Suami Misterius - Bab 1256 Bukankah Kamu Mengatakan Dia Adalah Anak Haram

Keyra membuka mata melihat langit-langit di atas kepalanya, akhirnya pikirannya sadar.

“Aku segera pergi ke firma hukum, kamu bantu aku pisahkan berkas-berkas terbaru.”

Keyra mematikan telepon, membuka selimut dan turun dari tempat tidur, setelah mencuci muka dan bersih-bersih, ganti pakaian profesional, kemeja putih dan rok ketat warna hitam, dia terlihat lebih berkemampuan dan perpengalaman.

Keyra membawa tas tangan turun ke lantai bawah, pada saat ini, hampir semua orang tidak ada di rumah, yang bekerja pergi bekerja, yang sekolah pergi sekolah.

Hanya ada Sus Rani yang sedang sibuk di dapur, menyiapkan makan siang dan makan malam untuk seluruh anggota keluarga.

“Bibi Rani, dimana mamaku?” Keyra berdiri di pintu dapur, menjulurkan kepala bertanya.

“Pergi ke rumah sakit.” Jawab Sus Rani “Tadi pagi mamamu menerima telepon, sepertinya mengatakan siapa yang sudah melahirkan, aku juga tidak dengar dengan jelas, pokoknya, setelah menutup telepon, dia bahkan tidak sarapan pagi, langsung tergesa-gesa pergi.”

“Shakira sudah melahirkan?” Keyra agak terkejut mengatakannya.

Clara pergi dengan terburu-buru, takutnya Shakira melahirkan secara prematur. Perkiraan tanggal persalinan Shakira masih sebulan lebih, pada saat ini melahirkan secara prematur, tidak tahu bagaimana situasinya.

Kemudian, Keyra juga terburu-buru pergi, sambil jalan, sambil menelepon Dina.

“Halo, nona besar, apakah kamu sudah tiba? Berkas sudah hampir selesai aku rapikan……” Dina belum selesai bicara, sudah dihentikan oleh Keyra.

“Shakira melahirkan secara prematur, aku harus pergi ke rumah sakit, kamu bantu aku izin dengan bos.” Keyra berkata.

“Melahirkan secara prematur? Apakah situasinya serius?” Nada bicara Dina juga ikut panik.

“Sementara masih belum jelas, harus ke rumah sakit dulu baru bisa tahu.” Keyra sudah tiba di garasi, membuka pintu di jok pengemudi.

Dia mengakhiri telepon, menyalakan mesin mobil, mobil melaju cepat keluar dari halaman dan masuk ke jalan utama.

Saat ini, di rumah sakit.

Jam tiga subuh tiba-tiba Shakira ada reaksi, karena melahirkan secara prematur, ditambah malnutrisi, berat bayi tidak sampai 2,5 kg, jadi lahir dengan cepat sekali juga tidak banyak menderita.

Untung saja, meski anak dilahirkan secara prematur, tapi perkembangan fungsi paru-parunya telah sempurna, sementara tidak ditemukan adanya masalah. Hanya saja, berat badan terlalu ringan, namun, anak kecil tumbuh dengan cepat, asalkan baik-baik merawatnya, akan tumbuh dengan cepat.

Anak tidak bermasalah, tapi masalah Shakira yang serius.

Awalnya Lena mengira setelah melahirkan, kondisi Shakira akan membaik, tapi jelas sekali harapannya sia-sia.

Setelah melahirkan, Shakira menjadi lebih diam, hampir tidak bicara, sepanjang hari selalu termenung sendiri, suasana hatinya juga sangat pesimis.

Lena berulang kali menekankan bahwa anak tidak bermasalah, tapi Shakira sepertinya tidak percaya. Matanya tidak berkedip terus menatap anaknya, saat anak rewel dan nangis, dia akan panik dan kebingungan bertanya pada dokter, apakah anaknya bermasalah, apakah akan meninggal. Saat anak kenyang minum susu dan tidur, dia sering mendekatkan diri ke dada anaknya, mendengar nafas dan detak jantung anaknya.

Gejala Shakira adalah depresi pasca persalinan yang sudah sangat khas dan sangat parah, kecenderungan pesimis bunuh diri bisa muncul kapan saja.

Pagi ini, anak habis divaksin dan menangis hebat, Gerald terus menggendong si kecil sambil membujuknya, kemudian, menggendong dia ke samping tempat tidur Shakira, berhati-hati mengatakan: “Shakira, kamu lihat putra kita, betapa patuhnya, barusan saat divaksin sangat patuh dan tidak bergerak.”

Shakira mendengarnya, perlahan mengangkat kelopak matanya, melihat dia, nada bicara sangat datar mengatakan: “Jelas-jelas sudah tahu tidak ada gunanya berjuang, untuk apa melakukan hal yang tidak berguna.”

Awalnya Gerald tersenyum, hampir dalam sekejap senyuman membeku di wajahnya. Tangannya yang menggendong bayi juga berubah menjadi kaku.

Shakira perlahan mengalihkan pandangannya, ditujukan ke wajah anaknya, tiba-tiba mencibir dan berkata dengan sinis: “Putra kita? Bukankah kamu mengatakan bahwa dia adalah anak haram.”

Shakira perlahan mengatakannya, sama seperti sebilah pisau dengan kejam menancap di hatinya, terasa sakit dan berlumuran darah.

Pada saat itu, dia baru saja mendapatkan hasil test dna, mengira anak dalam perut Shakira bukan anaknya.

Awalnya, dia ingin bicara baik-baik padanya, asalkan Shakira bersedia mengaborsi anak itu, maka dia tidak akan mempermasalahkannya lagi, bisa mulai dari awal lagi bersamanya.

Namun, pada saat itu emosional keduanya juga tidak terlalu baik, terjadi perselisihan yang sengit, dia benar-benar terlalu marah baru keceplosan, mengatakan bahwa anak dalam perutnya adalah anak haram.

Saat itu, tatapan mata Shakira saat melihatnya, seolah-olah melihat orang asing, kemudian, dia menyuruhnya pergi.

Pada saat ini, Gerald sangat membenci dirinya. Sayang sekali, kata-kata yang sudah diucapkan seperti air yang sudah ditumpahkan, sudah tidak bisa ditarik kembali.

Shakira mengulurkan tangan, menggendong anak dari dalam pelukannya.

Gerakan Shakira menggendong anaknya sangat lembut, bahkan sedikit berhati-hati, menggendong anak yang kecil sekali ke dalam pelukannya.

Berat anak tidak mencapai 2,5kg, kecil sekali, wajah mungil hanya sebesar kepalan tangan, mata masih bengkak. Tampaknya anak merasakan ibunya, meringkuk di dalam pelukan lembut ibunya, menggerakkan mulut kecil, mengeluarkan suara pelan dua kali, sepertinya sangat puas sekali.

Shakira melihat anak dalam pelukannya, mata menjadi sembab, bergumam: “Sungguh tidak tahu membawamu ke dunia ini sebenarnya benar atau salah.”

Ucapan Shakira, tanpa sebab membuat Gerald ketakutan. “Shakira.” Dia membisikkan namanya sekali, setengah berlutut di samping ranjang, suara serak sekali, bahkan sedikit terisak-isak.

“Shakira, bolehkah kamu jangan seperti ini, semua ini salahku, kamu boleh memukuli atau memarahiku……aku mohon padamu, kamu jangan menghukum dirimu sendiri.”

Shakira sangat tenang sekali, sepertinya tidak peduli apa yang dia katakan dan lakukan, sama sekali tidak bisa mempengaruhi suasana hatinya. Dia hanya berulang kali berkata dengan datar dan tenang: “Aku yang salah, aku yang salah, aku yang salah……”

Shakira merasa, dia yang sudah salah. Jika, pada waktu itu tidak menerimanya, tidak jatuh cinta padanya, tidak menikah dengannya, tidak melahirkan anak untuknya, maka tidak akan berubah menjadi seperti sekarang ini.

Shakira hampir tanpa sadar memeluk erat anak dalam pelukannya, mungkin tidak hati-hati membuat anak merasa sakit, anak yang awalnya tertidur pulas, tiba-tiba membuka mulut dan mulai menangis.

Sepetinya Shakira ketakutan, melihat anak dalam pelukannya dengan wajah kebingungan. Dia masih begitu kecil, masih begitu lemah, dia memiliki seorang ibu yang tidak berguna, kelak harus bagaimana.

Tiba-tiba Shakira merasa masa depan suram sekali, dia tidak bisa melihat jalan di depan, tidak ada arah, tidak tahu harus bagaimana baru bisa melepaskan diri, mungkin, kematian baru bisa melepaskan semua ini.

Anak terus menangis dan meronta di dalam pelukan Shakira, Shakira hanya tertegun memeluknya, tatapan melayang seperti kehilangan jiwanya.

Gerald merasa kondisinya tidak benar, menggendong anak dari dekapannya dan membujuk anak agar tenang.

Kemudian, dia menekan tombol merah di samping tempat tidur, bel berbunyi, dokter dan perawat dengan cepat sudah ke sini.

Hanya saja, terhadap kondisi Shakira, Lena juga tidak berdaya, dia adalah dokter kandungan dan ginekolog, mengobati tubuh tidak mengobati hati. Dia hanya bisa menyarankan agar Shakira menemui psikiater.

Namun, Shakira sangat menolak untuk menemui psikiater. Asalkan Gerald mengajak dia menemui psikiater, dia akan bertanya pada Gerald: “Apakah menurutmu aku sakit jiwa? Kalau begitu, kamu langsung antar aku ke rumah sakit jiwa saja.”

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu