My Superhero - Bab 73 Si ... siapa?! (2)

Menempel pada bibirku, dia memotong ucapanku dengan suara rendah, "Kita buat saja di sini, Ryan tidak akan kedengeran, kok."

Selanjutnya dia langsung menciumku dengan ganas, tidak memberiku ruang sedikitpun untuk menolaknya.

Aku terlalu terbuai, sama sekali tidak bisa menahan semua yang dilakukannya.

Setelah semuanya selesai, ternyata sudah berlalu dua jam.

Aku merasakan lelah di sekujur tubuhku, akhirnya dari mandi sampai kembali ke kamar, semuanya dilakukan oleh Chris dengan cara menggendongku.

Dia tidak menaruhku keatas ranjang, tapi bersama denganku berbaring di atas sofa.

Untung saja sofa cukup luas, ditiduri oleh dua orang juga tidak menjadi masalah.

Sekarang dalam kamar hanya tersisa lampu meja di samping ranjang, serta percampuran antara suara AC dan humidifier yang sedang bergerak pelan.

Aku dengan malas berbaring dalam pelukan Chris, masih teringat dalam pikiranku perbincangan dengan Kakek Chris sebelum makan malam. Sambil menunduk memandang Chris, aku bertanya dengan suara kecil, "Chris, hari ini aku dan kakek membicarakan beberapa hal."

Tatapan Chris di bawah penerangan yang redup terlihat semakin gelap.

Sambil mengelus wajahku, ia bertanya, "Bicara tentang apa saja?"

Aku agak ragu sebentar, lalu berkata, "Dia memberitahuku bahwa tujuan kepergianmu ke Kota Hualin ... adalah untuk mencari tahu masalah ayahmu ..."

Sebenarnya, aku hanya tahu bahwa ayah Chris telah meninggal dunia. Sebelum wafat, ia duduk di posisi yang sangat tinggi. Tapi mengenai pembunuhan dan pengurusan setelah kematiannya, aku belum pernah mendengarnya. Di internet pun tidak ada, sepertinya seluruh akses informasiku diblok.

Chris memindahkan tangan dari wajahku ke punggung bagian belakang, mendekatkanku ke dadanya, lalu berkata, "Iya."

Sepertinya dia tidak ingin lanjut membahas masalah ini.

Tapi karena aku sudah mengungkitnya, artinya ingin lebih mengerti, tidak mungkin menyerah sampai di sini saja.

Aku mencolek-colek tangannya, bertanya dengan lembut, "Kamu bisa memberitahuku tidak?"

Dia hanya bergeming diam.

Aku tersenyum kecewa.

Mungkin dia tidak ingin aku ikut terlibat dalam permasalahan ini, atau mungkin masalah ini sangatlah rumit.

Tapi, tidak peduli alasan manapun, asalkan dia mengatakannya padaku, aku akan memahaminya.

Akan tetapi, dia hanya terus diam.

Hingga tidak tahu berlalu berapa lama, akhirnya dia berkata, "Ayahku meninggal sepuluh tahun yang lalu. Dari hasil pemeriksaan yang diberikan atasan, penyebab kematiannya adalah salah bunuh oleh sekelompok tentara khusus, mereka berencana membunuh seorang ketua dari Afrika ... Tentara khusus itu semuanya dihabisi secara diam-diam, kemudian kasus ini ditutup begitu saja oleh atasan."

Aku tidak menyangka dia benar-benar memberi tahuku rahasia ini, langsung kubuka telingaku lebar-lebar untuk mendengarnya.

Lanjutnya, "Tapi tidak peduli aku, kakak pertama maupun kakak kedua, kita semua tidak percaya bahwa tentara khusus bisa salah membunuh orang ... Mereka pasti berniat membunuh ayahku, ditambah lagi pasti ada yang menjadi otak dibalik semua ini. Kakek tentu saja setuju dengan perkiraan kami. Akan tetapi, saat itu, dia masih berada dalam masa jabatannya, keluarga dari korban tidak boleh terlibat dalam proses pemeriksaan. Dia juga tidak berani melawan perintah ... kita hanya dapat memeriksanya secara diam-diam ... selama beberapa tahun, baru akhirnya menemukan petunjuk ..."

Saat itu, waktu ayah Chris dibunuh, Chris baru berumur 18 tahun, dan masih duduk di bangku sekolah. Meskipun sudah mengurusi beberapa hal di perusahaan, tapi tetap saja masih kecil, kedua kakak laki-lakinya juga tidak beda jauh umurnya dari Chris.

Tapi mereka tidak menyerah dalam mencari kebenarannya.

Akhirnya, lima tahun yang lalu, mereka berhasil menemukan putra dari kepala tentara khusus yang diam-diam datang ke Kota Huaxia.

Anaknya itu selama beberapa tahun ini hidup di dalam negeri.

Dan pada dua tahun yang lalu, sepertinya dia melakukan penyelundupan senjata dan berhubungan dengan orang-orang dari perbatasan Xinan. Ia juga sering aktif di kegiatan sekitar Kota Hualin.

Chris pun dengan dalih melakukan perbincangan bisnis, sering menetap di Hualin.

Agar tidak ketahuan, dia juga sering kembali ke Kota Imperial, membuat orang tidak mengetahui jalur kepergiaannya.

Aku mendengarnya dalam diam, tidak disadari muncul rasa khawatir dalam hati.

Baik itu tentara khusus maupun penyelundupan senjata, semuanya adalah kejahatan berat. Orang-orang yang diselidikinya ini, tidak tahu memiliki bahaya bagaimana besarnya.

Tanpa kusdari, aku meremas pergelangan tangannya, dan bertanya, "Kalau begitu ... apa mereka sudah menyadarimu?"

Chris memegang tanganku lalu menciumnya, "Mungkin sudah sedikit menyadarinya, makanya aku mengajakmu kembali ke Imperial."

Jadi karena alasan itu, dia menutup bisnisnya di Kota Hualin.

Aku bertanya dengan suara pelan, "Apa kamu sudah menemukan petunjuk?"

Chris berhenti sejenak, lalu berkata, "Saat kakak kedua pergi ke Afrika karena suatu misi, dia menangkap seorang tentara khusus. Sebelum tentara itu mati, dia membocorkan bahwa mereka diperintah oleh orang dari Kota Huaxia. Mereka diperintahkan untuk membunuh ayahku ... Dua tahun ini, aku menyelidiki secara diam-diam putra dari kepala tentara khusus, untuk mengetahui dengan siapa dia berhubungan."

Aku langsung terduduk mendengar ucapannya, "Si ... siapa?!"

Chris menggaet pinggangku, memasukkanku keadalam pelukannya, lalu berkata, "Sementara masih belum diketahui. Akan tetapi, setidaknya diketahui dua hal secara pasti, pertama, ayahku sudah pasti dibunuh oleh tentara khusus; kedua, otak dari pembunuhan ini adalah orang Huaxia."

Dalam benakku muncul beberapa pemikiran.

Mungkin adalah lawan bisnis keluarga Chris, mungkin yang memiliki demdam pribadi pada Paman Chris ... Walau dipastikan adalah orang Huaxia pelakunya, tapi terlalu luas jangkauannya.

Chris tiba-tiba menangkap wajahku dan berkata, "Sayang, sebenarnya alasan aku hanya membelikanmu sebuah papan saat pergi ke mall adalah, karena pada hari itu, aku menyadari keberadaan putra dari kepala tentara khusus, dan mengejarnya sampai ke dalam mall ..."

Aku membelalakkan mataku.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu