Suami Misterius - Bab 1246 Kerja Lembur Bersama Alfy?

“Maukah berkunjung ke kamar tidur?” Alfy bertanya. Meskipun dengan nadanya bertanya, tetapi Alfy sudah menggandeng tangan Keyra dan menariknya keluar dari ruang ganti.

Di sebelahnya adalah kamar tidur utama dari seluruh ruangan, areanya sangat luas. Di dalam kamar terdapat kamar mandi terpisah dan ruang berjemur. Dekorasi dan tata letaknya sangat bergaya. Tetapi kamar tidur digunakan untuk tidur dan tidak ada tempat yang perlu dilihat.

Dan tujuan Alfy membawanya ke kamar tidur tentu saja bukan untuk melihat-lihat, tetapi ingin tidur dengannya. Dalam hal ini, keduanya secara diam-diam saling mengerti.

Di usia Alfy yang penuh energi ini, terlibat dalam awal keinginan nafsu, bahkan hanya perpisahan singkat, baginya adalah sebuah siksaan.

Pintu kamar tertutup pelan di belakang mereka, Alfy memanfaatkan situasi ini, menekan Keyra di satu sisi dinding, telapak tangannya membelai pinggang Keyra, suhu meningkat mengejutkan orang.

Keyra perlahan mengangkat dagunya, sepasang mata yang indah bersinar menatap Alfy dan berkata sambil tersenyum "Bukankah mengajakku berkeliling ruangan?"

“Tidak terburu-buru, lakukan sesuatu yang lebih berarti dulu.” Bibir Alfy mendekati telinganya dan bergumam pelan.

Keyra tersenyum, perlahan melingkarkan lengannya di leher Alfy, bertanya dengan nada genit "Apakah kamu merindukanku?"

"Rindu. Aku benar-benar rindu." Alfy menjawab.

“Rindu apanya?” Keyra bertanya dengan bercanda.

Alfy mengangkat alisnya perlahan, di antara alisnya menunjukkan pesona jahat "Apakah ingin tahu?"

Keyra sepertinya memikirkan sesuatu, wajahnya yang halus memerah seketika, kemudian mereka berdua saling berpelukan, berpindah dari pintu ke tempat tidur dan jatuh bersama ke tempat tidur yang empuk.

Perpisahan sejenak membuat hubungan semakin dekat. Meskipun Alfy berusaha untuk bersabar, tetapi masih sedikit bersemagat. Karena tidak berhati-hati, Alfy membuat gaun Keyra robek.

Wajah Keyra tampak tertekan, memandang Alfy dengan wajah sedih dan berkata "Alfy, kamu harus membayarku!"

“Um, aku akan membayarmu.” Alfy tersenyum dan mencium bibir merahnya yang lembut...

Setelah berlama-lama dan selesai, Keyra meringkuk, bersandar di lengan Alfy, setengah menutup matanya, dengan posisi bermalas-malasan, tetapi Keyra masih memprovokasi dengan gelisah.

“Apa tidak lelah?” Mata Alfy menjadi serius, tersenyum dan berkata: “Patuhlah sedikit, jangan membuat onar.”

Keyra tersenyum, mengubah posisi yang nyaman dan berbaring di lengan Alfy, tetapi ujung jari putihnya dengan pelan menggambar lingkaran di hati Alfy.

“Jangan membuat onar.” Nada suara Alfy penuh dengan kasih sayang, Alfy meraih tangan kecilnya yang tidak bisa diam, tiba-tiba berbalik dan menekan Keyra di bawah tubuhnya.

"Ah!" Keyra berteriak. Keyra membuka lebar mata indahnya dan segera memberontak: "Aku sangat lelah."

“Kalau lelah, mengapa masih tidak bisa diam, pembohong kecil.” Lengan Alfy yang kuat melingkari pinggang Keyra yang ramping, lalu menundukkan kepala dan hendak mencium Keyra, tetapi Keyra mengulurkan telapak tangan dan menutupi bibir Alfy, mengelak ke kiri dan kanan untuk menghindari ciumannya.

Dua orang berada di tempat tidur, tertawa dan bercanda, di dalam suara tawa, tiba-tiba bercampur dengan nada ponsel berdering.

"Hentikan, hentikan, Alfy, sudahi semua ini, baiklah, aku mengaku kalah!" Meskipun Keyra berkata demikian, tetapi Keyra sama sekali tidak berpikir seperti itu. Sederetan gigi putih kecil menggigit bahu Alfy dan meninggalkan bekas.

Alfy sama sekali tidak peduli, menundukkan kepala dan mencium bibirnya, tatapan matanya masih lembut dan penuh kasih sayang.

Alfy bangkit dari tempat tidur dan duduk, mengenakan kemeja, kemudian mengambil ponsel di meja samping tempat tidur dan menyerahkannya pada Keyra.

Keyra tertutup dengan seprai, bangkit dari tempat tidur dan duduk, mengambil ponsel dan melirik nama penelepon, ternyata adalah nomor telepon rumahnya.

Keyra mengatur napasnya, kemudian menjawab panggilan. Di sisi lain telepon, Clara bertanya dengan suara lembut: "Key, kata abangmu, kamu penerbangannya pagi ini, mengapa masih belum kembali? Sus Rani sudah memasak satu meja penuh makanan kesukaanmu. Jika kamu masih tidak kembali, makanannya akan dingin. "

Keyra: "..."

Keyra merasa seperti tidak tahu harus berkata apa. Dulu, setiap kali melakukan perjalanan bisnis, Keyra buru-buru pulang setelah turun dari pesawat. Sus Rani akan memasak secara khusus dan memasak satu meja penuh makanan kesukaannya.

Tapi sekarang situasinya sudah berbeda dari dulu, Keyra sekarang sudah memiliki kekasih dan masih ingin berkencan dengan kekasihnya.

Keyra memegang dahinya dengan satu tangan dan berkata dengan nada yang agak gugup: "Bu, aku di firma hukum. Aku masih harus menangani beberapa kasus. Aku akan kembali nanti malam."

Di ujung telepon, Clara sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tetapi Keyra langsung menyelanya "Bu, aku sedang sibuk, nanti saja bicaranya."

Setelah selesai berbicara, Keyra segera mengakhiri panggilan.

Keyra memegang ponselnya, terasa jantungnya berdetak kencang. Keyra tumbuh dewasa hingga saat ini, hal yang paling tidak bisa dia lakukan adalah berbohong.

“Di firma hukum?” Di samping, Alfy mengangkat alisnya, dengan sedikit pesona jahat di antara alisnya, jari-jarinya yang panjang dengan ringan mengangkat dagu Keyra.

Keyra mengerutkan bibir merahnya, mengulurkan tangan mendorong dada Alfy dengan tidak senang "Semuanya gara-gara kamu. Aku sangat sulit untuk berbohong. Berbohong akan membuat hati menjadi tidak tenang."

“Um, semua salahku.” Alfy tersenyum, kemudian menggandeng tangan Keyra dan menariknya ke dalam pelukannya lagi, lalu menekan di bawah tubuhnya...

Dua orang bermain-main dari pagi sampai sore. Setelah itu, Keyra berselimut dan tertidur di sore hari, begitu tidur langsung sampai malam.

Jika bukan karena ponsel berdering terlalu keras, Keyra mungkin belum bangun.

Keyra tertidur dan merasa sedikit pusing, mengeluarkan tangannya dari dalam selimut, kemudian meraba dengan sembarangan dan terpegang ponselnya, lalu meletakkan di telingannya dan menjawab.

"Halo..." Suara Keyra sedikit serak.

“Keyra, apakah kamu masih ingin mengatakan, malam ini akan bekerja lembur di firma hukum? Kerja lembur bersama Alfy? Apakah aku perlu menjemputmu di firma hukum?” Di ujung telepon, terdengar suara Desta yang tajam dan berat.

Keyra masih setengah tertidur dan setengah terjaga. Mendengar suara abangnya, Keyra seperti kepalanya dituang seember air dingin dan tiba-tiba semua rasa kantuknya hilang.

Keyra seketika bangkit dari tempat tidur dan duduk, secara spontan melihat ke arah luar jendela. Di luar jendela, matahari sudah terbenam dan hanya tersisa sentuhan terakhir dari sisa cahaya, matanya menyaksikan langit akan menjadi gelap.

“A, aku akan segera pulang.” Keyra menjawab.

“Um.” Desta menjawab dan menutup telepon.

Setelah mendengar nada sibuk di telepon, Keyra merasa tidak berdaya.

Saat ini, pintu kamar terbuka dan Alfy berjalan masuk, tangannya memegang pakaian. Gaun Keyra tidak sengaja robek, Alfy memilih model yang hampir sama dari ruang ganti sebelah.

“Sudah bangun?” Alfy berjalan sambil tersenyum hangat, duduk di samping tempat tidur, membungkuk dan mencium keningnya.

Keyra mengerutkan bibir merahnya, berkata dengan kesal: "Langit sudah mulai gelap, Alfy, mengapa kamu tidak membangunkanku?"

"Melihat kamu tidur begitu nyenyak, aku tidak rela, ada apa?"

"Abangku sudah menelepon dan mendesakku. Dia pasti telah memeriksa informasi penerbanganku dan tahu bahwa aku bersamamu." Keyra berkata tidak berdaya, tubuhnya lemas bersandar di lengan Alfy.

Sebenarnya, jika menikah lebih awal tampaknya tidak ada yang salah. Setidaknya, saat berkencan tidak perlu dikejar-kejar oleh waktu, seolah-olah seperti sedang berselingkuh.

Alfy tersenyum ringan dan menyerahkan pakaian pada Keyra "Ganti pakaianmu, aku akan mengantarmu kembali, bukankah rumahmu masih memiliki kontrol akses?"

Keyra mengangguk, memegang pakaiannya dan memerintahkan Alfy untuk berbalik.

Meskipun keduanya sudah sangat dekat, tetapi Keyra malu dan segan untuk berganti pakaian di depannya.

Alfy tertawa dan membalikkan badannya.

Keyra mengganti pakaiannya dan meninggalkan vila bersama dengan Alfy.

Villa Alfy agak jauh dari rumah Sunarya dan mengejar jam sibuk pulang kerja malam hari. Setelah terjebak di jalan selama satu jam, barulah mobil berhenti di depan pintu Villa Sunarya.

Keyra melepaskan sabuk pengamannya dan tidak sabar untuk membuka pintu, keluar dari mobil. Alfy juga membuka pintu pengemudi dan ikut turun.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu