My Superhero - Bab 46 Sepertinya Kamu Benar-Benar Menyukainya

Steven Shen dan Chris saling memandang selama beberapa detik dan membiarkan aku pergi.

Aku ditarik Chris ke pelukannya.

Tubuhnya memiliki aroma peppermint yang aku kenal, dadanya lebar, kuat, dan hangat.

Seluruh tubuhku menjadi tenang seketika.

Yang selanjutnya terjadi adalah perasaan bersalah yang datang menerpa. Tidak tahu mengapa, air mataku mengalir.

Atau mungkin karena akhirnya memiliki tempat bersandar.

Chris memelukku lebih erat, berkata dengan lembut: Jangan takut.

Aku meringkuk di pelukannya dan bersandar dengan erat.

Tetapi ketika mataku melihat Jade, aku teringat, sekarang dia telah bertunangan dengan Jade, dia dan Jade adalah pasangan.

Dipeluk olehnya seperti ini, sangat tidak pantas.

Aku langsung berusaha melepaskan dan berkata: Chris, lepaskan aku ...

Chris malah mengabaikanku, dia menatap lurus ke Jade.

Jade juga menatapnya.

Raut mukanya sangat buruk, berbisik dengan nada rendah: Haruskah kamu melindunginya?

Chris: Bukan urusanmu.

Jade marah sampai wajahnya memerah : Sampai sekarang kamu masih saja menjaganya ... Chris, sebenarnya kamu anggap aku apa?

Chris memandangnya dengan datar: Kau tau dengan jelas.

Dengan satu kalimat, Jade diam menutup mulutnya.

Raut mukanya sangat buruk, menatap Chris dengan kemarahan.

Chris tidak memperdulikannya lagi, merangkulku dan berjalan keluar.

Jade tidak begitu senang. Dia menghalangi Chris dan berkata: Katakan dengan jelas, apakah kamu menyukainya?

Chris tidak menjawab, hanya berkata: Minggir.

Satu kata ini, dulu Jade pernah mengatakannya kepada Steven Shen, sekarang posisinya berganti, dia menjadi orang yang menghalangi jalan.

Mata Jade merah, menggigit bibirnya: Chris, aku sangat menyukaimu, mengapa kamu memperlakukan aku seperti ini ...

Chris berkata: Nona Jade, kamu tahu dengan jelas bahwa sebenarnya tidak ada pertunangan di antara kita. Alasan mengapa aku menurutimu adalah untuk reputasi di hadapan keluargamu, jangan kamu diberi hati minta jantung.

Aku diam dalam kebingungan dan tidak bisa menahan perasaan kaget.

Apakah benar pertunangan dengan Jade adalah palsu?

Lalu mengapa dia berbohong padaku, apakah demi membuat aku mau keluar negeri?

Aku tidak bisa memikirkan alasannya mengapa, kepalaku menjadi pusing.

Chris mungkin telah merasakan emosiku, menyentuh wajahku, berkata: Hei, sabar sebentar.

Suaranya sangat lembut, seperti ada kemampuan untuk menenangkan hati.

Aku hanya bisa mengangguk.

Dia mendekap dengan sedikit lebih erat, lalu menoleh ke Steven Shen, berkata: Terima kasih banyak.

Steven Shen meliriknya dan matanya menatapku, tidak berbicara.

Chris tidak banyak bicara, merangkulku berjalan keluar.

Dokter telah menunggu di mobil, Chris meminta dokter untuk memeriksa lukaku.

Luka di wajahku disentuh dengan lembut, tapi terasa menyakitkan.

Mungkin melihatku merasa kesakitan, dokter memberiku obat bius, aku segera tertidur pulas.

Dalam ketidaksadaran, aku merasa bahwa mobil telah berjalan, tetapi tidak tahu pergi kemana.

Ketika aku sadar, aku sudah berada tempat tidur yang sangat dikenal.

Aku menggerakkan tubuhku dan merasa bahwa sekujur tubuhku sakit, mengerang dengan suara kecil.

Berbaringlah jangan bergerak. Suara pelan dan hangat tiba-tiba terdengar di bagian atas kepalaku.

Aku mendongak melihatnya.

Chris sedang duduk di tepi tempat tidur dan tersenyum padaku.

Entah kenapa, mungkin matanya terlalu lembut, hidungku tidak mencium bau asam pun darinya.

Aku menatapnya dengan air mata.

Dia mengusap kepalaku dengan lembut dan berkata: Istirahatlah baik-baik, jangan pikirkan apa pun.

Aku terdiam.

Sebenarnya, aku memiliki banyak pertanyaan untuknya, ingin bertanya tentang pernikahannya dengan Jade, ingin bertanya kepadanya masalah kalung giok itu.

Ucapan sudah di depan bibir, tetapi tidak tahu harus mulai dari mana.

Diam sejenak, aku berbisik: Chris, aku ... ingin kembali ke tempat tinggalku ...

Bagaimanapun, dia dan Jade masih tertulis pasangan yang akan menikah, untuk menghindari kecurigaan, aku tidak seharusnya tinggal di sini.

Chris tidak berbicara, hanya menatapku dalam-dalam.

Tatapannya sangat dalam, seperti kolam yang dalam, dasarnya tak kelihatan.

Aku tidak mengerti apa yang dia pikirkan, aku menundukkan kepala dan pergi.

Dia akhirnya membuka mulut, berkata: Tinggallah disini untuk merawat lukamu, tunggu sampai sembuh baru kita obrolkan lagi

Aku terdiam, langsung mendekati, dia mungkin sedang mengungkit masalah ke luar negara.

Aku hanya bisa berteriak: Chris, aku masih ingin tinggal, aku tidak ingin pergi ke luar negeri ...

Chris terdiam sesaat, mengusap dahiku dengan lembut, berbisik: Jangan khawatir, aku tidak akan memaksamu melakukan hal-hal yang tidak kamu sukai.

Aku mempercayainya dari lubuk hatiku, dengan kata-katanya, aku bisa lega.

Tapi bagaimana pun baiknya dia, aku tidak seharusnya tinggal disini.

Terutama, mungkin Jade juga akan tinggal di sini, situasi akan saling canggung.

Dan aku pikir dia tidak akan melepaskanku, dia sekarang sedang dipenuhi amarah, mungkin dia akan turun tangan.

Maka aku menuju Taman Furong untuk tinggal.

Chris menatapku dan bangkit berdiri.

Melihatnya seperti akan jalan keluar, aku dengan cepat berkata: Chris, aku ...

Belum selesai berbicara, ada suatu suara high heels datang dari koridor.

Jade mendorong pintu sekuat tenaga.

Matanya gelap dan dia mondar-mandir di hadapanku dan Chris.

Kemudian dia menatap Chris dan berkata perlahan: Apakah kamu benar-benar tidak peduli tentang hubungan persahabatan di antara kedua keluarga kita?

Raut wajah Chris tampak datar dan bahkan tidak melihatnya.

Jade pasti kesal dengan sikap malasnya, suaranya melengking: Kamu jelas-jelas telah setuju akan mengulang pertunangan denganku.

Chris berkata dengan samar: Aku juga pernah mengatakan jangan ganggu dia.

Ekspresi Jade tiba-tiba menjadi menakutkan: Sebegitu pedulikah kau dengannya? Kamu jelas-jelas baru mengenalnya hampir setengah tahun, ramuan ajaib apa yang telah dia berikan kepadamu! Dia menutup matanya, air matanya menetes ke wajah putihnya, aku mencintaimu dengan sedemikian, bagaiman bisa kamu begitu kejam denganku.....

Dia belum mengoleskan bedak, wajahnya bagai buah pir yang kehujanan, aku sedikit iba dengannya.

Chris tidak tergerak dan berkata langsung: Aku tidak butuh cintamu.

Jade menghentikan tangisannya.

Wajahnya mengerikan, dia menatap Chris diam-diam untuk sementara waktu, lalu perlahan-lahan menoleh padaku.

Menatapku dengan kebencian yang merasuk sampai ke tulang.

Aku sedikit takut menatapnya, juga tidak tahu harus menatapnya dengan ekspresi bagaimana.

Sejujurnya, aku tidak tahu urusan bisnis apa yang telah dilakukan Chris dengan dia, apa yang terjadi di antara mereka, berada di posisiku, masalah yang dihadapi mereka berdua, aku lebih baik memilih menghindar saja.

Tapi di posisi sekarang, tidak peduli apa yang aku katakan dan perbuat, Jade hanya akan merasa bahwa pemikiranku dalam.

Jadi aku hanya bisa tetap diam.

Jade menatapku dengan dingin untuk waktu yang lama, menoleh ke arah Chris lagi, mencibir: Sangat bagus, tampaknya kamu benar-benar menyukainya. Tapi jangan lupa, masalah kita belum selesai.

Ekspresi Chris masih sama: sudah sangat jelas.

Ekspresi Jade mengerikan, matanya berkilau dengan cahaya dingin, untuk waktu yang lama, mengucapkan sepatah kata demi sepatah kata: Chris, kita belum selesai!

Setelah itu, dia melangkah pergi dengan high heels-nya.

Mendengarkan langkah kakinya menjauh, hatiku sedikit gelisah.

Dia seharusnya berjalan tanpa mengeluarkan suara.

Setelah melewati ini, kebenciannya kepadaku hanya akan lebih dalam ...

Chris berkata: Kamu harus istirahat dengan baik, jangan memikirkan apa pun.

Dia mengatakan sambil berjalan keluar.

Tidak lama kemudian, aku mendengar suara mobil keluar dari halaman.

Mungkin Jade telah pergi.

Aku tidak bisa tenang sama sekali, aku ingin pergi dari sini sekarang.

Tapi tubuhku terluka di mana-mana, tidak bisa bergerak sama sekali.

Langit gelap gulita, dan aku melihat cahaya redup di halaman, aku menarik nafas pendek.

Chris tidak lagi muncul di sepanjang malam, selama Bibi Elena dan dua gadis yang merawatku menemani malamku.

Aku juga tidak menanyakan keberadaannya, kemudian tidur dengan kebingungan.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu