Suami Misterius - Bab 333 Trauma

Pada akhirnya, karena sudah tidak ada pilihan lain, Clara minta Melanie untuk mencampurkan bubuk cabai yang sudah disiapkan dengan air dan menaruh air cabai di sudut mata.

Ternyata, Melanie tidak perhitungan dalam bertindak, tidak tahu berapa banyak bubuk cabai yang dia campur. Akibatnya Clara menitikkan air mata terus menerus sampai matanya bengkak.

Untungnya, adegan kedua adalah tentang kepahitan dan kesedihan yang dialaminya.

Tahun kedua setelah Qing Wan melahirkan putri kelima, dia hamil lagi. Namun, anak itu hanya bertahan kurang dari tiga bulan ditubuhnya. Dia biasanya minum teh almond setiap hari yang telah dicampur dengan kenari perusak janin, Pada awalnya, Qing Wan hanya berpikir itu mungkin hanya kehamilan yang buruk atau janin yang tidak sehat. Kemudian, ketika dia menemukan ada masalah, bayi di perutnya sudah tidak bisa dipertahankan lagi.

Keguguran kali ini telah merusak tubuhnya Qing Wan, tubuhnya belum bersih. Papan namanya telah ditangguhkan selama satu tahun lebih (Di istana kekaisaran Dinasti Qing Masing-masing selir mempunya papan nama yang bertuliskan namanya) Kemudian, badannya mulai pulih, tetapi luka di hatinya tidak pernah sembuh. Lalu kesehatan tubuhnya menurun dalam setahun itu dan mulai sering jatuh sakit.

Dalam hatinya, Qing Wan tahu siapa yang telah mencelakakannya, tetapi di dalam tempat tinggal di istana selir, tidak ada bukti lengkap yang bisa didapatkan, jadi dia hanya bisa melihat orang yang mencelakakan dirinya tak bisa dijerat oleh hukum kerajaan.

Qing Wan bukan tipe orang yang hanya bisa pasrah dan tunggu mati, jadi dia menggunakan rencana untuk membuat putra pertama kaisar dari Hu Fei jatuh dari bebatuan. putra pertama kaisar masih sangat beruntung, tidak meninggal, tetapi kakinya patah.

Istana untuk selir ini milik kaisar. Mana ada yang bisa disembunyikan dan ditutupi dari kaisar. Apalagi kalau ada yang mencoba mencelakakan putranya, Kaisar tentu saja sangat kecewa pada Qing Wan.

Dalam dua tahun ini, selir dari keluarga Wei yang didalam istana putri Xin Zheku, sangat dicintai oleh kaisar. Dua bulan lalu, dia melahirkan putra ke delapan untuk kaisar. Pada saat itu menambahkan bunga pada brokat yang berarti momen yang sangat sempurna, dan mendapatkan cinta kasih yang penuh dari roh kudus.

Malam yang begitu dingin, kesunyian dan kesedihan yang sangat dalam.

Qing Wan mengenakan pakaian istana yang megah dan duduk di depan meja rias. Gaun kemerahan itu membuat wajahnya terlihat semakin pucat.

Pelayan setianya berdiri di belakangnya sedang melepaskan jepitan rambut dari kepalanya.

"Ratu, ini sudah mau memasuki musim dingin. Cuaca semakin hari semakin dingin. Pakaian musim dingin dan arang belum juga dikirimkan kesini sampai sekarang, orang yang bertanggung jawab di bagian internal menjadi semakin tidak dapat diandalkan."

Qing Wan mengulurkan tangan dan membelai sanggulnya dengan santai, dan berkata dengan tenang: "Minta pelayan Deng sogok beberapa keping perak ke wakil kepala pengurus, dan minta diantar arang untuk musim dingin dulu. Adapun pakaian untuk musim dingin, jika tidak ada yang baru, kita keluarkan pakaian musim dingin yang tahun lalu dulu aja dan dijemur. "

Setelah mendengar ini, pelayan hanya bisa berseru dengan tak berdaya,

"Ratu, Ratu! Anda jangan pikir pelayanmu ini terlalu banyak bicara. Anda tidak bisa terus seperti ini. Kaisar sudah tidak ke istana Yonghe selama setengah tahun lebih. Semua orang di istana ini hanya menyembah yang tinggi dan menginjak-injak yang rendah. Kehidupan anda akan lebih susah di masa depan, Kapan bisa menjadi kesayangan kaisar dan menduduki posisi tinggi. Menurut hamba, Anda lebih baik menyimpan uang anda, lebih baik memperbaiki dan menjernihkan hubungan, dan memulihkan papan nama yang ditangguhkan terlebih dahulu. Jika Anda bisa menjadi kesayangan kaisar, Anda tidak perlu khawatir tentang apa pun lagi. "

Pelayan itu sudah berbicara panjang lebar, tetapi Qing Wan sepertinya tidak perduli dan mengabaikannya. Dia menguraikan rambutnya sendiri. Dia sudah berapa lama tidak ketemu kaisar, Dia sendiri juga sudah tidak ingat lagi.

Kalau tidak ketemu maka tidak akan kangen, Untungnya, tidak ada anak yang ikut dengannya, jadi anaknya tidak perlu menderita bersamanya.

"Kamu pergi dulu." Qing Wan berkata dengan acuh tak acuh.

Pelayan merasa tidak berdaya, ketika hendak melangkah pergi, dia melihat sosok kuning cerah berjalan masuk.

"Kaisar!" Pelayan tercengang, dia langsung bersujud di lantai.

Kaisar dengan jubah kuning cerah bercorak naga, dengan wajah tenang dan berkata dengan suara dingin kepada pelayan, "Apa ada yang kurang di istana Yonghe ini? Silahkan langsung ambil ke departemen internal dan minta pelayan Liang yang menemani kamu kesana ambil barang keperluan kalian."

Kepala kasim kaisar menemani pelayan ke departemen internal untuk menerima fasilitas dan tunjangan, ini merupakan kehormatan besar. Pelayan itu terus bersujud dengan gembira, dan kemudian keluar.

Hanya ada dua orang yang tersisa di ruangan itu, yaitu kaisar dan Qing Wan.

Kaisar duduk dan Qing Wan berdiri dengan kepala tertunduk.

Kaisar memandangnya dan sedikit kesal. Kaisar telah menangguhkannya selama dua tahun, dan Qing Wan juga benar-benar tetap bertahan selama dua tahun. Jika kaisar tidak perduli dengan Qing Wan seumur hidup, apakah Qing Wan juga bisa hidup seperti ini.

Pada awalnya, Kaisar benar-benar kesal ketika Qing Wan mencelakakan putra pertamanya. Putra pertama kaisar hanyalah seorang anak kecil, apalagi itu anak kandung kaisar juga.

Namun, setelah kaisar lebih tenang, kaisar merasa bahwa dia tidak bisa menyalahkan Qing Wan sepenuhnya juga. Qing Wan membuat kesalahan apa? Dia hanya memperlakukan orang itu dengan cara atau metode mereka sendiri.

Apakah kaisar berharap Qing Wan bisa membalas kejahatan dengan kebaikan? dan memaafkan semua kesalahan Hu Fei dan tidak menyalahkannya?

Tapi tidak perduli apapun alasannya Qing Wan, dia telah menyakiti Putra Mahkota, Kaisar tidak mungkin tunduk pada Qing Wan.

Kaisar telah menunggu Qing Wan untuk mengakui kesalahannya, menunggunya bersujud. Penantian ini ternyata sampai dua tahun lamanya.

Meskipun, dalam dua tahun terakhir ini, kaisar malah lebih perhatian dan sayang kepada selir lainnya. Qing Wan tetap tidak tergerak untuk minta maaf.

Kaisar berdiri dan mengulurkan tangannya di bawah tekanan kemarahan dalam hatinya. "Layani aku tidur."

Namun, Qing Wan masih berdiri di tempat yang sama, masih menundukkan kepalanya dan dengan sedikit menekuk lututnya, berkata. "Aku tidak enak badan, tolong pindah ke istana lain."

Sebelum Qing Wan selesai berbicara, dia sudah merasakan aura kemarahan sang kaisar.

Kaisar marah dan mencibir. "Kamu sudah berpura-pura sakit selama lebih dari setahun, apa belum cukup? Apakah kamu pikir aku kaisar yang bisa dibodohi dengan begitu mudah!"

Membodohi kaisar berarti sama dengan menipu kaisar. Qing Wan berlutut di lantai dan berkata, "Aku tidak berani."

"Tidak berani? Nyali kamu sangat besar malah." Kaisar mendengus dingin,

"Aku bisa tidak peduli dengan perbuatanmu terhadap putra pertamaku. Ingat baik-baik, jangan sampai terulang lagi."

Seluruh tubuh Qing Wan membungkuk di lantai, dan tidak berani menjawab apa-apa.

"Bangun." Kata sang kaisar.

Qing Wan bangun perlahan, berdiri dan melihat kaisar di depannya mengangkat tangannya lagi. Jelas sekali, kaisar tidak akan pergi ke tempat lain malam ini.

Qing Wan masih membeku di tempat, dua tahun, dia tiba-tiba merasa bahwa orang yang biasanya tidur disebelahnya ini, tiba-tiba menjadi sangat asing.

Ketidakpeduliannya Qing Wan, membuat kaisar semakin marah. Kaisar meraih lengannya dan berniat menghempaskan tubuh Qing Wan ke tempat tidur.

Wajah Afri yang tampan walau dingin. Menurut naskah cerita, tangan Afri akan menjangkau dan meraih pergelangan tangan Clara. Baru saja akan menariknya ke tempat tidur di belakangnya, Clara tiba-tiba memutar pergelangan tangannya. Clara tidak hanya melepaskan diri dari cengkeramannya, tetapi juga mendorong Afri dengan jurus Taekwando yang sudah dikuasai Clara dengan sangat baik, Afri tidak siap dan tidak menyangka. Dia tersandung dan jatuh ke ranjang kayu yang kokoh di belakangnya.

Kepalanya Afri terantuk ujung tempat tidur kayu, dan hampir tak sadarkan diri.

Sutradara : "........"

Juru Kamera: "........."

Staf dan aktor di lokasi: "……..."

Semua orang disana melongo dan bingung.

Clara: "……..."

Clara bersumpah, dia tidak bersungguh-sungguh, Hanya karena insting.

Clara sudah menguasai taekwondo dan berlatih selama bertahun-tahun, dia sudah mendapatkan sabuk hitam, itu adalah reaksi naluriah untuk melawan ketika merasa diserang. Satu-satunya pria yang tidak ditolak Clara, hanya Rudy.

"Clara, apakah aku menyinggung perasaanmu?" Afri duduk dari tempat tidur, masih merasa sedikit pusing.

"Senior Afri, aku minta maaf, aku minta maaf, aku tidak bermaksud demikian." Clara buru-buru pergi ke Afri dan tidak henti-hentinya meminta maaf.

" Senior Afri, anda baik-baik saja?" Clara mengulurkan tangan untuk membantunya, tetapi Afri otomatis langsung menghindari Clara.

Afri menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa, tidak apa-apa."

" Afri, kamu baik-baik saja?" Sutradara bertanya dengan prihatin. Apalagi kaki Afri masih memiliki luka lama.

Namun, untung aja kepala Afri yang kena, bukan kakinya. Dia bangkit dari tempat tidur dan memberi isyarat OK kepada sutradara.

"Baguslah kalau tidak apa-apa. Semuanya bersiap lagi. Ayo kita ulang sekali lagi." Kata sutradara lewat walkie talkie.

Namun, syuting yang begitu sederhana seperti itu, sampai harus diulang sampai lima atau enam kali.

Tidak bisa salahkan Clara. Dia juga sudah sangat kooperatif setelah kejadian itu. Namun, Afri yang masih trauma atas perlakuan Clara tadi.

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu