My Superhero - Bab 267 Bagaimana Bisa Itu Weni?!

Pagi hari dihari kedua, aku terbangun dengan menatap mata hitam.

Setelah Riri melihatku, dia sengaja membahasnya, katanya : “Sepupu, sepertinya kamu tidak tidur semaleman ya, apakah kamu sedang khawatir suamimu tidak menginginkanmu lagi?”

“Hati-hati kalo ngomong!” Kata Riri dengan nada yang sedikit dingin.

Dengan nada sedikit lebih tinggi, dia membalas perkataan Riri : “Aku tidak mengatakan hal yang salah, aku hanya khawatir lo, hati kakak pasti juga sangat terpukul, sangat aneh kalo semalam dia bisa tidur.”

Walaupun dia sebenarnya tidak salah, aku tidak tidur semaleman, tapi dia terlihat seperti sedang membuat panas suasana, bukannya ikut merasakan kesedihanku.

“Lebih baik kita pergi ke Rineiwa mencari kakak ipar saja, tapi kalo nanti kakak ditolak, kakak akan menangis dimana. “ katanya lagi.

Aku menarik nafasku dan berkata : “adikku, ini adalah urusan ku dan Paman zhou, kamu tidak usah ikut campur.”

Riri menunjukkan ekspresi yang tidak puas, menaikkan alisnya dan berkata : “aku ini sedang mengkhawatirkanmu!”

“Kami ini keluargamu, pastilah kami memberimu dukungan.” Sahut Steven.

Aku tidak bisa berkata-kata lagi.

Apa yang dilakukan sebenarnya tidak salah, aku juga tau dia sedang mengkhawatirkanku dengan tulus, tapi Riri tidak, jadi dia tidak benar-benar mengerti kalo Riri sedang menyindirku?

Dia biasanya adalah seorang yang cerdas, ini menjelaskan bahwa entah dia dengan sengaja membiarkan Riri menyindirku, atau otaknya saja yang cetek.

Aku memilih untuk tidak menghiraukan mereka berdua.

Riri masih saja memyindirku sesekali, akupun pura-pura tidak mendengarnya.

Aku sudah sangat bersabar.

Chris Zhou tidak membalas pesanku, aku sampai sekarang tidak tau keadaanya sekarang, dia ada sedikitpun kabar darinya bagaimana aku bisa tenang.

Tapi aku hanya bisa sabar, menunggu dia menginggatku ..

Selesai sarapan, kamipun pergi ke bandara.

Diperjalan Steven masih tetap memberiku saran : “kalau kamu gak ingin pergi ke Rineiwa, aku bisa membantumu membawa pulang Chris Zhou”

Aku sedikit tidak berdaya, aku sudah sangat jelas tidak ingin membahas ini lagi, tapi dia malah membahasnya kembali.

Sedang ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba mobil mengeluarkan suara yang sangat keras.

Aku sangat terkejut.

Steven bertanya kepada supir, : “apa yang terjadi?”

Kata supir didepan ada kecelakaan, kita sudah tidak bisa lewat lagi.

Steven merenggutkan alisnya, dan berkata :”kalian jangan bergerak, aku akan turun melihat keadaan.”

“belum sempat dia membuka pintu, kaca jendela mobil tiba-tiba dibom.

Steven membenamkan wajahnya dan berkata: "kita telah diserang!"

Aku membuka mataku lebar-lebar.

Kenapa ini bisa terjadi?

Steven menyipitkan matanya, menelepon bawahannya.

Setelah ini, Steven dan Riri memanggil bodyguardnya dan mreka mengikuti kita dari belakang.

Aku berpikir Andy juga mengirimkan orang mengikutiku, jadi aku bisa tenang sedikit.

Tapi, belum selesai aku bernafas lega, mobil mengalami tembakan bom lagi.

Untungnya, mobil kami tidak hanya anti peluru, tetapi bahkan mampu menahan senjata yang bahkan lebih kuat.

Situasi ini benar-benar tidak baik.

Aku melihat dari jendela luar ada orang yang mengarahkan senjata dan langsung menembak kearah sini.

Jalan itu penuh dengan mobil, mereka semua menutupi wajah mereka dibalik kain.

Andy sudah dengan bodyguarnya melakukan perlawanan.

Tapi jumlah musuk lebih banyak dan lebih ganas dari kita, dia tidak hanya menembaki mobil kita tapi juga menyerang mobil samping yang tidak bersalah dan orang-orang yang lewat dijalanan. Sudah ada 2 mobil yang terbakar.

Situasi ini sangat berantakan, Suara tembakan dan jeritan saling bergantian, sangat mendebarkan.

Seluruh hatiku hancur.

Steven sangat tenang, sambil telepon meminta bantuan sambil mengarahkan bodyguardnya.

bahkan jika dia sudah memberi arahan dengan tepat, dan bahkan Andy sudah sangat kuat, tetapi pihak lain tidak peduli, itu seperti seorang jenderal yang putus asa untuk pergi ke sini, saya takut itu tidak akan lama sebelum mereka bisa berhasil.

Yang sangat mengkhawatikan adalah mobil ini tidak bisa breakout, kalo sudah dikepung oleh mereka kita hanya bisa melakukan pembantaian.

Musuh terus mengarahkan tembakan kesini, mreka sudah mengebom mobil-mobil depan.

Suara bom itu sangat keras, smua orang pasti terkejut.

Dugaanku, mereka ingin kita turun dari mobil.

Keadaan sudah semakin buruk.

Aku sama sekali tidak bisa memikirkan cara untuk menghadapi mereka.

Steven dengan sangat panik dan dengan alis yang mengerut berkata “ini tidak bisa terus begini, walaupun mobil kita ini anti peluru tapi kalo mobil sekitar kita semua mengarahkan bom kesini, itu sama saja.” Dia melihatku dan Riri sambil berkata “aku turun dan berdiskusi dengan Andy, kalian duduk dimobil jangan bergerak, apapun yang terjadi jangan turun mobil.”

Setelah memberi arahan, dia membuka pintu dan keluar, dia menyuruh supir ini menemaniku dan Riri.

Menurutku disaat ini kami masih bisa turun mobil dan kabur, kalo terus-terusan didalam mobil, itu sama saja dengan duduk diam menunggu waktu untuk mati, apalagi musuh kita sangat kuat, orang bisa saja tidak dilepaskan oleh dia apalagi kita targetnya.

Tapi mengingat perutku yang besar, kalaupun aku bisa lari aku tidak bisa lari jauh-jauh.

Aku sangat panik.

Riri melihat Steven sudah meninggalkan kita, tiba-tiba dia mendekatiku dan marah tepat ditelingaku, katanya : “semua karena kamu, kamu benalu! Mereka semua pasti ingin menangkapmu! Kenapa kamu tidak keluar? Kenapa malah menyuruh kakakku yang pergi?! Kenapa mau membuat susah kakakku?!”

Aku dengan tenang menatapnya, tanpa maksud apapun.

Karena akupun juga berpikir, kekacauan ini karena aku.

Walaupun sekarang belum tau apa sebabnya, Tetapi aku memikirkan keheningan saat ini, aku panik.

Dia mungkin sedang menunggu waktu yang tepat untuk melakukan tembakan lebih besar lagi.

Kalo benar semua ini karenaku, berarti aku benar-benar sudah merepotkan Steven dan Riri.

Mungkin ini semua ada hubungannya dengan Christian Sheng, seharusnya Christian Sheng tidak akan melukai Steven dan Riri…

Aku larut dalam pikiranku, tanpa suara.

Riri berkata sambil menangis : “kenapa aku dan kakakku sangat sial, kenapa jadi masuk kedalam situasi yang tidak ada jalan keluarnya ini bersamamu!” dia dengan sangat tenang menatapku, matanya sangat mengambarkan kemarahan yang besar, katanya : “aku kasih tau ya, selamanya aku tidak akan menganggap kita ini satu keluarga, kamu lebih baik mulai berpikir, kalau setelah ini kamu masih bisa selamat, setelah ini jangan berani-beraninya membawa masalah kekeluarga kami lagi, aku tidak mau satu keluarga direpotkan olehmu!”

Aku melihatnya sekilas, tidak ingin membuat perhitungan dengannya.

Sekarang yang harus aku pikirkan adalah, orang diluar sana itu siapa mereka.

Aku sudah menebak dari awal, sepertinya mereka ini utusan dari Christian Sheng, berpikir lagi kebelakang, terakir kali Christian Sheng mengutus orang dengan diam diam menjemputku, kali ini tidak mungkin dengan cara seheboh ini.

Selain itu, belum lama ini dia sudah ditangkap oleh polisi kota Huaxia. Dia seharusnya tidak memiliki keberanian sedemikian besar, bahkan nyawa orang tak bersalah diabaikan, kecuali dia tidak ingin bergaul di kota Huaxia lagi.

Jadi siapa mereka?

Mereka ini sedang memburuku atau kakak beradik Shen.

Waktu aku sedang berpikir, tiba-tiba ada yang mengebom bagian luar mobil, dan ternyata itu adalah Weny!

Bagaimana bisa itu Weny?!

Bukankah dia sudah dimasukkan kedalam rumah sakit jiwa, bagaimana dia bisa keluar dan lagi dan semua ini dia yang mengarahkan.. apakah Christian Sheng sudah menolong dia?

Tapi Chris Zhou menjadikan dia sebagai umpan, dan apa sedang mengawasi dia, bagaimana bisa membiarkan dia keluar?

Pikiranku dipenuhi dengan berbagai alasan, hatiku tidak berhenti larut didalamnya.

Kalo benar dia sedang melawan, hari ini aku benar-benar tidak bisa lari lagi…

Saat aku sedang berpikir, Weny sudah membawa orang melemparkannya didepan mobil.

Steven dan Andy menatap lawan dari kejauhan, Weny muncul dari atas, mereka sebenrnya sudah mengetahui keberadaannya, tapi mereka tidak bisa menyelamatkan kita di waktu ini.

Walaupun Steven sudah meninggalkan beberapa bodyguard, tapi dengan cepat Weny sudah menghabisi beberapa bodyguard disini.

Weny tanpa ekspresi berhenti diluar mobil, membungkukkan badannya, melihat dari kaca dan menatapku tajam.

Sebenarnya kaca ini dbuat dari bahan yang khas, orang dari luar tidak bisa melihat keadaan dalam mobil.

Tapi aku tetap dibuatnya terkejut.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu