My Superhero - Bab 125 Ayo Kita Membuat Anak (2)

Ternyata itu yang telah terjadi.

Aku hanya bisa menghela nafas, menghadapi keprihatiannya, bisa tetap menjaga untuk tidak terjatuh dalam terperangkanya.

Setelah makan, aku pikir kita akan segera kembali ke kota, tetapi, Chris Zhou malah membawaku kembali ke tempat tidur dan berkata, "Kamu pasti belum pulih, istirahat satu hari lagi, dan kita akan kembali besok."

Aku sedikit ragu.

Alasan utamanya adalah aku sudah mulai sekolah. Sebenarnya aku harus pergi ke sekolah hari ini. Alhasil, aku pun meliburkan diri. Aku tidak tahu bagaimana memberitahu Guru Tang.

Siapa sangka Chris Zhou tersenyum dan memberi tahu aku : "Aku sudah memberitahu Guru Tang. Dalam dua hari ini dia baru ada urusan. Kamu tidak masalah jika tidak pergi ke laboratoriaum.”

Aku sangat terkejut. Ini bahkan sudah terpikirkan olehnya. Aku bahkan tidak mengetahui kapan dia menghubungi Guru Tang.

Dia selalu membantu aku menyelesaikan semuanya secara diam-diam. Hati aku luluh, memegang pinggangnya dan kepalaku berada dipelukannya.

Dia mencium keningku dan tidak mengatakan apa-apa.Kamarnya menjadi sunyi, aku merasakan kenhangatan dan terpukau.

Cuaca hari ini sangat baik, dari jendela matahari bersinar menyinari lantai dan langit-langit, mempenuhi seluruh ruangan.

Aku bersandar pada Chris dan menutup mata. Chris membuka tablet untuk membuat surat.

Sepanjang sore,kami tidak pergi kemana-mana, kami hanya tinggal di kamar. Meskipun komunikasi sangat sedikit, hatiku terasa sangat nyaman.

Alangkah baiknya jika waktu dapat berhenti pada saat ini untuk selamanya.

Di malam hari, kami tetap berada dikamar. Setelah selesai makan malam, Chris Zhou memelukku dan berdiri di balkon menatap langit malam.

Mungkin karena tinggal di lantai yang tinggi, aku merasa sedang berada di alam semesta yang luas, seolah-olah aku dapat mengambil bintang.

Chris Zhou mencium pipiku, mengelus perutku, dan berkata dengan rendah, "Sayang, ketika kamu punya anak, kita akan menikah."

Dan aku pun terdiam.

Sebenarnya, ketika dia memberiku cincin pertunangan kemarin, aku sedang memikirkan kapan aku bisa menikah dengannya. Aku tidak berharap dia menyatakannya hari ini.

Tetapi mengapa dia terobsesi untuk meminta aku memiliki anak?

Aku bingung dan ragu-ragu. Aku tidak bisa menahan untuk bertanya: "Chris, mengapa kamu ingin punya anak?"

Tahun ini dia berusia 28 tahun, tidak terlalu muda, tetapi sekarang banyak orang berusia 30-an sudah menikah dan punya anak.

Chris Zhou terdiam selama beberapa detik dan berkata: "Karena hanya dengan cara ini, bibiku akan benar-benar tidak akan menggangguku lagi."

Aku melihat dan memahaminya.

Dari saat dia menemukanku, membawaku pulang dan bertunangan, dan kemudian mengalami aborsi baru-baru ini, dia melakukan semua ini untuk dapat menjauhi Bibi Zhou, tetapi Bibi Zhou adalah kerabatnya, jika Bibi Zhou terus membuat masalah, mungkin dia hanya bisa menyerah.

Jika aku melahirkan anaknya dan menikahinya, Bibi Zhou akan menyerah.Bahkan jika dia tidak menyerah, Chris Zhou sudah memiliki seorang istri dan seorang anak. Masih bisakah Bibi Zhou melakukannya seperti dulu.

Aku berbisik: "Lakukan sesuai keinginanmu."

Chris Zhou memegang wajahku dan mencium mataku. Dia berbisik, "Sayang, terima kasih."

Aku menggelengkan kepala.

Dia mendorongku dan tersenyum. "Aku harus bekerja keras selama ini."

Untung saja, dia mengatakan bahwa dia harus bekerja keras, tetapi dia khawatir bahwa aku sangat menderita dari kemarin, dan dia hanya membutuhkan aku sekali.

Aku bisa merasakan perhatiannya setiap saat, dan hatiku masih sangat terasa nyaman. Dalam hal membuat anak... biarlah itu sesuai dengan sifat alami.

Jika aku bisa hamil, aku masih akan menantikan kelahiran anak.

Aku memikirkannya sesuka hati, masuk ke dalam rangkulan Chris dan tidur nyenyak di malam hari.

Keesokan harinya, kita siap untuk kembali ke kota.

Di lobi hotel, aku melihat Janice.

Dia meringkuk dalam pelukan pria tinggi di meja layanan. Dia jelas tidak memperhatikan kita, mengandalkan lengan pria itu dan berbicara sambil tertawa, dia sangat menawan dan mempesona. Punggung pria itu sangat tinggi dan lurus, profil sampingnya sangat indah, dan terlihat seperti ras campuran.

Aku ragu akan haruskah menyapanya atau tidak. Alhasil, aku melihat bahwa Chris sedang menatap Janice, dan wajahnya terlihat murung.

Jantungku berdebar.

Apakah dia ... apakah dia cemburu?

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu