My Superhero - Bab 60 Ibumu Bukan Anak Kandung Kakekmu (1)

Walaupun sangat memalukan, tapi saya tetap melakukannya dengan menurut.

Yang paling penting mengaplikasikan obat punya manfaat, aku juga tidak mau membuat diri sendiri selalu merasa sedih.

Untungnya, ketika Chris pulang dengan membawa sarapan, dia tidak mempermalukanku, tapi membawaku ke toilet untuk mencuci wajah dan dengan sabar menyuapiku makan.

Selesai sarapan, kami meringkuk bersama.

Aku bahkan kembali tertidur.

Ketika aku terbangun lagi, sudah waktu makan siang.

Aku hanya bisa tersenyum pahit.

Kalau selalu hidup seperti ini, aku pasti gendut.

Sepertinya aku harus kembali belajar di masa depan.

Ketika sedang makan siang, Chris menggendongku pergi.

Karena kecelakaan pengobatan tradisional China sebelumnya, semua orang pasti sudah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi.

Tapi kali ini, Chris dengan bersinarnya memberitahukan semua pelayan di rumahnya bahwa dia dan aku sekarang bersama.

Aku punya perasaan yang tidak bisa dijelaskan.

Tentu saja bahagia, setelah semua hal yang terjadi dia tidak malu dengan hubungan dekat kami.

Tapi di saat yang bersamaan aku juga tidak lupa dengan perjanjian kami, semua ini adalah akting.

Tapi kalau ini semua hanyalah akting, kenapa dia menyentuhku lagi?

Yang pertama bisa saja tidak sengaja, tapi tadi malam ketika aku sedang sadar, dia menyentuhku lagi dengan inisiatif sendiri.

Aku sangat ingin bertanya padanya, hubungan kita sekarang termasuk apa.

Sudah beberapa kali kata-kata ini hampir ku luntarkan, tapi ku telan lagi.

Takut jika dia menjawab dengan ambigu, takut mengecewakan diri sendiri.

......

Awalnya aku pikir aku akan tetap di rumah sepanjang hari, tapi saat jam 4, Chris tiba-tiba berkata, “Aku bawa kamu ke suatu tempat.”

Pada saat itu aku sedang berbaring di atas kakinya, membaca buku pengobatan.

Aku mengangkat kepalaku kebingungan.

Dia mengangkatku dan berkata, “Anin sudah menangkap William.”

Aku langsung mengerti.

Dia melepaskanku dan berkata, “KaMu gantilah baju, aku ke bawah menunggumu.”

Perkiraanku dia tahu aku malu, jadi dia dengan pengertiannya menghindariku.

Perasaanku benar-benar berantakan.

Dia kadang-kadang sangat kasar, kadang-kadang sangat lembut, aku tidak tahu yang mana dia sebenernya.

Mobil melaju ke pinggiran kota Hualin, dimana William diikat di sebatang pohon.

Aku terkejut, ini pertama kalinya aku melihat cara mengikat orang.

Anin yang sudah menunggu kami dari tadi menyambut kami dan berkata, “Dia terbakar matahari sampai pingsan.”

Tidak aneh William tidak terlihat seperti dulu, melihatku pasti memaki-maki.

Chris berkata, “Bangunkan dia.”

Penjaga langsung menyiramkan air dingin ke wajah William.

Setelah William sadar, matanya terbuka setengah, dan dia kembali ke diri arogannya yang dulu, dan berkata, “Aku salah.... lepaskan aku.... aku mohon pada kalian....”

Chris melihat Anin sekilas.

Anin mengerti isyarat dari Chris.

Kemudian, tali yang mengikat William segera dilepaskan.

Chris memelukku dan berkata, “Apa yang mau kamu lakukan padanya? Mematahkan satu kaki atau tangan? Selama tidak membunuhnya, apapun yang kamu katakan boleh.”

Hening, suaranya terdengar jelas di hutan yang terbuka dan kosong.

William akhirnya bereaksi, matanya menunjukkan perasaan takut, dia berteriak, “ Kalian tidak boleh memperlakukanku seperti ini! Viona, kau binatang kecil, aku ini ayah kandung mu! Kalau kamu menyentuhku,ibu mu pasti tidak akan hidup dengan tenang! Cepat lepaskan aku!”

Aku memandanginya dengan tatapan kosong.

Chris bertanya dengan lembut, “Sudah kamu pikirkan?”

Aku diam untuk sesaat, tapi aku masih tidak bisa membuat keputusan.

Kalau aku adalah orang lain, aku pasti tidak akan bingung seperti sekerang dan juga tidak akan berbaik hati.

Tapi, di dalam tubuhku mengalir darah William, mau aku memperlakukan dia dengan kejam seperti ini... aku sungguh... tidak bisa melakukannya...

Di dalam hati aku mengerti sangat jelas, jika situasi diputar balik, William pasti tidak akan merasa bersalah.

Dia pasti akan memotong kaki dan tanganku di tempat.

Tapi karena aku bukan dia, jadi aku ragu-ragu.

Aku menggigit ujung bibirku, tapi masih tidak bisa mengeluarkan suara.

Chris mungkin melihat keragu-raguan ku dan berkata, “ Bukankah dia suka mengancam orang untuk cap jari tangannya? Bagaimana kalau potong sepuluh jarinya, jadi dia tidak akan bisa cap jari lagi.”

William langsung berkata dengan suara besar, “Tidak... tidak boleh...”

Aku memejamkan mata, dan pada akhirnya menganggukkan kepala, “...seperti itu saja.”

Chris membuat gerakan ke arah Anin.

Dengan cepat para penjaga bergerak pada William.

Ketika pisau pertama dijatuhkan, hanya terdengar teriakan William yang seperti dari neraka, sangat menyeramkan.

Tanpa sadar aku menggigil.

Chris memelukku erat dan dengan lembut berkata, “Apa kamu mau menghindarinya?”

Aku menggelengkan kepala.

Aku yang minta bantuan dia untuk memberikan pelajaran pada William sebelum mengirimnya ke penjara.

Tentu saja, pelajaran yang aku bayangkan adalah memukuli atau menakutinya.

Aku tidak mengekspektasi Chris mengatur adengan seperti ini.

Tapi... begini juga bagus untuk memberikan William pelajaran. Bisa dianggap solusi untuk depresi dan perlakuan pahit yang sudah di terima mama ku selama bertahun-tahun.

Walaupun ini kekerasan berdarah, tapi tidak ada cara yang lebih baik untuk meredam amarah ini.

William menangis kesakitan, setiap suara lebih keras dari suara sebelumnya.

Aku melihatnya hingga terkejut dan ketakutan memenuhi hati.

Pria ini pernah menggunakan wajahnya untuk mempesona mamaku agar memberikannya segalanya.

Kemudian menipu ibuku, menginjak-injak hati tulus ibuku, membawa wanita lain tinggal di dalam rumah dan terang-terangan mempublikasikannya.

Sekarang, dia seperti bukan siapa-siapa, hanya bisa membiarkanku membantainya.

Aku menatapi wajahnya yang tergeliat dan menggigit gigiku, “ Apa kau menyesali perbuatan yang sudah kau lakukan pada ibuku?

Dia meludahiku, “Hah, aku menyesal telah membesarkan mu!”

Sejak awal aku tahu dia tidak akan mengakui kesalahannya, tapi aku masih punya harapan mungkin saja dia bermimpi saat malam hari dan menyesali semua perbuatannya, dan merasa bersalah pada ibuku.

Sekarang sepertinya itu semua mustahil.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu