My Superhero - Bab 787 Chris Kamu Jangan Pergi

Aku mendengar Janice Qin berteriak, aku baru menemukan bahwa dia telah mengubah suaranya, suaranya tidak sama seperti Janice Qin yang dahulu.

Dia memang sangat hebat, bahkan dia dapat mengubah suaranya, jangan bilang dia telah memindahkan pita suaranya?

Jika seperti itu dia memang begitu kejam...

Secara diam-diam aku merenungkannya, diluar tiada hentinya terdengar suara Janice Qin berteriak, sampai Chris Zhou pergi menemuinya.

Setelah lewat sekitar setengah menit, sepertinya tidak terdengar suaranya lagi, kemungkinan mulutnya sudah di sumbat.

Dengan cepat Anin datang mengetuk pintu untuk bertanya kepada Chris Zhou apakah dia mau menemuinya.

Chris Zhou menggelengkan kepala, dan berkata: “Sekarang bawa dia ke rumah sakit dahulu.”

Setelah Anin mendengarkan perintah, dia langsung pergi mengerjakannya.

Dengan cepat dia mendengar suara mobil yang menyala di dalam halaman, setelah itu mobil melaju keluar.

Seharusnya Janice Qin sudah pergi?

Aku secara diam-diam melepas nafas lega.

Bagaimanapun caranya, membuat Janice Qin pergi menjauh dari Keluarga Zhou adalah hal yang baik.

Aku melihat Kakek Zhou juga merasa sangat puas.

Orang tua itu berdiri, lalu berkata: “Karena orangnya sudah tidak ada lagi, jadi sekarang tidak ada masalah lagi, kita semua sudah boleh pergi.”

Aku mengikuti orang tua itu keluar dari ruang istirahat.

Kakak Pertama sedang mengatur pengawal untuk memeriksa seluruh Rumah Tua, dia takut Janice Qin meninggalkan sesuatu.

Di sisi lain Steven Shen juga berpamitan dengan kami, berkata: “Karena kebenaran sudah terungkap, seharusnya di sini sudah tidak ada masalah lain lagi, untuk Janice Qin aku hanya menunggu kalian mengurusnya, sekarang aku pergi dahulu.”

Tentu saja aku tidak masalah, setelah aku pikir-pikir, lalu aku berkata: “Aku pikir lebih baik aku menitipkan Maxi di rumah kalian selama beberapa hari, apakah boleh?”

Steven Shen berkata : “Oke, kalian mau menyelesaikan masalah Janice Qin, pasti kalian sangat sibuk, tunggu kalian selesai mengurusnya baru menjemput Maxi kembali.”

Dengan cepat aku berterima kasih kepadanya.

Steven Shen meninggalkan Rumah Tua.

Aku dan Chris Zhou mengantar dia sampai ke halaman luar, kami menunggu mobilnya pergi, lalu aku melihat ke arah Chris Zhou, dengan dengan nada suara yang datar berkata: “Paman Chris, sekarang kamu ingin pergi ke rumah sakit untuk melihat Janice Qin?”

Chris Zhou memegang tanganku, dan berkata: “Sekarang tidak pergi, lewat beberapa saat.”

Aku merasa sedikit binggung.

Bukannya semakin cepat masalah ini teratasi maka akan semakin baik?

Chris Zhou mengulurkan tangannya, dia perlahan-lahan membelai wajahku, ia berkata: “Aku masih merasa sedikit khawatir anak yang ada di dalam perutnya...”

Aku langsung mengerti apa maksudnya, dia pasti ingin menunggu Janice Qin melahirkan anak di dalam perutnya, lalu baru akan membuat perhitungan dengannya.

“Oke, aku mendengarkan apa katamu.” aku tidak memiliki pendapat tentang hal itu.

Karena masalah Janice Qin melahirkan anak diperkirakan dalam dua bulan lagi, waktu akan berlalu begitu cepat.

Chris tersenyum melihat ke arahku, mengandeng tanganku masuk ke dalam ruangan.

Alhasil baru saja kami sampai di Aula, melihat Kakak Pertama dengan cepat melangkah kemari, dia berkata: “Aku menerima telepon dari Anin, dia bilang mobil yang di naiki oleh Janice Qin meledak, kejadian itu baru saja saat mereka keluar dari halaman, jarak dari Villa tidak sampai satu kilometer.”

Aku tercengang membuka lebar kedua mataku.

Bagaimana bisa mobil itu meledak, Keluarga Zhou setiap mau mengendarai mobil selalu mengecek mobil yang akan di kendarainya, jadi tidak mungkin mengalami kecelakaan.

Tidak tahu bagaimana kondisi Janice Qin sekarang, dia masih di dalam mobil, seharusnya dia mengalami luka berat...

Kemudian aku terpikir, Steven Shen juga baru meninggalkan Villa ini, apakah ia bertemu dengannya?

Bagaimana Jika Steven Shen juga terluka?

Aku tidak dapat menahan rasa untuk menatap erat Kakak Pertama, berkata: “Bagaimana keadaan Janice Qin?Dan, kerusakan yang disebabkan oleh ledakan itu besar atau tidak? Apakah itu membahayakan nyawa orang lain?”

Karena waktu itu Anin dan para pengawal juga mengikuti Janice Qin, jika orang lain juga terluka maka kondisi akan menjadi semakin buruk.

Kakak Pertama berkata: “Janice Qin masih hidup, apakah ada korban yang meninggal, sekarang masih belum belum jelas, aku berencana pergi ke sana... Apakah kalian mau ikut pergi?”

Aku melihat ke arah Chris Zhou.

Chris Zhou berkata:“Pergilah.”

Aku juga menganggukkan kepala, lalu berkata: “aku juga ikut bersama kalian.”

Jadi kami langsung naik ke dalam mobil, menuruni bukit.

Waktu kami di dalam mobil, aku tidak tahan untuk menanyakan, dan berkata: “Aku juga tidak tahu apakah ledakan ini di sebabkan oleh kecelakaan.”

Kakak Pertama duduk di sebelah supir, mendengar perkataanku lalu menolehkan kepala ke arahku sebentar, berkata: “Aku tebak Janice Qin yang melakukannya.”

Aku tercengang.

Walaupun Janice Qin adalah orang yang sudah gila, tetapi yang dia lakukan mungkin sudah termasuk ekstrim, dia juga duduk di dalam mobil, walaupun dia tidak peduli dengan anak yang ada di dalam perutnya, apakah dia tidak peduli dengan nyawanya sendiri?

Sejauh yang aku tahu dia adalah orang yang tidak menghargai nyawa, dia belum mendapatkan Chris Zhou, jadi dia juga tidak boleh mati.

Jadi aku mengajukan pertanyaan kepada diriku sendiri: “Tidak mungkin dia yang melakukannya sendiri, dia masih belum mencapai tujuannya.”

Chris Zhou duduk berdampingan denganku, dia terus memegang tanganku dan tidak pernah melepaskannya, mendengar aku berkata, dia dengan suara yang ringan berkata: “Sekarang kita pergi melihat keadaannya dahulu.”

Aku menganggukkan kepala, tidak mengajukan banyak pertanyaan lagi.

Juga, tidak peduli apapun dugaanku, lebih baik aku pergi ke tempat kejadian dan melihat apa yang sedang terjadi.

Waktu berlalu sekitar satu menit, kami sudah sampai di tempat kecelakaan itu.

Tidak terlalu jauh dari Rumah Tua, tetapi karena di sekitar sini terdapat perpohonan yang rimbun, dan pembuatan Rumah Tua yang memiliki daya kedap suara yang sangat baik, jadi suara ledakan tidak mencapai ke Rumah Tua.

Sekali melihat di sana berdiri Steven Shen dan Anin.

Melihat mereka tidak apa-apa, seketika aku merasa lega.

Kemudian mataku jatuh kepada mobil yang mengalami kecelakaan.

Bagian depan mobil itu sudah rusak terbakar, tetapi bagian belakang masih terlihat utuh, dan Janice Qin duduk di belakang.

Namun, tampaknya luka yang di derita Janice Qin lebih serius, dia di tarik keluar dari tempat duduknya, lalu jatuh di lantai, terbaring di lantai, seluruh tubuhnya berlumuran darah, di lantai juga berlumuran darahnya, dan sekarang dokter sedang memeriksa dia.

Aku juga tidak tahu bagaimana kondisi bayi di dalam perutnya.

Kakak Pertama sudah turun dari mobil dulu, pergi untuk bertanya kepada Anin: “Apakah masih ada orang yang terluka, bagaimana situasinya?”

Aku dan Chris Zhou juga bergegas pergi ke sana.

Anin berkata: “Pengawal yang duduk dengan Janice Qin juga terluka, tetapi nyawanya tidak terancam bahaya. Kemudian untuk Janice Qin, sekarang dokter sedang memeriksanya, untuk sekarang tidak tahu bagaimana keadaannya.”

Tatapan mata Kakak Pertama jatuh kepada Janice Qin.

Dia berjarak sekitar beberapa meter dari kami, aku dapat melihat dia sedang menutup matanya, wajahnya menunjukan bahwa dia sedang kesakitan, terlihat begitu banyak tekukan di wajahnya.

Sepertinya dia terluka parah, seharusnya dia merasa sangat kesakitan.

Aku berpikir, kemudian aku berkata kepada Chris Zhou dengan suara yang kecil: “Mari kita pergi melihat dia.”

Chris mengangguk.

Kami pergi ke sisi Janice Qin, Kakak Pertama dan Anin juga mengikuti kami dari belakang.

Pas waktu dokter ingin memberikan Janice obat untuk menghentikan pendarahannya, dan juga telah selesai melakukan pemeriksaan, dia melaporkan keadaannya: “Keadaan dia sedikit berbahaya, dia harus segera melakukan operasi, lalu mengeluarkan anak di di dalam perutnya.”

Aku membuka mata lebar-lebar, tanpa sadar bertanya: “Maksudmu, anak itu tidak bisa di selamatkan?”

Lalu aku berpikir aku sedang berada di hadapan Janice Qin, aku takut dia merasa sakit hati, aku sambil memberikan dokter sebuah tatapan, menyuruhnya untuk pergi ke samping untuk membicarakan situasinya.

Alhasil baru saja kami berjalan dua langkah, tiba-tiba Janice Qin berteriak: “Chris Zhou... Chris kamu jangan pergi...”

Aku terdiam.

Chris Zhou juga menghentikan langkah kakinya.

Semua orang melihat ke arahnya.

Aku juga melihat ke arahnya, perasaan hatiku sangatlah berantakan, sekarang Janice Qin memanggil dia, dia pasti ingin pria itu menemaninya, dan sekarang keadaannya seperti ini, Chris Zhou pasti tidak akan bisa menolak untuk pergi menemaninya. Untuk waktu selanjutnya dia pasti akan terus menemaninya, paling tidak sampai kesehatannya telah pulih...

Tetapi dia sekarang begitu sengsara, jika Chris Zhou tidak respon kepadanya, seperti itu juga tidak benar.

Jadi setelah aku pikir-pikir, pada akhirnya aku hanya tetap diam, menunggu Chris Zhou membuat sebuah keputusan.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu