Suami Misterius - Bab 394 Pukul Pingsan Saja Agar Tidak Merepotkan

Sesuai apa yang seharusnya, ayah pengantin wanita yang menggandeng pengantin wanita masuk ke ballroom, tetapi saat ini Yanto masih diskors dari tugasnya. Sehingga Ezra langsung mengambil alih posisi dan menggantikannya.

Ezra secara pribadi menyerahkan keponakannya ke tangan Rudy, dan memberikan beberapa kata pengantar. Meskipun itu bukan kata-kata yang asing lagi, mata Ezra tetap berkaca-kaca.

Upacara pernikahan berjalan dengan lancar. Setelah itu, ditangah alunan suara musik, siulan dan tawa bahagia, kedua mempelai saling berciuman.

Setelah upacara pernikahan, kedua mempelai bergandengan tangan, mereka bersama menggangkat cangkir dan bersulang untuk para tamu.

Mereka pergi ke kursi undangan VIP, baru selesai bersulang, Rudy ditarik oleh beberapa teman akrabnya. Mereka jarang berkumpul bersama, pasti sangat ramai.

“Clara, saatnya untuk ke ruang ganti,” Melanie mengingatkan.

Untuk satu acara pernikahan, dibutuhkan tiga sampai empat set pakaian yang perlu diganti. Saat acara minum anggur, harus menggantinya dengan baju cheongsam. Ini sangat merepotkan.

Clara mengangguk, ia menyeret gaunnya dan bersiap pergi ke ruang ganti.

Pada saat itu tiba-tiba muncul suara gaduh dan jeritan. Ada seekor anjing besar berbulu abu-abu yang tidak tahu datang dari mana berlarian di tengah ruang pesta.

Beberapa tamu perempuan yang takut pada hewan berbulu ini langsung berteriak histeris.

Kemudian, anjing itu berlari ke arah Clara. Pengantin wanita yang terlihat sangat bersih itu, jika sampai digigit atau terluka oleh seekor anjing besar yang tidak terkendali, situasi itu akan sangat merepotkan.

Pernikahan milenial ini, kemungkinan akan langsung menjadi lelucon sepanjang masa.

Seketika, situasi menjadi kacau, ada yang dibuat histeris oleh anjing besar itu. Beberapa berkeringat melihat pengantin wanita, bahkan ada yang menuggu lelucon terjadi.

Melihat anjing besar itu hampir menyerang pengantin wanita, Clara mengangkat rok dengan satu tangannya, dan kakinya yang memakai sepatu hak tinggi kristal itu membentang ke depan, dan mengait perut anjing itu dengan tepat, kemudian dengan tangan satunya ia mengangkat anjing besar yang berat itu dengan mudah.

Anjing itu sudah ditarik belakang lehernya, ia merintih dan meronta-ronta, tetapi tidak bisa melepaskan diri dari tangan putih yang kecil itu.

“Anjing dari mana ini, Melanie, bawa anjing ini ke dapur untuk dimasak sup untuk menambahkan satu hidangan lagi ke setiap meja. “ Clara berkata dengan arogan dan melemparkan anjing itu ke Melanie.

Melanie membawa seekor anjing besar yang beratnya lebih dari 30 pounds itu dengan tegas berjalan menuju dapur belakang hotel, keributan yang disebabkan oleh anjing itu dengan cepat tenang kembali.

Setelah itu, Rudy bergegas datang, ia memegang pinggang Clara dan bertanya, “Ada masalah apa?”

Clara menggelengkan kepalanya, sepasang telapak tangan putih dan lembut terbuka di depannya, dan dengan sedikit mengeluh berkata : “Tanganku di penuhi oleh bulu anjing, kotor sekali.”

“Cucilah dulu.” kata Rudy sambil tersenyum. Kemudian, ia berbalik dan menginstruksikan Raymond, suaranya sedikit dingin, “Periksa apa yang terjadi.”

“Hmm.” Raymond menjawab dan pergi.

Ia menginstruksikan divisi keamanan hotel untuk membuka video cctv di pintu masuk dan keluar ruang pesta, kemudian, membawa beberapa orang untuk mencegat Rosa yang bersiap pergi dengan tergesa-gesa di basement.

“Artis terkenal Rosa,pergi dengan tergesa-gesa seperti ini mau kemana?” Raymond meletakkan satu tangan di sakunya dan memegang rokok di tangan yang lain sambil tersenyum manis.

Berdiri di samping mobil sport merahnya, Rosa tanpa sadar menggenggam tas tangannya dengan erat, “Orang yang kucintai sudah menikah dan pengantin wanitanya bukan aku, untuk apa aku terus disana, untuk menyiksa diri sendiri?”

“Kedengarannya masuk akal.” Raymond tersenyum sinis, dan berkata, “ Nona Rosa pergi begitu saja? Sepertinya kamu menjatuhkan sesuatu.”

Setelah Raymond selesai bicara, ia segera melambaikan tangannya, orang suruhannya melemparkan seekor anjing besar berbulu panjang di depan kaki Rosa, anjing itu sudah mati, dan bulu anjing itu ternoda oleh darah yang masih segar.

“Ah!” Teriak Rosa, ia refleks menarik pintu mobil dan berusaha melarikan diri.

Namun, begitu pintu dibuka, ia ditahan oleh Raymond. “Nona Rosa, aku belum selesai bicara, mengapa buru-buru pergi.”

“Kamu, apa yang ingin kamu katakan?” tanya Rosa gemetar.

“Anjingmu telah melukai orang, tentu saja kamu harus menjelaskannya sebelum pergi.” setelah Johan selesai bicara, ia menepuk tangannya dan dua orang suruhannya berjalan untuk menahan Rosa di kedua sisi.

“Lepaskan aku, tidak ada yang ingin kukatakan pada kalian!” Rosa memberontak dan berteriak.

“Karena kamu tidak ingin berbicara denganku, mari kita pergi ke kantor polisi dan mengobrol dengan polisi. Melepaskan anjing untuk mencelakai orang, aku penasaran apa hukumannya.” Setelah Raymond selesai bicara, dia melambaikan tangannya, lalu memberi isyarat untuk membawanya pergi.

Raymond kembali ke ruang pesta, sedangkan Rudy masih dikelilingi oleh teman-temannya sambil minum anggur.

“Hei, kalian semua, sudah hentikan, Predir Sutedja kami nanti malam masih harus melayani pengantinnya.” Raymond maju untuk menghentikan, dan menggantikan Rudy meminum beberapa gelas anggur, ia bersusah payah membebaskannya dari orang-orang itu.

“Sudah diselidiki.” Raymond berbisik kepada Rudy, ”Itu dilakukan oleh Rosa, orangku sudah membawanya ke kantor polisi, biarkan dia meringkuk selama beberapa hari disana.”

“Atur dia untuk pergi ke luar negeri. Kelak, aku tidak ingin melihat orang ini lagi,” perintah Rudy.

“Hmm. Setelah selesai pesta pernikahan ini akan kuatur.”

“Didalamnya pasti ada campur tangan dari Revaldo.” Kata Rudy dengan dingin.

Rosa tidak memiliki undangan. Tidak mudah bagi satu orang dan seekor anjing untuk bisa masuk ke ruang pesta tanpa undangan. Tak bisa dielakkan, pasti ada seseorang yang mendukungnya. Dan orang yang tidak senang melihatnya bahagia tidak ada orang lain selain Revaldo, selain dia siapa lagi yang bisa melakukannya.

Raymond mengangguk, “Beberapa penjaga keamanan di hotel ini sudah dibayar oleh Revaldo dan mereka membiarkannya masuk kemari.”

“Penjaga keamanan itu, urus dengan cara yang sedikit lebih elegan,” kata Rudy.

“Mengerti.” Raymond tersenyum jahat, pepatah mengatakan : membunuh ayam untuk memperingatkan monyet. Dia harus menakuti monyet itu dengan baik kali ini.

“Ah, bagaimana dengan istrimu? Sejak tadi berganti pakaian sampai sekarang belum juga kembali?” Raymond bertanya lagi.

“Bantu aku mengurus yang di sini, aku akan pergi melihatnya.” Rudy menyerahkan gelas anggur di tangannya, dan kakinya yang panjang berjalan keluar ruang pesta.

Di koridor ruang ganti yang panjang, samar-samar terdengar suara keributan.

Clara memandangi Marco, yang mabuk di depannya, itu membuatnya merasa sakit kepala.

“Clara.” Tangan Marco memegangi pundak Clara, ia menangis seperti anak kecil. “Clara, bagaimana aku bisa kehilanganmu...”

“Tidak apa. Yang sudah hilang biarlah hilang. Yang lama tidak pergi bagaimana yang baru bisa datang.” Clara berkata dengan ketidakberdayaan.

Dulu, ketika menduakannya dengan Elaine bukankah dia cukup senang, dan sekarang mereka sudah memiliki rumah tangga sendiri, lalu dia datang ke pernikahannya hari ini dengan menangis seperti itu apakah ada artinya lagi!

Begitu banyak tamu menunggu di ruang pesta, tetapi Marco tidak melepaskan Clara. Clara bahkan sampai curiga apakah ini sengaja dilakukan oleh Marco.

“Hei Marco, cepat lepaskan, memeluk pengantin wanita milik orang lain, masalah apa yang ingin kamu buat!” Melanie menghentikannya.

Dia benar-benar mengagumi keberanian Marco, kekasih milik Rudy pun berani ia sentuh, rasanya ia tidak takut Rudy memotong tangannya.

“Clara…Clara….aku adalah orang bodoh yang paling bodoh di dunia. Kamu sangatlah baik. Bagaimana aku bisa kehilanganmu... Clara, apakah kamu akan kembali? Clara, apakah kita masih bisa kembali?” Marco terus menarik Clara, ia menangis tanpa henti.

Alis indah Clara mengkerut, dan dia benar-benar ingin memukulnya sampi pingsan saja sekalian.

“Sudah tahu diri sendiri bodoh, masih bertanya hal-hal bodoh. Kamu begitu berisik, dan ingin membujuk pengantin wanita untuk pergi? Jika kamu tahu hari ini akan terjadi, kamu tidak akan bertindak demikian dulu. Ketika kamu jatuh cinta dengan Elaine, kenapa kamu tidak memikirkan Clara?” kata Melanie marah.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu