Suami Misterius - Bab 1039 Masalah Uang Mahar

Ketika jam enam, ayah Verome, nyonya Verome dan Honey baru perlahan ke sini.

Ayah Verome mengenakan setelan jas formal, meskipun usia sudah tidak muda, tapi bagaimanapun adalah figur publik, dirawat dengan sangat baik.

Nyonya Verome terlihat sangat muda, dandan cantik sekali, sebaliknya Honey tidak berdandan secara khusus, memakai rok panjang warna putih, rambut diikat, berpenampilan gadis yang patuh.

“Maaf, jam sibuk macet sekali.”

Ayah Verome memberi mereka penjelasan yang lebih masuk akal.

Meskipun mereka tidak sengaja terlambat, tapi memang tidak terlalu tergesa-gesa, menikahkan putrinya memang bukan sebuah hal yang harus terburu-buru, jika satu jam saja tidak bersedia menunggu, hanya bisa membuktikan ketulusan dari keluarga Vosh masih belum cukup.

“Tahu kalau jam sibuk pasti akan lebih macet, kenapa tidak tahu berangkat lebih awal. Sepertinya jalanan hanya membuat kalian macet, tidak membuat orang lain macet saja. Kami bisa berangkat lebih awal dua jam.”

Nyonya Vosh bergumam, suara tidak terlalu kecil, telinga keluarga Verome juga tidak tuli, tentu saja sudah mendengar semuanya.

Ayah Verome hanya melirik nyonya Vosh dengan acuh tak acuh, lalu bertanya pada Aldio "Ini adalah?”

“Istri ayahku.”

Aldio menjawab, ketika bicara, sudah berdiri, dengan penuh perhatian membantu ayah Verome dan nyonya Verome menarik kursi.

“Ternyata ibu besan ya, sungguh melakukan perawatan dengan sangat baik, paling tidak kamu sudah berusia lima puluh lebih bukan, benar-benar tidak terlihat, kelihatannya hanya empat puluh lebih saja.”

Nyonya Verome sambil tersenyum duduk di kursi, keluarga Verome satu per satu mulai duduk.

Ekspresi wajah nyonya Vosh agak buruk, dia hanya lebih tua beberapa tahun dari Aldio saja, berusia tiga puluh lebih, dibilang empat puluh lebih oleh nyonya Verome, dalam hati tidak kesal sekali baru aneh.

“Penglihatan nyonya Verome kurang peka……” Nyonya Vosh baru saja bicara, langsung dihentikan oleh tuan besar Vosh.

“Dia adalah ibu tiri Aldio.”

Tuan besar Vosh mengatakannya.

Ayah Verome dan nyonya Verome merasa paham dan mengangguk kepala, setelah itu, bahkan merasa malas untuk sekedar melihat nyonya Vosh, bagaimanapun, semua tahu ibu tiri itu sulit, oleh karena itu, menjadi seorang ibu tiri harus lebih pengertian, hal yang tidak seharusnya ikut campur maka jangan ikut campur, sedangkan nyonya Vosh ini bahkan sedikit kesadaran diri pun tidak ada, jelas sekali orang yang tidak berlogika.

Karena orang yang tidak paham dengan logika, untuk apa masih harus peduli padanya.

Hidangan satu per satu disajikan oleh pelayan, hidangan sangat bervariasi, lobster, abalone, teripang dan sarang burung walet, ikan tuna dari Hokkaido dan sashimi teluk Arktik, semua makanan mahal dari lautan atau daratan, hampir semuanya ada.

Dua keluarga sambil makan sambil ngobrol, ayah Verome dan tuan besar Vosh membahas sedikit detail pernikahan, dua orang hampir tidak memiliki keberatan, semua merasa asalkan kedua anak senang sudah cukup, bagaimanapun, mereka baru peran utama dalam pernikahan ini.

Kedua belah pihak juga bertukar daftar tamu, agar tidak terburu-buru saat pesta pernikahan.

Di dalam daftar nama tamu kedua belah pihak semuanya ada orang terkenal dan berkedudukan, kerabat dan teman keluarga Verome mencakup hampir setengah industri hiburan, dan keluarga Vosh adalah keluarga bisnis, semua teman dan kerabat adalah tokoh penting dalam dunia bisnis.

Jadi, kedua keluarga sangat puas antara satu sama lain, sebenarnya dalam reputasi dinamakan pernikahan dengan derajat sosial yang sama.

Karena merundingkan masalah pernikahan, tentu saja mahar juga sangat diperlukan.

Keluarga Verome tidak kekurangan uang, tapi karena mau menikahkan putri, tentu saja harus menunjukkan sikap yang tinggi.

Dalam arti tertentu, mahar mewakili sikap pihak pria kepada pihak wanita, semakin banyak mahar yang diberikan oleh pihak pria, maka itu berarti lebih peduli dan menganggap penting pihak wanita.

Bagi keluarga Vosh dan keluarga Verome, semua tidak terlalu peduli dengan mahar, sesuai peraturan, berapa banyak mahar yang diberikan oleh keluarga Vosh, maka keluarga Verome akan memberikan berapa banyak mas kawin, semua uang ini diberikan pada pasangan muda itu.

Tapi begitu membicarakan mahar, nyonya Vosh seperti meledak saja, bagaimanapun, bagi dia, mengeluarkan satu sen lagi, begitu dikeluarkan sudah tidak akan kembali lagi.

Dia menikah dengan seorang pria yang sudah bisa menjadi ayahnya, seperti yang semua orang tahu pasti bukan demi cinta, setelah melahirkan anak laki-laki, dia semakin menganggap properti keluarga Vosh sebagai milik mereka ibu dan anak, menghabiskan uang untuk Aldio, dia tidak merasa sakit baru aneh.

“Ini sudah zaman apa, kenapa masih populer menerima uang mahar. Sebenarnya keluarga Verome mau menikahkan putri kalian, atau menjual putri kalian.”

Nyonya Vosh berkata dengan aneh.

Biasanya Aldio terlalu malas untuk peduli dengan wanita ini, pada waktu itu, dia meninggalkan perusahaan keluarga Vosh dengan tegas, karena tidak ingin terjadi konflik dengannya sehingga membuat keluarga berantakan, dan membuat ayahnya serba salah.

Aldio tidak mempermasalahkan semua ini dengannya, bukan berarti membiarkan dia sesuka hati menginjak di atas kepalanya.

Apalagi, hari ini dalam situasi seperti ini, semua anggota keluarga Verome berada di sini, dia benar-benar berani ngelunjak, mengira siapa pun sama seperti tuan besar memanjakannya.

Aldio baru saja mau menyerang, ayah Verome yang duduk di sebelahnya diam-diam mengulurkan tangan menahan lengannya, menggunakan isyarat mata menyuruhnya tenang saja.

Ayah Verome melirik nyonya Vosh sebentar, malas menghiraukan sikapnya, tatapan mata kemudian ditujukan ke tuan besar Vosh "Sebentar lagi kita sudah akan menjadi satu keluarga, satu keluarga tidak perlu sungkan, apakah terjadi masalah dengan perusahaan keluarga Vosh, bahkan tidak sanggup mengeluarkan uang mahar sekecil ini. Jika benar-benar terjadi masalah keuangan dengan keluarga Vosh, kamu pasti harus mengatakannya, jangan sampai merasa tidak enak hati.”

Kata-kata ayah Verome ini, membuat wajah tuan besar Vosh memerah, merasa sangat tidak puas memelototi nyonya Vosh.

“Istriku bicara sembarangan, kamu tidak perlu mendengarkannya.”

Nyonya Vosh mendesis sekali, sangat tidak puas, tapi tidak berbicara lagi.

“Besan, jujur saja, meskipun keluarga Verome kami bukan keluarga kaya raya, tapi benar-benar tidak kekurangan uang mahar yang sedikit itu. Hanya saja, kami juga dari keluarga terpandang, jika sampai para kerabat dan teman tahu bahwa kami menikahkan putri kami, tapi pihak laki-laki bahkan tidak memberikan mahar, mereka akan berpikir putri kami memiliki kesalahan, harga diri kami mau taruh di mana. Tentu saja, jika Aldio bersedia menikah dan tinggal dengan keluarga pihak wanita, bukan hanya tidak perlu memberikan uang mahar, kami masih bersedia mengeluarkan sejumlah uang, anggap sebagai uang mahar untuk menikahi Aldio. Aku dan ayah Honey tulus menyukai Aldio, dia pintar dan pekerja keras, kelak anak yang mereka lahirkan akan bermarga Verome, keluarga Verome kami juga termasuk memiliki generasi penerus.”

Nyonya Verome berbicara sambil tersenyum menyipit.

“Menikah dan tinggal dengan keluarga pengantin wanita? Aku setuju.”

Nyonya Vosh segera menjawabnya.

Aldio menjadi anggota keluarga Verome, maka, kelak tidak ada hubungan lagi dengan keluarga Vosh, lebih tidak ada hubungannya lagi dengan properti keluarga Vosh.

Mereka bisa menghemat uang mahar, masih bisa menerima sejumlah uang, benar-benar hal baik yang tidak bisa lebih baik lagi, dia hampir mengacungkan kedua jempolnya.

“Masalah ini, apakah nyonya Vosh bisa memutuskannya?”

Ayah Verome perlahan-lahan mengatakannya.

“Bisa.…..” Nyonya Vosh baru saja bicara, langsung dihentikan oleh tuan besar Vosh, selain itu, memarahinya dengan suara dingin.

“Apakah kamu bisa diam.”

Kali ini tuan besar Vosh benar-benar sudah marah, putra sulungnya menjadi menantu yang tinggal dengan mertua, hal ini jika sampai tersebar, mau di taruh di mana mukanya! Pada waktu itu, Aldio meninggalkan perusahaan keluarga Vosh, reputasinya sudah sangat buruk dalam industri ini, hanya tahu nafsu pada wanita, berperilaku tidak pantas, demi istri muda menyingkirkan putra kandung, bahkan tidak bisa dibandingkan dengan binatang, pokoknya, dicaci maki habis-habisan.

Sekarang, jika dia sampai setuju Aldio menjadi menantu yang tinggal dengan mertua, di belakang dia pasti akan dicaci maki dan disalahkan terus.

Tuan besar Vosh mengeluarkan sebuah dokumen dari dalam tas kantor yang selalu dibawa olehnya, langsung diserahkan ke hadapan keluarga Verome "Ini adalah hadiahku untuk Honey, di dalam ada uang tunai sebesar dua puluh miliar, masih ada beberapa properti dan dana, sedikit niat tulus dariku, juga termasuk mahar.

Honey adalah anak yang baik, aku akan menyerahkan Aldio padanya.

Setelah menikah, kalian sudah menjadi orang dewasa, baik-baik menjalani kehidupan, jangan membuat kami sebagai orang tua merasa cemas.”

Mahar ini, cukup tebal juga, Honey memegangnya juga merasa cukup berat.

Ayah Verome dan nyonya Verome juga lebih puas terhadap hal ini, juga bisa dianggap sebuah kejutan.

Setidaknya, sikap keluarga Vosh termasuk benar.

Tapi nyonya Vosh marah sekali, mendadak meninggikan suaranya "Dua puluh miliar?

Apakah ini menikahi seorang ratu?

Kalian juga sungguh berani menerimanya!”

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu