Suami Misterius - Bab 1244 Menyakiti Membawa Kesenangan Sesaat, Setelah Meminta Maaf Harus Berjuang Untuk Mendapatkannya Kembali

Di bangsal, Shakira tidur dengan nyenyak, wajahnya masih terlihat pucat.

Lena berdiri di samping tempat tidur, sedang menyesuaikan kecepatan infus dengan cermat.

“Bibi Tahar, Ibu.” Gerald menyapa dengan suara pelan.

Wajah Honey dingin dan mengabaikan Gerald. Lena hanya mengangguk sedikit.

“Bibi Tahar, bagaimana kondisi Shakira dan anak?” Gerald bertanya lagi.

Lena sedikit mengernyit alisnya dan berkata "Bicaralah di luar, jangan sampai mengganggu Shakira yang lagi istirahat."

Tiga orang itu berjalan keluar dari bangsal. Tepat saat pintu bangsal ditutup, Honey mengangkat tangannya dan menampar Gerald tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

“Mengapa aku melahirkan kamu yang begitu bajingan?” Honey sangat marah, putranya sudah tumbuh begitu besar dan dewasa, ini adalah pertama kalinya Honey memukulnya.

Gerald dengan jujur menerima tamparan itu, tetapi masih tetap bertanya dengan cemas "Bibi Tahar, bagaimana Shakira?"

Lena menghela nafas dengan berat "Situasinya tidak terlalu baik dan mungkin akan lahir prematur. Selain itu, Shakira mengalami depresi prenatal yang sangat serius. Inilah yang paling menyusahkan dan berdampak besar pada orang dewasa dan anak-anak."

Orang memiliki sedikit pengetahuan pasti akan tahu betapa pentingnya pendidikan kehamilan dan prenatal selama masa kehamilan, ibu hamil harus memenuhi nutrisi dan menjaga suasana hati mereka agar tetap bahagia.

Sejak kehamilannya, Shakira terus diinterogasi oleh Gerald. Shakira mengalami depresi dan tidak bisa makan.

Menilai dari situasi saat ini, janin kekurangan gizi, panjang dan berat badan semuanya lebih kecil dari kehamilan pada umumnya, Shakira juga sama kekurangan gizi dan menderita anemia berat serta depresi berat.

Situasi yang paling baik adalah anak kekurangan gizi, setelah dilahirkan bisa memberinya nutrisi secara perlahan. Setelah melahirkan, Shakira dapat memulihkan kesehatannya melalui perawatan dan penjagaan yang cermat.

Dan yang terburuk adalah berbagai situasi serius mungkin bisa terjadi. Jika ibu yang awalnya depresi prenatal berubah menjadi sindrom depresi pascapartum, maka akan menyebabkan gangguan mental. Setelah bayi lahir, mungkin akan bertemu dengan berbagai masalah seperti perkembangan fisik yang tidak sempurna dan lainnya.

Lena pernah menerima pasien yang mana suaminya selingkuh saat istrinya sedang hamil, hal ini menyebabkan depresi pada ibu. Setelah anak lahir, ibu bunuh diri karena depresi. Dan anak tersebut didiagnosis autisme pada usia dua tahun. Ayah membawa anak autis tersebut berobat kemana-mana dan hampir menghabiskan kekayaannya.

Hanya karena pria tidak bisa mengendalikan tubuh bagian bawahnya, lalu menyebabkan tragedi kehancuran keluarga.

Karena itu, Honey menampar Gerald dan Gerald menerimanya. Meskipun dirinya dijebak, itu karena dirinya bodoh.

Namun, masalah selanjutnya sudah tidak berhubungan lagi dengan Keyra. Honey sangat pandai merawat orang, ada Lena di sana, Shakira dan anaknya pasti akan aman.

Dan Gerald masih harus melewati perjalanan panjang untuk mengejar istrinya, siapapun tidak bisa membantunya.

Keyra sudah memesan tiket penerbangan keesokan paginya dan dia sudah tidak sabar ingin pulang ke rumah.

Malam itu, Keyra berbicara dengan Alfy dan sengaja memberitahu Alfy informasi penerbangannya dan waktu pesawat mendarat.

Alfy berkata: "Besok pagi akan ada pertemuan pagi..."

Keyra: "..."

Keyra menggenggam ponsel dan tidak berbicara, wajahnya tampak kecewa. Kemudian, mendengar Alfy melanjutkan perkataannya: "Aku akan meminta sekretaris untuk membatalkan pertemuan lebih dulu."

Setelah mendengarkannya, Keyra mengangkat sudut bibirnya, wajahnya perlahan-lahan tersenyum dan berkata dengan imut : "Alfy, aku merindukanmu."

Mereka baru berpisah selama beberapa hari saja, tetapi membuat Keyra benar-benar merasakan apa maksud dari kata tidak bertemu sehari bagaikan tidak bertemu selama tiga musim gugur.

Keyra ingin, Keyra sangat ingin sekali menikah dengan Alfy, dengan menikah dengan Alfy, Keyra bisa selalu tinggal bersama selamanya tanpa harus menanggung rasa sakit karena perpisahan.

“Aku juga merindukanmu” Alfy menjawab.

Keyra memegang ponselnya, setengah berbaring di tempat tidur dan meregangkan tubuhnya perlahan, dengan nada santai, Keyra melanjutkan: "Kasus ini akhirnya selesai dan bisa bernapas dengan lega."

“Mendengarkan nada suaramu, hasilnya pasti cukup bagus.” Alfy berkata sambil tersenyum.

Keyra sedikit mengerutkan bibir merahnya, dengan nada tidak berdaya "Sama sekali tidak baik! Saat menyakiti pihak lawan terasa sangat bahagia, tetapi saat meminta maaf dan ingin mendapatkannya kembali maka harus berjuang mati-matian. Kedepannya, Geri akan merasakan ini."

Setelah mendengarkannya, Alfy berpikir sejenak dan menjawab: "Apakah kamu sedang mengingatkanku? Key, tidak peduli kapanpun itu, aku tidak akan rela menyakitimu."

Keyra tertegun sejenak, Keyra bersumpah kepada Tuhan bahwa apa yang dirinya katakan barusan hanyalah emosi, sama sekali tidak ada maksud mengingatkan Alfy.

Namun, perkataan Alfy membuat hatinya merasa panas dan matanya sedikit merah.

Ada keheningan singkat di kedua ujung telepon. Kemudian, Alfy berkata dengan lembut "Bukankah besok kamu harus naik penerbangan pagi? Istirahatlah lebih awal dan sampai jumpa besok."

“Um, Sampai jumpa besok.” Keyra dengan pelan mengecup mikrofon, lalu kemudian mengakhiri panggilan.

Keyra mandi sebentar, setelah itu kembali ke tempat tidur dan beristirahat.

Malam itu, Keyra bermimpi aneh, bermimpi bahwa dirinya berada di sebuah pulau terpencil, hanya seorang diri kesepian dan ketakutan. Kemudian, Alfy tiba-tiba muncul, Alfy memeluknya dan berkata kepadanya: Jangan takut, aku ada di sini, aku akan selalu bersama denganmu.

Dalam bunga tidurnya, Keyra sedikit membalikkan badannya, lalu menekuk bibirnya dan tersenyum.

Keyra sedang bermimpi indah dan tidak ingin bangun, tiba-tiba terdengar bel pintu berbunyi dan suara yang tiba-tiba menarik Keyra kembali ke dunia nyata dari tidurnya.

Keyra menggosok matanya, bangkit dari tempat tidur dan duduk, secara tidak sadar mengambil arloji di meja samping tempat tidur untuk melihat jam, sudah jam enam pagi dan langit di luar jendela mulai terang.

Keyra mengenakan pakaiannya dan turun dari tempat tidur, lalu membuka pintu, Dina menyeret koper dan masuk dengan tergesa-gesa.

"Nona besarku, mengapa kamu masih belum bangun dan mengemasi barang-barangmu. Pagi hari di Kota A sekitar jam tujuh akan mulai sibuk. Jika terjadi macet di jalan, maka akan sangat merepotkan."

Dina berkata sambil membantu Keyra mengemasi barang bawaannya. Keyra pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah keluar, Keyra memakai riasan ringan dan mengenakan rok panjang yang elegan, berdandan dengan sangat cantik.

“Situasi apa ini, apakah berencana untuk selingkuh di pesawat!” Dina bertanya dengan wajah bingung sambil menutup kopernya.

"Di benakmu hanya penuh dengan perselingkuhan!" Keyra mengulurkan tangan dan menunjuk ke kepalanya.

“Omong kosong, aku seorang wanita muda lajang, tentu saja benakku penuh dengan perselingkuhan dan pria” Dina menjawab dengan wajar.

Keyra: "..."

Keyra sangat menyukai kejujuran Dina.

Semua barang sudah dikemas, Keyra membawa koper dan berjalan masuk ke dalam lift bersama Dina, berencana untuk check out di lantai bawah.

Saat lift turun, Keyra menguap dan berkata "Setelah pesawat mendarat, kita akan berpisah jalan. Pria idamanku datang menjemputku di bandara. Kamu jangan menjadi orang tengah, karena akan sangat mengganggu."

Dina: "... Apakah ongkos taksi untuk kembali akan digantikan?"

Ongkos taksi Dina sebenarnya tidak diganti setiap saat, tetapi Dina pasti akan mengambil kesempatan untuk bisa mendapatkan uangnya. Keyra memelototinya dengan marah, mengertakkan gigi dan menjawab: "Ganti."

Hati Dina gembira, tersenyum dan menjawab: "Jangan khawatir, Sunarya yang besar dan kuat, begitu pesawat mendarat, si kecil akan segera menghilang dari matamu."

Setelah kembali dari Kota A, Keyra merasa bahwa perjalanan dua jam itu sangat panjang dan lama, terasa gelisah dan tidak bisa duduk dengan tenang dan sudah meminum tiga cangkir kopi.

Dina tidak bisa menahan diri untuk menertawakannya "Alfy yang seharusnya merasa cemas, apa yang kamu khawatirkan. Nona besar Sunarya, perempuan harus lebih tenang. Seorang wanita semakin tenang, maka pria akan semakin mudah kehilangan kendali."

Keyra jelas mendengarkan kata-kata Dina dan terus bergumami di dalam hatinya: Tenang, tenang, harus tenang.

Namun, saat pesawat mendarat, Keyra berada dipintu keluar bandara dan melihat Alfy berdiri di sana, berdiri dengan tubuh yang tegap, semua kata tenang sudah berada di belakang kepalanya dan langsung masuk ke dalam pelukannya.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu