My Superhero - Bab 634 Mencuri Waktu Santai Disela-sela Kesibukan

Chris Zhou membuka selimut, dari belakang memelukku, lalu menciumi daun telingaku, dia berkata: “Sayang, sudah waktunya untuk tidur.”

Dadanya yang hangat dan padat, aku bersandar di dalam pelukannya, pipiku terasa bertambah panas.

Jelas-jelas sekarang baru jam 9, belum sampai jam tidur... Isyarat ini sangatlah jelas...

Sebenarnya aku juga sangat merindukannya, sebelumnya di karenakan tubuhnya terluka, juga karena setelah pulang ke Kota Imperial terjadi begitu banyak masalah, jadi aku tidak memiliki banyak waktu untuk bersamanya.

Aku berbalik, aku merasa sedikit malu untuk menatap matanya, kemudian aku memeluk lehernya, membuat kepalaku berada di lehernya. Gerakanku ini sebagai tanggapan dari isyaratnya.

Tidak tahu kenapa, di waktu sebelumnya aku dan Chris Zhou berpelukan dihadapan Kakak Kedua, aku tidak merasa malu sama sekali, tetapi pada saat ini aku malahan menjadi sangat pemalu.

Chris Zhou tersenyum lalu memeluk tubuhku, dia tidak langsung memulai, melainkan dia mencium bekas luka di wajahku, dengan suara yang berbisik berkata : “Aku sudah menghubungi pihak rumah sakit, setelah masalah di sini selesai, aku akan pergi menemanimu melakukan operasi perbaikan wajah.”

Aku dengan lembut menerima ajakannya. Selang beberapa detik, aku juga dengan suara yang berbisik mengatakan : “Paman Chris, Kamu... Apakah kamu jijik melihat wajahku ini?”

Lagi-lagi dengan mengunakan tenaga dia menciumku, dengan tersenyum dia berkata: “Sayang, apakah kamu sudah lupa beberapa kali kamu tidak bisa turun dari tempat tidur? ”

Aku:“……”

Pada awalnya aku juga takut dia akan keberatan atas bekas luka di wajahku, tetapi dia selalu mengunakan tindakan untuk membuktikan bahwa dia tidak keberatan, karena setiap kali dia selalu membuatku tidak bisa turun dari tempat tidur...

Membayangkannya sampai di sini saja membuat pipi saya menjadi merah.

Dia membalikan tubuh semakin menekan tubuhku, menempel ke bibirku, dengan suara yang berbisik berkata : “Sayang, apakah kamu tidak tahu aku begitu menyukaimu, bagaimanapun rupamu aku tetap akan terpesona olehmu.”

Setelah selesai mengatakannya, dia semakin ganas menciumku berulang kali, tidak memberikannya kesempatan untuk membayangkan hal yang tidak-tidak.

Tanpa sadar aku memegang lehernya, tiba-tiba aku merasa sangan nyaman.

Dia mengatakannya kepadaku betapa ia mengidamkanku, dan dia benar-benar tidak keberatan atas bekas luka di wajahku...

Hatiku menjadi lembut, tidak bisa menahan rasa untuk memeluknya, dan dengan hangat merespon gerakannya.

……

Keesokan harinya aku terbangun, aku merasakan sakit di sekujur tubuhku.

Chris Zhou datang memberikanku kecupan di bibirku, dengan senyum tipis di wajahnya berkata : “Sayang, kamu sudah bangun?”

Suaranya membawa nada malas dan serak ketika baru terbangun, dan suaranya itu terdengar sangat seksual.

Aku membayangkan kegilaan malam kemarin, membuat wajahku memerah, dengan suara yang ringan berkata : “...Iya.”

Dia memasukanku ke dalam pelukannya, memijat pinggangku, suaranya terdengar semakin lembut, berkata : “Kamu beristirahatlah lagi, aku akan membawa sarapan ke atas.”

Aku menggosok-gosok bahunya, merasa sedikit tidak bisa merelakan kehangatan pelukannya.

Tampaknya dia juga memahami perasaan yang tidak ingin di tinggal, lalu mencium di dahi kiriku, lalu terus menggosok pinggangku, tidak bangun.

Kami terus begitu saling memeluk satu sama lain, tidak ada yang membuka mulut, dengan tenang menikmati kehangatan yang tidak mudah di dapatkan ini.

Setelah lewat sepuluh menit lebih, sampai terdengar suara perut memanggil, dia baru perlahan bangkit dari tempat tidur, pergi keluar untuk membawakanku sarapan.

Aku merasa sangat bahagia, membuatku ingin berguling-guling di dalam selimut.

Bantal dan selimut yang meninggalkan bekas tubuhnya, aroma mint yang familiar membuatku merasa nyaman, bahkan membuat tubuhku yang pegal-pegal menjadi jauh lebih baikan.

Saat ini sudah lebih dari jam sembilan pagi, hangatnya matahari musim semi masuk melalui jendela memenuhi ruangan ini.

Aku mencium bau bunga yang pekat datang dari halaman rumah.

Xinan memiliki empat musim, dan kebetulan musim semi lagi, bunga sedang bermekaran.

Nanti aku ingin turun ke bawah untuk melihat-lihat bunga apa saja yang ditanam di halaman, kenapa bisa begitu harum, di tambah lagi jika bisa aku ingin pergi bersama Chris Zhou untuk berjalan-jalan di sekitar sini...

Aneh untuk mengatakannya, Kota Hualin tidak jauh dari Xinan, tetapi kenapa aku tidak pernah datang berlibur kemari.

Tetapi aku dengan cepat menarik kembali keinginanku, aku tahu pemikiran ini tidak akan mungkin dapat menjadi nyata, keadaan sekarang ini sangat sengit, di luar tidak tahu ada berapa banyak mata yang melihat ke arah Chris Zhou, mungkin saja di luar laboratorium ada orang Simon He ataupun Janice yang sedang mengawasi.

Demi keselamatannya, di dalam dua hari ini lebih baik tinggal di dalam rumah saja...

Ketika aku sedang berpikir, Chris Zhou membawakan sarapan masuk ke dalam.

Mungkin karena dia melihatku sedang melamun, ia meletakan piring di atas lemari, lalu menarik aku masuk ke dalam pelukannya, dia berkata : “Sayang, apa yang sedang kamu pikirkan?”

Kesadaranku kembali, lalu memeluk pinggangnya, tersenyum tanpa kata.

Dia menahan senyuman di bibirnya, mengaruk-garuk hidungku, dan berkata : “Sangat bahagia?”

Aku menghembuskan nafas yang panjang, lalu berkata: “Iya, asalkan bersamamu, aku merasa bahagia.”

Senyum di wajah Chris Zhou sedikit menghilang, dilanjutkan dengan memegang wajahku dengan kedua tangannya, lalu menatap mataku, dengan nada yang serius berkata : “Sayang, kamu tenang saja, setelah ini kita bisa bersama-sama untuk waktu yang sangat panjang.”

Aku mengosok-gosok telapak tangannya, dengan sikap yang serius mengangguk, aku berkata : “Baiklah, aku percaya kepadamu.”

Dia memberikanku satu kecupan, setelah itu baru melepaskanku, kemudian dia menyuapiku sarapan.

Awalnya aku berpikir bahwa dia akan memiliki hal-hal untuk di kerjakan, di karenakan Simon He dan Paman Zhou Kedua berada di Danau Ginger membuat masalah, Janice juga pergi kesana berkumpul dengan mereka, yang pasti mereka akan membuat ombak yang besar. Tetapi setelah kami selesai sarapan, Pria itu malahan berkata : “Sayang, Apakah kamu ingin pergi jalan-jalan?”

Aku tercengang melihat ke arahnya dengan perasaan yang tidak bisa mempercayainya.

Baru saja aku memikirkannya, pasti enak jika bisa pergi keluar untuk jalan-jalan, tetapi aku takut nyawa kami akan terancam bahaya, jadi aku menarik kembali perkataanku.

Bagaimana bisa aku terfikir Chris Zhou akan mengambil inisiatif untuk mengajakku jalan-jalan, apakah hati kami berdua menyatu?

Chris Zhou melihatku tidak mengeluarkan suara, dia menggaruk-garuk dagu, lalu dengan suara yang lembut berkata : “Apakah kamu terlalu lelah, lalu tidak ingin keluar?”

Seketika aku terbayang kejadian kemarin mengunci pinggangku untuk terus menyerang daerah kekuasaanku, semua itu membuat seluruh tubuhku terbakar.

Lelah memang lelah... Tetapi jika aku bisa pergi keluar untuk berjalan-jalan, aku juga bisa mengatasi rasa sakit di tubuh fisik ini.

Aku menggelengkan kepalaku, aku membisikan di telinganya : “Baru saja aku memiliki ide untuk pergi berjalan-jalan, tetapi takut memberikanmu masalah, jadi aku tidak berani mengatakannya... Aku tidak menyangka ternyata kamu dulu yang mengatakannya...”

Dia tersenyum dan mencubit wajahku, dia berkata : “Sepertinya jiwa kita memang terhubung..”

Aku tidak dapat menahan rasa untuk tertawa.

Kami berberes sebentar, lalu berangkat.

Kami berada di tempat yang bernama Shuangxi, dekat dengan perbatasan Xinan, walaupun bukan kota wisata yang memiliki nama, tetapi iklim hujan di sini, membuat tempat ini memiliki berbagai macam flora dan fauna, bahkan di kedua sisi jalan ada berbagai macam bunga yang tidak diketahui namanya sedang bermekaran, sungguh indah.

Chris Zhou membawaku ke hutan hujan yang belum di jadikan pemukiman, jelas-jelas di luar matahari musim semi sangat hangat, tetapi ketika berjalan ke dalam sangatlah dingin, untung saja dikarenakan ada banyak nyamuk kami menggunakan baju tangan panjang dan celana panjang jadi kami tidak merasa kedinginnan.

Sepanjang perjalanan Chris Zhou memeluk setengah tubuhku, menopang setengah beban yang di terima tubuhku.

Kami perlahan-lahan berjalan di hutan hujan ini, melihat pohon-pohon tinggi yang menembus langit, setiap pohon digantung sebuah papan nama, papan tersebut bertuliskan pohon ini sudah berusia ribuan tahun, aku tidak bisa membayangkan seberapa lama ribuan tahun itu.

Waktu terasa sangat cepat berlalu dalam sekejap mata dia sudah menyelinap pergi, terbang jauh dan menghilang.

Jadi aku harus benar-benar menghargai waktuku bersama Chris Zhou.

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu