Suami Misterius - Bab 1291 Lemah Bahkan Tidak Bisa Menahan Satu Pukulan Pun

Sus Rani terus sibuk di dalam dapur, memotong buah dan membawa keluar piring berisi buah.

“Bi Rani, kamu jangan sibuk lagi, istirahat lebih awal saja.” Keyra mengulurkan tangan mengambil piring buah, berkata sambil tersenyum.

“Ya, kalian makan buah, aku bawa Gungun kembali ke kamar dulu.”

Gungun tidur awal, pada saat ini, kembali ke kamar untuk mandi dan beres-beres, menceritakan dua dongeng pengantar tidur, juga sudah tiba waktu tidur.

Setelah Sus Rani dan Gungun pergi, Keyra dan Diana juga lebih leluasa ngobrol.

Diana makan buah, lalu berkata lagi: “Ketika aku dan Desta menikah, gaun pengantin di desain secara pribadi oleh bibi ketiga, kalau tidak, coba kamu pergi mencari bibi ketiga untuk menanyakannya, dia paling menyayangimu, pasti akan memikirkan cara agar kamu bisa berpakaian cantik saat menikah.”

Keyra mendengarnya, terlihat tiba-tiba tersadar. Kenapa dia bisa lupa, Ahyon adalah seorang desainer terkenal dalam negeri.

Nona Sunarya adalah orang tipe yang terpikir apa akan langsung melakukannya, keesok harinya membawa oleh-oleh langsung pergi mengunjungi.

Ahyon biasanya santai sekali, melihat Keyra merasa sangat senang.

“Key datang ya.” Ahyon menarik Keyra duduk di sofa ruang tamu, menyuruh pembantu membuatkan teh dan menyiapkan makan siang.

“Siang makan di sini saja, aku yang akan memasakkan beberapa hidangan yang kamu sukai.” Ahyon berkata dengan senangnya.

Keyra mengangguk, memberikan oleh-oleh di tangannya ke pembantu keluarga Sunarya.

“Lain kali kalau ke sini tidak perlu beli apa-apa, cukup berat juga membawanya.” Ahyon berkata sambil tersenyum.

“Hanya sekalian jalan membeli beberapa macam buah dan camilan kesukaanmu.” Keyra menjawab.

Ahyon mengangkat tangan, dengan lembut mengelus kepala Keyra, “Anak gadis memang lebih perhatian, kedua anakku itu, sama sekali tidak ingat makanan apa yang aku sukai.”

“Kakak pertama dan kakak kedua sangat berbakti padamu, kakak ipar pertama juga menantu baik yang sangat sulit didapatkan.” Keyra menerima teh yang diberikan pembantu, berkata sambil tersenyum.

Kata-katanya baru saja terucap, kebetulan Rita menuruni tangga, “Pagi-pagi sudah dengar ada orang yang memujiku, mulut Key kami sungguh sangat manis.”

“Kakak ipar.” Keyra tersenyum sambil menyapa Rita, kemudian, mengulurkan tangan merangkul lengan Ahyon, “Bibi ketiga, aku bukan sengaja ingin memuji kakak ipar, aku mengatakan yang sebenarnya.”

Ahyon tersenyum sambil mengangguk, tentu saja dia sangat puas terhadap Rita menantunya ini.

Keyra menemani Ahyon mengobrol dan minum teh, kemudian, baru masuk ke dalam topik utama, saat bicara nadanya juga penuh gaya genit generasi muda, “Bibi ketiga, kedatanganku hari ini karena ada hal yang ingin mohon bantuanmu.”

“Kamu dan bibi ketiga tidak perlu mengatakan kata mohon, ada masalah apa, katakan saja.” Ahyon sambil tertawa mengiyakan.

Keryra Sunarya langsung mengatakan masalah gaun pengantin, tentu saja, dia tidak mengungkit masalah Zara, Ahyon dan Clara adalah sahabat baik, jika Ahyon tahu masalah ini, dalam sekejap juga akan tersebar ke telinga Clara, begitu Clara tahu, papa dan kakaknya pasti akan langsung tahu juga, itu akan memengaruhi kesan mereka terhadap Alfy.

Keyra hanya mengatakan bahwa gaun pengantin yang dipesan oleh bibi keluarga Sanusi robek di toko gaun pengantin, dia merasa ini bukan awal yang terlalu baik. Oleh karena itu, lebih baik tidak menggunakan gaun pengantin itu, tapi hari pernikahan sudah dekat, jika mencari desainer untuk membuat desain ulang, waktu juga terlalu mepet.

Ahyon mendengarnya, tidak bisa menahan diri untuk tertawa, “Bibi Alfy itu, apa pun baik, hanya apresiasinya yang sedikit menyimpang, aku pernah mendesain dua pakaian untuknya, alhasil, dia bilang terlalu polos, lalu mencari orang untuk memperbaikinya lagi, menambahkan banyak payet dan permata di pakaian, saat dipakai seperti tas kemasan. Gaun pengantin pilihannya, pasti sesuai dengan seleranya.”

Setelah Ahyon selesai mendengarnya, menyuruh Rita ke ruang kerja lantai atas untuk mengambilkan gambar desainnya.

Rita mengambilkan album gambar desain dari ruang kerja lantai atas, di dalam ada puluhan konsep desain, semua adalah gaun pengantin, ada berbagai macam tipe, ada gaun pengantin yang elegan, juga ada cheongsam warna merah, masih ada gaun pendek.

Ahyon menyerahkan album itu kepada Keyra, menyuruh dia pilih sendiri.

Keyra melihatnya dengan serius, dalam satu pandangan langsung menyukai sebuah gaun pengantin model ekor panjang, dia benar-benar sangat terobsesi dengan gaun pengantin ekor panjang.

“Suka yang ini?” Ahyon tersenyum, “Nanti aku bantu kamu ukurkan ukurannya, besok antar ke toko langsung dibuat.”

“Terima kasih bibi ketiga.” Keyra ikut tersenyum.

Saat ini, Rita keluar dari dapur, sekilas langsung melihat gambar desain gaun pengantin yang bertebaran di meja, merasa terkejut mengatakan: “Ihh, bukankah ini konsep desain yang mama buat untuk calon istri Mahen? Kenapa diletakkan di sini?”

Maul Sutedja dan Mahen adalah saudara kembar, setelah Maul Sutedja menikah dan memiliki anak, satu-satunya yang dikhawatirkan Ahyon adalah pernikahan Mahen, berharap dia bisa menemukan seorang istri yang perhatian, suami istri bisa harmonis.

Bagaimanapun, tidak ada orang tua yang bisa seumur hidup menemani anaknya, ketika orang tua masih hidup, melihat anak berkeluarga dan memiliki karier, baru bisa merasa tenang.

Kemudian, Mahen tidak tahan diomelin terus, lalu bertunangan, Ahyon penuh kegembiraan mempersiapkan perhiasan untuk menantunya, mempersiapkan gaun pengantin, bahkan sudah mendapatkan perusahaan penyelenggara pernikahan.

Hasilnya, tunangan Mahen ganti satu demi satu, sampai sekarang belum ada maksud ingin berumah tangga.

Ternyata, ini adalah gaun pengantin yang didesain oleh Ahyon untuk calon menantunya. Keyra sedikit terkejut, kemudian, diam-diam mulai membolak-balik konsep desain di tangannya, memilih ulang, “Aku pikir-pikir lagi, merasa gaun pengantin model ini lebih cantik.”

“Aku rasa ini tidak terlalu cocok denganmu, pilih model ini saja.” Ahyon mengambil gambar desain gaun pengantin ekor panjang yang berserakan di meja. Dia juga orang yang pintar, tidak mungkin tidak bisa menebak pikiran Keyra, mungkin Keyra merasa tidak boleh merebut barang yang orang sukai.

Ahyon menggeleng, tidak bisa menahan senyum, berkata: “Kamu tidak perlu berpikir banyak, mau tunggu kakak keduamu menikah, tidak tahu harus menunggu sampai kapan, bagaimanapun gaun pengantin termasuk barang fashion, seiring berjalannya waktu modelnya akan berlalu.”

“Benar, mama memberinya padamu, kamu ambil saja. Tunggu Mahen menikah, mama baru desain untuk menantunya lagi. Tiba saat itu, melihat menantunya secara langsung, mama baru bisa mendesain gaun pengantin yang lebih cocok dengannya.” Rita ikut mengatakannya. Dia memang orang yang memperlakukan orang dengan segalanya, juga pintar berbicara.

……

Dan pada saat ini, tuan muda kedua Sutedja yang terus diomelin karena tidak bersedia menikah, tidak bisa menahan diri untuk bersin.

Dia mengulurkan tangan dengan malas, mengangkat kopi yang ada di atas meja dan minum seteguk, mata yang mendalam terus menatap layar komputer yang ada di depannya.

Tanpa campur tangan Diva, Keluarga Bone bagaikan harimau yang dicabut taring dan cakarnya, sangat lemah dan tidak tahan akan pukulan. Saham Keluarga Bone sudah berhenti setelah turun selama beberapa hari berturut-turut, Keluarga Bone selain memasukkan sejumlah besar dana agar bisa menarik kembali harga sahamnya, sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa lagi.

Jika Keluarga Bone memiliki dana yang cukup untuk bersaing dengannya, mungkin cara bodoh ini juga bisa berhasil, tapi, jelas sekali Keluarga Bone tidak memiliki kemampuan ini, sudah semakin sulit dan sulit, bawahannya sudah menyelidiki, Keluarga Bone sudah menggadaikan sebagian besar asetnya ke bank untuk dijadikan uang tunai, terus diinvestasikan ke dalam pasar saham, tapi ada berapa banyak aset yang bisa digadaikan Keluarga Bone, dalam hati Mahen tahu dengan jelas, jika melawan dirinya, benar-benar cari mati.

Saat ini, terdengar suara ketuk pintu kantor dari luar, asisten membuka pintu dan masuk ke dalam, meletakkan sebuah laporan ke atas mejanya.

Mahen melirik sejenak dengan mata acuh tak acuh, tidak bicara, tatapan mata terus menatap layar komputer.

Mahen selalu baik kepada bawahannya, dan asisten sudah mengikuti dia selama beberapa tahun, sudah bukan hubungan antara atasan dan bawahan, melainkan hubungan antara sahabat atau saudara.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu