Suami Misterius - Bab 257 Tergantung Perbuatanmu

Dia hampir bisa membayangkan, apa yang akan terjadi ketika masuk ke kamar mandi bersamanya, itu sama dengan disiksa olehnya sekali lagi sampai setengah mati.

“Tidak mau mandi, kalau kamu tidak suka, aku akan tidur dikamar sebelah.” Clara tengkurap di bantal sambil berkata dengan malas.

Rudy mendekat, mencium lehernya lalu berkata sambil tersenyum : “Tubuhmu penuh dengan aromaku, sangat nyaman untuk dicium.”

Pipi Clara kembali merona, setelah memelototinya dengan kesal, ia menarik selimut sampai kepala, lalu tidur!

begitu Clara tidur langsung sampai malam, ketika dia terbangun langit diluar sudah gelap.

Didalam ruangan hanya ada sebuah lampu tidur yang menyala, memancarkan cahaya keemasan yang remang. Setelah bangun, ia tetap tidak ingin bergerak, hanya melamun menatap langit-langit kamar.

Terdengar suara pintu dibuka, dia tahu itu adalah Rudy, sehingga ia bertanya dengan malas, “Sudah lam berapa?”

“Sudah hampir jam 7, ayo bangun makan.” Rudy berkata.

“Ada makanan enak apa?” Clara bangun dari ranjang lalu mengenakan pakaian.

“Iga goreng madu, ikan tim, sapi panggang, tumis sayur, ada juga sup bebek.” Rudy berkata.

Mata Clara langsung bersinar, ia mengenakan sandal dengan cepat. Cacing di perutnya langsung bergejolak.

Keduanya makan di ruang makan, kebanyakan Clara yang menundukkan kepala dan makan, Rudy bertugas mengambilkan lauk dan menambahkan sup dimangkuk Clara. Daging ikan yang sudah diletakkan di mangkuk Clara merupakan daging yang sudah tidak ada tulang, hanya tersisa daging saja.

Clara hanya fokus makan, malah sambil berkomentar, “Rudy, ikan yang kamu masak sangat enak, kalau kambingnya sedikit hangus, sup bebeknya sedikit tawar, kalau ditambahkan sedikit garam akan lebih sempurna.”

Jangan lihat dia yang tidak bisa masak, tapi dia sangat pintar menilai makanan.

“Rudy, terima komentar dengan lapang dada yah, lain kali lebih baik lagi.”

“Ok.” Rudy hanya tersenyum tidak berdaya, menyuapkan daging kambing yang lembut dan harum ke mulutnya.

Setelah makan, Clara kembali ke kamar untuk mandi, dia masih tidak punya baju ganti, sehingga memilih satu kemeja Rudy di lemari dan memakainya. Sekarang dia seolah ketagihan menggunakan kemeja Rudy.

Setelah mandi, Clara berjalan keluar dari kamar mandi dengan kaki telanjang, ia mengeringkan rambut panjangnya yang basah sambil berjalan kearah ruang kerja.

Rudy mendapat telfon mendadak dari Johan, ada beberapa dokumen penting yang harus segera dia bereskan.

Dia duduk didepan meja yang lebar, jarinya yang panjang dan bersih menekan mouse, matanya fokus melihat kearah laptop.

Clara bersandar di depan pintu ruang kerja dengan santai, menatapnya sambil mengeringkan rambut.

Rudy menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat, lalu mengangkat kepala melihatnya. “Bukankah sudah membelikan sandal wanita untukmu, kenapa masih telanjang kaki. Rambut juga tidak di blow kering, tidak takut flu.”

Clara berjalan masuk ruang kerja dengan malas, berdiri dibelakang Rudy, mengulurkan tangan untuk merangkul lehernya. “Sudah kerjanya?”

“Hm.” Rudy menjawab sambil tersenyum, tangan diulurkan ke pinggangnya, lalu merangkulnya.

Clara duduk di atas kakinya, lengannya yang kecil bagaikan rumput hijau merangkul lehernya dengan lemas.

Rudy mengambil handuk di tangannya, lalu mengeringkan air di rambutnya.

Tatapan Clara tertuju ke luar jendela. Diluar jendela bisa melihat sehamparan semak mawar, musim ini bunganya belum sepenuhnya gugur, sejauh mata memandang, masih penuh dengan warna merah muda yang begitu indah dan sedap dipandang.

“Tempat ini lumayan juga?” Clara berkata.

“Lumayan dimananya?” Rudy bertanya sambil tersenyum.

“Cocok untuk percintaan rahasia.” Clara sengaja menarik panjang nada bicaranya sambil tersenyum.

Rudy tersenyum sambil menggeleng, bertanya sambil menggandeng tangannya, “Nona Clara masih mau menjadi kekasih rahasiaku berapa lama lagi?”

“Tergantung, dan juga, lihat bagaimana sikapmu.” Clara menjawab asal, tatapannya mendarat di layar komputernya, tangannya menggerakkan mouse, lalu membuka halaman website.

Film Dongyu Entertainment sudah tayang, untuk sekarang masih sedang ramai ditayangkan di bioskop. Clara hampir setiap hari memperhatikan penjualan tiket filmnya.

Penjualan tiket film Dongyu Media selalu menjanjikan, dan sampai sekarang perjualan tiket film Clara yang berjudul 《 Pernikahan Tertukar 》 berada di urutan teratas.

“Penjualannya lumayan.” Rudy berkata.

“Penjualan tiket dihari tayang ketiga tembus satu juta tiket. Kamu bisa mendapat untung berapa?” Clara bertanya dengan penasaran.

“Setiap keuntungan dari film yang tayang berbeda, total penjualan tiket akan dikurangi dana khusus nasional, pajak penghasilan, komisi untuk pihak bioskop, pemain juga sutradara juga akan mendapatkan bagian dari keuntungan ini. Apalagi, Group Sutedja bukan pihak yang mendapatkan keuntungan langsung, Dongyu Entertainment Media merupakan salah satu perusahaan yang menerima investasi dari Group Sutedja, dan bukanlah anak perusahaan.”

Clara mengerjapkan matanya, ia sedikit pusing mendengarnya.

Rudy tersenyum datar, “Kalau kamu tertarik, nanti hasil laporan perhitungan penghasilan keluar, aku akan memberikan stau rangkap untukmu.”

“Mending kamu sekalian saja berikan satu rangkap laporan keuangan perusahaan padaku, aku lebih tertarik pada itu.” Clara berkata dengan asal.

Rudy tidak bicara, tangan besarnya diletakkan diatas tangan mungilnya yang putih, menggerakkan mouse ditangannya, lalu membuka sebuah dokumen dalam folder, lalu mengirimkan dokumen itu ke email Clara.

“Laporan keuangan musim sebelumnya, kalau sempat kamu bisa melihatnya.” Rudy berkata.

Clara mengerjapkan matanya yang jernih, ada ekspresi tercengang, “Aku hanya bicara asal.”

“Aku serius.” Mata hitam Rudy yang begitu tegas menatapnya dengan dalam.

“Oh.” Clara memalingkan tatapannya dari tatapannya yang begitu dalam, membuatnya sedikit ragu untuk menatap matanya langsung, seolah tanpa sadar melemah dibawah tatapannya.

Kedua tangannya memegang pipinya, merasa pipinya sedikit panas.

“Sudah larut, tidurlah.” Rudy mengulurkan tangan mengelur kepalanya, melihat jam analog di sudut kanan layar komputernya, jam 9 tepat.

“Tidak bisa tidur.” Clara menggeleng, siang sudah kenyang tidur.

“Tidak bisa tidur? Kalau begitu kita lakukan hal lain.” Bibir tipis Rudy menempel di lehernya yang putih bersih, berkata dengan nada yang begitu menggoda.

Clara bisa merasakan nafasnya yang panas berhembus di lehernya, dia segera menghindar, mencari akal, lalu berkata : “Rudy, ayo kita pergi nonton.”

Gadis ini mengalihkan pembicaraan.

Rudy tersenyum tipis, “Kamu adalah publik figure, apakah tidak apa masuk bioskop?”

“Bioskop midnight tidak terlalu ramai, lampu didalam studio juga remang, kalau aku menggunakan masker, seharusnya tidak akan ada yang memperhatikan.” Clara berkata.

Setelah Rudy mempertimbangkan, lalu mengangguk menyetujui. Bergandengan tangan menonton ke bioskop seperti pasangan lainnya, rasanya bukan ide yang buruk.

Clara mengangkat ponsel Rudy untuk memesan tiket, karena ponsel Rudy menggunakan sidik jari, Clara mengangkat tangannya untuk membuka kunci.

Karena ponsel sudah terbuka, Clara menjalankan haknya sebagai pacarnya, memeriksa isi ponsel Tuan muda keempat Sutedja ini.

Isi ponsel Rudy sangat simple dan bersih, hanya ada riwayat panggilan ke keluarga dan teman. Tidak ada banyak teman dalam wechatnya, kalau Kakao sama sekali tidak terinstal.

Ada juga aplikasi yang sering ia buka, ketika ia lihat isinya hanya berita keuangan, bursa saham, video call untuk rapat di forum saja.

“Sudah periksanya?” Rudy melihatnya membuka ponselnya sampai membuka semua aplikasi didalamnya, bertanya sambil tersenyum tidak berdaya.

“Jangan-jangan ada hal yang tidak boleh kuketahui?” Clara bertanya.

“Selama tidak ditemukan olehmu, berarti tidak ada.” Rudy menjawab.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu