My Superhero - Bab 136 Dia Bilang: “Masuk Ke Mobil.” (2)

Aku sedikit tidak tenang, walaupun Guru Tang mengetahui masalah keluargaku, dia juga pasti bisa menebak kalau Grace sedang menganggu ku, tapi semua karena aku, yang memberikan pengaruh buruk terhadap jurusan kedokteran…..

Saat memasuki kantor, Guru Tang mempersilahkan ku duduk, tanpa basa-basi langsung bertanya: “Sudah sejauh apa kamu mempertimbangkan perjalanan bisnis?”

Ternyata bukan bertanya mengenai Grace, aku diam-diam menghela napas lega, aku ragu sebentar, kemudian menjawab: “Guru, aku memutuskan untuk pergi ke New York bersama anda.”

Guru Tang mengganguk-anggukkan kepalanya, kemudian berkata: “Kamu jangan pikir terlalu lama, aku percaya pada karaktermu. Tidak peduli orang lain bilang apa, setidaknya bagiku, kamu adalah anak yang baik. Setiap mendapatkan kesulitan, kamu tidak boleh mundur, harus memikirkan cara melawannya, mengerti?”

Tidak disangka saat terjadi masalah seperti ini, Guru masih tetap berdiri di sampingku.

Mata ku perlahan terasa panas, sedikit tersendat aku menjawabnya: “Aku pasti akan bisa….anda jangan khawatir.”

Guru Tang berdehem, berkata: “Semester ini laboratorium bertambah beberapa orang, situasi sedikit tidak terkendali, saat kembali dari perjalanan bisnis ini, aku akan mengatur ini dengan baik, kamu jangan ambil hati.”

Nada bicaranya terdengar serius, tapi aku tahu dia sudah memantapkan keputusan.

Dan juga dia melakukan seperti ini, sebenarnya, semua juga demi aku….

Aku terharu sampai tidak tahu harus bagaimana.

Walaupun sebenarnya aku tidak begitu peduli komentar Kakak Kelas Jiang dan kakak kelas lainnya, lagipula mereka hanya sekedar berbicara, hanya menyindirku dengan beberapa kalimat, tapi tidak sampai menyakitiku dengan fisik.

Tapi kepedulian Guru Tang ini, aku akan terus mengingatnya selamanya.

Sekarang yang benar-benar ku takuti adalah Grace, jika dia sampai membuat keributan di sekolah pasti akan kacau.

Perasaan di permainkan di bawah kendali nya itu, sangat membuat orang menderita.

Kali ini dia terlihat sudah siap dengan rencana, dan juga dia juga pasti punya orang belakang, kalau tidak, tidak lama sebelumnya di lapangan parkir, bagaimana dia bisa kabur dari kumpulan kaki tangan Steven Shen.

Saat keluar dari kantor Guru Tang, aku langsung mencari cara bagaimana melawan Grace.

Masih ada dua hari sebelum perjalanan bisnis, yang ku takutkan dalam dua hari ini, Grace bisa menjalankan rencana yang lebih jahat lagi.

Kelihatannya aku harus menyelesaikan masalah Grace dulu, jika tidak dia bisa seperti bom waktu, yang kapan saja bisa meledak.

Aku terus berpikir, mengeluarkan handphone, kemudian aku menemukan nomor telepon nya yang dulu.

Tidak tahu apakah masih bisa di telepon atau tidak, tapi tidak peduli bagaimana, harus di coba dulu, jika tidak bisa, aku harus mencari detektif pribadi…..

Saat ku tenggelam di pikiranku, tiba-tiba telepon tersambung.

Dia bertanya sambil tertawa: “Ada apa, Viona?”

Nada bicaranya terdengar akrab, seakan-akan aku adalah teman baiknya yang akrab.

Bertahun-tahun yang lalu, aku memang menganggap nya seperti saudaraku sendiri, sayangnya dia tidak hanya mengkhianati ku, dia juga menghancurkan keluargaku, sekarang dia ingin datang menganiaya ku.

Aku menarik napas dalam-dalam, berkata: “Kamu dimana?”

Dia tidak langsung menjawab nya, malah terkekeh menjawab: “Sudah beberapa tahun, ini pertama kalinya kamu menelepon ku.”

Aku tidak ingin berbasa-basi dengannya, langsung menjawab: “Aku tahu kamu pasti ingin mengambil sesuatu dari ku, ayo kita bertemu untuk membicarakannya.”

Dia terdiam beberapa detik, menjawab: “Boleh juga, semakin cepat di perjelas, semakin cepat dendam terbalaskan.”

Langsung menyetujui seperti ini, aku merasa ada yang janggal.

Jam 3 sore, aku pergi meninggalkan laboratorium dan bersiap pergi.

Waktu di tetapkan oleh Grace, dia menentukan tempat di kafe tengah kota, dengan kondisi mobil yang tidak macet, dari sekolah menuju kesana memakan waktu 1 jam, jadi aku langsung berangkat setelah melaporkan ke Guru Tang.

Baru saja sampai ke tempat parkir, aku langsung melihat sosok orang yang familiar.

Chris berdiri di samping pintu, menatapku dengan diam.

Aku terkejut sekali.

Dia memakai jaket hitam, tubuhnya tinggi kurus, berdiri di bawah cahaya matahari musim gugur, sangat indah menawan.

Tidak peduli sudah berapa kali pun aku melihatnya, setiap dia muncul di hadapanku, jantung ku selalu berdetak kencang.

Jelas-jelas aku baru saja bertemu dengannya semalam, tapi mungkin karena hubungan kita yang sudah berubah menjadi dingin, saat sekarang tiba-tiba melihatnya lagi, terasa seperti sudah lewat berapa abad.

Tatapan nya yang dalam itu, terkunci ke arahku.

Aku maju selangkah.

Sebenarnya aku masih tidak menyangka akan bertemu dengannya secepat ini….berdasarkan perkiraanku, sebelum berangkat untuk perjalanan bisnis, aku tidak akan bertemu dengannya, dan juga tidak ingin terlibat apapun dengannya.

Sempat ragu sebentar, barulah aku berjalan melewatinya.

Dia bilang: “Masuk ke mobil.”

Mendengar nada bicaranya yang datar itu, aku kembali teringat pemandangan saat dia sedang melindungi Janice, hati ku langsung terasa sakit sampai tidak tahu harus berkata apa, hanya bisa terdiam menggeleng.

Chris sedikit mengerutkan alisnya, mengulurkan tangannya, dan tiba-tiba saja menarik ku kedalam pelukannya.

Mata ku terbelalak.

Kemudian menggendong ku ala pengantin.

Aku sedikit panik, langsung memberontak: “Lepaskan aku!”

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu