My Superhero - Bab 293 Mendengar Dia Berbisik: "Belinda" (2)

Kalimat terakhir, aku ucapkah dengan tegas.

Steven sepertinya juga sudah bisa melihat keseriusanku, kemudian mengangkat kedua tangannya meminta maaf, berkata:“Sudah,sudah, kali ini aku yang salah, aku minta maaf padamu.”

Wajahku baru jadi melembut kembali.

Dia bergumam:“Tapi aku benar-benar merasa tim Erick lumayan ……”

Aku memelototinya.

Dia segera memperagakan seperti sedang meresleting bibirnya..

Aku tak bisa berkata apa-apa.

Untungnya dia akhirnya berhenti.

Setelah sekitar setengah jam, Chris Zhou turun.

Dia masih belum sarapan, aku sangat tahu , maka meminta Andy memberikan sarapan padanya.

Chris Zhou menatapku dalam-dalam.

Aku langsung menurunkan pandanganku, pipiku terasa panas.

Setelah Chris Zhou selesai makan, dia berkata pada Steven Shen:“Kelihatannya kita harus keluar sebentar.”

Steven shen kali ini tidak membantahnya, malah langsung berdiri dan berkata:“Ayo.”

Aku sangat penasaran, mereka mau membahas hal apa, kenapa harus sampai pergi keluar.

Sayangnya keduanya tidak menjelaskan apapun.

Mereka pergi dengan cepat.

Sampai menjelang malam, kedua orang tersebut baru kembali.

Sepanjang hari, aku terus mengkhawatirkan mereka.

Aku sempat menanyakan Erick, mereka pergi melakukan apa.

Erick memberitahuku, Christian sheng masih meninggalkan beberapa orang di Kota Hua Lin, berencana menolong Weny, orang-orang ini berkumpul ditempat lain, tidak jauh dari sini, untuk menghindari orang-orang tersebut menyelinap masuk, Chris Zhou dan Steven shen sepakat bergabung dengan polisi setempat, untuk menangkap orang-orang itu lebih cepat.

Aku tidak bisa tidak khawatir.

Para tentara itu sangat brutal, mudah untuk menggunakan pistol dan pisau, aku takut ada jumlah yang lebih banyak.

Aku langsung berpikir apakah mereka akan menemukan bahaya, apakah mereka akan terluka, hatiku sangat tidak tenang.

Mendengar suara mobil masuk ke halaman, aku bergegas keluar.

Chris Zhou dan Steven Shen baru saja turun dari mobil.

Aku melihat mereka dari lampu mobil.

Wajah mereka berdua tampak sedikit lelah, tapi baju mereka masih rapi, kelihatannya tidak ada terluka, bahkan aku tidak ada mencium bau darah.

Aku langsung bernafas lega.

Steven shen menepukku dan berkata:“Sudah malam sangat dingin, kenapa kamu keluar?”

Sambil berkata sambil menarik pergelangan tanganku membawaku masuk kedalam.

Chris Zhou mengikuti dari belakang.

Aku sudah meminta Andy menyiapkan makanan lezat, saat mereka masuk, makanan yang masih panas sudah tersedia.

Steven shen memberikan jempol padaku.

Aku mengerutkan bibirku.

Aku berbalik dan melihat Chris Zhou sedang tersenyum padaku, aku terdiam dan mengalihkan pandangan.

Sebenarnya aku sangat ingin bertanya hasil hari ini, tapi mereka sepertinya tidak ada maksud untuk menceritakannya padaku.

Aku berpikir besok mencari Erick lagi saja untuk mengetahui situasi, dibandingkan mereka berdua yang sangat tertutup, Erick lebih bersedia menceritakan kepadaku.

Kemudian setelah makan, mereka pergi ke kamar Erick untuk berdiskusi, kemudian aku sendirian kembali ke kamar.

Kami bersama-sama naik, sampai diatas tangga, Steven shen tiba-tiba berhenti, berbisik padaku:“Kunci pintumu, jangan biarkan orang lain masuk.”

Sambil berkata sambil sengaja melirik kearah Chris Zhou.

Aku:“……”

Tentu saja yang dia maksud itu Chris Zhou……

Di sisi lain Chris Zhou tidak ada ekspresi, sepertinya tidak mengerti maksud dari dia.

Aku hanya bisa menganggukkan kepala, berbalik ke kamar tidur.

Meskipun tanpa di ingatkan oleh Steven shen, mala mini aku juga tidak akan membiarkan Chris Zhou masuk ke kamar.

Akhirnya pada saat tengah malam, Chris Zhou membuka kunci dan langsung masuk.

Aku:“……”

Dia kenapa bisa ada kunci?

Lagi pula, bukankah Steven shen sudah berjanji akan menghentikannya?

Chris Zhou tersenyum dan berkata:“Sayang, kamu tidak menyangka bukan?”

Aku:“……”

Dia perlahan berjalan kearah ranjang.

Aku memeluk selimut, otakku berpikir keras, harus bagaimana menolaknya.

Akhirnya saat baru sampai ke tepi ranjang, ponselnya tiba-tiba berbunyi.

Dia melihat layar, mengerutkan dahi, sepertinya sedang ragu mau mengangkatnya atau tidak.

Aku merasa sedikit aneh.

Akhirnya dia pun mengangkatnya.

Mendengar dia berbisik, berkata:“Belinda.”

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu