My Superhero - Bab 705 Kalau Begitu Bagaimana Dengan Chris Zhou?

Kita pun kembali ke Vila. Sebelum masuk ke mobil, aku tidak tahan untuk tidak melihat ke lantai tiga.

Aku melihat Ibu Zhou yang tetap duduk di kursi di teras. Karena jarak yang jauh, aku tidak melihat jelas wajahnya. Tapi seluruh tubuhnya berada dalam bayangan. Sekelilingnya adalah cahaya yang menyilaukan, hanya melihat sosok bayangan seseorang yang hitam, terlihat sangat mengerikan.

Aku tidak berani melihatnya lebih lama, buru-buru aku mengembalikan pandanganku.

Setelah masuk ke mobil, aku masih penasaran. Aku pun bertanya pada Aldo Zhou: “Oh ya, sepertinya penyakit Ibu memburuk…...apakah kamu dan Philip Zhou belum menemukan sesuatu?”

Aldo Zhou duduk di kursi samping pengemudi. Mendengar pertanyaanku dia melirikku sekilas kemudian menjawab: “Hm, aku dan Kak Philip Zhou sangat cemas. Tapi dokter juga tidak menemukan penyebabnya. Berkata mungkin saat penyakit ini baru saja menyerangnya, depresi telah menyerangnya……”

Aku sedikit mengernyit.

Depresi ini bisa dibilang tidak parah tapi juga tidak mudah. Tapi melihat kondisi Ibu Zhou, tentu saja bisa memperburuk penyakitnya.

Aku merenung dan berkata: “Apakah itu karena dia tinggal di sini sendirian, dia menjadi kesepian?”

Aldo Zhou menggeleng, berkata: “Saat awal kita juga menebak seperti itu. Tapi kita pernah memeriksa. Di panti jompo ada banyak orang tua, ada juga yang seumuran dengannya. Dia biasanya juga berkumpul bermain kartu dengan yang lain, dia terlihat sangat bahagia.”

Kalau begitu sangat aneh.

Sayangnya aku tidak tahu hal mengenai kedokteran. Aku juga tidak bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi kepada Ibu Zhou.

Aldo Zhou kemudian berbalik menenangkanku, berkata: “Jangan cemas. Sekarang situasi semakin membaik, tidak akan memburuk lagi.”

Aku mengangguk.

Masalahnya aku tidak bisa membantu banyak, dan juga Ibu Zhou pasti tidak ingin melihatku, aku lebih baik tidak ikut campur.

Karena itu aku pun mengalihkan pembicaraan: “Kak Aldo Zhou, bagaimana dengan lukamu?”

Aldo Zhou pun tertawa, kemudian menggerak-gerakkan kedua tangannya dan berkata: “Luka kecil ini tidak seberapa. Saat kita latihan di militer, kita terluka lebih parah dari ini.”

Kedua tangannya dibalut perban, diperban seperti ketupat. Terlihat sangat parah.

Teringat darah di belati, ada ketakutan yang tersisa. Terlebih lagi dia terluka seperti ini karena menyelamatkanku, tentu saja aku khawatir.

Tapi Aldo Zhou tidak keberatan dan berkata: “Sungguh tidak apa, beberapa hari akan sembuh.” Dia terdiam sejenak, berkata, “Oh ya, sekarang kita akan pulang ke rumah lama.”

Aku kebingungan.

Panti jompo di luar kota. Harus menghabiskan waktu setengah jam untuk sampai ke kota. Aku kira dia akan melewati jalan tol.

Dia menjelaskan: “Hari ini ada rencana yang harus dilakukan terhadap Janice. Kakak telah pergi ke rumah lama, kita akan menunggu informasi darinya.”

Bicara tentang Janice, tentu saja aku teringat akan Chris Zhou.

Semalam Philip Zhou dan Aldo Zhou pernah bilang, jika tidak menemukan jejak Chris Zhou, hari ini Keluarga Zhou pasti akan melakukan sesuatu kepada Janice.

Aku pun berdoa, berharap semoga ada informasi tentang Chris Zhou……

Kemudian aku teringat saat di Afrika. Sangat berharap akan ada informasi secepatnya, aku juga kehilangan niat untuk berbincang dengan Aldo Zhou.

……

Setelah setengah jam berlalu, kita pun sampai ke rumah lama.

Mobil berhenti, aku pun keluar dari mobil. Kemudian dengan cepat berlari ke ruang utama.

Dan benar saja Philip Zhou berada di ruang utama, sedang berbincang dengan Steven Shen.

Angel dan Bibi Elena sedang menjaga adik bayi. Kedua anak itu terlentang di kasur bayi, saling tertawa riang.

Aku berhenti di hadapan Philip Zhou dan Steven Shen, setelah aku memberi salam, aku pun bertanya dengan tidak sabar: “Apakah sudah ada informasi mengenai Chris Zhou?”

Steven Shen tidak menjawab, dia malah mengernyit dan berbalik bertanya: “Untuk apa berlari?”

Aku terengah-engah, berkata: “Aku panik……”

Philip Zhou menggeleng, berkata: “Di sana masih belum bertindak.”

Aku hanya merasa kecewa.

Angel pun bangkit dan menarik tanganku, berkata: “Minum air dulu, kita bicarakan lagi saat duduk.”

Pelayan pun membawa segelas air putih hangat untukku, aku pun meneguknya.

Saat ini Aldo Zhou pun datang menyusul, menghela napas dan berkata: “Viona, jangan panik. Semua orang sedang menunggu, jika di sana sudah ada informasi, kita pasti akan segera mendengarnya.”

Aku berdehem, tersenyum dengan sedikit malu.

Saat ini adalah jam makan siang, Philip Zhou berdiri dan berkata: “Ayo kita makan dulu, aku lapar sekali.”

Saat makan, aku sedikit tidak nafsu makan, aku terus teringat akan kondisi Chris Zhou.

Tapi agar yang lain tidak menyadarinya, aku akhirnya memaksakan diri untuk makan.

Tapi akhirnya setelah selesai makan, tidak ada berita yang terdengar.

Sore harinya Philip Zhou dan Aldo Zhou dan juga Steven Shen pergi ke ruang baca. Aku duduk di ruang tamu, semakin cemas.

Angel menggenggam tanganku, dengan hangat berkata: “Jangan cemas, aku percaya pasti akan ada berita baik, dan walaupun terlambat berita baik tidak akan berubah menjadi berita buruk bukan?”

Suara lembutnya menenangkanku, berhasil membuatku tenang.

Aku menghela napas panjang, berkata: “Angel, aku sangat takut……”

Aku takut jika Chris Zhou benar-benar berada di tangan Janice. Janice pasti bisa menguncinya untuk berada di sisinya. Dengan begitu, kesempatan Chris Zhou kembali sangat kecil.

Tapi aku juga takut Chris Zhou tidak berada di tangan Janice, dengan begitu, kita pasti akan kehilangan berita tentang Chris Zhou. Bahkan harapan terakhir juga akan hancur.

Bagaimanapun dipikirkan tetap bukan hal yang baik……

Angel perlahan mengelus bahuku, berkata: “Aku mengerti, aku sangat mengerti……jangan takut lagi, ada aku di sisimu.”

Aku mengistirahatkan kepalaku di punggung tangannya, sebisa mungkin tenang.

Dia sesekali mengelus rambutku, kemudian menunjuk ke arah kasur bayi dan berkata: “Kedua kakak adik itu tertidur dengan sangat teduh. Kamu lihat mereka tidur dengan sangat mirip, sangat imut.”

Anak-anak tertidur dengan sangat lelap. Maxi dan Malfoy Shen memang selalu tidur siang.

Aku melihat ke arah dia menunjuk. Dua manusia kecil sedang tertidur sambil sedikit meringkuk, seperti udang yang tersusun rapi, terlihat sangat lucu.

Pangsit kecil sangat gembul, dia mengunyah tangannya sendiri bermimpi sedang memakan sesuatu.

Tapi Maxi sebaliknya, dia sangat tenang. Dada mungilnya kembang kempis, seperti sedang bermimpi indah.

Aku melihat wajah Maxi dengan kaget, wajahnya terlihat sangat mirip dengan Chris Zhou. Melihatnya, aku jadi teringat akan Chris Zhou……

Juga tidak tahu bagaimana keadaan Chris Zhou sekarang, apakah dia kedinginan atau kepanasan. Apakah dia terluka dengan parah atau tidak.

Aku menggigit bibirku, aku menyatukan kedua tanganku. Berdoa dalam diam untuk keselamatannya.

Asalkan dia hidup, aku bisa memberikan segalaku. Aku lebih baik menukar nyawaku dengannya.

……

Setelah dua jam berlalu, Philip Zhou tiba-tiba keluar dari ruang baca dengan buru-buru.

Hal pertama yang kuingat adalah apakah itu mungkin beritanya. Aku pun langsung berdiri.

Philip Zhou berjalan ke hadapanku, belum sampai ke hadapanku dia langsung berkata: “Janice kabur.”

Dalam sekejap kepalaku terasa kosong: “……Kabur?”

Philip Zhou mengangguk dan berkata: “Dia telah dikejar oleh bawahanku selama empat jam. Dia hanya membawa beberapa orang kabur ke lautan bersamanya. Sepertinya dia berniat kabur ke Amerika Selatan.”

Sebenarnya aku sangat tidak tertarik dengan pergerakan Janice.

Jika dia pernah mengkhianati Keluarga Zhou dan Chris Zhou, tentu saja dia seharusnya menerima hukuman, tapi saat ini aku menepis pikiran apakah dia bisa ditangkap atau tidak, atau kemana dia kabur.

Yang aku khawatirkan sekarang adalah keberadaan Chris Zhou, dengan cemas aku bertanya: “Lalu bagaimana dengan Chris Zhou?”

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu