My Superhero - Bab 100 Lebih Baik Aku Mati Saja! (2)

Kalau bibi sering berpura pura sakit, jadi aku harus tetap berada disitu?

Emang dia tidak takut bibi menjadi gila?

Aku yang disalahkan itu masalah yang kecil, cuma takut bibi akan semakun parah membuat keributan.

Setelah hening sejenak, Bibi keempat dengan nada marah :"Chris! Apakah kamu harus menusuk hatiku dengan pisau!

Dia berteriak, emosinya tidak bisa dikontrol.

Weny segera memeluknya dan menangis :"Ma.... kamu jangan marah... kak Chris bukan bermaksud seperti itu..... bukankah kamu sering bilang kalua kak Chris itu sangat berbakti padamu....kamu harus percaya padanya...."

Bibi mendorongnya :"Dia sekarang sudah mempunyai istri, tapi melupakan ibunya!" Dia tiba tiba menepuk Kasur dan menangis dengan keras, "Aku susah susah membesarkannya, dan akhirnya dia membalas padaku seperti ini, tidak ada artinya aku hidup!"

Dia berteriak keras, tidak ada sedikit pun aura tuan putri.

Aku terdiam.

Dan Chris juga terdiam, tidak tahu apa yang dia pikirkan.

Bibi menangis dengan keras :"Aku lebih baik mati saja!"

Dia ingin mencabut infus, tapi akhirnya dia baru saja mau mencabut, dia dengan tanpa alasan jatuh ke belakang, dia susah bernafas.

Itu sangat menakutkan.

Muka Chris berubah, dia langsung memanggil dokter, dan dia berlari ke depan memegang bibi :"Bibi, aku tahu aku salah, kamu jangan sampai menyakiti diri sendiri."

Bibi menamparnya: "Pergi!"

Dia semakin lemah, tetapi tetap saja di wajah Chris terdapat bekas telapak tangannya.

Kamar itu sunyi lagi.

Paman dan bibi kedua datang, dan juga adik adik sepupu, pembantu di keluarga Zhou, semua tatapan melihat ke arah Chris.

Bibi menangis dengan keras :"Aku tidak mau hidup lagi! Tidak mau hidup lagi!"

Weny juga ikut menangis, dengan bercucuran air mata dia melihat ke arah Chris, berbicara dengan lembut :"Kak, kamu.... kamu jelas jelas tahu mama ada penyakit serangan jantung, kenapa dia mengalah saja.... kamu juga bisa berpura pura menjawabnya...."

Weny menangis deperti itu sangat kasihan.

Chris dengan wajah yang datar hanya melihatnya sebentar saja dan tidak berkata apa apa.

Aku benar benar tidak tahu bagaimana aku harus menghadapi ini.

Bibi keempat dengan memanfaatkan mati untuk memisahkan aku dan Chris.

Seandainya kalau orangtua yang pengertian, aku mungkin juga akan mengerti, tetapi menghadapi bibi seperti ini, apa yang bisa aku lakukan.

Sebelum datang dari kota Hualin ke Imperial, aku sudah membayangkan banyak masalah yang akan kuhadapi, salah satunya bagaimana cara menghadapi para gadis yang mengejar Chris.

Di dalam pikiranku, selain Jade, pasti banyak putri keluarga orang kaya menyukai Chris, mereka pasti akan memikirkan segala cara untuk menyusahkan aku.

Dan hasilnya, Jade meskipun memang menyusahkan aku, tapi Chris melindungiku dan telah mengusir Jade.

Sekarang malah bibi keempat yang membuat masalah.

Dia tidak menyukaiku, dia ingin aku pergi dari keluarga Chris, dia ingin Chris menikahi anak angkatnya.....

Aku berdiri di pojok melihat banyak orang yang mengelilingi bibi, perasaan ini sangat rumit.

Masalah sudah sampai di titik ini, sepertinya Chris sudah tidak ada pilihan lagi......

Lagipula aku dan Chris bukan pasangan yang beneran, dia bisa saja menuruti bibi untuk mengusirku, kemudian dia mencari pasangan yang palsu lagi.

Aku tidak bisa menahan untuk berpikir, awalnya dia bertunangan dengan Jade, apakah bibi juga membuat keributan seperti ini?

Tetapi kalua membandingkan sifat Jade dan bibi, tidak tahu apakah mereka juga bertengkar....... dan bagaimana juga sikap keluarga Chris, dan bagaimana Chris berperan di dalam itu......

Aku berpikir terus menerus, merasa hati sangat berat, dan sedih.

Di saat ini, paman datang dan memeluk bibi, dia ngomong dengan halus :"Linda, kamu jangan marah, kamu harus dengar dulu, biar dokter yang periksa dulu, boleh tidak?"

Dokter segera datang ke sebelah kasurnya.

Dengan geram bibi berkata :"Untuk apa aku diperiksa dokter, biarkan aku mati saja!"

Dokternya diam dan tidak berani memeriksanya.

Suasana menjadi canggung.

Di saat ini, di depan pintu terdengar suara yang serius :"Apa yang terjadi?"

Kakek Chris kembali.

Dia sudah berumur lebih dari 70 tahun, pinggangnya masih tetap tegak, kakinya juga kuat, tidak perlu menggunakan tongkat.

Orang orang memberi jalan, dia masuk ke dalam kamr dan melihat bibi Linda :"Ada apa Linda?"

Mungkin bibi ada sedikit rasa takut dengannya, dia tidak ribut lagi, dia menundukkan kepalanya dan menangis.

Tapi wajahnya pucat dan bercucuran air mata, kelihatan seperti orang yang disalahkan dan kasihan.

Kakek melihat semua orang dengan mata yang serius, dan akhirnya melihat ke Chris :"Tolong kamu jelaskan."

Dengan gugup Chris berkata :"Ini salahku, membuat bibi marah."

Kemarin saat bibi pulang, dia marah padaku, kakek sudah tahu.

Tatapannya tertuju pada bibi Linda, dengan tegas :"Aku tahu apa yang kamu ributkan, aku beri tahu kamu, pernikahan Chris aku yang urus, kalau kamu tidak puas, pergi saja dari rumah ini, jangan menganggap aku ayahmu!"

Kata kata ini sangat menusuk hatinya.

Bibi Linda kali ini sungguh tidak tahan akan hatinya yang panas, dia tidak bisa bernafas dan mukanya pucat.

Dokter segera melakukan pertolongan.

Paman Chris langsung bilang :"Pa, kamu jangan marah, Linda hanya tidak sadar akan kata katanya sendiri......"

Saat ini bibi sudah ditolong oleh dokter, dia terdiam dan melihat ke kakek, dan tiba tiba dia berteriak keras :"Pa, apakah kamu juga ingin aku mati....."

Air matanya tidak bisa berhenti, dia mengelus elus dadanya, seperti akan pingsan di kapan saja.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu