My Superhero - Bab 814 Menemui Ibu Zhou Bersama

Chris Zhou memelukku ke dalam dekapannya, berkata: “Ini bukan karena kamu……. Tak peduli aku menikahi siapapun, asal bukan orang yang ibuku suka, dia pasti akan menentangnya……. Semuanya karena keluarga Liu.”

Perkataan ini memang benar, Ibu Zhou hanya menyukai Belinda Ye ,karena Ayah Zhou pernah berjanji waktu dulu.

Selain Belinda Ye, dia tidak akan menerima orang lain sebagai istri Chris Zhou.

Hanya saja, aku sungguh tak mengerti, keluarga Liu telah membunuh Ayah Zhou, apakah dia tidak marah sedikitpun?

Aku berkata dengan suara kecil: “Kalau begitu kamu ingatlah untuk mengobrol dengan nenek, bilang padanya Belinda Ye sudah mau menikah, lihat reaksinya bagaimana.”

Chris Zhou mencubit mukaku, berkata: “Ya, besok aku pergi ke panti jompo sebentar.”

Aku mengangguk.

Dia menggandengku ke samping ranjang, melihatku, lalu berkata: “Apakah besok kau ingin ikut denganku?”

Aku menunjuk hidungku: “Aku?”

Sejak masalah Hellen Hua kali itu, aku tidak pernah lagi ke panti jompo untuk menengok Ibu Zhou, sudah tidak kontak sama sekali lagi dengannya.

Satu, karena waktu itu aku masih tenggelam dengan kecelakaan Chris Zhou, tidak memiliki mood untuk berhubungan dengan dunia luar.

Kedua, karena tidak ingin memprvokasi Ibu Zhou。

Setiap kali aku muncul di hadapannya, dia selalu menjadi gila, aku takut kesalahpahaman aku dengannya akan semakin dalam, jadi aku pikir menghindar akan lebih baik.

Dulu aku masih berpikir untuk sering-sering berbakti padanya, mungkin dia akan mengubah pandangannya kepada diriku.

Aku pernah berpikir, banyak-banyak membiarkan dia bertemu dengan Maxi mungkin dia akan lebih baik padaku karena melihat Maxi.

Namun masalahnya adalah, harinya seperti terbuat dari batu, sama sekali tak bisa dilumerkan.

Dia selalu ingin membunuhku, tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk menyakitiku.

Akupun menyerah, tak lagi berusaha untuk menyenangkan hatinya.

Chris Zhou menghela napas, lalu berkata dengan nada rendah: “Kau pergi denganku, lihat sikap ibu seperti apa, jika dia tetap menyerangmu, maka kita tidak akan menjemputnya pulang, daripada terjadi masalah di hari pernikahan nanti.”

Awalnya aku pergi bukan untuk menemui Ibu Zhou, namun mendengar Chris Zhou berkata demikian, akupun berpikir dan akhirnya menyetujuinya.

Chris Zhou memegang erat tanganku, berkata: ”Tenanglah, aku akan melindungimu, tidak akan membiarkan ibu menyakitimu.”

Aku bersandar pada pundaknya, lalu berkata dengan lembut: “Aku percaya padamu.”

……

Pagi hari setelahnya, aku dan Chris Zhoupun berangkat ke panti jompo.

Kali ini tidak membawa Maxi.

Ibu Zhou sangat menyukai Maxi, karena Maxi sedikit mirip dengan Ayah Zhou, namun sejujurnya, Maxi terlalu kecil, aku sungguh tak tenang jika menyerahkan Maxi pada Ibu Zhou。

Kondisi mental Ibu Zhou tidaklah stabil, bagaimana jika dia sedang kumat?

Hari ini cuacanya mendung berhujan, udaranya sangat lembab, warna langit sudah sangat gelap, seakan hendak runtuh, sangat tertekan.

Mobil bergerak pelan di jalan, aku dan Chris Zhou tidak berbicara sama sekali di dalam mobil.

Aku sungguh tidak mood untuk berbicara.

Hendak bertemu dengan Ibu Zhou, aku pasti tegang, bahkan tak ingin membuka mulutku sedikitpun.

Chris Zhou mungkin juga dapat menebak pikiranku, mengenggam tanganku namun tidak menggangguku sama sekali.

Beginilah akhirnya kami sampai ke panti jompo.

Aku menarik napasku dalam-dalam, turun dari mobil bersama Chris Zhou.

Chris Zhou memegang payung dengan satu tangannya, satunya lagi merangkul pundakku, berbisik di telingaku: “Terakhir kali bertemu dengannya, mentalnya sudah membaik banyak…… Dokter juga berkata dia aktif mengikuti pengobatan…… Kamu jangan khawatir.”

Seraya berkata, ia mencium keningku, seperti sedang menenangkanku.

Aku menganggukkan kepalaku, bersama dengannya masuk ke dalam villa.

Ibu Zhou tetap tinggal di lantai 3, Chris Zhou memberikan payung kepada satpam, menggandengku ke lantai atas.

Kami tidak langsung mengetuk pintu dan masuk, melainkan berdiri di depan lorong, melihat Ibu Zhou dari luar jendela.

Dia sedang berbicara dengan beberapa perawat yang menjaganya, mukanya tersenyum lembut.

Jika begini, ia terlihat saperti orang normal, sama sekali tidak seperti orang yang mentalnya terganggu, juga tak terlihat bahwa ia dulu pernah berusaha membunuhku seperti orang gila.

Akupun merenung, apakah dia sudah berangsur membaik?

Chris Zhou berkata dengan pelan: “Mari kita masuk.”

Aku menganggukkan kepala.

Dia mengetuk pintu kamar.

Mendengar bunyi suara, Ibu Zhou dan beberapa perawat melihat ke arah kami.

Aku dengan reflex menegakkan pundakku, menjadi sangat tegang, lalu mencubit erat jari Chris Zhou.

Chris Zhou membelai telapak tanganku, menenangkanku tanpa bersuara.

Senyum Ibu Zhou yang tampak di mukanya, langsung menghilang begitu melihatku.

Dengan begini, akupun semakin tegang.

Untung ada Chris Zhou di sisiku, dia menggandengku masuk ke dalam, berteriak: “Ibu.”

Ibu Zhou menjawab dengan biasa saja, juga tidak melihatku.

Sepertinya ia tetap tidak menyukaiku.

Chris Zhou merasa tak berdaya, lalu berkata kepada beberapa perawat itu: “Kalian keluar dulu saja.”

Dengan sangat cepat, dalam ruangan hanya tersisa kami bertiga.

Ibu Zhou berkata dengan dinginnya: “Kamu dating menengokku, aku sangat senang, tapi aku sudah pernah berkata, datang sendirian saja, buat apa membawa orang lain datang?”

Jelas-jelas dia tahu aku adalah istrinya Chris Zhou, juga merupakan menantunya, ia malah menganggapku sebagai orang lain.

Di matanya mungkin aku bahkan tidak sebanding dengan orang asing.

Sayangnya walau ia tidak menyukaiku, juga tak pedulia seberapa ia membenciku, aku tetap saja merupakan menantunya, tetap saja harus menghormatinya, paling tidak tetap berusaha bersikap netral di depannya, tidak mungkin benar-benar membencinya.

Jadi saat aku telah kembali sadar, akupun memanggilnya: “Ibu.”

Dia melihatku sekilas dengan pandangan dingin, tak membalas apapun.

Aku melihat kebencian dari kecemberutannya.

Sudahlah, dia adalah pasien, aku harus mengalah.

Aku menghibur diriku sendiri dalam hatiku, hanya pura-pura tak melihat kebenciannya kepadaku.

Chris Zhou mengerutkan alisnya, berkata: “Ibu, aku sudah pernah bilang berapa kali, Viona adalah istriku, aku harap ibu dapat menghormatinya.”

Ibu Zhou tersenyum dingin: “Aku juga sudah mengatakan berkali-kali, aku tidak mengakui statusnya, jangan harap aku akan mengakuinya!”

Berbicara begitu banyak, ia hanya tidak menyukaiku.

Sedangkan Chris Zhou malah telah memilihku, jadi ini juga merupakan masalah terbesar antara ibu dan anak ini.

Akupun menghela napas tanpa kusadari.

Jika tanpaku, Chris Zhou mungkin adalah anak yang paling berbakti, perlakuannya terhadap Ibu Zhou bisa dibilang penurut sekali.

Aku berbisik pelan di samping telinga Chris Zhou: “Chris Zhou, apa kita keluar dulu saja?”

Begitu bertemu denganku, Ibu Zhou langsung emosi, aku takut akan memberi pukulan padanya lagi.

Chris Zhou menggelengkan kepalanya, merangkul lenganku, mengangkat kepalanya menghadap kea rah Ibu Zhou dan berkata: “Ibu, hari ini saya datang bukan untuk bertengkar denganmu, aku hanya ingin memberitahumu satu kabar gembira, kakak kedua sudah mau menikah.”

Begitu mendengarnya, pandangan Ibu Zhou langsung mengarah padanya: “Benarkah?”

Terakhir kali kakak kedua bertengkar dengannya, tak tahu dia masi marah dengan kakak kedua tidak.

Aku dengar setelah itu kakak kedua masiih dating menengoknya, namun kakak kedua tidak menceritakan sikap ibu saat itu.

Kini dilihat dari wajahnya, sepertinya ia tak begitu bahagia dengan pernikahan kakak kedua.

Paling tidak, tidak ada senyum yang jelas di mukanya.

Chris Zhou mengangguk dan berkata: “Kami ingin menjemputmu untuk mengikuti acara pernikahan…… Pernikahan aku dan kakak pertama kamu tak hadir, pernikahan kakak kedua kali ini, aku harap ibu bisa hadir.”

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu