Suami Misterius - Bab 155 Meninggal Di Usia Muda

Rudy datang ke rumah sakit, setelah melakukan beberapa pemeriksaan, dia diperintahkan untuk dirawat di rumah sakit oleh dokter.

Kenzy melihat hasil scan dan laporan diagnosis perut Rudy, wajahnya menjadi sangat dingin, "Sudah sakit maag masih berani minum anggur, aku rasa kamu sudah tidak ingin hidup lagi."

Wajah Rudy masih tidak punya ekspresi sama sekali, hanya saja wajahnya sangat pucat, suaranya yang rendah dan datar bertanya, "Apakah perlu dioperasi?"

"Sementara terapkan perawatan konservatif terlebih dahulu, jika kamu terus tidak menganggap serius terhadap kesehatanmu sendiri, maka aku tidak dapat menjamin bahwa apakah aku akan menggerakkan pisau jika kamu sakit lagi." Kenzy menjawab dengan jujur.

Setelah Rudy mendengarkannya, dia mengangguk dengan acuh tak acuh, dan wajahnya masih tidak memiliki ekspresi sama sekali.

Dia memalingkan kepalanya, matanya menatap ke luar jendela, sehingga membuat orang tidak bisa menebak apa yang sedang dia pikirkan.

Kenzy menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, kemudian dia berbalik dan berjalan keluar dari bangsal.

Rudy dirawat di rumah sakit, hal tersebut mengejutkan banyak orang, Raymond bergegas kemari pada malam itu.

Sutedja Group yang diambil alih oleh Rudy benar-benar berantakan, mata-mata dari berbagai jenis orang tercampur di dalamnya, dan hanya sedikit orang yang benar-benar setia terhadap perusahaan, untungnya, fondasi Sutedja Group cukup bagus, dan kekuatan keuangannya juga sangat kuat, kalau tidak Sutedja Group sudah bangkrut di bawah pimpinan Revaldo.

Setelah Rudy mengambil alih sebagai presdir Sutedja Group, dia selalu bekerja melebihi beban, Raymond juga selalu meminta ampun.

Terlebih lagi, terlepas dari bekerja dan menghibur klien, Rudy sangat jelas dalam suasana hati yang buruk selama dua hari ini, dia telah memecat satu karyawan manajemen tingkat atas dan dua orang sekretaris.

Manajemen tingkat atas tersebut adalah mata-mata Revaldo yang tersisa di perusahaan, tidak heran jika dikeluarkan dari perusahaan, untuk dua sekretaris tersebut, satu karena dia secara tidak sengaja mengambil dokumen yang salah, dan yang satunya lagi karena dia menaruh gula yang berlebihan di dalam kopi, sehingga menyebabkan Presdir Rudy marah.

Sebenarnya mereka hanya melakukan kesalahan kecil, tetapi sayangnya mereka tidak beruntung, mereka dijadikan sebagai objek pelampiasan oleh Presdir Rudy, Rudy membiarkan mereka langsung pergi ke departemen keuangan untuk mengambil gaji mereka bulan ini.

Raymond duduk di kursi di samping tempat tidur, dia mengangkat kakinya, tangan kirinya memegang apel, dan tangan kanannya memegang pisau buah, dia sambil mengobrol bersama Rudy sambil mengupas kulit apel.

"Coba kamu lihat dirimu sendiri, meskipun kamu kesal di dalam hati, tapi kamu juga harus menjaga kesehatanmu sendiri, bukankah hanya bertengkar dengan Clara ? Pria bertengkar dengan wanita, biasanya bertengkar di kepala tempat tidur dan berdamai di ujung tempat tidur, kamu menunjukkan keagresifanmu, langsung menyeret orangnya ke tempat tidur, setelah tidur bersamanya, aku yakin Clara tidak akan punya keluhan lagi. "

Raymond baru saja selesai berbicara, begitu dia mendongak, dia bertemu dengan tatapan Rudy yang dingin, tangannya bergetar dan dia hampir melukai jari-jarinya.

"Baiklah, anggap saja aku terlalu banyak berbicara. kamu adalah pria yang baik, dan kamu tidak akan melakukan sesuatu yang memaksa seorang wanita. Jika kamu benar-benar tidak tega menyentuh wanitamu, maka mari kita melampiaskannya pada Marco, mempermainkan Marco sama gampangnya dengan membunuh seekor semut. "

Setelah Raymond selesai berbicara, Rudy masih saja acuh tak acuh dan tatapannya juga masih sangat dingin.

Raymond tidak berani berbicara lagi, dia tidak pintar berbicara, apa yang harus dia lakukan jika nanti Tuan Muda Rudy meninggal karena terlalu marah.

Ada keheningan sejenak di bangsal yang kosong, ketika Raymond berpikir bahwa Rudy tidak akan peduli padanya, Rudy tiba-tiba berbicara.

Mungkin karena sakit, suara Rudy agak serak, dan dia jarang-jarang menunjukkan sedikit kesedihan, "Aku tidak begitu tidak etis."

Jika dia ingin menekan seseorang dengan kekuasaannya, maka Clara sejak awal sudah ditekan mati olehnya, tetapi dia tidak ingin seperti itu, mungkin karena dia memiliki perasaan terhadap Clara, jadi dia ingin Clara sendiri yang rela untuk bersamanya.

Untuk Marco, di mata Rudy, dia hanyalah seseorang yang tidak relevan, Rudy tidak perlu membuang-buang pikiran dan waktu padanya.

Suasana di bangsal diam lagi, Raymond telah selesai mengupas kulit apel, dia menyerahkan apel kepada Rudy.

Rudy bahkan tidak melihatnya, Raymond menarik kembali tangannya, menggigit apel dengan keras, lalu mengerutkan kening.

Sialan, masam sekali.

Setelah meninggalkan bangsal, Raymond berpikir sebentar, kemudian dia memutuskan untuk memberitahu Clara bahwa Rudy dirawat di rumah sakit.

Rudy menyiksa dirinya sendiri menjadi seperti ini, jika diselidiki detail, hal tersebut juga karena Clara, Clara bertengkar dengan Rudy, dan melarikan diri dari rumah di tengah malam, yang menyebabkan Rudy mencari orang di seluruh dunia, Rudy hampir tidak tidur sepanjang malam, keesokan harinya, Rudy harus bangun pagi-pagi pergi bekerja, Rudy sibuk dengan urusan perusahaan di siang hari, dan harus melayani klien di malam hari, meskipun Rudy adalah Iron Man pun pasti akan tumbang.

Raymond sejak awal sudah pernah berkata bahwa pria tidak boleh menganggap wanita terlalu serius, kalau tidak yang menderita adalah diri sendiri.

Raymond meminta Johan untuk memeriksa lokasi Clara, kemudian dia membawa mobil dan bergegas pergi.

Mobil Jaguar Raymond dengan sombong berhenti di pintu tempat syuting, dia melihat Clara berjalan keluar dari dalam, berbicara sambil tertawa bersama rekan kerjanya, api di dalam hati Raymond semakin terbakar-bakar.

Wanita yang tidak punya hati ini, Rudy masih berbaring di rumah sakit, tapi dia masih makan enak, tidur nyenyak, dan dengan rias wajah yang sangat indah muncul di depan kamera.

" Clara." Raymond berjalan kemari dan berhenti di depan Clara.

Clara menatapnya dengan terkejut, dia kenal orang yang bernama Raymond ini, dia adalah teman Rudy, dan merupakan karakter yang hebat di Kota A.

Tapi selain itu, ini adalah kedua kalinya mereka berhubungan, pertama kali adalah di hari ulang tahunnya, Raymond datang untuk memberikan kue, faktanya, mereka sama sekali tidak akrab.

Clara tidak tahu apa tujuan Raymond datang mencarinya.

"Kenapa? Apakah kamu tidak kenal aku lagi? Perlukah aku memperkenalkan diri?" Raymond menyindirnya.

"Tuan Raymond." Clara berkata dengan sopan, "Ada apa kamu mencariku?"

"Oh, tidak ada masalah besar, aku hanya datang untuk memberitahumu bahwa Rudy dirawat di rumah sakit, jangan kaget jika suatu hari nanti kamu menerima berita kematiannya, bagaimanapun juga, dengan persyaratan Nona Clara, tidak sulit bagimu untuk mencari seorang ayah untuk putramu. ” Raymond berkata dengan santai.

“Apa?” Clara menatapnya dengan kaget, kepalanya berdengung.

Rudy dirawat di rumah sakit? Kenapa Rudy tiba-tiba dirawat di rumah sakit? Dan Rudy mungkin akan meninggal! Wajah Clara segera menjadi pucat, dia bertanya dengan suara gemetar, "Kenapa dia bisa dirawat di rumah sakit? Apakah dia sakit? Atau dia terluka?"

“Kamu masih berani bertanya padaku?” Raymond mendengus dengan dingin, dia memasukkan satu tangan ke sakunya, dan melanjutkan, “Kamu meninggalkan rumah di tengah malam, Rudy mencarimu di seluruh dunia, dan akhirnya dia tumbang dan jatuh sakit, ada seorang pria yang begitu peduli padamu, apakah kamu merasa bangga... "

“Di mana Rudy?” Clara tidak punya suasana hati untuk mendengarkan Raymond berbicara omong kosong, dia sekarang sangat ingin melihat Rudy.

Raymond melihat bahwa Clara benar-benar cemas, kelihatannya Clara masih punya sedikit hati nurani, dia kembali ke mobil, mengambil kertas dan pena, kemudian menuliskan alamat rumah sakit dan nomor bangsal Rudy.

Clara mengambil alamatnya, berbalik dan pergi.

Clara ngebut dari tempat syuting ke rumah sakit, dia bahkan melanggar dua lampu merah, dan juga hampir mengalami kecelakaan lalu lintas, dan akhirnya dia tiba di rumah sakit dengan kecepatan tercepat.

Dia menemukan bangsal Rudy sesuai alamat, dan dia bergegas masuk tanpa berpikir panjang.

Di bangsal, Rudy diam-diam berbaring di tempat tidur, fitur wajahnya yang tampan sangat pucat, Rudy tidur nyenyak, tetapi dia masih mengerutkan kening dalam mimpinya.

Ada juga infus di punggung tangan Rudy, cairan yang dingin sedikit demi sedikit mengalir ke tubuh Rudy melalui pembuluh darah.

Clara tidak bisa melihat berapa banyak luka yang Rudy miliki, tetapi begitu dia berpikir bahwa jiwa Rudy terancam, air matanya jatuh, dia memegang tangan Rudy yang dingin, air matanya satu per satu jatuh di punggung tangan Rudy.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu