Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1080 Bawa Dia Pergi

Aiko berkata seharusnya aku puas dan tidak seharusnya kamu tidak berharap berlebihan, sebenarnya aku tidak tahu mengapa dia tidak bisa menerimaku, hanya saja dalam hatiku selalu ada secercah harapan, berharap dia dapat menerimaku, berharap dia membiarkan aku untuk melindunginya dan Cecilia.

Aku menatap Cecilia yang sedang pulas tertidur, berkata: “Tapi, apakah kamu tidak ingin memberikan dia keluarga yang lengkap?”

Aiko merasa tersentuh, perlahan mengangkat tanganya dan mengelus muka halus Cecilia, dan berkata dengan nada sedih: “Aku justri berpikir, apakah kamu akan sanggup membiarkanya? Alwi, aku bukanlah Jessi, aku tidak akan bisa mengorbankan semuanya untukmu, kamu mengerti? Aku lebih memilih mengasuh anak ini sendiri, daripada ketika nanti pada saat dia sudah dewasa dia akan menanyakan mengapa dia bisa memiliki 3 ibu, aku tidak ingin pada saat dia bersekolah akan ada orang yang membully-nya, ibunya adalah orang ketiga, dan mengatakan ayahnya adalah playboy.”

Setelah mendengar ucapanya, aku merasa hatiku remu redam, sekejap tatapanku kosong.

Dengan berat aku berkata: “Maaf, aku tidak memikirkan sampai hal ini.”

Aiko hanya diam, diriku yang egois ini sudah tidak pantas untuk berada disini, lalu aku bangkit dan pergi.

Meninggalkan kamar, hatiku merasa tertekan bagai ada batu besar yang membebaniku, sungguh sulit sampai tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Aku bertopang pada dinding, dan berjalan pelan ke kamar Widya, sampai didepan pintu kamar Widya, aku menarik napas, setelah suasana hatiku sudah agak baikan aku pun mengetuk pintu kamarnya, dan berkata: “Widya, kamu sibuk ga? Kalau tidak sibuk aku masuk sekarang ya.”

Widya menjawab dengan nada ketus: “Untuk apa kamu kesini? Kamu tidak boleh masuk, aku tidak ingin melihatmu.”

Aku menarik tanganku dari handle pintu, lalu berkata: “Aku tidak akan masuk ke kamarmu, aku hanya akan mengatakanya dari depan pintu, aku akan kembali ke NanJing untuk menyelesaikan sedikit urusan, lalu aku akan pergi, dan tidak akan bertemu dalam beberapa saat. Maaf, aki tidak seharusnya membohongimu, tapi aku harap kamu percaya, kamu dalam hatiku sudah sama seperti saudaraku. Dan lagi, terimakasih atas usahamu selama ini, dan jika aku bisa kembali dnegan selamat, ketika aku kembali aku akan menraktirmu makan, Terimakasih.”

Setelah mengatakan hal itu aku pun pergi dan Widya tetap tidak mengatakan apapun, aku pikir mungkin dia masih marah.”

Dengan berat hati aku melangkah turun, begitu aku sampai dilantai bawah susasana yang tadinya dipenuhi gelak tawa pun berhenti dan semua orang berbalik memandangiku, dan ibuku berkata:

“Kenapa dengan raut wajahmu? Kamu bertengkar dengan Aiko?”

Aku menggelengkan kepalaku dan berkata: “Tidak, aku akan pergi, aku hanya teringat jika nanti ketika Cecilia bangun dia akan menangis dan mencariku, dan membuatku tak rela untuk meninggalkanya.”

Jessi menatapku dengan pandangan penuh tanya, aku melihatnya dan tertawa, lalu akupun berkata pada pamanku: “Paman, wanita itu tolong bantu aku jaga dia baik-baik, tunggulah sampai anak dikandunganya lahir baru kita akan memutuskan lagi harus bagaimana.”

“Siapa? Apa yang kamu maksud dengan anak dalma kandungan?” Ibuku bertanya dengan sedikit nada panik, “Dasar kamu anak kurang ajar, apakah kamu kembali menghamili anak orang?”

Aku belum sempat berkata, pamanku sudah pun langsung berkata dengan nada Bahagia: “Kak, kamu jangan salah paham dengan Alwi, hal ini sama sekali tidak ada hubunganya denganya, ini hanya temanya yang menghamili anak orang, dan hal ini lumayan rumit, jika aku bercerita pun kamu tidak akan mengerti, yang penting dia tidak melakukan hal yang bersalah pada Jessi.”

Ibuku pun berkata dengan panik: “Apa yang dimaksud dengan hal yang tidak izinkan dan hal bersalah terhadap Jessi? Apakah maksudmu dengan izin dari Jessi, apakah dia pernah menyakiti Jessi?”

Aku: “……”

Aku memutar mataku kesal, aku rasa paman sengaja mengatakan itu semua untuk mengejeku dilihat dari tawa mengejek yang ditujukan padaku, untung Jessi penngertian, dia tertawa dan berkata: “Tante, paman dan aku hanya bercanda. Bagaimana sikap Alwi kepadaku, kamu tentu tahu bagaimana?”

Ibu pun tertawa dan berkata: “Hal ini justru karena kamu pergi kesana-sini dan tidak bisa memberikan penjelasan apapun, untuk dia punya orangtua yang toleran, jika tidak, bagaimana bisa seorang wanita yang begitu cantik mau saja menunggu putraku yang tidak layak seperti ini?”

Ibu menatapku dengan pandangan kesal: “Alwi, kamu lebih cepat meminang Jessi, jika kamu tidak sibuk ingin meminangnya, tapi ibu ingin cepat meminangnya.”

Aku melihat Jessi, walaupun dia memiliki emosi yang meledak-ledak, tetapi dihadapan orangtua, mendengar perkataan ini pun bahkan pipinya tidak memerah karenanya, dia memandangku dan tertawa dan berkata: “Tante, jangan terus mendesak Alwi, masih banyak hal yang harus dikerjakan olehnya, tentang aku, tante tenang saja, walaupun aku sering berpergian , tetapi aku pasti akan kembali.”

Aku mendengar perkataanya dan terharu, kemudian aku berkata: “Bu, ibu panik, aku juga panik, ibu

tenang saja, setelah semua ini selesai, setelah aku bisa mendapatkan Medali Kepahlawanan dan Penghargaan, aku pasti akan langsung menikahi Jessi, dan aku akan melakukanya dengan sangat meriah.”

Jessi berkata dengan pelan: “Baik, aku akan menuggumu.”

Ibuku menghela nafas kemudian berkata: “Untuk menyenangkan anak ini sungguh mudah. Baiklah, aku tahu kalian berdua bisa mengambil keputusan, aku tidak akan meributkan hal ini lagi ya.”

Sambil dia bangkit dia pun berkata: “Alwi, aku tahu kamu akan pergi ke NanJing, kali ini aku akan menemanimu pergi.”

Mendengar hal itu aku langsung berujar cepat: “Bagaimana bisa ibu? Ibu, sekarang disini juga ada masalah yang harus diurus, lagipula kedaan disana tidak aman, ibu ikut denganku, aku akan khawatir, lebih baik ibu aman-aman saja disini.”

Dengan nada terluka ibuku mengatakan: “Tetapi, aku ingin menemui ibu dan ayah yang mengasuhmu, dan ingin minta maaf kepada mereka, jika bukan demi kami, mereka sekeluarga tidak akan meninggal dengan kejam seperti itu.”

Membicarakan hal ini, hatiku tidak terasa apapun, dan kemudian paman langsung berujar cepat: “Kak, lebih baik kak mendengar kata Alwi, jika kamu ingin berterima kasih dengan mereka, tunggulah sampai alwi menyelesaikan masalah ini dan kemudian akan membawamu kesana.”

Kedua kakekku juga menasehati ibu agar dia menyerah saja.

Setelah mereka mengatakan hal itu, aku pun pergi. Setelah keluar dari villa, aku pun menelepon ke Nando, agar mereka pergi menemui orang itu duluan lalu pergi ke Rumah Su, lalu pada sore hari aku akan pergi ke Beijing.

Setelah menutup telepon, aku langsung mengarah kr lokasi kerja orang tersebut.

Dan dengan gampangnya masuk ke kantor orang tersebut, pada saat ini, dia sedang menyelesaikan dokumen, melihat aku berjalan masuk, dia berkata datar: “Kamu ini sunggu merepotkan, kamu ada permintaan apa lagi yang bisa menyulitkanku?”

Aku pikir orang dengan jabatan yang tinggi, EQ dan IQ mereka sungguh sebanding, aku mengangguk dan berkata dengan hormat, “LAporan pak, kedatanganku kali ini, akua da kabar buruk.”

“Katakan lah.” Tanyanya penasaran.

Aku berkata: “Aku ingin meminta satu orang padamu.”

Alis mataku berkerut heran, berkata: “Masih begitu awal kamu ingin aku membiarkan Govy keluar, permintaanmu kali ini agak keterlaluan, saat ini dia belum matang, tidak bisa.”

Aku pun langsung membantah: “Lapor pak, tebakan anda salah, kedatanganku kali ini bukan demi Kakak govy, kali ini aku ingin mengeluarkan orang lain, orang itu adalah Claura.”

Dia yang sedari tadi sedang menulis pun terhenti kemudian mengangkat kepalanya, dan menatapku dengan sorot tajam, dan seketika dari sekujur tubuhnya terpancar atmosfer yang kuat, atmosfer sepeti ini hanya bisa dipancarkan oleh orang yang telah duduk di posisi penting dalam jangka waktu yang lama.

Meskipun aku telah menghadapi situasi ini berkali-kali, pada saat ini, aku berkeringat dingin seakan beratus senjata sedang diarahkan kepadaku.

Dia mengamatiku dan kemudian dengan nada dingin berkata: “Kamu seharusnya tau, dia adalah tahanan hua xia, jika bukan karena dalam tubuhnya mungkin ada hubunganya dengan orang tersebut, maka pasti akan ada hubungan dengan rahasia Jay, aku dari awal sudah menyuruh orang untuk membunuhnya, sekarang kamu malah ingin aku untuk melepaskanya? Apakah kamu pernah memikirakan apa akibatnya jika kita melepaskanya keluar?”

Aku mengatakan, “Aku tahu dosanya tidak bisa diampuni, jujur saja aku juga tidak ingin melepaskanya, ada suatu waktu waktu, aku sungguh ingin membunuhnya, tetapi setelah menemukan jasad adiku, dan aku teringat ketika aku tidak ada, dan ketika aku sedang bertugas , dia seperti kakaknya merawat aduku, aku rasa jika adiku masuh hidup, seharusnya adikku tidak ingin dia menghabiskan seluruh hidupnya di penjara.”

Dia berkata dingin: “Ini adalah masalah pribadimu, jika dalam menyelesaikan masalah aku mempertimbangkan masalah pribadi, apakah aku akan bisa sampai diposisi seperti ini? Apakah aku tega terhadap rakyat rakyatku?”

Kemudian aku berkata: “Perkataan ketua benar, aku tahu permintaanku sangat sulit, aku juga bukanya ingin agar dia dilepaskan, hanya saja ingin menggunakan kekuatanku untuk merubahnya ke jalan yang benar, aku hanya ingin membawanya menghadiri pemakaman adiku, setelah pemakaman selesai, aku akan langsung memulangkanya.”

Dia memicing ragu padaku: “Kamu benar akan memulangkannya kembali?”

Aku mengangguk: “Tentu saja benar, jika berhadapan dengan ketua, aku tak berani berbohong.”

Orang itu tertawa licik, dan kemudian berkata: “Kamu bahkan sudah mempertaruhkan semua jasamu, jika aku tidak menyetujuinya maka aku akan menjadi orang yang tidak tau diri.”

Aku langsung berujar: “Itu bukan maksudku……”

“Baiklah, kamu tidak perlu menunjukan muka panik seperti itu, kalian keluarga Chen semuanya bernyali besar, untuk permintaanmu ini aku setujui saja.” Dia berujar lalu menelepon, lalu diapun melaksanakan permintaanku ini.

Setelah menutup telepon, dia menyuruhku untuk duduk terlebih dahulu untuk menunggu, sementara Claura akan dibawa kesini, aku pun berkata dengan hormat: “Aku berdiri saja, benar, ini semua berkatmu nyoya su(ibu felicia).”

Sembari mengatakan hal itu aku pun meletakan pen recorder ke atas meja.

Setelah melihatnya diapun tertawa dan kemudian berkata: “Aku sangat penasaran, jika tidak menyutujuinya, kamu pasti tidak akan menyerahkan rekaman ini kepadakukan?”

“Tentu saja tidak pak.”

Dia pun berkata dengan nada senang: “Jangan kira aku tidak tahu apa yang ada dalam pikiranmu, oh ya, apakah kamu tidak tertarik dengan keadaan tuan Mark sekarang?”

Aku tahu yang sedang dia katakan ini ada hubunganya dengan penculikan gadis di panti asuhan milik Jay, lalu aku pun berkata: “Pak, aku sadar diri, aku tidak pantas untuk menanyakan hal ini, aku biasanya tidak akan bertanya, karena aku percaya dengan kemampuan Paman Mark , jika perempuan itu memang menyimpan sesuatu, aku percaya Paman Mark pasti bisa mengetahuinya.”

“Ho, kamu lebih pintar berbicara daripada ayahmu.” Dia berkata datar, dan tetap mempertahankan senyumnya.

Aku tidak tahu bagaimana bisa menjawab pertanyaan ini, dan aku putuskan tidak menjawab, pada saat ini dia menekan pen recorder kemudian mendengarkan sengan seksama, lalu terdengar suara Nyonya Su mengatakan Keluarga Su tidak pernah berpisah, keluarga besar Su dan keluarga kecil Su berhubungan baik, senyumnya pudar kemudian dia mengeluarkan ekspresi, dingin, lalu segera menelpon memerintahkan memanggil orang datang.

Seorang lelaki paruh baya masuk, dan dia pun berkata dingin: “Kamu berikan rekaman ini pada orang bermarga Su itu unutk mendengarnya, lihat apakah dia masih akan mengakuinya!”

:Baik, Pak.”

Aku pikir, Keluarga Su benar-benar sudah berakhir, tetapi aku merasa keberdaan Govy, aku dan Felicia bersama, Keluarga Su akan muncul, ini semua hanya perkara waktu.”

Selang setengah jam, seseorang menelepon ketua dia mengangkatnay dan kemudian berkata: “Alwi, kamu turunlah, orang yang kamu ingin temui sudah dibawah menunggumu, tapi aku ingin mengingatkanmu satu hal, orang yang aku paling benci adalah orang yang tidak menepati janjinya, kamu sudah mengatakan akan mengembalikan Claura, kamu benar-benar harus mengembalikannya, jika tidak, maka kamu terhitung mengkhianati negara dan aku harus membereskanmu.”

Aku tahu maksud yang dia katakana, dan aku berujar tegas: “Ya.”

Dia melambaikan tangan, sebagai isyarat untuk aku pergi, lalu akupun berbalik dan pergi, pada saat aku membuka pintu aku mendengarnya berkata pasrah: “Eihh, anak ini lebih menyusahkan dari ayahnya.”

Tak tahu harus bagaimana, aku ingin tertawa mendengarnya.

Aku turun kebawah dengan secepat mungkin, aku melihat ada dua obil polisi dan seseorang memakai baju tahanan, dan dua orang dilengkapi senjata mengawalnya.

Orang yang berpakaian tantara itu tentu adalah Claura.

Matahari bersinar terang, menyinari Claura terlihat kurus, dan dia kelihatan lebih letih dari biasanya, dan ketidak dia melihatku pandanganya berubah heran, lalu aku melangkah kearahnya dan berkata: “Claura, lama tak bertemu.”

Claura mengerutkan alisnya: “Apakah kita kenal?”

Aku berkata datar: “Aku justru berharap kita tidak kenal.”

Dia kembali menatapku curiga, dan akupun berkata datar: “Jasad adikku telah ditemukan, aku berencana untuk membawanya ke rumah untuk melakukan upacara pemakaman. Karena sebelumnya kamu bersikap sangat baik padanya, ajdi aku ingin membawamu ikut pergi. Walaupun hubungan diantara kita dipenuhi kebencian. Tetapi ini semua tidak ada hubunganya dengan adiku, dalam hati adiku kamu tetaplah kakak iparnya yang terbaik.”

Claura terluhat syok menatapku, matanya melebar, dan aku berkata dengan kepada kedua pengawal yang berada disampingnya: “Tolong lepaskan borgolnya.”

Polisi membuka borgolnya dan kemudian melangkah ke mobilku, dan kemudian dia menggapai lenganku dan bertanya, “Maksudmu,… Apakah kamu Alwi?”

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu