My Superhero - Bab 247 Skandal

Seketika vila menjadi tenang, tidak ada api unggun, juga tidak ada kembang api, sangat sepi.

Hana ada lampu di halaman yang menyala, masih ada salju putih yang terlihat ke abuan.

Aku melihat salju putih di luar, hatiku merasa menyesal.

Mengapa tidak terus terang dengan Chris Zhou, sebenarnya aku sangat mem-pedulikannya dia keluar.

Aku pikir, jika aku membicarakannya, dia seharusnya tidak akan pergi.

Meskipun hatinya masih belum bisa melupakan Belinda, tetapi dia juga sangat menghormatiku, meskipun untuk tidak bertengkar denganku, dia juga tidak akan pergi tengah malam seperti ini.

Masih harus berpura – pura besar hati di depan Suzy Ye, masih harus kehilangan Chris Zhou.

Mau tidak mau aku jadi berpikir sembarangan.

Apa yang akan dibicarakan Suzy Ye dengan Chris Zhou, keadaan Suzy Ye sebenarnya bagaimana?

Mendengar berita Suzy Ye, apa reaksi Chris Zhou?

Otakku menjadi kacau balau.

Meskipun aku hanya bisa mengeluarkan ponselku melihat internet, agar tidak berpikir sembarangan.

Aku membuka sosial media, melihat lelucon, lalu memencet trending topik yang ada.

Awalnya aku tidak begitu tertarik dengan berita entertainment, karena aku terlalu bosan maka aku melihatnya.

Akhirnya yang membuat aku terkejut adalah, orang yang di gosipkan adalah Tito Wen.

Tentu saja paparazzi tidak akan menulis siapa itu Tito Wen, hanya memfoto bagian belakang Tito Wen, karena hari ini aku bertemu dengan Tito Wen, aku baru melihat beberapa kali juga bisa mengenalinya.

Apalagi di sosial media sudah ada yang membocorkan identitas Tito Wen, mengatakan kalau dia adalah dosen dari Universitas Tsinghua, masih adalah anak dari keluarga Wen, keluarga terpandang.

Meskipun awalnya aku tidak tahu kalau Tito Wen adalah dosen, tetapi dia benar adalah anak keluarga Wen.

Semua orang mengatakan, kalau perempuan itu akan Menikah dengan anak orang kaya.

Aku sangat kaget, langsung teringat Sisilia.

Jelas – jelas hari ini Tito Wen masih membawa Sisilia ke villa, aku masih tidak terpikirkan, jika Tito Wen dan perempuan yang di foto itu bersama, mengapa dia tidak membawa perempuan itu ke sana?

Aku berpikir, dan memberikan pesan kepada Sisilia.

Dia dan Tito Wen satu kamar, tetapi dia berkata kepadaku, setiap kali jika pergi berlibur bersama keluarga atau ke keluarga Wen, meskipun mereka tidur satu kamar, tapi mereka tidur di ranjang yang terpisah.

Sebenarnya aku tidak ingin memberitahu skandal Tito Wen dan perempuan itu.

Tetapi dia suka membuka sosial media, cepat atau lambat pasti akan mengetahuinya, jika saat ini suasana hatinya tidak begitu baik, aku akan menghiburnya.

Tetapi sudah lewat beberapa saat, Sisilia masih belum membalas.

Mungkin dia sudah tertidur.

Aku juga tidak melanjutkan mengirimi pesan.

Tetapi aku masih mengkhawatirkan Sisilia.

Foto dan video yang ada di sosial media, terlihat sangat cantik, perempuan yang sedang hits itu masih membagikan foto mesra di sosial media, seakan memberi kode kalau segera ada berita baik.

Aku mau tidak mau ikut menebak, mungkin Tito Wen dan dia memang benar – benar memiliki hubungan.

Kalau begitu maka akan melebihi batas.

Jika dia memang tidak menyukai Sisilia, dia bisa membatalkan pertunangan dengan Sisilia.

Tetapi selama Sisilia masih menjadi tunangannya selama sehari, dia seharusnya tidak bisa berbuat seperti itu di luar.

Aku merasa kasihan dengan Sisilia.

Selanjutnya aku juga tidak tertarik lagi melihat internet, lebih baik aku mematikan ponsel.

Saat ini sudah satu jam berlalu, Chris Zhou masih belum kembali.

Aku berbaring di ranjang sendirian, tidak merasa mengantuk.

Meskipun di kamar membuka penghangat, aku masih merasa kedinginan.

Aku tidak sengaja melihat ke sana, entah sejak kapan turun salju.

Lagi pula aku juga tidak bisa tertidur, sebaiknya aku langsung menggunakan pakaian dingin dan pergi ke luar melihat salju.

Siapa yang tahu saat aku keluar, aku melihat seorang perempuan yang sedang duduk di lorong, sepertinya sedang menangis.

Aku meragukan, tidak bermaksud untuk mengganggu orang itu.

Terutama karena tengah malam, siapa tahu dia adalah orang jahat yang berpura – pura menangis.

Sejujurnya, hatiku sedikit takut, juga tidak berniat untuk melihat salju lagi.

Saat bersiap untuk kembali ke kamar, aku mendengar orang itu terisak.

Aku memberhentikan langkahku.

Suara itu mirip suara Sisilia.

Aku pergi ke sana, dengan nada kecil berkata: “apakah Sisilia?”

Orang itu sepertinya sangat terkejut, lalu mengangkat kepalanya.

Ternyata benar adalah Sisilia.

Melihatku, dia menarik napas dalam.

Aku melihat mata dan hidungnya yang sudah bengkak, aku menebak, seharusnya dia sudah melihat berita di internet…

Memang itu adalah masalah yang bisa membuat orang sangat sedih.

Aku duduk di sebelahnya, memeluknya dengan ringan, berkata: “menangislah, menangis akan membuatmu lebih baik.”

Dia terisak – isak Secara kecil, tidak mengeluarkan suara.

Aku mengelus rambutnya, berkata: “berita di internet juga tidak semuanya nyata, bisa saja itu salah paham, jangan berpikir terlalu banyak….”

Sisilia melihatku sesaat, menarik napas dan berkata: “kakak ipar ketiga, kamu sudah melihatnya?”

Aku mengangguk, berkata: “tadi aku sudah mengirimimu pesan” dia terlihat bersalah, dengan tidak enak hati berkata: “aku… ponselku masih sedang di cas, lupa membawanya…”

Ini adalah masalah kecil, aku lebih mengkhawatirkan suasana hatinya.

Aku sedikit ragu, berkata: “jika kamu memang menyukai Tito Wen, maka jangan mundur.”

Dia tidak mengeluarkan suara.

Aku berkata: “sekarang kamu adalah tunangannya yang sah, bisa langsung menanyainya apa yang terjadi. Jika dia mengelaknya, maka kamu anggap tidak ada yang terjadi; jika dia mengakuinya, maka kamu bisa menanyai alasannya, jujur dengannya. Meskipun ujung – ujungnya kamu berpisah dengannya, juga jangan biarkan diri sendiri kecewa.”

Sisilia mendengar perkataanku, tertawa pahit, berkata: “aku merasa dia… seharusnya akan membatalkan pertunanganku dengannya….”

Aku terdiam.

Dia menundukkan kepala, berkata: “sebenarnya dulu dia pernah mengungkitnya, hanya saja keluarnya tidak setuju… tapi sekarang dia punya perempuan yang dicintai…”

Berbicara sampai perempuan yang dicintai, tenggorokanku merasa kering.

Dengan segera dia melanjutkan ucapannya: “dia adalah orang yang bertanggung jawab, karena sudah punya perempuan yang dicintai, pasti akan membujuk keluarganya.”

Tito Wen memang terlihat orang yang bertanggung jawab.

Tetapi… ini terhadap Sisilia, benar – benar terlalu kejam.

Sesaat aku tidak tahu harus bagaimana menghiburnya.

Saat ini langit sudah turun hujan salju, Sisilia mengulurkan tangannya, pelan – pelan memegang salju, berkata: “bagus sekali…”

Mukanya yang tembam berada di bawah cahaya lampu, terlihat sedikit rapuh.

Aku menggigit bibir, juga merasa sangat kejam.

Terpikirkan hati Chris Zhou yang masih ada Belinda, aku juga sedikit khawatir.

Tetapi aku dengan segera menyimpan prasangkaku, berkata ringan kepada Sisilia: “luar sudah sangat dingin, kita pergi ke restoran minum segelas teh saja.”

Terutama aku takut dia terlalu sedih.

Hari ini adalah malam kudus, restoran pasti sudah tidak buka, mungkin di sana masih ada turis yang ingin bergadang, mungkin akan lebih ramai, juga akan membuat Sisilia tidak begitu sedih.

Sisilia mengiyakan, langsung memegang tanganku, berkata: “maaf, kakak ipar, aku lupa kamu sedang mengandung… kita cepat pergi saja, jangan sampai kedinginan.”

Aku mengangguk.

Akhirnya saat baru berjalan beberapa langkah, langsung melihat Chris Zhou dan Tito Wen sedang berjalan ke arah kami.

Mengapa kedua orang ini bisa bersama?

Bukankah Chris Zhou dan James pergi menemui Suzy Ye?

Saat aku sedang bingung, Chris Zhou sudah ada di depan mataku.

Dia langsung memasukkanku dalam pakaian dinginnya, dengan suara tidak senang, berkata: “mengapa kamu keluar, dingin tidak?”

Aku langsung menggelengkan kepala.

Tito Wen juga sudah berjalan sampai di depan Sisilia.

Dibandingkan dengan Chris Zhou yang terlihat tidak senang, dia justru sangat marah terhadap Sisilia.

Mendengarnya berkata terhadap Sisilia: “kamu selalu begitu keras kepala, selalu tidak patuh! Kali ini bahkan ponsel saja tidak dibawa, aku masih mengira kamu sudah turun gunung, hampir saja menyetir pergi mencarimu! Sebenarnya kapan kamu akan tumbuh besar, baru bisa menjadi sedikit dewasa?!”

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu