Suami Misterius - Bab 1195 Berlebihan

Hingga akhirnya, Keyra menetapkan arah perdebatannya pada kelalaian yang berujung pada kematian.

Brigita awalnya tidak ingin membunuh Daria, jadi sifat kasus ini sama sekali bukanlah kasus pembunuhan yang disengaja. Hanya saja, pengacara sudah terbiasa berpikir normal. Karena tidak ada bukti manusia dan bukti material yang dapat membuktikan apa yang kamu katakan itu benar, maka kamu dinilai sedang berbohong dan dibela sesuai dengan kasus pembunuhan yang disengaja.

Dalam kasus pembunuhan yang disengaja, dia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Dari segi pengacara, dia telah mencoba yang terbaik.

Tapi Keyra berbeda. Dia masih muda dan berani, berani berpikir dan berani bertarung.

Dia bahkan suka berpikir terbalik. Meski tidak ada bukti yang membuktikan apa yang dikatakan Brigita benar, tapi tidak ada juga bukti yang membuktikan dia berbohong. Menurut prinsip tidak diragukan, Brigita seharusnya tidak bersalah.

Keyra mencari banyak kode hukum dan dokumen, lalu menemukan titik paling kritis antara pembunuhan yang disengaja dengan kematian karena kelalaian.

Karena Daria kemungkinan besar akan menjadi ibu tiri Brigita, ada konflik perasaan dan kepentingan di antara mereka. Terlalu jauh menganggap motif ini sebagai dasar Brigita membunuh Daria.

Ada berapa banyak ibu tiri yang tidak terhitung di dunia ini. Meskipun ibu tiri tidak dapat mencintai anak tiri mereka seperti ibu mereka sendiri, tapi ada berapa banyak ibu tiri dan anak tiri yang bisa hidup rukun. Bahkan ada beberapa anak tiri berbakti kepada ibu tiri.

Memang benar sebagian kecil ibu tiri memperlakukan anak tiri mereka dengan kasar dan bahkan bersaing memperebutkan harta. Tapi aku tidak pernah mendengar ada yang demi kematian.

Bagaimanapun, membunuh orang bukanlah seperti membunuh ayam. Dari segi hukum, membunuh orang harus dibayar dengan nyawa mereka.

Keyra sudah menentukan arah debatnya dan langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bukti. Ini langkah tersulit, karena bukti kuat yang dimiliki Brigita terlalu sedikit.

Selama beberapa hari Keyra sibuk dengan kasus ini, bahkan hampir tidak memiliki waktu untuk pacaran.

Sore harinya, Alfy datang menjemputnya dari kantor untuk makan malam bersama, alhasil, baru setengah jalan perjalanan Keyra sudah tertidur di kursi penumpang.

Dia tidur nyenyak, wajahnya tampak tenang dan ekspresinya pucat lesu. Dia terlihat sangat lelah dan mengantuk. Alfy tidak ingin membangunkannya.

Pada akhirnya, candle light dinner tidak terjadi. Alfy menurunkan posisi tempat duduknya, lalu melepas jas menutupi tubuhnya.

Keyra tidur dengan tenang dan Alfy menjaganya dari samping. Lalu diam-diam menatapnya penuh perhatian.

Keyra mewarisi gen baik dari orang tuanya, bahkan ketika dia tertidur, dia terlihat sangat cantik. Bulu mata tebal yang panjang memberikan bayangan pada kulitnya yang cerah, bibirnya yang kemerahan dan lengkungan sudut bibir yang begitu memikat.

Saat ini, Alfy merasa kalau bisa terus menjaganya seperti ini, itu akan menjadi pilihan yang baik.

Ujung jarinya mengusap pipinya dengan lembut dan akhirnya berhenti di sudut bibirnya, kemudian dia tidak bisa tidak membungkuk untuk menciumnya.

Setelah memberikan ciuman, Alfy tidak ingin membangunkannya.

Dalam tidurnya, Keyra sepertinya merasakan sesuatu dan tanpa sadar mengulurkan tangannya merangkul leher Alfy dan membalas ciumannya.

Keduanya berciuman dengan dalam, lalu karena tidak bisa bernafas, Keyra tersadar.

Bulu matanya yang panjang bergetar beberapa kali dan membuka matanya.

Bayangan hitam Alfy terpantul di matanya yang gelap. Mungkin karena Keyra baru saja bangun, dia terlihat sedikit bingung, mengerutkan bibir merahnya, dirinya yang seperti itu terlihat sangat imut dan cantik.

Alfy tidak tahan untuk menciumnya lagi, Keyra tersenyum manis, melingkarkan lengannya di lehernya, lalu bersandar ke pelukannya.

“Kenapa aku tertidur?”ucap Keyra sedikit kesal. Kemudian mengangkat tangannya melihat jam. Awalnya mengira dirinya hanya tidur sebentar, ternyata sudah pukul 9:30.

“Apakah restorannya sudah tutup?”Keyra segera duduk dan melihat keluar jendela mobil. Restoran tempat mereka makan sudah memasang papan ‘Tutup’.

Keyra mengerutkan bibirnya, dirinya terlihat kesal dan tidak berdaya. Candle light dinner yang dikatakan berakhir dengan dirinya tertidur.

Alfy yang melihatnya seperti ini, tersenyum dan mengusap kepalanya. “Aku sudah membungkuskannya untukmu, nanti setelah pulang ke rumah bisa dipanaskan.”

Setelah Alfy selesai berbicara, dia menegakkan tubuhnya dan menyalakan mobil. Dia memutar setir dan tersenyum lembut, “Aku akan mengantarmu pulang, kalau lebih malam lagi sudah jam tutup pintu.”

Ketika mobil Alfy berhenti di depan pintu vila keluarga Sunarnya, kebetulan tepat dengan waktu jam pulang.

Keyra keluar mendorong pintu mobil dan Alfy juga ikut turun menyerahkan kotak makanan padanya.

Keyra mengulurkan tangan mengambil kotak makanan dan berkata dengan nada meminta maaf: “Seharusnya minggu ini pergi mengunjungi paman, tidak disangka aku menerima kasus yang begitu rumit.”

“Tidak apa-apa.”ucap Alfy dengan lembut.

Keyra tersenyum, berkata, “Kalau begitu aku pulang dulu.”

Alfy menatapnya dalam-dalam, lalu mengulurkan lengan memeluknya.

Tanpa sadar Keyra terkejut, ini di depan pintu gerbang rumahnya, mereka yang saling berpelukan kalau dilihat oleh ayah dan kakaknya pasti akan menimbulkan masalah.

Alfy yang merasakan perlawanannya, tanpa sadar mengencangkan lengannya memeluk Keyra lebih erat.

“Aku hanya ingin memelukmu lebih lama.”ucap Alfy lembut sembari memohon.

Tiba-tiba Keyra sedih, dia dengan patuh membiarkan Alfy memeluknya dan menjinjit mencium bibir Alfy.

Alfy tersenyum lembut, melepaskannya, melihatnya berjalan masuk ke vila dan menaiki tangga.

Keyra berdiri di depan pintu, menoleh, tersenyum dan melambaikan tangan padanya, lalu berjalan masuk ke vila.

Ketika dia mengganti sandal dan berjalan masuk dengan pelan, tiba-tiba lampu di atas kepalanya menyala.

Desta yang mengenakan piyama, berdiri di atas tangga menatapnya.

“Sudah pulang?” Tanya Desta dengan dingin.

“Ehn.” Jawab Keyra.

“Pulang telat lagi.” Ucap Desta.

“Hanya telat beberapa menit saja, jangan terlalu perhitungan.” Setelah Keyra selesai berbicara, dia membawa kotak makanannya ke dapur.

Desta mengikutinya masuk ke dapur, melihatnya menyenandungkan sebuah lagu, memanaskan makanan di microwave, lalu duduk di meja makan dan makan dengan sumpit.

Desta setengah bersandar ke pintu, menyipitkan mata dan menatapnya, “Kamu sekarang sudah matre?”

Keyra menatapnya, mengarahkan sumpitnya ke hidangan mewah di depannya, “Ini ‘Matre’? Kak, apakah akhir-akhir ini penglihatanmu memburuk.”

Desta disangkalnya sampai tidak bisa membalas sepatah kata pun, lalu berkata dengan acuh tidak acuh, “Lain kali tidak boleh berpelukan di depan rumah.”

Keyra memasukkan sepotong abalon ke dalam mulutnya, menggigit daging abalon dan berkata, “Apakah maksudmu, aku boleh berpelukan kalau bukan di depan pintu rumah?”

“Jangan salah menafsirkan maksudku. Aku hanya mengingatkanmu, sekarang dia memelukmu, ke depannya dia akan semakin berlebihan.”

Keyra mendengarnya sambil mengambil sayur, wajahnya tersenyum dan bertanya: “Bisa berlebihan sampai tahap apa?”

Desta:“……”

Desta merasa canggung, sebagai seorang kakak dia tidak terlalu nyaman membahas masalah ini dengan adiknya.

“Jangan pura-pura bodoh denganku, setelah dirugikan kamu yang akan menangis.” Setelah Desta mengatakan ini, dia segera berbalik pergi.

Keyra makan dengan kenyang, lalu menaruh sumpitnya, memegang pipinya dengan satu tangan dan berpikir: “Kenapa kakaknya selalu mengira dia yang dirugikan, Keyra merasa orang yang dirugikan seharusnya Alfy.”

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu