My Superhero - Bab 70 Kita Sekarang Tidak Sedang Berpura-pura (2)

Keesokkan harinya cuaca masih cerah seperti sebelumnya, ketika aku membuka mata, matahari di luar sudah naik tinggi.

Ketika aku melihat arloji, ternyata sudah hampir jam sembilan, dan aku segera bangun.

Ini adalah pagi pertamaku di rumah Keluarga Chris, dan tidak mungkin memberikan kesan buruk pada Kakek .

Agenda keseharian lelaki tua itu sangat teratur, pergi tidur lebih awal dan bangun lebih awal, mungkin Kakek bangun pukul enam, tetapi aku masih saja di tempat tidur sampai sekarang.

Aku menepuk kepalaku dengan marah.

Tiba-tiba aku mendengar tawa kecil dari Chris: "Sayang, sudah bangun?"

Tadi aku tidak melihatnya di kamar, aku pikir dia sudah turun, tak kusangka dia muncul tiba-tiba.

Aku memandangnya, wajahnya masih basah, dan sepertinya dia baru saja keluar dari kamar mandi.

Tidak menungguku membalikkan badan, dia sudah membungkuk dan mencium bibirku.

Aku dijilat oleh lidahnya, ketika bibir kami akhirnya berpisah, mulutku penuh dengan aroma pasta gigi segar darinya.

Dia menyentuh wajahku dan berkata, "Bangun, sudah waktunya untuk sarapan."

Aku mengangguk dan cepat-cepat keluar dari selimut.

Alhasil, baru saja aku bangun dari tempat tidur dan ternyata pinggang dan kakiku masih agak sakit.

Meskipun tadi malam aku tidak melakukannya, tetapi triknya tidak sedikit, sekarang kalau dipikir-pikir, aku sangat malu mengingatnya.

Chris terpana oleh rasa malu ku, bibirnya bergerak-gerak, menjepit hidungku, dan mengangkat saya, berkata, "Aku akan membantumu membersihkannya."

Selesai membersihkannya kira-kira sepuluh menit kemudian.

Aku pun tidak bisa menahan protes, berbisik: "Kakek pasti menunggu dengan cemas ..."

Dia tertawa dan berkata: "Sayang, kamu terlalu gugup, kita masih terhitung pengantin baru, kakek adalah orang yang tua, dia akan mengerti ... Selain itu, dia tidak bisa menunggu kita hanya berkasih sayang, kia harus segera memberinya cicit."

Cicit...

Aku tidak bisa menahan pandanganku padanya.

Belum menikah, Apakah harus punya bayi ...

Terlebih lagi, hubunganku dengannya benar-benar tidak bisa dipecahkan.

Meskipun tadi malam dia mengajariku dengan tindakan nyata, memintaku untuk tidak memikirkannya, tetapi siapa yang bisa menjelaskannya, aku bisa atau tidak bersamanya sampai akhir.

Keluarga kami berbeda, status kami berbeda, dan bahkan pengetahuan kami pun berbeda.

Terpenting lagi, dia masih memiliki kekasih.

Jika Kakek ingin sekali memintaku untuk punya bayi, aku mungkin akan menolaknya ...

Ketika aku sibuk berpikir, Chris tersenyum dan mencubit cuping telingaku, berkata: "Kamu jangan takut, kakakku dan sepupuku punya anak, kakek tidak akan menekanmu" ucapnya dan mengambil tanganku, berkata "Pergi."

Aku pun mengeluarkan napas lega.

Dalam kondisi sepertiku dan Chris, usiaku, dua tahun ini sebenarnya tidak cocok untuk memiliki anak.

Untungnya, itu hanya peringatan yang samar.

Setelah turun, Kakek sudah menunggu di depan meja.

Aku sangat malu dan masih dalam keadaan lemah mengikuti Chris dari belakang menyapa Kakek.

Untungnya, Kakek tidak marah dan dengan lembut menyuruhku untuk duduk.

Aku melihat sarapan di atas meja, ada bubur dan roti kukus, roti panggang dan mie, susu kedelai, dan bahkan hidangan dingin, sangat beragam.

Kakek melirikku dan berkata: "Chris mengatakan bahwa dia membawa seorang juru masak dari selatan dan sangat pandai membuat hidangan pedas. Aku memintanya untuk membuat beberapa salad dingin. Rasanya sangat enak."

Yang ia bicarakan pasti Bibi Elena.

Aku membalas senyumnya dan berkata, "Hidangan Bibi Elena benar-benar enak, tetapi emang sekidit pedas."

Meskipun di depannya aku dapat berbicara dan tertawa, tetapi sebenarnya hatiku sangat gugup, aku takut menjawabnya dengan tidak baik, sehingga membuat Kakek Zhou Chris tidak suka.

Kakek Zhou tersenyum lembut dan berkata: "Aku suka makan pedas, dan nanti kita akan mencicipinya lagi."

Kemudian kami mulai makan, di mana Kakek Zhou sesekali menanyakan beberapa pertanyaan, makanan apa yang aku suka, buku apa yang ku baca, buku tentang apa yang ku baca.

Aku sebenarna tahu bahwa kakek Zhou pasti telah mencari tahu tentang ku sejak lama, tetapi dia bertanya lagi kita mengobrol. Sikapnya padaku sangat baik, aku sangat berterima kasih kepadanya.

Tanpa sadar, aku pun pelan-pelan mulai santai.

Makanan dimakan dengan sangat lancar.

Selama sarapan, Chris jarang berbicara, dia hanya mendengarkan dengan tenang pembicaraanku dengan Kakek, kadang-kadang dia mengambil makanan untuk Kakek, atau mengisi cangkir kosongku dengan susu.

Setelah makan, Kakek membiarkan kami bebas berkegiatan, dan dia pergi bersama kawan lamanya untuk pergi berenang.

Aku tidak percaya, kakek dengan santai pergi meninggalkan kita.

Awalnya aku pikir ingin menemaninya bermain catur, atau mengobrol ...

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu