Suami Misterius - Bab 1089 Tuan Muda Sunarya Duduk Di Alas Ompol

Desta mencoba menghibur anak, tapi si kecil menangis semakin keras, akhirnya Kak Li tidak menahan diri, berjalan maju ke depan, mengulurkan tangan menggendong Gungun.

Kak Li tidak mengenal Desta, dan juga tidak bertanya siapa dia, tapi si kecil menangis histeris, wajah Kak Li terlihat buruk, dan berkata dengan wajah dingin, “Apa yang sedang kamu lakukan, anak ingin ke toilet, untuk apa kamu menggendongnya?”

Selesai berkata, Kak Li menggendong Gungun pergi mengganti celana.

Desta: “.......”

Diana yang berdiri di samping: “.......”

Vivi: “......”

Keduanya menahan lumayan lama, tapi benar-benar tidak dapat menahan diri tersenyum.

Sangat jarang melihat Tuan muda Sunarya dalam kondisi begitu buruk.

“Kalian mengobrol, aku akan kembali ke kamar untuk tidur dulu, aku telah bermain permainan sepanjang malam, ngantuk sekali.” Vivi telah menonton pertunjukan seru, jadi segera kembali ke kamar, mereka sekelurga bertiga baru saja bertemu, pasti ada banyak hal yang ingin dibicarakan.

Desta berjalan ke samping Desta, tersenyum menundukkan kepala melihat celananya yang basah, “Celanamu basah, telepon meminta seseorang mengantarkan celanamu ke sini.”

Desta mengangguk, mengeluarkan ponsel, dan menelepon sekretaris.

Setelah menutup telepon, Desta duduk di sofa ruang tamu, sebelum duduk, Diana sengaja mengambilkan alas ompol dan meletakkannya di bawah pantatnya, agar air kencing di celananya tidak membasahi sofa.

Desra melihat alas ompil di bawah pantatnya, tahan air, sangat tebal, dan ada gambar kartun di permukaan atas.

“Alas ompol yang digunakan Gungun ketika kecil, diletakkan di bawah pantatnya ketika tidur, tidak takut membasahi ranjang ketika mengompol.” Melihatmya memandang alas ompol, Diana menjelaskannya.

Desta: “.......”

Kak Li menggantikan celana untuk Gungun, dan menggendongnya keluar dari kamar.

Si kecil telah mengganti setelan kasual bergambar kartun, topi di bajunya berbentuk beruang, ada dua telinga, terlihat sangat imut.

Gungun melepaskan Kak Li, segera bergegas ke dalam pelukan Diana, memeluk lehernya, dan mencium pipinya.

Diana tersenyum, mencubit hidung Gungun, dan berkata dengan penuh kasih sayang: “Bocah nakal.”

Gungun duduk di pahanya, terlihat patuh, sepasang mata yang indah tertuju pada Desta, dan penuh waspada.

Diana tidak menyadari permusuhan putranya terhadap Desta, dia memeluk anaknya dan memperkenalkan pada Kak Li, “Ini adalah ayahnya Gungun.”

Desta mengangkat kepala, memandang Kak Li, yang berusia sekitar empat puluhan, penampilannya sangat biasa, tapi sangat bersih.

Desta mengangguk dengan sopan.

Tapi Kak Li malah merasa canggung, dia juga tidak menyangka ayah Gungun yang tidak pernah bertemu selama dua tahunan tiba-tiba muncul, dan begitu muncul langsung dimarahinya. Sepertinya akan segera dipecat.

“Ha, halo.” Selesai berkata, Kak Li mengambil celana Gungun yang basah, langsung bersembunyi ke dalam ruang cuci.

Dalam ruang tamu, hanya tersisa sekeluarga bertiga.

Celana Desta telah dibasahi si kecil, dia tidak mengulurkan tangan memeluknya, tapi pandangannya selalu tertuju pada si kecil, sangat lembut dan hangat.

Si kecil sangat cantik, kulitnya sangat putih, sepasang matanya besar dan bersinar, pipinya berdaging, seperti sebiji pangsit.

“Dia, bernama Gungun?” Desta bertanya.

“Ya.” Desta mengangguk, “Gungun adalah nama panggilan, sebenarnya tidak ada maksud lain. Ketika aku melahirkannya, di taman rumah sakit tertanam banyak pohon tung, dan dedaunan di pohonnya sangat lebat.”

Desta tidak berkata, dia mengerti maksudnya. Ketika Diana pergi, situasinya tidak terlalu baik, kondisi ibu pasti akan mempengaruhi anak di dalam perut, dia memberikan nama ini pada anaknya pasti berharap dia dapat tumbuh besar seperti pohon ini.

Ada keheningan singkat diantara mereka berdua, kemudian bel pintu berdering.

Diana pergi membuka pintu, Calming menenteng kantong baju dan tersenyum berdiri di luar pintu.

“Hai, adik ipar.” Calming tersenyum, dan melambaikan tangan pada Diana.

Diana tersenyum sopan, berbalik dan mempersilahkannya masuk.

Calming menenteng kantong pakaian, berjalan masuk ke dalam ruangan, begitu masuk langsung melihat “Desta mini” duduk di atas sofa.

“Hey, anak angkatku sudah begitu besar.” Selesai berkata, Calming mengulurkan tangan hendak menggendong Gungun, tapi sebelum menyentuh pakaiannya, Gungun langsung loncat menuruni sofa, dan bergegas ke arah Diana, bersembunyi di belakang Ibunya.

“Maaf, Gungun agak takut pada orang asing.” Diana memeluk putranya berkata.

Gungun benar-benar sangat takut pada orang asing. Diana bukan mengatakan kata-kata segan.

Awalnya saat memasuki trimester ketiga, kondisi fisiknya sudah sangat buruk, terpaksa harus melakukan operasi sesar. Gungun lahir prematur, meskipun tidak masuk inkubator, tapi kesehatannya tidak terlalu baik, meskipun merawatnya dengan hati-hati, dia tetap sering masuk angin, demam, batuk dan diare. Di saat usianya enam bulan, dia diberi infus selama seminggu karena pneumonia.

Anak sekecil ini menangis memilukan setiap kali disuntik. Untungnya, saat itu Diana kebanyakan tidak sadar diri dan diawasi di unit perawatan intensif, kalau tidak, dia pasti akan merasa tertekan.

Diana dirawat di rumah sakit selama tiga tahun, dan Gungun juga menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah sakit. Dia tidak banyak bergaul dengan orang luar dan jarang berkomunikasi dengan anak-anak pada usia yang sama. Oleh karena itu, meskipun dia pintar, tapi dia belajar berjalan dan berbicara lebih lambat daripada anak-anak seusianya.

“Semua anak-anak takut pada orang asing, tidak apa-apa.” Calming tidak terlalu peduli, dia menyerahkan kantong pada Desta, kemudian melihat celana Desta basah.

“Kamu..... mengompol?” Calming bertanya dengan kaget.

“Gungun mengompol.” Desta berwajah suram, menenteng kantong masuk ke dalam ruangan.

Setelah mengganti celana, Calming sedang bermain dengan Gungun di ruang tamu.

Calming selalu sangat pintar, dia mengendarai mobil datang ke sini, ketika melewati toko anak-anak, dia sekalian membeli makanan ringan dan mainan.

Tangannya memegang sebuah mainan pesawat, tersenyum menyerahkannya ke depan anak, “Sayang, apakah kamu menyukainya? Superman, bisa berubah bentuk loh.”

Sepupu Calming juga memiliki anak kecil, dia lebih berpengalaman dari Desta dan tahu bagaimana menghibur bocah kecil ini.

Desta baru berusia dua tahun, dia tentu akan tertarik pada mainan, dia tidak menahan diri mengulurkan tangannya.

Begitu tangan kecil yang putih menyentuh sudut mainan itu, Calming langsung mengambil kembali mainan itu dan tersenyum berkata, "Panggil dulu ayah angkat, aku akan memberikannya padamu."

Penampilan Calming sangat mirip paman aneh yang ingin menculik anak-anak.

Gungun menutup erat bibirnya, memutar kepala, merentangkan lengannya memeluk Diana, membenamkan wajahnya, dan mengabaikan Calming.

“Hei, kamu begitu cool. Sudahlah, lupakan saja, tidak bercanda denganmu lagi, ini berikan padamu.” Calming tersenyum, memberikan mainan dan makanan ringan padanya.

Anak ini sangat berkarakter, anak-anak dari sanak saudaranya, begitu ada makanan dan mainan, mulutnya lebih manis dari apapun.

Gungun mengedipkan matanya yang besar, melihat mainan dan makanan ringan yang direntangkan ke depannya, dia terlihat sangat menginginkannya, tapi tidak mengulurkan tangannya, malah menatap Diana.

“Paman memberikannya pada Gungun, Gungun boleh mengambilnya.” Diana tersenyum mengelus kepala anak.

Setelah mendapat izin dari ibunya, Gungun merentangkan tangan mengambil mainan dan makanan ringan, lalu tersenyum sangat ramah pada Calming.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu