My Superhero - Bab 530 Kematian Rebecca Ye

Aku berkata dengan ringan: "Waktu itu kamu mencoba menusuk dadaku dengan pisau dan kamu dihentikan oleh Christian Sheng. Kali ini aku juga akan menusuk dadamu, apakah ada yang akan datang membantumu atau tidak, itu tergantung pada keberuntunganmu."

Ini tentu saja sengaja untuk membuatnya marah.

Anin dan yang lainnya berada di pihakku, bawahan Steven Shen yang di tinggalkan olehnya di sini otomatis juga tidak akan menentangku, jadi tidak akan ada yang membantu Rebecca Ye.

Ekspresi Rebecca Ye berubah: "Viona, kamu akan mati dengan mengenaskan!"

Aku mengabaikannya dan langsung melambaikan belati, lalu menusukkannya ke dadanya.

Dia bersikeras memberontak, tetapi kedua tangannya diikat dengan tali, dan dia dipegang erat oleh pengawal, jadi dia tidak bisa menghindarinya.

Satu tusukan di tusukkan dan dadanya langsung mengeluarkan darah.

Dia menjerit histeris, suara itu seperti datang dari neraka, dan membuat orang yang mendengarnya merasa ngeri.

Aku sedikit menambahkan tenaga dan mendorongnya lebih dalam lagi.

Rebecca Ye berteriak kesakitan, pada akhirnya dia ketakutan sampai pingsan.

Aku mengeluarkan belatiku.

Anin berkata: "Apakah Anda tidak berencana untuk membunuhnya?"

Aku menundukkan kepada dan menatap belati yang penuh dengan darah di tanganku, aku menggelengkan kepalaku dengan ringan, dan berkata: "Memberikan satu tusukan ini padanya, itu anggap saja sudah mengakhiri dendam kami ... kamu bawa dia pergi ..."

Tadi aku tidak menggunakan semua kekuatanku, jadi lukanya sangat dangkal. Hanya saja nyali Rebecca Ye kecil, jadi dia pingsan karena ketakutan.

Anin sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tetapi ia tidak mengatakannya.

Aku berkata dengan suara ringan: "Aku tahu dia pantas mati, tetapi aku tidak bisa melakukannya ..."

Mungkin karena aku sudah memiliki anak, aku takut jika aku membunuh orang, suatu hari nanti aku atau anakku akan mendapatkan balasannya.

Anin terdiam beberapa saat, dan berkata: "Karena Anda tidak bisa melakukannya, maka serahkan saja kepadaku."

Aku tertegun.

Dia meminta pengawal untuk menyiramkan air kepada Rebecca Ye.

Ada luka di wajah Rebecca Ye, setelah ia terbangun disiram air dingin, mungkin karena dia merasa kesakitan, jadi dia berteriak histeris.

Kemudian dia berkata dengan marah: "Viona, aku ingin membunuhmu! Dasar wanita jalang yang biadab, aku... uhuk uhuk..."

Dia tiba-tiba batuk, dan suaranya semakin rendah.

Mungkin itu karena cedera di dadanya, dia kesulitan untuk berbicara.

Aku menatapnya dengan dingin, aku tidak ingin berdebat dengannya.

Anin berkata: "Rebecca Ye, asalkan kamu memberi sujud kepada Nona Viona dan mengakui kesalahanmu padanya, maka keluarga Zhou akan melepaskanmu."

Begitu ia selesai mengatakannya, Rebecca Ye mendongak dan menatapnya dengan galak: "Mimpi!"

Anin tidak marah, ia berkata dengan ringan: "Sepertinya kamu tidak takut mati, baiklah kalau begitu."

Dia mengeluarkan pistolnya dan memasukkan pelurunya.

Mungkin Rebecca Ye sudah dibuat takut olehnya. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan gemetaran: "Aku tidak percaya keluarga Ye akan mengabaikanku ..."

Anin tersenyum: "Jika keluarga Ye ingin mempedulikanmu, maka kamu tidak akan dikurung selama berhari-hari dan disiksa setiap hari."

Rebecca Ye tidak bisa mempercayainya: "Aku tidak percaya!"

Anin menggelengkan kepalanya dan berkata: "Benar-benar menyedihkan, kamu tenggelam dalam fantasimu."

Rebecca Ye tiba-tiba seperti sudah menjadi gila, ia terus membenturkan kepalanya ke tubuh pengawal, dan ia terus berteriak dengan gila.

Anin mencibir di samping dan berkata: "Tidak ada gunanya kamu berpura-pura gila, kecuali jika kamu bersujud kepada Nona Viona, jika tidak bersujud, maka kamu hanya akan mati."

Mendengar itu, Rebecca Ye langsung menjadi tenang.

Wajahnya sangat galak dan ia menatapku dengan tidak senang.

Mungkin dalam hatinya, asal usulku bukan hanya tidak layak bagi Chris Zhou, tetapi aku juga bukan lawannya.

Tetapi setelah mendengar perkataan Anin, dia akhirnya menyerah.

Dia berkata dengan kesal: "Baiklah, aku akan berlutut."

Pada saat ini, wajah dan dadanya mengeluarkan darah, dan dia baru saja menjadi gila, mungkin dia sudah tidak memiliki kekuatan lagi, suaranya sangat lemah, dan ia terlihat pucat.

Dia berkata dengan kesal: "Lepaskan ikatanku, aku akan memberikannya 21 sujud."

Anin melihat ke arahku.

Aku berkata: "Bantu dia lepaskan talinya, tetapi untuk 21 sujudnya lupakan saja."

21 sujud adalah penghormatan kepada kaisar atau leluhur, aku bukan kaisar dan bukan leluhurnya, aku tidak mampu untuk menerimanya.

Ikatan di tangan Rebecca Ye dilepaskan, dan dia perlahan-lahan berjalan ke arahku, lalu berlutut.

Aku menunduk dan menatapnya, suasana hatiku bercampur aduk.

Sebenarnya, aku tidak berpikir untuk memintanya memberikan sujud kepadaku, aku juga tidak mempedulikan itu, lagipula aku telah menggores wajahnya. Waktu itu, tusukan yang tidak di berikan olehnya padaku, juga sudah aku balas, tetapi Anin memintanya untuk memberi sujud padaku, aku tidak enak menolak kebaikan Anin, jadi aku menerimanya.

Dia benar-benar memberiku sujud, dahinya membentur tanah dengan kuat dan mengeluarkan suara yang sangat keras.

Aku langsung berkata kepada Anin: "Sudah sampai di sini saja ..."

Sebelum aku selesai berbicara, Rebecca Ye tiba-tiba bergegas maju ke arahku.

Dia langsung membuka mulutnya dan menggigit tenggorokanku, postur itu seperti ingin langsung menggigitku sampai mati, tidak peduli bagaimanapun aku memberontak itu tidak ada gunanya sama sekali.

Untungnya, beberapa detik kemudian, Anin langsung menembak dan menembus kepalanya.

Headshot.

Dia perlahan-lahan jatuh ke bawah, matanya melotot dengan bulat.

Saat dia jatuh ke bawah, dia langsung tidak bernapas lagi, hanya matanya yang masih terbuka, ia mati dengan tidak tenang.

Kulit tenggorokanku seharusnya luka dibuat oleh gigitannya, itu terasa sangat sakit, tetapi aku tidak peduli dengan rasa sakit itu, mataku terus menatap wajahnya.

Rambutnya berantakan, aku membuat kedua sisi wajahnya memiliki goresan yang panjang, darahnya terus mengalir, matanya terbuka, dalam matanya penuh dengan ketidaksenangan dan kebencian ...

Aku langsung gemetaran, dan langsung memalingkan tatapan mataku.

Anin segera meminta orang untuk menyeret Rebecca Ye ke luar.

Mungkin ia melihatku sedang gemetaran, dan Anin berkata: "Sebenarnya, jika sekarang aku tidak membunuhnya, dia juga tidak akan hidup lama."

Aku perlahan tersadar dan menatapnya dengan bingung.

Dia berkata: "Alasan mengapa Rebecca Ye menjadi begitu kurus itu karena dia telah disuntik narkoba oleh Christian Sheng."

Aku membelalakkan mataku.

Kemudian dia melanjutkan perkataannya: "Narkoba itu dengar-dengar adalah produk baru, itu harus terus digunakan, jika dihentikan, maka dia akan merasa menderita setengah mati. Kami tentu saja tidak mungkin memberikannya narkoba, jadi dalam satu bulan ini, setiap malam dia akan kambuh, setiap kali ia seperti sudah pernah mati sekali ... dokter mengatakan bahwa dia maksimal hanya bisa hidup dua bulan, dia akan disiksa oleh narkoba sampai mati."

Aku tidak bisa mengatakan apa-apa seketika.

Anin menatapku dan berkata: "Kami tidak tahu mengapa Christian Sheng menyuntikkan itu ke Rebecca Ye, tidak tahu apakah dia sengaja ingin menyiksa Rebecca Ye atau tidak ... Tetapi tubuhnya sudah benar-benar tidak bisa menahannya lagi, ini tidak diragukan lagi."

Aku tidak mengatakan apa-apa.

Sebenarnya, aku juga tidak mengerti mengapa Christian Sheng ingin menyuntikkan itu ke Rebecca Ye, tetapi aku yakin bahwa dia melakukannya bukan untuk membantuku balas dendam. Bagi Christian Sheng, keberadaanku hanya seperti mainan, dia tidak mungkin begitu baik padaku.

Kemudian Anin mengingatkanku untuk meminta dokter membantuku membalut tenggorokanku, lalu ia membawa para pengawal pergi.

Aku duduk di sofa, memikirkan Rebecca Ye yang mati dengan tidak tenang, aku merasa sedikit linglung.

Meskipun ada banyak pelayan di rumah, aku aku tetap saja merasa gemetaran.

Tentu saja, itu bukan karena aku merasa bersalah. Waktu itu dia hampir membunuhku, kali ini dia juga ditembak oleh Anin karena dia menyerangku, ini bisa dianggap dia telah mendapatkan balasan yang setimpal.

Aku hanya merasa sesak napas. Dia berbeda dengan Weny dan Riri Shen, meskipun mereka berdua juga mati di depanku, tetapi panampilan mereka sebelum meninggal tidak seseram Rebecca Ye.

Belum lagi Rebecca Ye menggigit leherku sedetik sebelum dia meninggal ...

Memikirkan leherku, aku segera memanggil dokter keluarga Steven Shen untuk membantuku menghentikan darahku yang mengalir dan membantuku membalut luka.

Aku pikir, kelak begitu aku melihat bekas luka di leherku, aku pasti akan teringat pada Rebecca Ye ...

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu