Suami Misterius - Bab 220 Bagaimana Akan Ribut

"Bicara serius." Rudy mematikan puntung rokoknya, jarinya sedang menunjuk pada dokumen yang terbuka di atas meja kerja.

Raymond baru menarik pemikiran bermain-mainnya, fokus pada kerja.

Tentu saja, setelah selesai membicarakan masalah pekerjaan, dia tetap tidak pergi. Jelas kali masih mau mengatakan sesuatu. Dan juga, jelas sekali bukan masalah pekerjaan.

"Masih ada sesuatu?" Rudy bertanya sambil menaikkan alisnya, sedikit tidak sabar. Dia tidak ada waktu santai untuk mendengar gosip Raymond.

Tapi Raymond adalah orang yang bisa mati apabila menyimpan kata-kata didalam hatinya, dia kembali duduk di kursi, sedikit merangkak di atas meja kerja, berkata kepada Rudy: "Aku baru mendapatkan kabar, Rosa pergi bertemu investor, hampir diperkosa."

Rosa kontrak dengan Dongyu Entertaiment, asistennya adalah orang Aldio, termasuk pengawas yang ditempatkan di sebelah Rosa. Jadi, kalau Rosa sana ada sesuatu, mereka akan langsung mendapatkan kabarnya.

"Hampir?" Ekspresi Rudy tidak berubah.

Hampir diperkosa, berarti masih belum diapa-apakan. Masalah semacam ini dia malas mengurusinya.

"Di industri hiburan selebriti wanita pergi mencari investor adalah hal yang tidak jarang, tapi, yang bodoh seperti Rosa memang jarang ditemukan. Tidak membawa manager dan bodyguard juga berani berjanji temu di hotel, bukankah ini jelas menyuruh orang asal menidurinya."

"Tapi, si marga Butar benar-benar berani sekali, di industri hiburan siapa yang tidak tau kalau Rosa adalah orangmu, dia juga berani menyentuhnya."

"Pikirkan dulu baru katakan." Rudy mengingatkan dengan dingin.

Kalimat semacam 'Rosa adalah orangnya', bagaimana orang luar menyebar tentangnya dia malas mengurusi, asalkan dia tidak mengaku, menyebar dengan cepat juga hanya rumor. Tapi yang berani blak-blakan di hadapannya, juga hanya Raymond seorang.

Raymond melejitkan bahunya, lanjut mengatakan, "Sekarang ini Rosa sedang bersembunyi dan menangis, kamu juga tidak mengurusinya?"

"Apakah kamu merasa aku santai sekali?" Rudy bertanya balik.

Kalau wanitanya, tersentuh seujung jari pun, dia akan memotong tangan orang itu. Tapi Rosa hanya adik perempuan teman perangnya, karena menjaga perasaan Gendis, dia bisa memenuhi serangkaian tuntutan yang tidak masuk akal, itu hanya hal-hal yang bisa diselesaikan dengan uang.

Tapi kejadian ini tidak sama. Kalau Rosa benar-benar diperkosa, dia bisa mempertimbangkan memasukkan si marga Yao ke dalam penjara. Sedangkan sekarang Rosa hanya mendapatkan sedikit gangguan saja, dia langsung bertindak, bukankah ini membuktikan hubungannya dengan Rosa.

Rudy tidak akan bodoh sampai menimbulkan masalah untuknya sendiri.

"Aku juga merasa kamu lebih baik tidak mengurusinya, agar tidak mencari masalah untukmu sendiri." Setelah Raymond selesai mengatakannya, seperti kepikiran sesuatu, "Kalau dia menebalkan mukanya datang mencarimu, menyuruhmu membantunya membalas dendam?"

"Kamu berpikir terlalu banyak." Rudy menjawab santai.

Rosa selalu sombong, juga ingin menikah padanya. Hal memalukan seperti ini, Rosa sampai matipun tidak akan membiarkannya tau.

Raymond mengangguk, lalu dengan berbaik hati mengingatkan: "Rudy, kamu jangan lupa kamu masih ada Clara. Di industri hiburan terus mengatakan kalau Rosa adalah orang kamu, Tuan Keempat Sutedja , tidak mungkin dia tidak mendengarnya. Sekarang, dia tidak tau statusmu, tapi suatu saat akan tau, nantinya lihat bagaimana dia akan ribut denganmu."

Suara Raymond baru terlontarkan.

Setelahnya, pintu kantor diketuk, sekretaris mendorong pintu dan berjalan masuk.

Raymond langsung menutup mulutnya.

Rudy mengambil kotak rokok dan pemantik di meja kantornya, menyalakan rokoknya lagi, pada saat menghembuskan asap rokok, pupilnya menyipit melihat keluar jendela sana, sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

.......

Di saat yang sama, Yunita juga dalam waktu pertama tau kalau Rosa dicela oleh investor.

Saat itu, dia sedang berguling di atas ranjang dengan Nalan Qi , handphone yang ada di atas kepala ranjangnya tidak berhenti berbunyi, Nalan Qi terganggu oleh deringan handphone sampai nafsunya hilang semua.

Dia bangkit, duduk di tepi ranjang, memakai kemejanya.

Yunita yang terbungkus dengan selimut bangkit duduk, memeluknya dari belakang, sepasang tangan lembut memeluk sampai ke depan dadanya, meraba dengan provokatif.

"Nalan." Yunita mencium punggung belakangnya, tampak ingin menyenangkannya.

Nalan Qi sudah kehilangan nafsu, menjulurkan tangan dan menjauhkan tangan Yunita. Tadi selama dia bersama Yunita dalam beberapa waktu itu, sudah mempesona Yunita, meskipun penampilan Yunita tidak menonjol, tapi di atas ranjang dia agresif dan juga pintar bermain-main, dia sangat mengerti tubuh pria dibandingkan dengan pria sendiri, sering membuatnya senang sekali sampai mau mati.

Setelah turun dari ranjang, penampilannya kembali sombong dan elegan. Perbedaan seperti ini, biasanya akan membuat pria tidak bisa berhenti,

Hanya saja, bunga yang secantik apapun akan ada jangka segarnya. Kalau sudah bosan melihat, juga sudah bosan mempermainkannya, pasti akan ingin mengganti yang baru. Apalagi, Nalan Qi adalah orang yang suka yang baru dan benci yang lama, dia sudah lama bosan dengan Yunita, alasan belum diganti, karena Yunita lebih pintar dari wanita biasanya.

Nalan Qi membutuhkan wanita yang pintar dan tau bermain-main untuk membantunya. Bukan yang bodoh seperti Lauren, hanya tau membosankan dia.

"Sudahlah, cepat angkat telepon, daritadi tidak berhenti, mungkin saja ada urusan penting." Nalan Qi memakai kemejanya dan turun dari ranjang, dengan asal melemparkan handphone padanya, lalu, berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Nalan Qi keluar dari kamar mandi, melihat Yunita memakai baju tidur sutra dan duduk di atas tempat tidur, tangannya memegang kening, keningnya mengernyit, tampaknya sedikit mengganggu.

"Ada apa sampai membuatmu terganggu?" Nalan Qi asal bertanya.

Yunita memberikan handphone padanya, menyuruhnya melihat sendiri.

Nalan Qi menggeserkan beberapa kali, foto di handphone difoto diam-diam di hotel, orang yang ada di foto adalah Rosa.

Yang memfoto ada di seberang hotel, memfoto dari jendela, dari Rosa masuk ke dalam hotel kamar, investor menyentuhnya, menindihnya di atas tempat tidur, merobek bajunya, dan juga perlawanan Rosa semuanya terfoto.

Dan foto lainnya adalah ketika Rosa keluar dari kamar, difoto dari koridor, dengan berantakan terjatuh di atas lantai, menangis dengan jelek.

"Foto darimana?" Tanya Nalan Qi .

"Tentu saja dibeli dengan uang." Ucap Yunita dengan santai, setelah menghasut Rosa dan Clara, dia memperkerjakan dua paparazzi mengawasi Rosa, tidak disangka mendapatkan kejadian seperti ini.

"Ini adalah Hansel Butar." Ucap Yunita. Karena jarak terlalu jauh, gambaran yang difoto tidak begitu jelas, dia hanya bisa membantah dengan paksa.

Sedangkan industri hiburan begitu besar, investor yang datang pergi juga begitu banyak, meskipun Yunita dan Hansel tidak begitu akrab, tapi bisa dikenali, pernah berjumpa beberapa kali.

"Nyalinya besar sekali, bahkan wanita Tuan Keempat Sutedja juga berani sentuh, tidak mau hidup lagi." Kata Yunita lagi.

Nalan Qi sedang duduk di sebelah sambil merokok, mendengar perkataan Yunita dia tertawa dingin.

"Rumor yang tersebar di industri hiburan, banyak yang benar dan palsu, ada beberapa yang bisa dipercaya."

"Oh? Nalan, apa maksud perkataanmu?" Yunita bertanya dengan tertegun.

Apakah Rosa bukan orang Tuan Keempat Sutedja ? Tapi sejak dia masuk, selalu memakai nama Tuan Keempat Sutedja , kalau tidak, perjalananya juga tidak akan lancar, naik dengan begitu cepat.

"Rosa kontrak dengan Dongyu Entertaiment, harusnya ada sedikit hubungan dengan Tuan Keempat Sutedja , tapi kalau mengatakan dia adalah wanita Tuan Keempat Sutedja , aku tidak percaya." Nalan Qi menghisap rokoknya, suaranya ikut keluar bersama dengan asap rokok dari mulutnya.

"Kamu belum pernah bertemu Rudy Sutedja, seleranya bagus sekali, mana mungkin menyukai orang bodoh seperti Rosa. Memikirkan dulu, tunangannya Rahma Mirah, dia adalah anak orang kaya di kota A, sejarah keluarganya tidak ada duanya, mana bisa dibandingkan dengan Rosa."

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu