Pada saat ini, nenek Mirah turun dari lantai atas. Awalnya dia masih bermuka masam, tapi ketika melihat Ramzez, dia langsung tersenyum.

" Ramzez sudah pulang ya, kenapa kamu tidak memberitahu Nenek terlebih dahulu, biar Nenek meminta pelayan untuk menyiapkan beberapa hidangan favoritmu."

Pandangan Ramzez sekilas menyapu Risma dan ibunya dengan dingin. Pandangan akhirnya tertuju pada nenek Mirah. "Aku hanya tinggal sebentar."

"Kamu jarang pulang, temani nenek makan sebelum pergi," kata nenek Mirah sambil menariknya.

"Tidak deh. Beberapa orang tidak senang dengan kedatanganku, aku juga tidak nyaman." Selesai berkata Ramzez langsung naik ke atas.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu