Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 758 Aku Merindukanmu

Setelah mendengar ini, hatiku bergetar seperti air tenang yang dilempar batu, aku mengangkat kepalaku dengan cepat dan menatap ke arah suara itu, aku melihat seorang wanita berseragam militer berdiri di sana, rambut hitam, riasan yang tipis dan indah, dia terlihat sangat rapi dan pesona terpancar dari seluruh tubuhnya.

Angin sepoi-sepoi bertiup melewati mataku, yang menyebabkan debu beterbangan, lalu ada sebutir pasir masuk ke mataku, membuatku tidak bisa membuka mataku, aku mencoba mengerjap, menggosok mataku, dan air mata keluar, rasanya sangat perih.

Dari seberang, wanita itu menatapku dan tiba-tiba tertawa, tapi matanya terlihat memerah, dia berkata: "Tidak mudah bagi kita untuk bertemu, kenapa kamu menangis?"

Aku pura-pura santai dan berkata: "Ada pasir masuk ke mataku."

Tapi tidak tahu kenapa, tenggorokanku terasa tercekat.

Aku menatap wanita ini dengan saksama, sudah berapa lama aku tidak melihatnya? Setiap hari aku hanya bisa mengandalkan ponsel aku, dengan sembunyi-sembunyi mengobrol dengannya, dan merencanakan gaun pengantin untuknya yang aku tidak pernah membuatku merasa puas, lalu mengatakan padanya secara berulang-ulang, memintanya menungguku di Beijing, lalu akan menikahinya, tapi aku selalu membuatnya kecewa…

Tapi sekarang, dia berdiri di hadapanku, aku sangat senang, sampai lupa memanggil namanya untuk sesaat.

Lalu aku melihat borgol di pergelangan tanganku, dan tiba-tiba aku menyesal karena sudah menyuruh Vicky Hu menggunakkannya secepat itu, seberapa sakit hatinya saat dia melihat aku seperti seorang tahanan?

“Jessi, kenapa kamu datang?” Vicky Hu bertanya dengan suara yang rendah, nadanya penuh dengan ketidakpuasan.

Ketika aku mendengar nama Jessi, aku sadar kembali, lalu melihat dia yang menatapku dengan serius, matanya terlihat agak merah dan dari tatapannya dia terlihat tertekan.

Aku tersenyum pada Jessi lalu menggelengkan kepalaku dan berkata: "Jangan lakukan hal bodoh."

Air mata keluar dari mata aku, dan aku melihat Jessi berjalan ke arah aku selangkah demi selangkah dan bertanya: "Katakan padaku, apa yang dimaksud hal bodoh?"

Aku menjawab: "Kamu sangat pintar, tidak perlu aku jelaskan."

Aku benar-benar takut, takut kalau sampai melawan Vicky Hu demi membelaku, takut kalau sampai Vicky Hu mencari masalah dengannya, kesehatan Jessi belum membaik, aku tidak bisa menyuruhnya mengambil resiko demi diriku lagi.

Jessi menggelengkan kepalanya dan membalas: "Aku tidak mengerti."

Vicky Hu mungkin tidak tahan melihat perasaan diantara kami berdua, dengan cepat dia berjalan ke arah Jessi dengan marah dan berkata: "Jessi, pria ini sangat berani dan tidak bisa dimaafkan, kamu hanya tidak tahu situasinya, dan jika kamu tahu, kamu pasti tidak akan datang untuk menghentikan aku."

Jessi mengabaikannya, dan bertanya padaku: "Apa kamu bisa membuka borgolmu sendiri?"

Aku diam dan tidak bergerak, Vicky Hu sangat marah karena dia diabaikan, dia terlihat sangat kesal dan berkata: "Jessi, jangan lupa, kamu tunanganku sekarang, di hadapanku, kalian saling bertatapan dengan penuh cinta, dan kamu menaruh seluruh perhatianmu pada pria lain, apa ini sikap yang pantas dari Nona Besar Keluarga Song?"

Apa dia sedang memarahi Jessi secara tidak langsung? Aku langsung marah dan berkata dengan dingin: "Vicky Hu, jika kamu menghina dia lagi, aku akan membunuhmu!"

Vicky Hu mengabaikan aku dan tetap berbicara pada Jessi: "Jessi, jangan menguji kesabaranku, kamu harus tahu kalau kamu membantu Alwi lagi, seluruh Keluarga Song akan kehilangan muka."

Siapa sangka setelah selesai berbicara, Jessi melakukan sesuatu yang tidak terpikirkan. Aku melihatnya dengan cepat mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke leher Vicky Hu, saat itu juga, semua orang menahan napas, Vicky Hu menatapnya tidak percaya, ekspresinya langsung berubah lalu dia berkata: "Kamu… apa yang sedang kamu lakukan? Apa kamu gila?"

Jessi terkekeh dan berkata: "Tuan Muda Vicky, aku juga ingin bertanya apa yang kamu lakukan. Sebagai seorang prajurit, kamu bahkan menyediakan akses senjata untuk Keluarga Yang demi keuntunganmu sendiri, tidak hanya itu, kamu juga melindungi Keluarga Yang dan melawan Alwi, apa kamu pikir seseorang seperti kamu memenuhi syarat untuk menjadi suami seorang Jessi? "

Wajah Vicky Hu memerah karena ucapan Jessi, mungkin dia malu dan marah, tidak hanya itu, tujuan busuknya langsung dibongkar oleh Jessi, hal itu membuatnya agak panic, dia mengertakkan gigi dan berkata: "Kamu… Omong kosong apa yang kamu bicarakan? "

“Jika tidak ada bukti, apa seorang Jessi berbicara seperti itu?” Jessi menjawab dengan santai, lalu pistol yang tadinya diarahkan ke leher Vicky Hu sekarang berpindah ke jantungnya, Jessi lalu berkata: “Vicky Hu, aku berjanji akan menikahimu, hanya karena aku tidak ingin orang tuaku baik-baik saja, aku tidak pernah berjanji akan berada di pihakmu, jadi jangan berharap aku akan kasihan padamu, hari ini, jika kamu tidak melepaskan Alwi, maka aku juga tidak akan keberatan membuat lubang di dadamu."

Melihat penampilan Jessi yang tenang, aku merasa agak tidak berguna, aku tahu, demi aku, dia benar-benar melakukan segalanya, tapi aku tidak menyangka dia akan tiba-tiba datang, aku tahu, kedatangannya ke Tianjing kali ini, dia sudah siap menjatuhkan Vicky Hu sepenuhnya.

Aku merasa sangat tersentuh dan aku sangat menyesal untuk Jessi, sebagai seorang pria, aku tidak melindunginya dengan baik, dan malah dia yang menyeret tubuh sakitnya untuk melindungi aku, aku rasa mungkin aku telah menyelamatkan Bumi di kehidupan sebelumnya, sehingga Tuhan mengizinkan aku bertemu dengan Jessi di kehidupan sekarang dan membuatnya jatuh cinta padaku tanpa banyak alasan.

Orang-orang yang dibawa Vicky Hu semua menodongkan senjata merek apada Jessi, tapi mereka semua terlihatragu, dan mungkin tidak berani untuk benar-benar menembak Jessi, Vicky Hu berdiri tegak di sana, dengan ekspresi marah dan pucat, dia melihat Jessi dan berkata: "Hanya demi Alwi, apa kamu benar-benar tega padaku?"

Jessi mengangkat alis, tapi dia tidak menjawab, jawabannya sudah jelas.

Wajah Vicky Hu memerah, dan dia berteriak dengan marah: "Jessi! Biarku beri tahu, aku tidak akan mengabaikan kecakauan yang terjadi hari ini! Aku tidak akan melepaskan Alwi, kamu tembak saja aku!"

Jessi menyipitkan matanya, dia tidak menyangka kalau Vicky Hu akan mengatakan kata-kata ini, aku tahu kalau Vicky Hu merasa harga dirinya sebagai pria telah dihina, apa lagi di depan banyak orang, tunangannya sendiri ingin membunuhnya, tentu hal ini membuatnya kesal, dan juga membuatnya menganggap kami berdua sebagai ‘Pasangan Selingkuh’, sehingga dia bisa mengatakan hal seperti itu.

Ekspresi wajah Jessi tiba-tiba menjadi dingin dan dengan suara rendah berkata: "Apa kamu kira aku, Jessi, tidak berani?"

Vicky Hu tertawa dan ada sedikit kesedihan dalamtawanya, dia berkata: "Tidak, aku tahu kamu berani, dari hari aku jatuh cinta padamu, aku tahu kamu, Jessi, berani melakukan segalanya, karena ini, aku jatuh cinta kepadamu, karena kamu kuat, karena kamu tidak sama dengan perempuan lainnya, tapi… Aku tidak berpikir kalau suatu hari kamu benar-benar akan menodongkan pistol padaku, bahkan hanya demi pria itu."

Sambil berbicara dia menunjuk ke arahku, dan ekspresi wajahnya berubah karena marah, dia berteriak: "Katakan padaku! Apa kekuranganku dibanding dengan pria itu? Aku menginginkan latar belakang keluarga yang bagus dan aku memiliki latar belakang keluarga yang bagus, aku menginginkan kekuatan dan aku mendapatkan kekuatan, semua orang memperlakukanku seperti aku adalah pemimpin mereka, lalu siapa laki-laki ini? Sebernaya siapa dia?! "

Jessi menatapku, lalu melihat ke arah Vicky Hu dan bertanya: "Selain latar belakang keluarga, apa lagi yang bisa kamu bandingkan dengannya?"

"Kamu…" Vicky Hu benar-benar terlihat kesal.

Kata-kata Jessi tidak diragukan lagi merupakan pukulan besar baginya, tapi aku selalu merasa kalau dia memang orang seperti itu, dia selalu merasa dia datang dari latar belakang yang sangat baik, dan juuga, dai selalu merasa lebih hebat dari orang lain,tapi di mata Jessi hal itu tidak ada artinya, tidak usah dipikirkan juga, sepertinya dalam hatinya dia merasa sangat kecewa.

Dan tiba-tiba aku tertawa, jika Jessi adalah tipe orang yang mementingkan latar belakang, bagaimana mungkin orang itu disebut Jessi?

Jessi berkata dengan lemah: "Aku katakan terakhir kalinya, kamu mau melepaskan dia atau tidak?"

Vicky Hu mengepalkan tangannya dengan erat dan berkata: "Jika kamu menembakku, orang-orangku juga akan menembakmu dan Alwi, aku sendiri, sebagai gantinya kalian adalah pasangan yang berselingkuh, hal yang sepadan!"

Begitu Vicky Hu selesai berbicara, suara yang terdengar marah datang ke arah kami: "Vicky Hu, tutup mulutmu!"

Aku melihat sekeliling dan melihat Hensen Hu dan Mark berdiri tidak jauh, Mark melangkah maju dan memandang Jessi dengan marah dan berkata: "Jessi, dasar kamu bodoh! Cepat turunkan pistol itu."

Hensen Hu memandang Vicky Hu dan berkata: "Vicky Hu, apa masih tidak ingin meminta maaf pada Jessi?"

Vicky Hu memandang Jessi lalu menggerakkan lehernya dengan kaku dan berkata: "Aku minta maaf padanya? Ayah, apa kmu tidak lihat Jessi apa yang baru dia lakukan pada aku? Demi pria itu, dia ingin membunuh aku!"

Dia menunjuk padaku, Mark dan Hensen Hu menatap aku dengan tatapan dingin, aku memandang mereka dengan tenang, tapi dalam hati aku merasa agak penasaran, baik mereka ataupun Jessi,, bagaimana mereka datang saat ini?

Jessi datang untuk menyelamatkan aku, aku tidak terkejut, lagipula, ini bukan pertama kalinya dia muncul seperti seorang pahlawan, tapi yang membuatku terkejut adalah dua orang itu juga datang, tidak hanya itu, Hensen Hu melihat Jessi yang menodongkan senjata ke arah leher putranya, dia malah meminta putranya meminta maaf, seolah-olah dia sangat takut melawan Jessi, atau bisa juga, karena dia sangat menginginkan Jessi menjadi menantunya, maka dia mentolerir Jessi?

Hensen Hu tiba-tiba menampar Vicky Hu dengan keras dan berteriak, "Apa kamu tidak mengerti? Jika para atasan mengetahui masalah yang kamu sebabkan, meski kamu adalah anakku, mereka akan tetap menghukummu! Minta maaf pada Jessi, masalah ini cukup selesai sampai disini."

Ternyata Hensen Hu takut Jessi akan membuat masalah ini menjadi lebih besar dan dia ingin menenangkan Jessi.

Mark jelas memiliki maksud yang sama, dia memandang Jessi dan berkata, "Jessi, kekacauan karena masalah ini sudah cukup banyak, apa kamu benar-benar akan melakukan sesuatu yang ceroboh demi Alwi, pikirkan kakekmu, apa kamu ingin membuatnya marah? "

Ini adalah kelemahan Jessi, saat dia mendengar hal ini, ekspresinya menjadi dingin, tatapanya terlihat kecewa dan pasrah, dia menatapku dan berkata: "Demi kalian, aku telah berjanji untuk memutuskan hubungan dengannya, tapi kalian masih tidak melepaskannya, kalianlah yang memaksa aku untuk memilih jalan ini."

Mark menatapku dengan tatapan tak berdaya yang terlihat di matanya, tapi hal itu langsung diganti dengan kekecewaan, dia berkata: "Kali ini Vicky Hu benar-benar salah, tapi jika dia tidak segila itu,Vicky Hu juga tidak akan melawannya, apa aku salah? Dan juga, orang biasa sepertinya, memiliki banyak bawahan, memiliki banyak senjata, hal ini juga merupakan kejahatan."

Mark adalah seorang prajurit yang sangat taat di dalam hatinya, dan dia juga memiliki keyakinan yang kuat, terlihat jelas kalau dia sangat tidak puas melihat Vicky Hu, tapi dia jelas lebih tidak puas padaku dibanding pada Vicky Hu, hanya karena aku adalah orang biasa, di mata mereka, keberadaanku sangat berbahaya bagi stabilitas status sosial mereka.

Aku tidak bisa menahan tawa, mungkin mereka semua sudah lupa kalau aku pernah membuat kontribusi besar untuk stabilitas negara dan kemakmuran penduduk, mereka hanya memanfaatkan aku lalu membuangku lagi dan lagi.

Jessi melihatku dan tidak bergerak, Hensen Hu yang menatapku dengan pandangan menilai berkata: "Masalah kali ini, kita abaikan saja, tapi pastikan lain kali jangan mengulang hal yang sama lagi."

Aku berkata sambil tersenyum: "Kata-kata itu, harusnya kamu sampaikan pada putramu, jangan mengulang hal yang sama lagi."

Jessi perlahan menurunkan senjatanya dan berjalan ke arahku, aku menunggunya untuk membuka borgol di tanganku sambil terus menatapnya, setelah borgol di tanganku terbuka, aku memeluknya erat-erat, aku memeluknya seperti harta karun yang paling berharga, lalu aku berbisik: "Jessi, aku merindukanmu… Aku merindukanmu, aku merindukanmu…"

“Lepaskan dia!” Kata Mark dengan marah.

Aku menatap Mark dan berkata dengan dingin: "Apa kamu benar-benar menyayangi anak perempuan ini? Kamu bahkan tidak memberinya hak untuk mengejar kebahagiaannya sendiri, dan demi membatasi kebebasannya, kamu bahkan rela menyuruhnya menghadapi kematian, Mark, aku benar-benar kecewa padamu!"

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu